Anda di halaman 1dari 6

LaporanPraktikumke-1

M. K. Agrometeorologi

Hari/tanggal
:Jumat, 27 Februari 2015
Asisten
:
1. Nurhayati
G24110011
2. YudiR. FanggidaE
G24110025
3. Hendra Yoni Sinaga G24110035
4. Riki Muhamad Rifai G24110037

ANALISIS SPEKTRUM

Kelompok 2
Septina Tri Anggiani
Allan Nur Wahid
IksanSofyan
Muhamad Ronal S.K.
NurAnnissa

G24120004
G24120041
G24130012
G24130050
G24130078

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

I.

PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
Energi radiasi matahari pada dasarnya merupakan satu-satunya sumber energy utama
yang mempengaruhi proses di atmosfer dan proses lainnya di permukaan bumi.Cahaya
matahari pada permukaan bumi terdiri dari bagian yang langsung dan bagian yang
baur.Radiasi langsung dating dari arah matahari dan memberikan bayangan yang kuat pada
benda. Sebaliknya radiasi baur yang tersebar dari atas awan tidak memiliki arah yang jelas
tergantung pada keadaan awan. Cahaya matahari yang sampai kepermukaan bumi terdiri dari
berbagai macam gelombang yang masing-masingnya memiliki panjang gelombang yang
berbeda.
Intensitas radiasi matahari akan berkurang oleh penyerapan dan pemantulan oleh
atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfe rmenyerap radiasi
dengan panjang gelombang pendek (ultraviolet) sedangkan karbondioksida dan uap air
menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang yang lebih panjang (infra merah).
Selain pengurangan radiasi bumi langsung (sorotan) oleh penyerapan tersebut, masih ada
radiasi yang dipancarkan oleh molekul-molekul gas, debu, dan uap air dalam atmosfer.
Radiasi matahari memiliki efek negative jika terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup
karena radiasi matahari menyebabkan ionisasi dan eksitasi pada ikatan kimia. Jika hal ini
terjadi pada ikatan kimia yang ada di dalam tubuh makhluk hidup seperti DNA, maka akan
menyebabkan kanker. Namun, selain itu radiasi matahari juga memiliki manfaat, seperti
sebagai sumber cahaya, fotosintesis tanaman, dan lain-lain. Praktikum kali ini mahasiswa
diharapkan dapat mengetahui persentase radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi
dan seberapa besar yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
I.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat membuat grafik antara panjang
gelombang dengan spectral irradiance, mahasiswa mampu menghitung total radiasi global
dan direct untuk masing-masing selang spectrum panjang gelombang dari radiasi matahari
(UV, PAR, NIR dll), serta mahasiswa dapat membandingkan persentase radiasi dengan
persentase distribusi radiasi Monteith &Unswort (1990).

II. METODOLOGI
II.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, perangkat lunak
Microsoft Exel, dan data spectral radiasi.
II.2 Langkah Kerja (diagram alir)
Klasifikasikan
interval panjang
gelombang dengan
warna yang berbeda

Hitung nilai
radiasi diffuse

Konversikan satuan
radiasi direct dan
radiasi global
menjadi W/m2

Hitung
persentase
energi

Hitung total
radiasi direct
dan global

Jumlahkan
masingmasing
persentase

Buat grafik dengan panjang gelombang


sebagai sumbu x dan spectral irradiance
sebagai sumbu y

Hitung total
radiasi diffuse

Perhitungan menggunakan trapezoidal :

Tabel 1 Prosedur Trapezoidal


ASTM G159

Total radiasi pada antara dua panjang


gelombang berurutan[W/m2]

[nm]

I( )
[W/m2/nm]

I( 1)

{I( 1) (2- 1)} +

I(2)

{0.5[I( 2)-I(1)] (2-)}

HASIL DAN PEMBAHASAN


Radiasi matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang
terjadi di matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik.
Spektrum radiasi matahari terbagi menjadi dua, yaitu sinar gelombang pendek dan sinar
gelombang panjang. Radiasi matahari yang sampai kepermukaan bumi terdiri dari radiasi langsung
(direct radiation), radiasi hambur (diffuse radiation), dan radiasi total (global radiation). Radiasi
langsung (direct radiation) adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau radiasi
yang diterima oleh bumi dalam arah sejajar sinar datang. Radiasi hambur atau diffuse radiation
adalah radiasi yang mengalami perubahan akibat pemantulan dan penghamburan. Radiasi total
atau global radiation adalah penjumlahan radiasi langsung dan radiasi hambur (Edwards and Lake
2009).
1.8000
1.6000
1.4000
1.2000
1.0000
Spektral Irradiance (W/m2/nm 0.8000
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0.0 5000.0
Panjang Gelombang (nm)

Direct
Global

Gambar1 Grafik hubungan panjang gelombang dengan spectral irradiance


Hubungan antara panjang gelombang dengan spectral irradiance (Gambar 1)
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai spectral irradiance maka nilai panjang gelombang akan
semakin rendah hingga titik tertentu. Panjang gelombang sekitar 0-500nm baikuntuk yang direct
maupun global memilikinilai spectral irradiance tertinggi dibandingkan dengan interval panjang
gelombang lainnya. Setelah itu nilai spectral irradiance mengalami fluktuasi. Radiasi direct yang
ditandai dengan kurva berwarna biru, nilai spectral irradiance tertinggi berada dikisaran 1.0000
W/m2/nm. Sedangkan untuk radiasi global yang ditandai dengan kurva berwarna merah, nilai
spectral irradiance tertingginya sekitar 1.5000 W/m2/nm. Secara keseluruhan nilai spectral
irradiance global lebih tinggi dari spectral irradiance direct (Handoko 1993). Namun memiliki
pola yang sama.
Panjang gelombang yang pendek yaitu sekitar 0-800nm menunjukkan perbedaan yang
cukup besar antara nilai spectral irradiance global dengan nilai spectral irradiance direct. Tetapi,
setelah panjang gelombang 800nm, kurva global dan direct berhimpitan. Menurut Yushardi dkk
(2006), hal ini menunjukkan bahwa radiasi diffuse terjadi pada panjang gelombang yang pendek
dan nilai spectral irradiancenya semakin kecil seiring dengan pertambahan panjang gelombang.
Ada selang yang cukup jauh pada kisaran panjang gelombang 400-700, di panjang gelombang
tersebut perbedaan spectral irradiace lebih tinggi daripada rentang panjang gelombang lainnya. Hal
tersebut dikarenakan panjang gelombang tersebut yang merupakan golongan pada cahaya tampak
sangat mudah di hamburkan oleh partikel-partikel udara seperti debu, aerosol, dan uap air,
sehingga menyebabkan radiasi baur meningkat dan otomatis radiasi langsung menurun.
Tabel 2 Distribusi Energi dan Klasifikasi Panjang Gelombang.
Total Radiation
Wavelength
direct

global

%Energi of
Solar
Constant di
perm bumi

%energi of
solar
constant

0-300
300-400(UV)

17.287

36.077

400-700 (visible&PAR)

290.567

408.981

700-1500

359.231

412.741

>1500 (near IR)

100.089

104.731

Jumlah

767.174

962.529

1.271102941

2.652720588

21.36518382

30.07209559

26.41404449

30.34856618

7.359507353

7.700827206

56.4098386

70.77420956

Monteith&Unsworth
%energi
solar of
constant

w/m2

1.2

16.4

7.8

106.5

39.8

543.7

38.8

530

12.4

169.8

100

1366.4

Tabel distribusi energy menunjukkan nilai persentase energi of solar constant hasil
perhitungan dan nilai persentase energi solar of constant menurut Monteith dan Unsworth. Nilai
persentase solar of constant diperoleh dengan membagi total radiasi langsung dengan 1360 W/m2,
kemudian dikali 100. Nilai persentase energy of solar constant yang diperoleh dari hasil
perhitungan lebih rendah dibandingkan dengan persentase energy of solar constant menurut
Monteith dan Unsworth. Hal ini terjadi karena adanya beberapa mekanisme peredaman
(penyerapan, pemantulan, danpembauran) yang dilakukan oleh awan. Peredaman gelombang
pendek yang memiliki energi yang besar dilakukan oleh ozon pada lapisan stratosfer. Proses
tersebut mempengaruhi nilai spectrum cahaya. Panjang gelombang UV (300-400) memiliki
presentase energy of solar constant 2.6%, nilai ini diperoleh dari hasil perhitungan, sedangkan
menurut Monteith dan Unsworth sebesar 7.8%. Panjang gelombang yang lain seperti visible &
PAR (400-700) menurut hasil perhitungan diperoleh 30.07%, sedangkan menurut Monteith dan

Unsworth 39.8%. Panjang gelombang 700-1500nm dan near IR (>1500) menurut hasil
perhitungan diperoleh 30.34% dan 7.7%, sedangkan menurut Monteith dan Unsworth 38.8% dan
12.4%. Adanya perbedaan yang cukup besar antara perhitungan dengan menurut Monteith dan
Unsworth menyebabkan jumlah total presentase yang dihasilkan berbeda yaitu 55%, sedangkan
menurut Monteith dan Unsworth adalah 100%. Perbedaan nilai presentase ini disebabkan oleh
salah satunya monteith dan unsworth mendistribusikan solar constant kebeberapa selang yang ada
pada spektrum radiasi matahari, sedangkan solar constant sendiri merupakan puncak radiasi di
atmosfer.
Nilai solar constant menurut Monteit dan Unsworth dengan literatur yang biasa
digunakan berbeda. Menurut Monteith dan Unsworth adalah 1360 W/m2 dan literature adalah 1366
W/m2. Perbedaan ini disebabkan adanya variasi aktivitas matahari, letak lintang, musim, ketebalan
awan, sudut datang matahari, panjang hari, keadaan atmosfer, dan topografi (Larcher 1980).
Photosynthetic active radiation (PAR) adalah cahaya matahari yang dapat diterima dan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dengan panjang gelombang 400nm
sami 700nm (Wisnubroto 2006). Spektrum PAR merupakan spektrum cahaya yang berperan dalam
fotosintesis dan membantu dalam pembentukan pigmen-pigmen pada tanaman. Berdasarkan
persentase energy of solar constant spektrum PAR yang dapat dimanfaatkan tanaman berkisar
21,3%.
KESIMPULAN
Hasil pengolahan data klasifikasi panjang gelombang, dari total radiasi direct sebesar
767,17 w/

m2

dan radiasi global mencapai 962,53 w/

m2 , dengan menghitung selisih

diantara keduanya didapatkan nilai radiasi baur. Nilai radiasi baur berbeda berdasarkan jumlah
partikel yang dapat menghamburkan radiasi, hal ini menyebabkan perbedaan antara hasil
perhitungan dengan nilai radiasi baur yang sudah ditetapkan. Selanjutnya spectrum cahaya PAR
yang diterima dan dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis sebesar 21,3% dari total
radiasi yang dipancarkan matahari ke bumi. Adanya perbedaan selang yang mencolok pada grafik
spectral radiance spectrum PAR disebabkan oleh visible light yang mudah dibaurkan.
DAFTAR PUSTAKA
Edwards RI and Lake JV. 2009. Transmission of solar radiation in a large-span East-West
glasshouse. Journal of Agricultural Engineering Research.Vol.10(2): 125-131.
Handoko. 1993. Klimatologi Dasar (Landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur
iklim. Jakarta(ID):PT Dunia Pustaka Jaya.
Larcher W. 1980.Physiological Plant Ecology. New York: Trans. M.A. Biederman-Thorson.
Wisnubroto, S., 2006. Meteorologi Pertanian Indonesia. Jakarta (ID) : Mitra Gama Widya
Yushardi, dkk. 2006. Model spectrum radiasi surya dan suhu di dalam rumah plastic. Jurnal
Agromet Indonesia.Vol.20(1).

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan 3
    Laporan 3
    Dokumen7 halaman
    Laporan 3
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Lap 7
    Lap 7
    Dokumen4 halaman
    Lap 7
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Climex
    Climex
    Dokumen2 halaman
    Climex
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN 8 - Kelompok 12
    LAPORAN 8 - Kelompok 12
    Dokumen8 halaman
    LAPORAN 8 - Kelompok 12
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen6 halaman
    Laporan 1
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen6 halaman
    Laporan 1
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 5
    Laporan 5
    Dokumen1 halaman
    Laporan 5
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Biomet
    Biomet
    Dokumen6 halaman
    Biomet
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN 8 - Kelompok 12
    LAPORAN 8 - Kelompok 12
    Dokumen8 halaman
    LAPORAN 8 - Kelompok 12
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 1
    Laporan 1
    Dokumen6 halaman
    Laporan 1
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Biomet
    Biomet
    Dokumen5 halaman
    Biomet
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Penggunaan Dana Idul Adha 1432 1
    Laporan Penggunaan Dana Idul Adha 1432 1
    Dokumen2 halaman
    Laporan Penggunaan Dana Idul Adha 1432 1
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 7
    Laporan 7
    Dokumen6 halaman
    Laporan 7
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 9
    Laporan 9
    Dokumen2 halaman
    Laporan 9
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Fix BGT
    Fix BGT
    Dokumen7 halaman
    Fix BGT
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan 3
    Laporan 3
    Dokumen9 halaman
    Laporan 3
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Metklim
    Laporan Metklim
    Dokumen4 halaman
    Laporan Metklim
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Metsat
    Laporan Metsat
    Dokumen7 halaman
    Laporan Metsat
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Dasgron Kelompok 8
    Laporan Dasgron Kelompok 8
    Dokumen53 halaman
    Laporan Dasgron Kelompok 8
    Septina Tri Anggiani
    Belum ada peringkat