Anda di halaman 1dari 7

Sedangkan menurut WSP (2008) kriterian Jamban Sehat (improved latrine),

merupakan fasilitas pembuangan tinja yang memenuhi syarat :

Tidak mengkontaminasi badan air.

Menjaga agar tidak kontak antara manusia dan tinja.

Membuang tinja manusia yang aman sehingga tidak dihinggapi lalat


atau serangga vektor lainnya termasuk binatang.

Menjaga buangan tidak menimbulkan bau

Konstruksi dudukan jamban dibuat dengan baik dan aman bagi


pengguna

Menurut kriterian Depkes RI (1985), syarat sebuah jamban keluarga


dikatagorikan jamban sehat, jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Tidak mencemari sumber air minum, untuk itu letak lubang


penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur
(SPT SGL maupun jenis sumur lainnya). Perkecualian jarak ini menjadi
lebih jauh pada kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait dengan
porositas tanah. Juga akan berbeda pada kondisi topografi yang
menjadikan posisi jamban diatas muka dan arah aliran air tanah.
2. Tidak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke
penampungan tinja. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan menutup
lubang jamban atau dengan sistem leher angsa.
3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di
sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban
dengan luas minimal 1x1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup
kearah lubang jamban.
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari
bahan-bahan yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal
hendaknya dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat;
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
terang;

6. Cukup penerangan;
7. Lantai kedap air;
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah;
9. Ventilasi cukup baik, dan
10.

Tersedia air dan alat pembersih.

- See more at: http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2012/08/kriteria-jambandan-jamban-sehat.html#sthash.9ZIJpyPW.dpuf

Kandang ayam bisa diibaratkan seperti


rumah manusia. Karena itu, dalam
pembuatannya perlu dipikirkan mengenai
kenyamanan, keamanan, dan kelayakannya.
Sehingga, ayam bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Cara membuat kandang ayam kampung pun
tak harus bagus serta mahal. Peternak cukup
memperhatikan tiga syarat berikut,
yaitu kelayakan kandang, peralatan dan
perlengkapan kandang, serta jenis-jenis

kandang.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas syarat
pertama lebih dulu.

Kelayakan kandang

Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk


memenuhi syarat kelayakan kandang.
Diantaranya adalah ukuran kandang, letak
dan arah kandang, dan konstruksi kandang.

1. Ukuran kandang
Biasanya ukuran kandang ditentukan oleh
besar-kecil modal yang dimiliki peternak.
Namun, karena kita mengacu pada cara
beternak ayam kampung di pekarangan

rumah, maka kita mengacu pada ukuran


pekarangan rumah yang kita miliki dan
jangan memaksakan.
Taruh contoh, pekarangan yang kita miliki
luasnya 25 m2, kita bisa membangun
kandang berukuran 10 m2. Adapun ayam
kampung yang bisa dipelihara di lahan
tersebut adalah sebanyak 70-100 ekor.

2. Letak dan arah kandang


Usahakan untuk meletakkan kandang sejauh
10 m dari perumahan penduduk atau rumah
kita sendiri. Hal ini bertujuan supaya ketika
ayam terjangkiti penyakit, maka tidak
menyebar langsung ke manusia.
Selain itu, syarat arah kandang yang baik
adalah mengarah ke arah timur dan barat.

Atau setidaknya, terkena sinar matahari


langsung. Ini supaya ternak ayam kampung
terjaga kesehatannya. Sinar matahari
membantu metabolisme kalsium, sehingga
kesehatan tulang ayam akan terjaga.

3. Konstruksi kandang
Berbicara konstruksi kandang untuk budidaya
ayam kampung, peternak tidak perlu
membeli semuanya baru. Sebisa mungkin
menekan biaya pembuatan kandang dengan
memanfaatkan limbah bekas bangun rumah,
seperti triplek, papan kayu cor, bambu dan
sebagainya.
Namun, sebaiknya konstruksi kandang tetap
harus dibangun sebaik mungkin. Tujuannya
tahan lama.

a. Atap kandang
Bahan yang digunakan untuk atap kandang
bisa juga memakai terpal, ijuk, seng,
rumbai, dan asbes. Untuk kebutuhan ini tak
perlu bahan yang bagus. Cukup pilih bahan
yang bagus, tapi bisa dari bahan bekas.
b. Dinding kandang
Bahan yang dipakai untuk dinding kandang
juga bisa memakai bahan bekas. Seperti
anyaman bambu, bilah bambu, ram kawat,
dan triplek.
c. Lantai kandang
Sebaiknya lantai kandang memang dibuat
dari semen untuk memudahkan sanitasi.
Kalaupun terpaksa tidak disemen, lantai
kandang dilapisi oleh campuran sekam,
serbuk gergaji, dan kapur dengan ketinggian
hingga 5 cm. Tujuannya supaya lantai
kandang bisa menyerap air. Sehingga, lantai

kandang budidaya ayam tetap kering dan


tidak becek.

Syarat tersebut diantaranya :


1. Tidak memiliki kandungan bakteri, virus,
serta parasit berbahaya
2. Tidak memiliki kandungan zat kimia
beracun
3. Tidak memiliki kandungan partikel
padatan, layaknya debu serta kotoran
4. Tidak berbau, tidak keruh, tidak
berwarna, serta tidak berasa
5. Kandungan oksigen terlarut tinggi
6. Keperluan oksigen untuk menguraikan
kotoran rendah
7. Kandungan ph netral serta kandungan
mineral-mineral terbatas

Anda mungkin juga menyukai