Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Istilah Apersepsi dalam Pembelajaran

http://www.mushlihin.com/2013/10/education/mengenal-istilah-apersepsidalam-pembelajaran.php

Rapi, dengan kemasan warna mentereng, itulah sosok perangkat pembelajaran guru ala
KTSP. Karena minimnya pengawasan, perangkat itu banyak yang copy paste. Kalau ingin
dibuktikan, banyak sekali istilah bahkan tidak dipahami oleh guru bersangkutan, padahal
istilah itu tertulis dalam perangkat yang dibuat. Salah satu istilah yang saya maksud adalah
apersepsi. Istilah ini biasanya beriringan dengan istilah konfirmasi dan refleksi.
Adalah Jhon Friedrich Herbart (1776-1841), pakar yang pertama kali mengenalkan istilah
teori apersepsi. Awalnya Herbart merasakan, bahwa interaksi guru dan peserta didik di
dalamnya terdapat proses dinamin yang sulit dijelaskan secara sederhana. Filosofi pertama
guru ahli asal jerman ini sehingga muncul teori apersepsi, adalah manusia sebagai makhluk
pembelajar, sifat dasar manusia adalah memerintah dirinya sendiri, kemudian muncul aksi
dan reaksi terhadap instruksi yang berasal dari lingkungannya.
Mari kita lihat masalah terkait asumsi munculnya teori apersepsi Herbart itu. Seorang anak
petani diberitahu oleh ayahnya, Tak usah sekolah tinggi-tinggi, toh presiden sudah ada,
menteri sudah ada, pengusaha juga banyak. Lebih baik, kamu melanjutkan warisan sawah
ayah, dan itu tak perlu sekolah tinggi-tinggi. Akhirnya, anak tersebut, ogah-ogahan di
kelas. Apa yang dikatakan ayahnya sontak dibenarkan, didukung sulitnya proses belajar di
sekolah. Kasus ini adalah contoh bagaiman fungsi manusia sebagai makhluk pembelajar
tidak berjalan semsetinya.
Kedua: banyak guru, berusaha sekuat tenaga memberikan perintah, memberikan intruksi
agar siswanya belajar di rumah. Leher tegang, urat muncul mengeras, Pekerjaan Rumah,
tugas rumah bejibun, bahkan hukuman menunggu, demi agar anak didik bisa belajar
dirumah. Namun apa yang terjadi, si anak tetap saja malas. Tanya kenapa. Ini adalah contoh
bagaiman seorang peserta didik sebagai manusia belum memerintah dirinya sendiri.
Ketiga: ada dua guru yang mengajar mata pelajaran yang sama, bahkan menggunakan
metode dan model pembelajaran yang sama. Guru pertama mendapat perhatian dari siswa,
sedangkan guru kedua, siswa pada acuh tak acuh. Mengapa ada dua kondisi berbeda?.
Jawabanya karena stimulus yang diberikan. Inilah contoh bahwa manusia bereaksi terhadap
instruksi yang berasal dari lingkungannya jika dibekali dengan dorongan atau stimulus
tertentu.

Dengan melihat asumsi Herbart beserta contoh sederhananya, maka apa pengertian
apersepsi?, atau teori apersepsi itu apa sih?. Bagi saya, apersepsi adalah memberikan
pengetahuan (persepsi awal), sebagai rangsangan dalam mengikuti proses belajar.
Sederhana.. Teori apersepsi berbeda dengan persepsi. Persepsi (perception) adanya
perangsang yang diterima seseorang, dari adanya pengamatan. Sedangkan apersepsi
dimaksud bahwa seseorang melakukan pengamatan dan apa yang diamatinya. Apersepsi
adalah memperoleh tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang telah ada.

Facebook

Twitter

G Plus

Pinterest

LinkedIn

E-mail

WhatsApp

The Best Celoteh

Variabel Penelitian, Pengertian, Tujuan, dan Jenis - 66074 Views


Menjawab Argumen Pro Mengucapkan Selamat Natal - 31187 Views
Putri Indonesia 2015 Itu Warga Negara, Mesti Sama di De - 30543
Views
Bu Susi Merokok, Tugas Baru Buat Pendidik - 30149 Views
Menjawab Panggilan Tuhan - 29205 Views

Subscribe
Berlangganan gratis bersama 1000+ lainnya. Masukan e-mail, masukan kode, "submit." cek
e-mail, klik link konfirmasi. Mari berbagi :)

Twitter
Facebook
Google +

No Responses
Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukai