Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuanpenemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dan lain-lain. Secara sederhana arti
wirausahaan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan artinya bermental mandiri dan berani
memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
(Kasmir, 2007 : 18). Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus
dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan
tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau
individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan
emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi
tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat.
Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu
yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial
(FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama
pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu
dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek
financial maupun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48). Hal yang
melatar belakangi adanya usaha ini yaitu menjalankan wirausaha peningkatan
penjualan merupakan tugas dalam mata kuliah kewirausahaan yang deprogram oleh
Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah karena mahasiswa diharapkan mandapatkan
praktek langsung di lapangan, selain mandapat teori di dalam ruangan atau kelas. Hal ini
dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar penerapan teori tentang kewirausahaan di
dalam lapangan dan apakah suatu teori sesuai dengan kondisi lapangan. Dan untuk ke
depannya, dengan kesempatan kerja yang semakin sedikit, diharapkan para mahasiswa
bisa menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga bisa mengurangi pengangguran.
Melihat kenyataan bahwa terdapat tempat yang strategis yaitu di kampus
Poltekkes Kemenkes Gorontalo sendiri. Maka dengan adanya tugas Praktek
Kewirausahaan dapat membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide dan
kreatifitsnya dalam bidang wirausaha oleh karena itu kita di sini membuat bisnis dengan

cara berjualan minuman, sehingga sangat memudahkan bagi para konsumen yang kita
tuju untuk membeli produk - produk yang kita jual.
1.2 Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dai kegiatan kewirausahaan ini adalah :
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas praktek mata pelajaran Kewirausahaan.
2. Menerapkan teori tentang kewirausahaan dalam dunia bisnis.
3. Menumbuhkan sikap dan jiwa seorang usaha ( enterprenuer ).
4. Menumbuhkan semangat yang pantang menyerah dalam menghadapi situasi
apapun.
1.3.

Manfaat Kegiatan
Berdasarkan dari praktek yang telah kami lakukan, maka kami dapat
mengambil manfaat dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dapat belajar mengenal dunia berbisnis.
2. Dapat belajar hidup mandiri.
3. Dapat mengetahui berbagai resiko yang dihadapi dalam berbisnis.
4. Dapat belajar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan menjalin komunikasi
dengan orang lain.

BAB II
LAPORAN KEGIATAN

2.1.

Hasil Analisis Pasar


1. Menentukan Harga Masing - Masing Produk
Dalam praktek Kewirausahaan dengan berjualan di kampus Poltekkes
Kemenkes Gorontalo, harga yang kami gunakan adalah harga standart yang tidak
jauh berbeda dengan harga yang ditentukan oleh pesaing lainnya karena pasar yang
kita tuju banyak pesaing yang sejenis. Oleh karena itu kami menggunakan harga
yang standart.
2. Harga Produk Bersaing
Para pesaing yang ada di kanca pasar area Poltekkes Kemenkes Gorontalo
berani dalam mengambil keputusan menawarkan harga yang lebih rendah dari harga
pokok yang ada di pasaran.

2.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Penjualan


1. Harga - harga yang ditawarkan terjangkau
Disini harga yang kami tawarkan terjangkau dibanding produk sejenis yang
ada di pasaran.
2. Adanya pesaing yang sama
Dalam praktek Kewirausahaan ini, tidak hanya ada kelompok kami. Terdapat
pula penjual atau pesaing lain yang menawarkan produk yang sama dengan kami.
Oleh karena itu, kami memberikan cara penyajian yang berbeda dari mereka.
3. Karena pasar yang ramai
Pasar yang kami tuju mempunyai banyak calon pembeli, yaitu mahasiswa/wi
yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo, pada umumnya mereka
sangat terbantu dengan adanya praktek Kewirausahaan ini, karena dilingkungan
Poltekkes Kemenkes Gorontalo ini jarang ada orang yang berjualan, jadi mereka
sangat senang apabila ada praktek Kewirausahaan di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Gorontalo.
4. Tempat yang strategis
5. Rasa penasaran konsumen terhadap produk yang kita jual
2.3 Strategi Promosi
Sistem Networking dan Relasi
Selain berjualan dilokasi lingkungan Poltekkes Kemenkes Gorontalo, kami juga
memasarkan barang dagangan dengan system networking dan relasi yaitu dengan
menjadikan kenalan-kenalan anggota kelompok kami sebagai calon pembeli.

2.4 Kendala dan Strategi


a) Minggu ke 1
Kendala :
1 Pembeli belum banyak yang tahu produk apa saja yang kita jual.
2 Adanya pesaing sejenis yang menawarkan produk yang sama dengan kita.
3 Pada saat hari ke pertama, ada kegiatan kampus yang sedikit menyita kami dalam
menjalankan usaha ini.
Fenomena :
Banyaknya calon pembeli yang antusias dengan salah satu produk yang kita
jual, sehingga produk yang kita jual tersebut terjual habis.
b) Minggu ke 2
Kendala :
1
2

Munculnya pesaing baru di sekitar lokasi usaha kami.


Kurangnya kerjasama antar anggota kelompok kami sehingga sering terjadi antrian

panjang dari konsumen


c) Minggu ke 3
Kendala :
1

Pada saat hari ke 1, ada kegiatan kampus sehingga kami sedikit terganggu dalam

usaha penjualan produk yang kami tawarkan.


Waktu berjualan sangat pendek karena adanya kegiatan belajar yang dimulai pukul
07.30 WIB.
Fenomena :
Produk produk yang kami jual terjual habis dan tidak terdapat sisa. Akan
tetapi ada kerugian dalam penjualan produk kami.

BAB III
LAPORAN KEUANGAN

3.1. Neraca Pembelian


Per 4 November 2014
No
Uraian
1. Penerimaan Modal Awal
2.
Aqua botol

BK

Penerimaan
Rp. 50.000

Pengeluaran

Saldo

Rp. 47.000

Rp. 3.000

3.2 Neraca Penjualan


Per 11 November 2014

3.3 Persediaan Barang Dagangan

No

Uraian

1.

Aqua botol

No

Nama Barang

.
1.

Jumlah
Aqua Botol

B
K

Harga Beli

Harga Jual

Laba

Rp. 47.000

Rp. 72.000

Rp. 25.000

Rp. 72.000

Rp. 25.000

Jumlah
Rp. 47.000
24

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Simpulan dari proposal ini adalah kita dapat membuat usaha ini dengan modal yang
tidak terlalu besar, jika kita bisa menggunakan modal tersebut dengan baik dan kita dapat
memutarkan kembali uang yang kita peroleh sebagai modal usaha.
4.2 Saran
Dalam memulai usaha yang baik dan sukses kita harus mengetahui peluang usaha
yang akan kita mulai, dengan kita mengetahui peluang usaha yang akan muncul maka
kita akan mengetahui langkah-langkah yang harus di tempuh dalam memulai usaha
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai