Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan salah satu perusahaan tambang bijih

tembaga emas yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia dengan
Batu Hijau sebagai salah satu tambangnya. Area pertambangan Batu Hijau tersusun oleh
batuan yang teralterasi dengan karakteristik yang berbeda-beda di setiap zona
alterasinya (Anonim, 1998).
Salah satu zona alterasi yang menjadi perhatian khusus adalah zona alterasi
Feldspar Destructive. Pada zona ini mineral penyusunnya telah terubah menjadi mineral
mika dan mineral lempung yang mudah terlapukkan (Anonim, 1998). Zonasi dengan
karakteristik batuan yang mudah terlapukkan menjadikan pada zona alterasi Feldspar
Destructive ini perlu dilakukan kajian Geoteknik terhadap salah satu longsor yang
pernah terjadi.
Longsor XX merupakaan salah satu longsor yang pernah terjadi pada zona pada
zona alterasi Feldspar Destructive dimana pada zonasi ini tidak bisa dilakukan uji
mekanik untuk mengetahui nilai dari sifat keteknikan batuan penyusunnya. Oleh sebab
itu, dilakukan pendekatan soil mechanics untuk mendapatkan nilai indeks plastisitas.
Nilai indeks plastisitas ini akan dikorelasikan dengan grafik (Holtz & Kovacs, 1981)
dengan hasil akhir berupa nilai sudut gesek dalam.

Nilai dari sifat material tersebut akan digunakan dalam melakukan analisis
kestabilan lereng dan menentukan nilai faktor keamanan. Faktor keamanan adalah
perbandingan dari gaya ketahanan geser dengan gaya dorong geser (Cheng & Lau,
2008) sementara analisis yang dilakukan adalah back analysis yang berarti bahwa
analisis dilakukan setelah terjadi suatu peristiwa.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah mengetahui proses terjadinya longsor dan
mendapatkan permodelan untuk Longsor XX yang dapat digunakan dalam phase
selanjutnya, yaitu phase 7 di area tambang.

1.2

Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1.

Bagaimana sifat keteknikan dari batuan penyusun pada lokasi Longsor XX?

2.

Bagaimana pembagian kelas lereng berdasarkan Rock Mass Rating pada Section
X Longsor XX ?

3.

Berapa nilai Faktor Keamanan pada lokasi Longsor XX?

4.

Bagaimana back analysis pemodelan dari Longsor XX ?

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1.

Mengetahui sifat keteknikan dari batuan penyusun pada lokasi Longsor XX.

2.

Memberikan penilaian

kelas

lereng berdasarkan Rock Mass Rating pada

Section X Longsor XX.


3.

Mencari nilai Faktor Keamanan pada lokasi Longsor XX .

4.

Back analysis dengan melakukan pemodelan pada Longsor XX.

1.4

Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian yang dilakukan antara lain :

1.

Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan wawasan kepada peneliti


mengenai permasalahan geoteknik yang berada di PT. Newmont Nusa Tenggara

2.

Memberikan

kontribusi

khususnya

bagi

perkembangan

Geoteknik

Geomekanik serta bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


berkembang pada saat ini.
3.

Menambah data Geoteknik bagi PT. Newmont Nusa Tenggara khususnya pada
Dinding Timur Tambang Terbuka Batu Hijau dam dapat digunakan sebagai
salah satu rekomendasi dalam simulasi pada phase selanjutnya.

1.5

Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dari penelitian ini antara lain :

1.

Zona alterasi Feldspar Destructive pada Tambang Terbuka Batu Hijau memiliki
panjang mencapai 15 km. Karakteristik dari zona ini adalah terubahnya mineral
feldspar dan mineral mafik menjadi mika atau clay (Garwin, 2002).

2.

Rock Mass Rating (RMR) merupakan suatu metode untuk menentukan


pembobotan dari suatu massa batuan. Metode ini berfungsi untuk mengetahui
ketahanan massa batuan sebagai salah satu cara untuk menentukan kemiringan
lereng maksimum (Bieniawski 1984, dalam Hirnawan dan Zakaria, 2002).

3.

Back analysis merupakan analisis yang dilakukan setelah terjadinya suatu


peristiwa. Dalam penelitian ini, pengaplikasian back analysis dilakukan terhadap
Longsor XX dengan melakukan pemodelan.

4.

Faktor kemanan setiap lereng berbeda-beda. Untuk mengetahuinya dapat


menggunakan rumus yang telah dicetuskan oleh Fellenius, Lambe dan Whitman
(1969), Parcher dan Means (1974, dalam Zakaria 2009)

1.6

Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan antara lain pendekatan soil

mechanic dan rock mechanic dari data yang didapat di lapangan. Selanjutnya
melakukan pengolahan data dan analisis di laboratorium dan studio.

1.7

Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini berlokasi pada

Tambang Terbuka Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara yang dilaksanakan selama
kurang lebih 1.5 bulan, yaitu mulai 22 Januari 2013 sampai 10 Maret 2013 (Tabel 1.1) .
Lokasi penelitian berada di daerah Kecamatan Sekongkang, Kabupaten
Sumbawa Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara geografis daerah
penelitian terletak pada posisi koordinat 116,40 BT 116,55 BT dan 8,5 LS- 9,05
LS. Untuk mencapai lokasi penambangan dapat ditempuh melalui perjalanan darat dari
Kota Mataram selama 2 jam menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur.
Dilanjutkan dengan penyeberangan laut menggunakan kapal milik PT. Newmont Nusa
Tenggara menuju Pelabuhan Benete yang ditempuh 1 jam 30 menit. Dari Pelabuhan
Benete, lokasi penambangan masih berjarak 22 km. (Gambar 1.2)

Tabeel 1.1 Tabeel Kurun Waaktu Penelittian

Gam
mbar 1.1 Lokasi Tambbang Batu Hijau PT Neewmont Nussa Tenggaraa

Anda mungkin juga menyukai