Anda di halaman 1dari 2

Data

49% adalah tidak punya riwayat masuk


rumah sakit, 37% adalah pernah masuk
rumah sakit 1x dan 14% adalah pernah

masuk rumah sakit 2x.


50% adalah lingkungan yang kumuh, 44%
adalah lingkungan bersih, 5% adalah
lingkungan tidak tertata dan 1% adalah

lingkungan beresiko jadi sarang penyakit


sebesar 77% adalah punya riwayat
chikungunya , 23% adalah riwayat sakit

TBC.
21% adalah suami, istri, anak, nenek dan
kakek, 27% adalah berobat ke klinik bidan,
perawat atau dokter, 22% adalah pergi
berobat ke puskesmas dan 30% adalah

pergi berobat ke rumah sakit.


Tidak tersedia program untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi suatu

kelompok atau populasi


48% berpendapat jika 3M merupakan cara
mencegah DBD, 33% memilih foging, 11%
menjaga kebersihan lingkungan dan 8%

diberikan bubuk abate


83% memilih membawa keluargaa ke

Etiologi
Kurangnya pajanan informasi terhadap
DHF

Tidak mengetahui factor resiko &


penyebab, cara penularan dan cara
pencegahan DHF

Tingginya Angka Kejadian DHF

Defisiensi Kesehatan Komunitas

Masalah keperawatan
Defisiensi kesehatan komunitas b.d

puskesmas atau rumah sakit pat anggota

keluarga yang terkena DBD


3% responden yang memilih pergi ke

dukun jika ada anggota keluarga yang sakit


kondisi sirkulasi udara di rumah warga 56%
sejuk dan 44% rumah warga kondisi

sirkulasi udara terasa pengap


39% memiliki pencahayaan dan
kelembapan yang baik, 26% memiliki
pencahayaan yang cukup dan 35%
memiliki pencahayaan dan kelembapan

yang kurang.
52% warga telah memiliki MCK sendiri di
rumah sedangkan 48% warga tidak
memiliki MCK di rumah sehingga warga
memanfaatkan sungai yang berada di

dekat rumah untuk MCK


jumlah tempat sampah di rumah dalam
satu rumah sebagian besar 55% KK tidak
memiliki, sebanyak 45% KK memiliki
tempat sampah di rumah

Anda mungkin juga menyukai