KONSEP SEHAT-sakit
KONSEP SEHAT-sakit
KONSEP SEHAT-sakit
A.
Definisi Sakit
keadaan
organisme
sebagai
sistem
biologis
dan
penyesuaian
sosialnya.
Bauman (1965)
Seseoang menggunakan 3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri. 3
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi
tubuh yang menyebabkan berkurangnya kapasitas.
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan
sehat dan sakit.
1.Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan
lingkungan.
3.Gangguan Kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat
1.Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan
seseorang.
2.Kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3.Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kemauan pada titik yang lain.
E. Model Sehat-Sakit
1.Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
Menurut Neuman (1990): sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat
kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan
kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum, sampai
kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total
Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara
terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan
Selain dalam keperawatan komunitas model ini juga dikembangkan dalam teori
umum tentang berbagai penyebab penyakit.
4.Model Keyakinan-Kesehatan
Model Keyakinan-Kesehatan menurut Rosenstoch (1974) dan Becker dan Maiman
(1975) menyatakan hubungan antara keyakinan seseorang dengan perilaku yang
ditampilkan. Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku
sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi
kesehatan yang diberikan.
Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan-Kesehatan antara lain:
a.Persepsi Individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit.
Misal: seorang klien perlu mengenal adanya pernyakit koroner melalui riwayat
keluarganya, apalagi kemudian ada keluarganya yang meninggal maka klien
mungkin merasakan resiko mengalami penyakit jantung.
b.Persepsi Individu terhadap keseriusan penyakit tertentu.
Dipengaruhi oleh variabel demografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam
oleh penyakit, anjuran untuk bertindak (misal: kampanye media massa, anjuran
keluarga atau dokter dll)
c.Persepsi Individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil.
Seseorang mungkin mengambil tindakan preventif, dengan mengubah gaya
hidup,
meningkatkan
kepatuhan
terhadap
terapi
medis,
atau
mencari
pengobatan medis.
5. Model Peningkatan-Kesehatan (Pender)
Model
ini
membantu
perawat
memahami
berbagai
faktor
yang
dapat
a. Tahap perkembangan
Pola pikir dan pola perilaku seseorang mengalami perubahan sepanjang
hidupnya.
Perawat
harus
mempertimbangkan
tingkat
pertumbuhan
dan
dan
cara
melaksanakannya.
Ketika
perawat
mengkaji
tingkat
Banyak
orang
yang
memiliki
reaksi
emosional
yang
yang
dilaksanakan,
hubungan
dengan
keluarga/teman,
dan
mempengaruhi
kemungkinan
besar
cara
akan
klien
dalam
melakukan
melaksanakan
tindakan-tindakan
kesehatan.
pencegahan
Klien
bila
keyakinan,
nilai,
dan
kebiasaan
individu.
Budaya
juga
sehari-hari,
maka
mereka
lebih
cenderung
mencari
bantuan
unik terhadap kondisi sakit yang dialaminya, oleh karena itu intervensi
keperawatan yang diberikan harus bersifat individual. Klien dan keluarga
umumnya
akan
mengalami
perubahan
perilaku
dan
emosional,
seperti
perubahan peran, gambaran diri, konsep diri, dan dinamika dalam keluarga.
H. level pencegahan penyakit!
4 TAHAP PENCEGAHAN PENYAKIT:
Pencegahan primordial
Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya perkembangan
pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam hubungannya
dengan diet dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di negaranegara berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional.
Pencegahan primer
Bertujuan mengurangi insiden dengan mengontrol penyebab dan faktor-faktor
risiko.
Misal
penggunaan
kondom
dan
jarum
suntik
disposable
pada
keperawatan
merupakan
suatu
cara
pandang
dari
profesi
keperawatan.manusia
bertindak
sebagai
klien
dalam
konteks
baik
fisik,psikologis,sosial
maupun
spiritual
sehingga
proses
4. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan,
ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan
sekitar.
5. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia lakukan,
pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status kesehatan.
6. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
Faktor pengaruh status kesehatan, antara lain:
1. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai
arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
2. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan
seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga
dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku kesehatan.
3. Pengalaman Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat diketahiu jika ada
pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau pengalamam kesehatan yang
buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan selanjutya. 11
Bagaimana
implikasi
keperawatan!
Kepada Manusia / Individu
paradigma
keperawatan
dalam
pelayanan
kelemahan
fisik
dan
mental,
keterbatasan
pengetahuan,
kurang
7) Evaluasi
8) Dilakukan untuk menilai proses dan hasil program tindakan, dalam sebuah
lokakarya.
9) Tindak lanjut atau menangani masalah yang ada
D. CARING
19. Apa yang dimaksud dengan caring dalam profesi keperawatan?
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berpikir, perperasaan, dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.
Caring dalam keperawatan berarti menolong klien meningkatkan perubahan
positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Caring sebagai suatu
moral imperatif (bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang
yang bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien, yang
mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai seorang manusia,
bukan malah melakukan tindakan amoral saat melakukan tugas pendampingan
perawatan. Caring juga sebagai suatu efek yang digambarkan sebagai suatu
emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap pasien yang mendorong
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan bagi pasien. Dengan demikian
perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya mereka bisa
merawat pasien.
20. Caring sebagai body of knowledge Ilmu Keperawatan. Jelaskan!
Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada,
perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.
Konsep Penting Caring
Faktor Carative
Jean
Watson
merupakan
penggagas
teori
yang
banyak
mempengaruhi
dan signifikan. Inti dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien adlah
hubungan perawat-klien yang bersifat profesional dengan penekanan pada
bentuknya tinteraksi aktif antara perawat dan klien. Hubungan ini diharapkan
dapat memfasilitasi partisipasi klien dengan memotivasi keinginan klien untuk
bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatannya.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan
oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan
pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk
mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi
keperawatan dalam memberikan perawatan dengan 15
cinta dan caring. Jadi, dari teori caring menurut Watson dapat disimpulkan
bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan
keperawatan. (Sujana, 2008)
Lima C dari Caring, Roach (1984) :
1. Compassion (Kasih sayang)
2. Competence (Kompetensi)
3. Conscience (Kesadaran)
4. Confidence (Kepercayaan)
5. Commitment (Komitmen)
Dalam
mewujudkan
asuhan
keperawatan
bermutu
diperlukan
beberapa
yang
tinggal
dalam
hubungan
dan
penghubung
dan
saling
menghubungkan dengan orang lain. Caring adalah cara keperawatan. Hal ini
bagaimanapun perlu dijabarkan untuk mendapatkan kejelasan. 16
Pelajar keperawatan perlu menggal secara dalam untuk menemukan nilai yang
tersimpan,
arti
pribadi
dari
keperawatan
yang
akan
berlanjut
menjadi
unsur
caring
dalam
setiap
mata
kuliah.
Penekanan
pada
Caring behaviour (perilaku caring) merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat
dan menghargai orang lain, artinya memberikan perhatian yang lebih kepada
seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak. Karena perilaku caring
merupakan perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan
derajat kesehatan dalam membantu pasien yang sakit. Perilaku caring sangat
penting untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau
cara hidup manusia. Perilaku caring sangat penting dalam layanan keperawatan
karena akan memberikan kepuasan pada klien dan perawatan akan lebih
memahami konsep caring, khususnya perilaku caring dan mengaplikasikan
dalam pelayanan keperawatan.