Hasil Percobaan
Tabel 1 Data Pengamatan Berat Jenis Asam Asetat Glasial
Berat Pikno
Berat Pikno +
Berat Sampel
Volume Pikno
Berat Jenis
Kosong (gram)
Berat Sampel
(gram)
(ml)
(g/mol)
14,8812
(gram)
25,5639
10,6827
10
1,0687
Suhu
ke-)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(oC)
19
18
15
12
11
10
9
8
8
8
Pengamatan
Larutan masih
mencair
Larutan mulai
membeku
Larutan
membeku dan
suhu konstan
Tabel 3 Data Pengamatan Titik Beku Asam Asetat Glasial dan Naftalen
Larutan
Suhu
Pengamatan
50ml Asam
ke-)
1
2
(oC)
15
12
Larutan masih
3
4
5
6
7
8
10
9
8
7,5
7
6
Asetat
Glasial +
5,0039
gram
Naftalen
mencair
Larutan mulai
membeku
Larutan
9
10
6
6
membeku dan
suhu konstan
Tabel 4 Data Pengamatan Titik Beku Asam Asetat Glasial dan Zat X
Larutan
50ml Asam
Asetat
Glasial +
5,0032
gram zat x
Suhu
ke-)
1
2
3
4
5
6
(oC)
24
20
16
13
9
7
7
8
9
6
6
6
Pengamatan
Larutan masih
mencair
Larutan mulai
membeku
Larutan
membeku dan
suhu konstan
Tabel 5 Data Pengamatan Titik Beku Asam Asetat Glasial dan Zat Y
Larutan
50ml Asam
Asetat
Glasial +
5,0016
gram zat y
Suhu
ke-)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
(oC)
24
21
18
15
13
12
11
9
8
7
6
5
5
5
Pengamatan
Larutan masih
mencair
Larutan mulai
membeku
Larutan
membeku dan
suhu konstan
No
1
2
Sampel
Zat X
Zat Y
Pembahasan
Pada percobaan penentuan berat molekul zat non volatile dengan metode penurunan titik
beku, digunakan sampel larutan non volatile yaitu zat x dan zat y, dengan menggunakan asam
asetat glasial sebagai pelarut dan larutan standar naftalen yang telah diketahui yaitu 128,6 g/mol.
Tahap awal yang yang dilakukan dalam percobaan kali ini adalah menentukan massa
jenis asam asetat glasial yang diperoleh sebesar 1,06827 g/mol. Selanjutnya menentukan
menentukan titik beku asam asetat glasial dengan merendamnya dalam es batu dan air.
Pengamatan dilakukan setiap 30 detik agar diketahui waktu titik beku yang terjadi hingga
mencapai suhu konstan dan larutan membeku pada percobaan ini. Asam asetat glasial mencapai
suhu konstan pada 8oC dengan waktu 10x30 detik (larutan membeku). Dengan menggunakan
larutan yang sama, ditambahkan zat terlarut naftalen dengan memberikan perlakuan yang sama
seperti percobaan awal, diperoleh suhu konstan 6oC dengan waktu 10x30 detik (larutan
membeku). Dalam hal ini terjadi penurunan titik beku pelarut karena naftalen termasuk zat non
volatile (tidak mudah menguap) yang berfungsi menurunkan energy bebas dari pelarut, sehingga
kemampuan pelarut untuk merubah menjadi fase uap mengalami penurunan pula.
Pada percobaan ini asam asetat glasial juga ditambahkan zat x sehingga terjadi penurunan
titik beku dengan suhu konstan pada 6oC dengan waktu 9x30 detik (larutan beku), sedangkan
pada saat asam asetat glasial ditambahkan zat y terjadi penurunan titik beku dan mencapai suhu
konstan pada 5oC dengan waktu 14x30 detik (larutan membeku). Perbedaan suhu konstan ini
menunjukkan terjadinya penurunan titik beku asam asetat glasial saat ditambahkan sampel zat x
dan zat y. Pada umumnya titik beku yang dimiliki oleh asam asetat glasial adalah 16 oC, namun
pada percobaan kali ini, titik beku yang diperoleh adalah 8oC, terjadi penurunan 8oC. Perbedaan
ini dapat terjadi karena adanya kesalahan saat percobaan. Adanya kesalahan saat perhitungan,
kerusakan alat serta kurang ketelitian dapat dikatakan sebagai factor kesalahan pada percobaan
ini.
PERHITUNGAN
( 25,563914,8812 ) g 10,6827 g
g
=
=1,06827
10 ml
10 ml
ml
massa naftalen
1000 g / kg
BM naftalen
massa pelarut
(8 C6 C)=Kb
o
5,0039 g
1000 g /kg
2 C=Kb 0,7319
Kb=
mol
kg
mol
=molal
kg
2o C
=2,73o C /molal
0,7319 molal
= 8oC
= 6oC
= 5,0032 g
= 2,73 oC/molal
= 53,4135 g
Tb=Kb
o
massa zat X
1000 g /kg
BM zat X
massa pelarut
8 C6 C=2,73 C /molal
o
BM zat X 53,4135 g
2 C=2,73 C /molal
BM zat X =
BM zat X 53,4135 g
= 8oC
Tb Zat X
= 5oC
Massa Zat Y
Kb asam asetat glasial
Massa pelarut
= 5,0016 g
= 2,73 oC/molal
= 53,4135 g
Ditanya
Jawab
Tb=Kb
massa zat X
1000 g /kg
BM zat X
massa pelarut
BM zat X 53,4135 g
3 C=2,73 C/molal
BM zat X =
5,0016 g 1000 g / kg
BM zat X 53,4135 g