PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
laboratorium
kimia
yang
efektif
adalah
manajemen
1. Apakah
fasilitas
mempengaruhi
efektivitas
manajemen
laboratorium kimia?
2. Apakah kompetensi pengelola mempengaruhi efektivitas
manajemen laboratorium kimia?
II.
KAJIAN PUSTAKA
II.1.
Laboratorium
Secara etimologi kata laboratorium berasal dari kata latin yang berarti
tempat
bekerja
dan
dalam
perkembangannya
kata
laboratorium
mempertahankan kata aslinya yaitu tempat bekerja, akan tetapi khusus untuk
keperluan penelitian ilmiah. (Kertiasa, 2006:1)
Menurut W.J.S. Poerwadarminta, dalam kamus umum Bahasa Indonesia
mengatakan bahwa: Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan
(penyelidikan dan sebagainya) segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu
fisika, kimia dan sebagainya. Sedangkan laboran adalah orang (ahli ilmu kimia
dan sebagainya) yang bekerja di laboratorium. (Emha, 2002:6)
Menurut Nuryani R, Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan
dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit, laboratorium sering
diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh
dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum.
(Nuryani, 2005:137)
Menurut kegunaannya, laboratorium dibagi menjadi dua jenis yaitu
laboratorium pembelajaran (classroom laboratory) dan laboratorium penelitian
(research laboratory) (Anti Damayanti dan Isma Kurniatanty, 2008).Laboratorium
pembelajaran mempunyai ukuran yang lebih besar dari laboratorium penelitian.
(Anti Damayanti dan Isma Kurniatanty, 2008:1) Laboratorium pembelajaran bisa
disebut juga dengan laboratorium sekolah yang didesain untuk proses belajar
mengajar, praktikum dan kegiatan lain yang mendukung proses pembelajaran.
Laboratorium sekolah merupakan tempat atau lembaga tempat peserta didik
belajar serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang
berhubungan dengan sains. (Emha, 2002) Dengan begitu kegiatan laboratorium
(praktikum) merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar kimia.
II.2.
Fasilitas
khusus.
Keterampilan
personal
berkaitan
dengan
kemampuan
II.4.
Bentuk Ideal Pengelolaan/manajemen Laboratorium
a.Pengorganisasian laboratorium
Sama halnya dengan berbagai kegiatan yang menyangkut banyak orang serta
peralatan, kegiatan di dalam laboratorium sekolahpun juga demikian. Untuk itu
kegiatan-kegiatan dalam laboratorium sekolah dibutuhkan suatu pengorganisasian
dan pengelolaan yang baik. Agar kegiatan di dalamnya dapat berjalan dengan baik
dan tujuan yang diinginkan dapat terwujud.
Kegiatan-kegiatan dalam laboratorium sekolah berkaitan dengan banyak hal,
yaitu berkaitan dengan banyak siswa, sejumlah guru, sejumlah tenaga bantu
laboratorium, serta berbagai peralatan-peralatan laboratorium baik itu berbahan
kimia, non kimia, bahan organic, bahkan mahluk hidup. Tanpa adanya
pengorganisasian dan pengelolaan yang baik, bukan hanya tujuan yang tidak
tercapai, bahkan dapat menimbulkan masalah-masalah yang serius yang dapat
membahayakan keselamatan dan keamanan orang-orang yang terlibat di
dalamnya.
Organisasi pengelolaan laboratorium sekolah memiliki tugas-tugas diantaranya:
1. Penjadwalan penggunaan laboratorium
Pada umumnya sekolah kita tidak memiliki jumlah ruang laboratorium yang
cukup, sehingga setiap kelas/guru yang memerlukan dapat melakukan kegiatan
pembelajaran di laboratorium sewaktu-waktu dapat berbenturan dengan
kelas/guru yang lainnya.Oleh karena itu,penggunaan laboratorium harus dijadwal
dengan sebaik-baiknya agar dapat digunakan semerata-ratanya oleh semua kelas
yang memerlukan.
2. Tenaga bantu laboratorium
Agar laboratorium dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya, guru perlu dibantu
oleh teknisi laboratorium dan/atau asisten lab (pembantu laboratorium).
Jika ada
lebih daripada satu laboratorium, setiap laboratorium sekurang-kurangnya
memerlukan satu orang pembantu laboratorium dan mungkin juga satu teknisi
laboratorium sebagai kepala untuk petugas-petugas tersebut.
3. Penyimpanan alat dan bahan
Cara menempatkan atau menyimpan alat dapat didasari pemikiran nalar (logis)
tentang hal-hal berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
III.
METODE PENELITIAN
III.1.
Jenis penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriftif untuk memperoleh
tata kelola dan tata laksana laboratorium kimia di kabupaten musi rawas.
Subyek penelitian
III.5.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri dan orang lain. (sugiyono, 2008:244) Model analisis data dalam
penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman. Miles and
Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap
tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Menurut sugiyono,Komponen dalam
analisis data (sugiyono, 2008:246-252) :
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2. Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
3. Verifikasi atau penyimpulan
Data Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
3.6.
Daftar pustaka
Anti Damayanti dan Isma Kurniatanty. (2008). Manajemen & Teknik
Laboratorium. yogyakarta: Prodi Biologi, Fakultas Saintek, UIN SUKA.
Dwilestari, N. P. (2012). Penelitian Kualitatif ; Pendidikan Anak Usia Dini.
jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kertiasa, N. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. bandung: Pudak
Scientific, 2006.