7 MANAJEMEN
MANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN PEMBIAYAAN
PENDIDIKAN
Disusun oleh :
1. Senja Fitriana
(14304241023)
2. Dhias Kartika N
(14304241024)
3. Ade Sukarman
(14304241025)
4. Andini Setya P
(14304241031)
Pendidikan Biologi A
Dipresentasikan pada
: 23 April 2015
Moderator
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGANTAR
Pendidikan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusiamanusia yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Manfaat individu, sosial atau
institusional akan diperoleh secara bervariasi. Akan tetapi manfaat individual
anggaran
(budget).
proses
Budget
kegiatan
ini
atau
merupakan
proses
rencana
sebagai
rencana
tahunan
tetapi
juga
merupakan
bentuk
e.
f.
g.
biaya.
Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan
menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target
pencapaian.
2. Accounting (Pembukuan)
Kegiatan yang kedua
pembukuan
atau
kegiatan
menyangkut
dua
hal,
dari
manajemen
pengurusan
pertama
yang
pembiayaan
adalah
keuangan.Pengurusan
menyangkut
ini
kewenangan
apakah
laporan
keuangan
secara
sejumlah
saran
kepada
manauktjemen
untuk
secara
langsung
untuk
keperluan
pengeluaran.Setiap
Bank atau kas negara. Kemudian jika kita akan minta hak yang telah
dialokasikan, baru kemudian mengajukan permintaan ke kas negara.
C. HAL-HAL YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Pembiayaan pendidikan tidak pernah tetap tetapi selalu berkembang dari
tahun ke tahun.Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (Manajemen
Pendidikan, 2012: 234) secara garis besar perubahan pembiayaan ini
dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam sistem pendidikan itu sendiri
yang sepenuhnya mempengaruhi besarnya pendidikan. Faktor tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan
Sebagai salah satu contoh bahwa tujuan pendidikan berpengaruh
terhadap besarnya biaya pendidikan adalah tujuan institusional suatu
lembaga
pendidikan.
penguasaan
10
Berubahnya
kompetensi
tujuan
dibandingkan
pendidikan
dengan
kea
tujuan
rah
yang
dan
laboratorium
menuntut
lebih
banyak
biaya
jika
penduduknya
untuk
menikmati
pendidikan.
cost
yang
diperoleh
hanya
dengan
Anggaran Rutin
Anggaran rutin yaitu anggaran yang selalu dibutuhkan setiap bulan
tanpa henti. Oleh karena itu sering disebut dengan istilah Recurrent Cost
(Recurrent berarti mengalir; biaya yang mengalir untuk kegiatan terusmenerus). Anggaran rutin dikenal istilah DUK (Daftar Usulan Kegiatan),
UKOR (Uraian Kegiatan Operasional Rutin) dan DIK (Datar Isian Kegiatan).
Menurut Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2012: 332) pengertian tentang
istilah yang digunakan dalam penyususnan rencana program rutin antara
lain :
pekerjaan-pekerjaan
yang
bersifat
teknis
admiistratif.
b. Satuan kerja: unit kerja yang satuannya bukan kantor.
c. Sektor : gabungan dari sub-sub sektor yang programnya secara
bersama-sama mengarah padaa tujuan dan memberikan jasa
tertentu kepada masyarakat.
d. Sub Sektor : bagian dari sektor, misalnya sub sektor pendidikan
umum dan pembinaan generasi muda.
e. Program : suatu kegiatan dari sub sektor , misalnya program
f.
pembinaan umum.
Kegiatan : bagian dari suatu program dan merupakan suatu
kumpulan pekerjaan yang ersifat terus-menerus dalam rangka
mencapai tujuan.
g. Jenis pengeluaran : sekelompok mata anggaran yang menunjang
suatu kegiatan. Ada 5 jenis pengeluaran yaitu belanja pegawai,
belanja barang, belanja pemeliharaan, belanja perjalan, dan
subsidi.
h. Mata anggaran : suatu pengeluaran dari suatu jenis pengeluaran.
i. Daftar usulan kegiatan (DUK) : daftar yang berisi usulan kegiatan
j.
belanja rutin.
k. Satuan 2A, 2B, 2C dan nomor penjelasan : daftar uraian menjadi
plafond anggaran dari setiap kantor yang diputskan oleh menteri
l.
keuangan.
Uraian kegiatan operasioanal rutin (UKOR) : UKOR ini terdiri dari
UKOR INDUK dan UKOR TERURAI.
2. Anggaran Pembangunan
Anggaran pembangunan yaitu anggaran yang adanya tidak terusmenerus setiap tahun. Dalam istilah umum sering disebut dengan Capital
Cost atau Capital Outlay (Capital yaitu modal; biaya untuk keperluan
modal pertama atau tambahan). Program pembangunan di Indonesia
disusun berdasarkan jangka lima tahunan sebagaimana tercantum di dalam
Garis-garis Besar Haluan Negara (RBHN) yang ditetapkan oleh MPR.
Menurut jangka waktunya, perencanaan pembanguan dapat dibedakan
menjadi tiga kategori yaitu :
a. Perencanaa jangka panjang (lebih dari 10 tahun).
b. Perencanaan jangka sedang (5-10 tahun).
c. Perencanaan jangka pendek (kurang dari 5 tahun).
tahun
(REPELITA).
Berapa
ketentuan
mengenai
bagi
keperluan
penyelenggaraan
dan
pembinaan
pendidikan.Wajib bayar adalah orang tua kandung, orang tua angkat, orang
tua tiri atau orang tua wali yang mengikuti pendidikan di sekolah menengah,
dibayar secara bulanan selama 12 bulan dalam satu tahun ajaran. Besarnya
uang SPP tidak didasarkan atas kemampuan wajib bayar secara
perseorangan tetapi kemampuan rata-rata wajib bayar dan dinyatakan
dalam bentuk kategori pungutan (Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana,
2012:333).
2. SUMBANGAN BP3
Biaya dari masyarakat Indonesia sebelum anggaran pendapatan sebesar
20%, biasanya pernah dikeluarkan melalui BP3 dan melalui komite sekolah.
Namun sekarang untuk Pendidikan Dasar (SD dan SMP) pemerintah
melarang adanya biaya tambahan selain yang dikeluarkan pemerintah,
mengingat besarnya anggaran pendidikan 20% telah mencukupi kebutuhan
penyelenggaraan sekolah. Anggaran biaya pendidikan yang 20% sudah
termasuk partisipasi masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan
karena berasal dari pajak yang dipungut pemerintah untuk pembangunan
pendidikan (Dadang,dkk. 2012:25).
Undang-Undang
tersebut
berisi
sebagai
berikut
(http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/UANG
%20KULIAH%20TUNGGAL%20final.pdf ) :
Pasal 88
1) Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional Pendidikan
Tinggi secara periodik dengan mempertimbangkan:
a. Capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b. Jenis Program Studi; dan
c. Indeks kemahalan wilayah.
2) Standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar untuk mengalokasikan anggaran
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk PTN.
3) Standar satuan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan sebagai dasar oleh PTN untuk menetapkan biaya yang
ditanggung oleh Mahasiswa.
4) Biaya yang ditanggung oleh Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi Mahasiswa,
orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar satuan biaya operasional
Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Menteri.
menindaklanjuti pasal 88 diatas maka dibentuk kebijakan berupa Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi, yaitu Pasal 98 sebagai berikut :
(5)
(6)
Berikut ini adalah model perbandingan biaya kuliah tunggal dulu dan sekarang :
operation )
Technology (standart technology for used)
Marketing
Customer service
Management (providing leadership of the quality improvement)
3. RAPBS yang telah disetujui oleh kepala Kanwil diteruskan oleh BP3 sekolah
yang bersangkutan untuk di musyawarahkan
4. Hasil musyawarah BP3 sebagai bukti, dilampirkan juga notulen rapat
selengkapnya
5. Setelah mendapatkan persetujuan pemerintah daerah tingkat BP3 dapat
melaksanakan programnya.
Pegaturan pungutan dan penggunaan diatur secara rinci oleh kanwil sebagai
berikut :
1. Untuk kegiatan operasional pendidikan
2. Honorariium dan kesejahteraan (Guru
tidak
tetap,
pegawai
TU,
dibedakan
menjadi
dua
kelompok
sekolah
sebagai
berikut
2015: 3-5):
a. SD/SDLB : Rp 800.000,-/peserta didik/tahun
2. Tidak boleh ada siswa miskin yang putus sekolah karena tidak mampu
membayar
3. Anak lulusan SD harus diupayakan melanjutkan ke SMP
4. Kepala sekolah mencari dan mengajak siswa SD yang tidak melanjutkan
untuk ditampung di SMP/setara
5. Kepala sekolah mengelola dana Bos harus transparan dan akuntabel
6. BOS tidak menghalangi orangtua atau wali memberikan sumbangan
sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah
Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan
dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru
dan Komite Sekolah. Kesepakatan penggunaan dana BOS harus didasarkan
skala prioritas kebutuhan sekolah.
Yuliana
kegiatan-kegiatan berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
koran, kapur)
7. Pembiayaan langganan daya dan jasa (listrik, air, telpon)
8. Pembiayaan perawatan sekolah
9. Pembiayaan guru dan tenaga kependidikan honorer
10. Pengembangan profesi guru
11. Transportasi siswa miskin
12. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK)
13. Pembelian komputer untuk kegiatan belajar siswa
Bila 13 komponen diatas sudah terpenuhi, maka sisa dana BOS dapat
digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mebelair
sekolah.
Larangan penggunaan dana BOS menurut Suharsimi Arikunto dan Lia
Yuliana (2012 : 259) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
bukan inventaris
Digunakan untuk rehailitasi sedang dan berat
Membangun gedung/ ruangan baru
Membeli bahan/ peralatan yang tidak mendukung kegiatan pembelajaran
Membiayai kegiatanyang telah dibiayai oleh pemerintah
ke SMK serta mengurangi siswa SMK yang putus sekolah. Adapun tujuan BKM
adalah: mengurangi jumlah siswa SMK yang drop out akibat permasalahan biaya
pendidikan, membuka peluang bagi lulusan SMP yang berasal dari keluarga kurang
mampu untuk melanjutkan pendidikan ke SMK (Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana,
2012 : 259)
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 62 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan,
sebagai berikut (Mukhtar, 2009 : 153-154) :
1. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi dan biaya
personal
2. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi
biaya
penyediaan
sarana
dan
prasarana,
pengembangan
anak
korban
PHK
dan
indikator
lainnya
oleh
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
menerima manfaat Program BSM pada tahun ini (Semester I Tahun Ajaran
2014/2015).
KIP (Kartu Indonesia Pintar) diberikan kepada anak usia sekolah
dengan besaran sebagai berikut:
1. BSM SD & MI sebesar Rp 225.000 per semester atau Rp 450.000
per tahun.
2. BSM SMP/MTs sebesar Rp 375.000 per semester atau Rp 750.000
per tahun
3. BSM SMA/SMK/MA sebesar Rp 500.000 per semester atau Rp
1.000.000 per tahun (KEMENDIKBUD RI, 2015: 7)
L. BEASISWA UNTUK PERGURUAN TINGGI
Setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga
negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar
1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan
yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat
berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan
pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya
yang cukup besar. Oleh karena itu bagi setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya
tidak mampu membiayai pendidikannya, dan berhak mendapatkan beasiswa bagi
mereka yang berprestasi (KEMENDIKBUD RI, 2015: 5).
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang
tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan
bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas mengamanahkan tentang
pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa pemerintah harus memberikan (a)
beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b) bantuan atau membebaskan biaya
Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa bunga yang wajib dilunasi setelah
lulus dan/atau memperoleh pekerjaan (KEMENDIKBUD RI, 2015: 5).
Dijelaskan lebih lanjut di dalam penjelasan, yang dimaksud dengan
beasiswa adalah dukungan biaya Pendidikan yang diberikan kepada Mahasiswa
untuk
mengikuti
dan/atau
menyelesaikan
Pendidikan
Tinggi
berdasarkan
untuk
berdasarkan
mengikuti
pertimbangan
dan/atau
utama
menyelesaikan
keterbatasan
Pendidikan
kemampuan
Tinggi
ekonomi
per
bulan.
Untuk
pekerjaan
non
formal/informal
a. Biaya pendaftaran SNMPTN, SBMPTN dan seleksi mandiri pada salah satu
PT (pendaftar secara otomatis akan mendapatkan fasilitas bebas bayar di
dalam sistem pendaftaran SBMPTN).
b. Bantuan biaya penyelenggaraan yang dikelola perguruan tinggi, maksimal
Rp2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per-semester permahasiswa yang dapat digunakan untuk:
a. Biaya yang dibayarkan saat pertama masuk ke perguruan tinggi;
b. UKT Khusus Bidikmisi/SPP/Biaya kuliah yang dibayarkan ke perguruan
tinggi;
c. Penggunaan lain sesuai rencana kerja dan anggaran perguruan tinggi.
c. Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa, minimal sebesar
Rp 3.600.000,00 (tiga juta enam ratus ribu rupiah) per-semester.
d. Biaya Kedatangan
Biaya kedatangan atau resetlement di alokasikan sesuai kebutuhan dengan
ketentuan:
1) Penggantian
biaya
transport
mahasiswa
yang
berasal
dari luar
2. Drop Out
3. Non Aktif
4
2. BEASISWA
DAN
BANTUAN
BIAYA
PENDIDIKAN
(BBM)
DAN
membiayai pendidikan.
c. Meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar di perguruan tinggi
Beasiswa atau bantuan biaya pendidikan PPA diberikan kepada mahasiswa aktif
berdasarkan periode tahun anggaran berjalan dan diberikan untuk pertama kalinya
sekurang-kurangnya selama 6 bulan besarnya harga satuan tahun 2015 adalah Rp.
350.000,00 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per mahasiswa per bulan. Mahasiswa
tidak berhak menerima apabila telah dinyatakan lulus. Untuk menerima beasiswa
BBM atau PPA diatur ketentuan penerima beasiswa antara lain (Dirjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan , 2015: 7):
Calon penerima adalah mahasiswa yang masih aktif, dalam jenjang pendidikan
Diploma dan Sarjana.
1) Beasiswa PPA
Apabila calon penerima melebihi kuota yang telah ditetapkan, maka
perguruan tinggi dapat menentukan mahasiswa penerima sesuai dengan
urutan prioritas sebagai berikut:
M. BEASISWA SWASTA
A. Beasiswa Supersemar
Beasiswa Supersemar yang bertujuan untuk membantu melanjutkan
pendidikan para sumber daya manusia potensial, yang berasal dari anak-anak
keluarga kurang mampu karena alasan ekonomiSehingga diharapkan beasiswa
ini
melahirkan
manusia-manusia
potensial
dan
berprestasi
(www.supersemar.com).
Persyaratan
untuk
mendapatkan
beasiswa
ini
adalah.
Berstatus
mahasiswa yang masih aktif kuliah. Indeks Prestasi semester terbaru tidak
kurang dari2,5 Anak dari keluarga kurang/tidak mampu. Diusulkan oleh pimpinan
perguruannya.Beasiswa berlaku untuk satu tahun pelajaran dan dapat
diperpanjang
untuk
tahun
berikutnya
apabila
masih
diusulkan
oleh
B. Beasiswa Toyota-Astra
Yayasan Toyota Astra (YTA) didirikan pada tahun 1974 oleh PT Astra
International Tbk dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan misi untuk turut
serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan
bantuan
dana
dan
pembiayaan
untuk
kegiatan
pendidikan,
riset
dan
pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan
buku- buku, terutama teknologi otomotif. Fokus program YTA yaitu pada program
peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar-pelajar Sekolah Dasar hingga
Sekolah Menengah Atas, serta kepada staf pengajar perguruan tinggi negeri
yang melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Master
atau Doktor (http://www.astra.co.id). Bagi mahasiswa perguruan tinggi beasiswa
ini bertujuan untuk membantu meningkatkan prestasi akademik, khususnya dari
kalangan yang kurang mampu (www.pusatinfobeasiswa.com/beasiswa-ToyotaAstra.htm)
Persyaratan :
1. Mahasiswa/i berkebangsaan Indonesia.
2. Khusus menekuni bidang studi Teknik (Jurusan Mesin, Elektro, Arsitek, Sipil,
Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Lingkungan & Teknologi Informatika),
MIPA, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,80
4. Dari keluarga berpenghasilan rendah, dibuktikan dengan surat keterangan
dari Kampus dan/atau Kelurahan
5. Belum bekerja tetap dan tidak sedang menerima Beasiswa/Ikatan Dinas dari
Lembaga atau Instansi lain.
6. Permohonan diajukan secara kolektif melalui Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi.
C. Beasiswa Djarum
Djarum Foundation turut berperan aktif dalam memajukan pendidikan di
Indonesia melalui program beasiswa prestasi (merit scholarship) Djarum
Beasiswa Plus bagi mahasiswa berprestasi tinggi di Indonesia.Para penerima
Djarum Beasiswa Plus mendapatkan dana beasiswa sebesar Rp 750.000,setiap bulan selama 1 tahun. Selain dana beasiswa, para penerima Djarum
Beasiswa Plus (Beswan Djarum) juga mendapatkan pembekalan berbagai
macam soft skills, guna menyerasikan antara pencapaian akademik (hard
skills) yang diperoleh di kampus dengan berbagai ketrampilan
agar para
Persyaratan
1. Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1 Universitas) /
2.
3.
4.
5.
6.
D. Beasiswa Pertamina
Beasiswa sobat Bumi adalah program beasiswa dai pertamina foundation
dengan
tujuan
untuk
menghasilkan
individu-individu
yang
mampu
dan
atau
telah
menempuh 60 SKS
3. Memiliki IPK minimal 3.00
4. Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas sosial yang memiliki
5.
6.
7.
8.
mengelola
dan
mengembangkan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: budgeting (penyusunan
anggaran), accounting (pembukuan), auditting (pemeriksaan). Agar uang
yang dijatah pemerintah tepat sasaran, ada beberapa ketentuan, yaitu: Azas
Plafond, Azas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, dan Azas tidak
langsung. Pembiayaan pendidikan, dipengaruhi dua hal, yaitu eksternal dan
internal.
Karakteristik pembiayaan pendidikan adalah biaya pendidikan selalu
naik, unit cost setengah lengkap, dan unit cost sempit. Ada penjadwalan
RAPBN secara ketat agar pengajuan biaya tepat waktu. Anggaran yang
berasal dari pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu: anggaran rutin dan
anggaran pembangunan.
Sumbangan pembinaan pendidikan adalah sumbangan yang
dikenakan kepada wajib bayar untuk digunakan bagi keperluan
menyelenggarakan dan pembinaan pendidikan. Alokasi DPP untuk masingmasing sekolah tergantung pada tingkat besar kecilnya sekolah dan
besarnya DPP tidak sama untuk setiap provinsi.
Dana BOS merupakan bantuan pendidikan dari pemerintah untuk
mengurangi angka putus sekolah, serta dalam rangka wajib belajar 9
tahun.BOS diharapkan dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kemahasiswaan
(Diakses
dari:
http://dikti.go.id/wp-
Petunjuk Teknis
Islam
(Diakses
dari
https://www.academia.edu/9628360/PETUNJUK_TEKNIS_BANTUA
N_SISWA_MISKIN_TAHUN_2014 pada tanggal 24 April 2015, 11.34)
Kementrian
Pendidikan
dan
(KEMENDIKBUD RI).
Kebudayaan
Republik
Indonesia
KEMENDIKBUD
RI
(Diakses
dari:
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia
Sekolah
KEMENDIKBUD
Tahun
RI
Anggaran
2015.
Jakarta:
(Diakses
dari:
http://bos.kemdikbud.go.id/media/share/upload/files/Juknis%20BOS
%202015%20Final.pdf pada tanggal 26 April 2015 pukul 14.09).
2012.
Manajemen