PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama
Usia
Agama
Pekerjaan
Suku
Alamat
Diagnosa Medis
: Ny.N
: 59 tahun
: Islam
: IRT
: Sunda
: Margahayu, Bandung
: Long term mech ventilation with TC e.c respiration failure e.c
HAP + stroke e.c PLS a/I cerebellum + AKI stage III + HT
stage II
No. Medrec
: 1400007556
Tgl Masuk RS : 17 Maret 2014
Tgl Penggkajian : 8 April 2014
1. SURVEY PRIMER
A. Airway
- Klien terpasang tracheotomy tube
- Bentuk hidung intak
- Sekret (+),sputum (+) berbuih
- Lidah menjulur menutupi jalan napas mulut, tidak terpasang mayo
B. Breathing
- Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi otot-otot bantu
pernafasan, tidak ada pernafasan cuping hidung, terpasang ventilator mode
CPAP-PSV, FiO2 65%, RR 16, peep 5 Auskultasi : ronkhi (+), RR : 20
x/menit,
- Palpasi : pengembangan dada simetris
- Perkusi : dullnes di kedua sisi kiri dan kanan.
C. Circulation
- TD : 130/70 mmHg, N : 88x/mnt
- CRT < 3 detik
- Akral dingin, tidak ada sianosis
- Infus line : NaCl 0,9% (CVP), RL 500 cc/24 jam
- Terpasang monitor EKG, gambaran : Sinus rhytim
- Saturasi O2 98%
D. Disability
- Kesadaran : stupor
- GCS : E4M4VT
- Pupil : bulat isokor 2 mm
2. SURVEY SEKUNDER
A. Anamnesa :
- Keluhan utama
Tidak terkaji karena mengalami penurunan kesadaran
- Riwayat kesehatan sekarang
sejak 10 jam SMRS, pasien dikatakan keluarga ditemukan sudah tidak
sadarkan diri, onset tidak diketahui pasti, kesan mendadak saat ketiduran.
Keluhan nyeri kepala (-), muntah (-), kejang (-). Keluhan kelemahan
anggota gerak sebelah kanan, bicara rero, mulut mencong (-), keluhan
7,7
25
2,73
20,600
382,000
12,0-16,0 gr/dl
35-47 %
3,6-5,8 jt/uL
4400-11300 mm3
150000-450000 mm3
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Kimia klinik
Natrium
Kalium
Clorida
Magnesium
Kalsium
ureum
kreatinin
GDS
albumin
AGD
PH
PCO2
PO2
HCO3
TCO2
BE
Sat
-
90,1
28,2
31,3
80~100 fL
26~34 pg
32~36 %
133
4,5
101
1.83
5.21
50
0.98
221
2,1
135-145 meq/dl
3,6-5,5 meq/L
98-108 meq/L
1,7-2,55 meq/dl
4,7-5,2 mg/dl
15-50 mg/dl
0,7-1,2 mg/dl
<140 mg/dl
3,4-4,8 mg/dl
7,29 ()
45
52 ()
21 ()
22
-4 ()
81% ()
7,34-7,44
35-46 mmHg
69-112 mmHg
22-26 meq/L
22-29 mmol/L
(-2)-(+3)
95-98%
12,0-16,0 gr/dl
35-47 %
4400-11300 mm3
150000-450000 mm3
132
5.0
100
2,10
5.34
51
144
135-145 meq/dl
3,6-5,5 meq/L
98-108 meq/L
1,7-2,55 meq/dl
4,7-5,2 mg/dl
15-50 mg/dl
<140 mg/dl
7,31
51
89
25
26
-1
96
7,34-7,44
35-46 mmHg
69-112 mmHg
22-26 meq/L
22-29 mmol/L
(-2)-(+3)
95-98%
f. Terapi medikasi
- Nutrisi: susu formula 6x250cc/ hari
- Cairan: NaCl 0,9% 1500cc/jam
Obat-obatan:
- Meronem 3x1 gr
- Amikasin 2x500mg
- PCT 1x1gr
- Vit C 3x100mg
- Vit B complex 3x1tab
- Captopril 1x25mg
ANALISA DATA
No Data
1
DS: DO :
- Suara napas : Ronchi,
perkusi: dulness
- RR : 24 x/m
- Saturasi O2 : 97%
- Terpasang tracheostomy
- Sekret (+), suction (+),
close suction (+), nebu
(+)
- Warna kulit: pucat
- AGD abnormal:
PH 7,29 ()
PO2 52 ()
HCO3 21 ()
BE -4 ()
Etiologi
HAP
Ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
Masalah
Gangguan
pertukaran gas
Sat 81% ()
DS :
DO :
- Edema ekstremitas (+)
- Hematokrit = 25 ()
- Albumin = 2,1 ()
- Natrium : 133 ()
- Kalsium = 5,21 ()
- Kreatinin = 0.92 ()
- Balance cairan: -38 +650cc/ 7 jam
DS :DO :
- Edema ekstremitas
atas dan bawah
- Akral teraba dingin
- Warna kulit pucat
- Konjungtiva anemis
- Kreatinin: 0.98
mg/dl (meningkat)
- Hb: 7,7 gr/dl
DS:DO :
-
Adanya luka
dekubitus grade 1 di
ekstremitas kanan
atas
Leukosit:
20,600/mm3
Albumin 2,1 g/dL
semiPermeabilitasn kapiler
berkurang
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
GFR
Eritropoesis
Hb
Anemia
Suplai O2
Hipovolemia/ hipoksemia
Hipoksemia jaringan
Perfusi
jaringan tidak
efektif: perifer
Kerusakan
integritas kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi d.o suara
napas ronchi, perkusi: dulness, RR : 24 x/m, saturasi O2 : 97%, terpasang
tracheostomy, sekret, warna kulit: pucat, AGD abnormal.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d penurunan filtrasi
glomerulus d.o edema ekstremitas (+), Hematokrit = 25 (), Albumin = 2,1
(), Natrium : 133 (), Kalsium = 5,21 (), Kreatinin = 0.92 (), balance
cairan: -38 - +650cc/ 7 jam.
3. Perfusi jaringan tidak efektif: perifer b.d anemia d.o edema ekstremitas atas
dan bawah, akral teraba dingin, warna kulit pucat, konjungtiva anemis,
kreatinin: 0.98 mg/dl (meningkat)
4. Kerusakan integritas kulit b.d imobilisasi d.o adanya luka dekubitus grade 1
di ekstremitas kanan atas,, Leukosit: 20,600/mm3, Albumin 2,1 g/dL.
No. Diagnosa
1.
Gangguan
pertukaran gas b.d
ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
d.o suara napas
ronchi, perkusi:
dulness, RR : 24
x/m, saturasi O2 :
97%, terpasang
tracheostomy,
sekret, warna kulit:
pucat, AGD
abnormal.
Tujuan
Intervensi
Setelah dilakukan intervensi
Posisikan pasien untuk
1.
keperawatan selama 2x24 jam,
memaksimalkan ventilasi.
gangguan pertukaran gas dapat
Tinggikan kepala tempat
teratasi.
tidur.
Kriteria hasil :
Pasang mayo bila perlu
2.
- Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang
Keluarkan sekret dengan
3.
adekuat
suction
- Memelihara kebersihan
Auskultasi suara nafas, catat
4.
paru paru dan bebas
adanya suara tambahan
dari tanda tanda
distress pernafasan
Berikan bronkodilator :
5.
- Mendemonstrasikan
Salbutamol
suara nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
Monitor respirasi dan status
6.
dyspneu (mampu,
O2
mampu bernafas
Rasional
1. Peninggian kepala pasien atau turun dari
tempat tidur sementara masih pada
ventilator secara fisik dan psikologis
menguntungkan.
2. Membuka jalan nafas agar ventilasi
dapat maksimal & menghindari lidah
tergigit apabila kesadaran pasien kembali
atau mendapat respon nyeri.
3. Memudahkan pelepasan secret
4. Mengantisipasi adanya penurunan
kondisi maupun sebagai evaluasi dari
intervensi.
5. Membantu mengencerkan secret dengan
memberikan pengembangan pada paruparu.
6. Menjamin keefektifan jalan nafas
2.
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit b.d
penurunan filtrasi
glomerulus d.o
edema ekstremitas
(+), Hematokrit =
25 (), Albumin =
2,1 (), Natrium :
133 (), Kalsium =
5,21 (), Kreatinin
= 0.92 (), balance
cairan: -38 +650cc/ 7 jam.
7.
8.
9.
10.
2. Catat
pemasukan
dan
pengeluaran cairan. Termasuk
cairan tersembunyi seperti
aditif
antibiotik.
Ukur
kehilangan GI dan perkiraan
kehilangan tak kasat mata,
seperti berkeringat.
3. Monitor tingkat kesadaran;
selidiki perubahan mental dan
adanya kegelisahan.
KOLABORASI
1. Berikan obat sesuai indikasi:
a. Diuretik, seperti furosemid
(lasix), manitol (osmitrol).
terjadinya hipoksia.
1.
2. Monitor
pemeriksaan
2.
laboratorium, contoh:
a. BUN, kreatinin;
c. Natrium serum;
dari
kelebihan
cairan
atau
ketidakmampuan
ginjal
untuk
menyimpan natrium. Hipernatremia
menunjukkan defisit cairan tubuh
total.
d. Kekurangan
ekskresi
ginjal
dan/atau retensi selektif kalium
untuk mengekskresikan kelebiahn
ion
hydrogen
(memperbaiki
asidosis)
menimbulkan
hiperkalemia.
e. Penurunan
nilai
dapat
mengindikasikan
hemodilusi
(hipervolemia); namun selama
gagal lama, anemia sering terjadi
sebagai
akibat
kehilangan/penurunan
produksi
SDM.
f. Peningkatan ukuran jantung, batas
vaskular paru prominen, efusi
pleura, infiltrat atau kongesti
menunjukkan respon akut terhadap
kelebihan cairan atau perubahan
kronis sehubungan dengan gagal
ginjal dan jantung.
d. Kalium serum;
e. Hb/Ht;
f. Foto dada.
3. Rencanakan penatalaksanaan
jangka panjang pemasangan
2.
3.
Perfusi jaringan
tidak efektif:
perifer b.d anemia
d.o edema
ekstremitas atas
dan bawah, akral
teraba dingin,
warna kulit pucat,
konjungtiva
anemis, kreatinin:
0.98 mg/dl
(meningkat), Hb
7,7 gr/dl
Setelah
mendapatkan
intervensi
keperawatan
2x24jam, tidak ada gangguan
perfusi jaringan perifer.
Kriteria hasil:
1. Pengisian kapiler <2
detik
2. Warna kulit normal
3. Akral teraba hangat
4. Konjungtiva
tidak
anemis.
5. Hb dalam batas normal
1.
2.
3.
4.
5.
4.
Kerusakan
integritas kulit b.d
imobilisasi d.o
adanya luka
dekubitus grade 1
di ekstremitas
kanan atas,,
Leukosit:
20,600/mm3,
Albumin 2,1 g/dL.
6.
7.
5. Mampu
melindungi
kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
6. Menunjukkan
terjadinya
proses
penyembuhan
luka:
adanya granulasi dan
epitelisasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
WAKT
TGL
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
U
08-04-2014 08.00
Mengobservasi TTV dan cairan
Memberikan oral hygine
EVALUASI
TD : 135/70 mmhg N : 88 x/m RR :20 x/m S :
37,2C EKG S rhytm, sat : 97 %, mode
ventilator CPAP-SMV, RR 24, peep 5, FIO2 :
PARAF
09.00
Melakukan nebulisasi
Mengobservasi TTV
10.00
11.00
65 %
I : 30cc, o: 68cc
Pasien bersih
TD :145/75mmhg N : 90 x/m RR : 27 x/m S :
37,5 C EKG S rhytm, CVP = 19cmH2O sat :
98 %
Tekanan CUFF ETT: 30 mbar/cmH20
Sekret: putih pekat, lengket
Sat O2: 98%
Nutrisi enteral yang masuk+bilas: 210cc
Klien tampak tenang dan ttv stabil
12.00
13.00
14.00
10-04-2014
14.00
Memberikan nebulisasi
Memberikan nutrisi enteral
Memposisikan miring kiri
15.00
16.00
17.00
Memberikan obat
20.00
21.00
NO
1
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN KEPERAWATAN
Diagnosa ke-1
S:O : sekret (+), suction (+), klien terpasang tracheostmy, ronki
(+), retraksi otot pernafasan (-), sianosis (-), TD: 170/95
mmHg, HR: 80x/ menit, S: 37,5oC,
A : masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi sampai masalah teratasi semuanya
Diagnosa ke-2
S:O : Hematokrit: 25%, Albumin (tidak diperiksa), Na 132
mEq/L, K 5.0 mEq/L, Cl 100 mEq/L, Ca 5.34 mg/dL, Mg
2.10 mg/dL, balance cairan: +577cc-+894cc/ 14 jam.
A : masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi sampai masalah teratasi
S:O: CRT <2 detik, warna kulit pucat, akral teraba dingin,
konjungtiva anemis, Hb: 7,8 g/dL
A : masalah belum teratasi
P: ulangi intervensi sampai masalah teratasi
Diagnosa ke-4
S:O: sensasi ekstremitas (+), akral teraba dingin, ada epitelisasi
pada luka dekubitus, kulit terjaga kelembabannya, leukosit:
13.700/mm3
A : masalah teratasi sebagian
P: pertahankan intervensi sampai masalah teratasi semuanya.
PARAF
DAFTAR PUSTAKA