Anda di halaman 1dari 25

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh

yang secara kuantitatif dapat diukur. Seangkan Perkembangan adalah bertambah


sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan
belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun
demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya
mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan
penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang-orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya
adlah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka
keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan
perkembangan
anak
dapat
berjalan
dengan
sebaik-baiknya.
B.
Mengapa
Tumbuh
Kembang
Anak
Harus
Dipelajari?.
1.
Sebagai
alat
ukur
dalam
asuhan
keperawatan
2. diperlukan untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi defiasi dari
normal
3. memepelajari tumbuh krmbang memberikan guide line untuk menilai rata-rata atau
perubahan
fisik,
intelektual,
soaial
dan
emosional
yang
normal
4. mengetuhi perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional merupakan penuntun
bagi perawat dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap
penyakit
dan
dirawat
di
rumah
sakit.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang
diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang
tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan
yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor
tersebut
perlu
diubah
(dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
anak
tersebut
adalah
sebagai
berikut:
faktor
keturunan
(herediter):
a.
seks

kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan
anak
laki-laki
b.
ras
anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak
keturunan
bangsa
Asia.
faktor
lingkungan
a.
lingkungan
eksternal:
1.
kebudayaan
kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah
laku
dalam
merawat
dan
mendidik
anak.
2.
status
sosial
ekonomi
keluarga
keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak.
Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan
menerapkan
ide-ide
utuk
pemberian
asuhan
terhadap
anak
3.
nutrisi
untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari
makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi
yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakitpenyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus
serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4.
penyimpangan
dari
keadaan
normal
disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak.
5.
olahraga
olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap
perkembangan
otot-otot.
6.
urutan
anak
dalam
keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan
terpenuhi
baik
fisik,
ekonomi,
maupun
sosial.
b.
lingkungan
internal:
1.
intelegensi
pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan lebih
baik
jika
dibandingkan
dengan
yang
mempunyai
intelegensi
kurang.
2.
hormon
ada
tiga
hormon
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
anak
yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak pada

masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon


tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat menyebabkan
kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang
perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen
merangsang perkembangan seks sekunder wanitadan produksi sel telur.kekurangan
hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.
3.
emosi
hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta
guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak.
Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi interaksi anak di
luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak dapat terpenuhi
3.
Pelayanan
Kesehatan
Yang
ada
di
sekitar
Lingkungan
Dengan adanya pelayanan kesehatan disekitar lingkungan anak dapat mempengaruhi
tunbuh kembang anak, karena dengan anak diharapkan dapat terkontrol
perkembangannya dan jika ada masalah dapat segera diketahui sedini mungkin serta
dapat dipecahkan / dicari jalan keluarnya dengan cepat.
D.
Pola
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola ini dapat
merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah dalam
perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap orang mempunyai keunikan
secara
individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya disertai pula
dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah ini:
1.
directional
trends
pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan
petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi
neuromuscular.
Prinsip-prinsip
ini
meliputi:
a. cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan menggerakkan
ekstremitas
bagian
bawah.
b.
proximadistal
atau
near
to
far
direction
(menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak
yang
lebih
jauh
dari
pusat
misalnya:
bahu
dulu
baru
jari-jari
c.
mass
to
specific
atau
simple
to
complex

(menggerakkan daerah yang lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari jari yang lebih
sulit
atau
melambaikan
tangan
baru
bisa
memainkan
jari.
2.
sequential
trends
semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh kembang
tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu. Semua
anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase
sebelumnya.
Misal:
tengkurap

merangkak

berdiri

berjalan.
3.
masa
sensitif
pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak
berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa
tersebut
adalah
sebagai
berikut:
a.
masa
kritis
yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan dapat
digantikan
pada
masa
berikutnya.
b.
masa
sensitif
mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat perkembangan
otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan
hydrocepallus/encepalitis.
c.
masa
optimal
yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya.
Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaanbacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang
optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama untuk
setiap
anak.
Misalnya:

ada
yang
lebih
dulu
bicar
baru
jalan
atau
sebaliknya
ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian subsistemnya dan sebaliknya
dan sebagainya.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel, mereka membagi dan menyatu
dengan protein, bertambahnya ukuran dan berat badan secara keseluruhan atau
sebagian ( Donna L. Wong, 1999)

Perkembangan
fisik
berpengaruh
secara
:
Langsung
Akan
menentukan
keterampilan
anak
dalam
bergerak
Tidak
langsung
Akan berpengaruh terhadap cara pandang dirinya terhadap keadaan dirinya sendiri dan
orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak
Daur
pertumbuhan
utama
Ada
empat
periode
:
Periode
pra
lahir
s.d
6
bulan
adalah
periode
cepat
Akhir tahun pertama pasca lahir : melambat s. d stabil yaitu antara usia 8 12 tahun
Usia 12 18 tahun : periode cepat kembali s. d usia dewasa (ledakan pubertas)
Tahap tenang : dewasa s.d lansia walau berat badan kadang berubah-ubah.
Proporsi
tubuh
Masa
bayi
:
ukuran
kepala
lebih
besar
dari
badan
Masa kanak remaja pertumbuhan kaki dan tangan lebih cepat daripada kepala
Masa dewasa : kepela lebih kecil dari badan, ukuran kepala 2 x lahir, badan 3 x ukuran
lahir, lengan dan kaki 5 kali lahir, otot, tulang, paru paru dan alat kelamin 20 kali
lahir
Otak sempurna 10 tahun pertama, bola mata sempurna 5 tahun pertama, jantung dan
anggota tubuh lainnya mencapai 20 tahun untuk mencapai kesempurnaan.
Bentuk
bangun
tubuh
:
Endomorf
:
gemuk
dan
berat
Mesomorf
:
anak
kekar,
berat
bentuk
badan
segitiga
Ektomorf : kurus dan bertulang panjang
Otot
dan
Ada
tiga
periode
kritis
pembentukan
3
bulan
terakhir
kehidupan
2

3
tahun
antara usia 11 12 tahun (usia remaja)

sel
pra
pasca

lemak
lemak
:
lahir
lahir

Bila setiap periode ini terlalu banyak makan mengandung karbohidrat akan
merangsang pertumbuhan sel sel lemak yang lebih padat dan jika lemak itu sudah
terbentuk akan menetap seumur hidup.
Berat
Usia

bulan

Tubuh
BBL

Usia
1
tahun
:
3
x
BBL
Usia 2 3 tahun bertambah 2,5 kg setiap tahunnya (Perkembangan Anak : Elizabeth
Hurlock)
Usia
5
tahun
:
5
x
BBL
Usia
remaja
40

45
kg
Antara usia 10 12 tahun mendekati tahap remaja periode lemak berlangsung selama 2
tahun tapi tidak merata terutama wanita.
Gigi
Mulai
erupsi
usia
6
Usia
9
bulan
baru
Usia
2

2,5
tahun
:
Urutan
Erupsi
:
gigi
Usia
6
tahun
:
1

Usia
10
tahun
:
14

Usia
13
tahun
27

Usia 17 25 tahun : bertambah 4 buah gigi bungsu

8
3
buah
20
gigi
depan
2
gigi
16
gigi
28
gigi

bulan
gigi
susu
bawah
tetap
tetap
tetap

Makna
gigi
Pengaruhnya terhadap emosi, usia 1 3 tahun secar emosional terganggu
Gangguan terhadap keseimbangan tubuh, akibat rasa nyeri dan tidak nyaman
Isyarat kedewasaan, munculnya gigi tetap pertanda masa kanak berganti menuju tahap
dewasa
Penampilan : mencabut gigi susu yang goyang lebih cepat kan membuat gigi baru
tonggos
Pengucapan
katakata
Perkembangan
susunan
saraf
Masa kandungan 4 tahun sangat pesat (jumlah dan ukuran), setelah itu
pengembangan sel saraf dalam fungsi.
Perubahan
pada
masa
remaja
Periode
pubertas
:
usia
kedewasaan
berlangsung
3

4
tahun
Gadis
berusi
12

14
tahun
Laki-laki
berusia
13

15
tahun
Ada perubahan hormonal (gonadotropin dan pertumbuhan) dan organ reproduksi
Perubahan
tubuh
masa
pubertas
1. Ukuran tubuh, pertumbuhan cepat 2 tahun sebelum kematangan organ reproduksi,

penambahan tinggi 10 15 cm dan berat 5 10 kg , wanita mencapai tubuh dewasa usia


18
tahun
sementara
pria
usia
19

20
tahun
2.
Perubahan
proporsi
tubuh.
Ada
yang
proporsional
ada
yang
tidak
3. Ciri kelamin utama dan sekunder
Prilaku masa puber : cenderung sulit diduga dan agak melawan norma (tahap negatif),
mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan fikirannya, sangat kritis, ingin mandiri,
cenderung menyendiri.
Perasaan tidak nyaman, sangat memperhatikan pandangan orang lain sehingga
berpengaruh terhadap jangka panjangnya dalam sikap, prilaku sosial, minat dan
kepribadian.
Bahaya
perkembangan
fisik
:
Kematian, 2 mg pertama kehidupan : masa kritis, 1 tahun pertama kehidupan akibat
penyakit,
2
tahun
pertama
kehidupan
akibat
kecelakaan.
Sakit ; saluran pencernaan dan pernafasan pada bayi, usia 3 8 tahun rawan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dari kemajuan yang sederhana ke keterampilan yang lebih
kompleks melalui proses belajar
Prinsip

prinsip
pertumbuhan
dan
perkembangan
:
1. Tumbang manusia akna berjalan sesuai dengan yang diprediksikan, berkelanjutan
dan
berurutan.
2. Tumbang neuromuskular mengikuti / sesuai dengan pola cephalo-caudal atau
proximodistal
3. Setiap perkembangan terkini adalah diyakini sebagai tanda telah selesainya tugas
perkembangan yang sebelumnya, dan sebagai dasar untuk mengembangankan keahlian
baru.
4. Tumbang mungkin untuk sementara akan gagal atau menurun selama periode kritis
5. Pola tumbang setiap individu berbeda tergantung genetik. Lingkungan yang
mempengaruhi selama masa kritis
TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :

A.
SIGMEUN
FREUD
(PERKEMBANGAN
PSYCHOSEXUAL)
1.
Fase
oral
(0

1
tahun)
Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat
mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau
benda benda sekitarnya.
2.
Fase
anal
(2

3
tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu
yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.
3.
Fase
Urogenital
atau
faliks
(usia
3

4
tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki laki pada ibunya menimbulkan gairah
sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
4.
fase
latent
(4

5
tahun
sampai
masa
pubertas
)
Masa tenang tetapi anak mengalami perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena anak nak mencari teman
sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis kelaminnya dari
orang dewasa.
5.
Fase
Genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa
cinta dengan berbeda jenis kelamin.
B.
PIAGET
(PERKEMBANGAN
Meliputi
kemampuan
intelegensi,
berpersepsi
dan
kemampuan
informasi,
berfikir
logika,
masalah
kompleks
menjadi
simple
memahami
ide
yang
abstrak
konkrit,
bagaimana
menimbulkan
dengan kemampuan yang dimiliki anak.

KOGNITIF)
kemampuan
mengakses
memecahkan
dan
menjadi
prestasi

a.
Tahap
sensori

motor
(
0

2
tahun)
Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat
simbolis (berfikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa melakukan operations,
awal kemampuan berfikir.

b.
Tahap
pra
operasional
(
2

7
tahun)
v Tahap pra konseptual (2 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan
dengan
dirinya,
pola
pikir
egosentris.
Pola berfikir ada dua yaitu : transduktif ; anak mendasarkan kesimpulannya pada suatu
peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau karena ciri ciri
objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran
sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubah ubah kriteria klasifikasinya. Misal
mula mula ia mengelompokan truk, sedan dan bus sendiri sendiri, tapi kemudia
mengelompokan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besar kecilnya dst.
v
Tahap
intuitif
(
4

7
tahun)
Pola fikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat pada bagian bagian terentu
dari objek dan semata mata didasarkan atas penampakan objek
c.
Tahap
operasional
konkrit
(
7

12
tahun)
Konversi menunjukan anak mampu menawar satu objek yang diubah bagaimanapun
bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya tetap.
Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam
cirinya seperti : tinggi, besar, kecil, warna, bentuk dst.
d.
Tahap
operasional

formal
(mulai
usia
12
tahun)
Anak dapat melakukan representasi simbolis tanpa menghadapi objek objek yang ia
fikirkan. Pola fikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan dari berbagai sudut yang
berbeda.
C.
ERIKSON
(PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL)
Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan
tugas perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana
memfokuskan diri individu pada penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau
tidak
dengan
tugas
perkembangannya.
Perkembangan psikososial :
1.
Trust
vs.
missstrust
(
0

1
tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan
mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan
kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.
2.
Autonomy
vs
shame
and
doubt
(
2

3
tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan baik sehingga terjadi peningkatan

keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan, perhatian serta


dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan
hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir ragu ragu. Kedua orang tua objek
sosial terdekat dengan anak.
3.
Initiatif
vs
Guilty
(3

6
tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan mandiri, anak akan
mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melalukan
sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap
ragu-ragu, maka ia kan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan
atas kehendak sendiri.
4.
Industry
vs
inferiority
(6

11
tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya
dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini adalah rasa mampu
dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan
muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5.
Identity
vs
Role
confusion
(
mulai
12
tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapan harapan kelompoknya dan dorongan yang
makin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaimana masa
depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil
melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya
6.
Intimacy
vs
Isolation
(
dewasa
awal
)
Individu
sudah
mulai
mencari
pasangan
hidup.
Kesiapan
membina
hubungan
dengan
orang
lain,
perasaan
kasih
sayang
dan
keintiman,
sedang
yang
tidak
mampu
melakukannya
akan
mempunyai
perasaan
terkucil atau tersaing.
7.
Generativy
vs
self
absorbtion
(dewasa
tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarganya, pengabdian
masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu menyebabkan
individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang
tetapi bila tahap tahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman negatif maka
mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.

8.
Ego
integrity
vs
Despair
(dewasa
lanjut)
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan
tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia merasa
semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.

D.
KOHLBERG
(PERKEMBANGAN
MORAL)
1.
Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman
terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap yang
ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri
dengan harapan harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian
atau benda.
2.
Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial
agar disebut anak baik atau anak manis
3.
Purna
konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi
mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya
lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.
E. HUROLCK (PERKEMBANGAN EMOSI)
Menurut
Hurlock,
masa
bayi
mempunyai
emosi
yang
berupa
kegairahan
umum,
sebelum
bayi
bicara
ia
sudah
mengembangkan
emosi
heran,
malu,
gembira,
marah
dan
takut.
Perkembangan
emosi
sangat
dipengaruhi
oleh
faktor kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat tergantung dari seberapa
jauh individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang matang dan
pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan
emosi, selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan
lingkungan.
menangkap bahwa lingkungannya akan memenuhinya segera. Kemampuan intelektual
lain yang ia capai pada usia 1 tahun adalah bahwa ia dapat mengantisipasi kegiatan

rutin dari lingkungannya. Misalnya bunyi-bunyi yang ia tangkap sewaktu menyiapkan


makanannya. Berarti dengan bunyi ini sebentar lagi ia akan diberi makan, ia akan
dengan
sabar
dan
tidak
menangis.
Menurut penelitian Pulaski (1971), selain faktor keturunan, lingkungan sangat
mempengaruhi perkembangan intelegensia. Perkembangan intelektual tidak dapat
berkembang sebelum pola pikir terbentuk, stimuli sensoris dan motoris diperlukan
sebelum untuk memberikan pengetahuan. Pengetahuan ini didapat dari pengalaman
bergerak, meraba, suara, penglihatan dan rasa. Dari hal-hal ini berkembang imajinasi.
Imajinasi ini tidak akan terjadi apabila anak tidak dikenalkan dengan semua hal baru,
memperhatikan benda nyata. Lebih lanjut Pulaski menjelaskan teorinya dengan
membagi tahapan perkembangan intelektual menjadi :
Tahap
I
:
Sensorimotorik
(lahir

2
tahun)
Pada tahap ini anak menggunakan sistem penginderaan, sistem motorik dan bendabenda untuk mengenal lingkungannya. Bayi tidak hanya menerima rangsangan berupa
pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap rangsangan . tersebut. Jawaban ini berupa
refleks-refleks. Refleks ini diperlukan unutk mempertahankan hidupnya. Misalnya
refleks untuk makan, bersin. Dengan refleks dalam bentuk gerak motorik
memungkinkan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Tahap
II
:
Pre
Operasional
(
2

7
tahun)
Perubahan fungsi kognitif pada tahap ini adalah dari sensori motorik menjadi pre
operasional. Pada pre operasional anak mampu menggunakan simbol-simbol, yaitu
menggunakan kata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi segera.
Tingkah laku anak berubah menjadi egosentrik.
Tahap
III
:
Konkrit
Operasional
(7
-11
tahun)
Pada tahap ini anak telah dapat berpikir secara logis dan terarah, mengelompokkan
fakta-fakta serta anak telah mampu berpikir dari sudut pandang orang lain. Ia dapat
berpikir secara abstarak, dan mengatasi persoalan secara nyata dan sistematis. Contoh :
anak dapat menghitung walaupun susunan benda diubah serta mengatahui jumlahnya
tetap
sama.
Tahap
IV
:
Format
Operation
(11

dewasa)
Masa dimana anak mengembangkan kemampuan kognitif untuk berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada masa ini anak bias mamikirkan hal-hal apa yang akan atau mungkin
terjadi. Perkembangan lain pada masa remaja ialah kemampuan untuk berpikir
sistematis dan memecahkan suatu persoalan.

Selain tahapan-tahapan yang telah dijelaskan terdahulu,perkembangan intelektual juga


dapat diukur dengan kemampuan anak menggunakan kata-kata. Interaksi orang tua,
anak dan dengan lingkungannya akan menentukan perkembangan bahasa anaka.
Dengan kata lain apabila interaksi ini maksimal akan menyebabkan anak dapat bicara
lebih cepat sedangkan apabila interaksi kurang maka akan memakan waktu untuk mulai
bicara.
Perkembangan
Emosi
dan
Sosial
Kepribadian seorang anak merupakan integrasi perasaan dan sikap yang dicerminkan
dalam tingkah laku. Seorang dewasa dikatakan mempunyai kepribadian yang sehat
apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang, mencapai sesuatu yang ia inginkan dan
menjadi interdependent pada fungsinya. Hal ini dicapai melalui proses dalam
kehidupan.
Sejak ia lahir, masing-masing tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan
sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia berikutnya.
4. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund Freud. Beliau mengemukakan
bahwa
:
Di
dalam
jiwa
individu
terdapat
tiga
komponen
yaitu
:
Id
:
nangis,
minta
minum,makan,
dll.
Ego
:
lebih
rasional,
tetapi
masa
bodoh
terhadap
lingkungan.
Super
Ego
:
lebih
memikirkan
lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-bagian fungsi tubuh dan dipandang
sebagai
aktifitas
yang
menyenangkan.
Insting seksual memainkan peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.
Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam beberapa fase dimana setiap
fasenya mempunyai waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan secara kontinyu.
TEORI
PERKEMBANGAN
OLEH
SIGMUND
FREUD
Fase
Oral
(
0

tahun)
(+)
yang
memberikan
kepuasan
/
kebahagiaan mulutmenghisap
menelan
memainkan
bibir
makan, kenyang, tidur

(-) menggigit, mengeluarkan air liur, marah / menangis jika tidak terpenuhi.
Tugas Ibu penuhi fase oral dengan sabar.
Fase
Anal
(
1

3
tahun
)
Fungsi
tubuh
yang
memberi
kepuasan
berkisar
sekitar
anus.
(+)
BAB
/
BAK senang
melakukannya
sendiri.
( ) Jika tidak dapat melalui dengan baik akan menahan dan melakukannya dengan
mempermainkan.
Belajar
mengontrol
pengeluaran.
Konsep bersih / kebersihan, ketepatan waktu, kontrol diri, belajar sendiri.
Fase
Phallic
(
3

6
Memegang-megang
Dekat
dengan
orang
tua
lawan

Oedipus
Complex mencintai
Electra Complex cemburu karena tidak punya penis

tahun)
genitalia
jenis
ibu

Bersaing
dengan
orang
(+)
egosentris,
( ) mempertahankan keinginan

seksnya
interaksi

tua

Fase
Orientasi
sosial
keluar
Pertumbuhan
intelektual
Banyak
Impuls agresivitas lebih terkontrol.

yang

sama
sosial

rumah senang
dan

jenis

Laten
bermain
sosial
teman gang

Fase
Genital
Fase
ini
tinggal
melengkapi
fase
sebelumnya
Pemusatan
seksual
pada
genital
Penentuan
identitas
Belajar
tidak
tergantung
pada
orang
lain
Bertanggung
jawab
pada
diri
sendiri
Intim
dengan
lawan
jenis
(-)
konflik
diri,
ambivalen
(+) peer group

Tanggung
jawab
perawat membantu
anak
menyelesaikan
tahap-tahap
perkembangan dan antisipasi terhadap orang taua tentang fase-fase yang akan
dilaluinya.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangnnya juga
berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi
akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :
1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan )
a.
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi
yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.

b. masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari
2 periode yaitu :
a.
masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin,
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh
telah terbentuk dan mulai berfungsi.
b. Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid)
omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina.
2. Masa bayi

: usia 0 1 tahun

a.
masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya.
1. masa neonatal dini

: 0-7 hari

2. masa neonatal lanjut

: 8-28 hari

b. masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari 1 tahun).
3. masa prasekolah
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir.
4. masa sekolah, pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah,
keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan
jenis kelamin yang sama ( usia 6 18/20 tahun).
a.

masa pra remaja

b.

masa remaja :

: usia 6-10 tahun

1. masa remaja dini


a. wanita
b. pria

: usia 8-13 tahun


: usia 10-15 tahun

2. masa remaja lanjut

a. wanita
b. pria

: usia 13 18 tahun
: usia 15-20 tahun

Masa-masa tersebut diatas ternyata memiliki ciri-ciri khas yang masing-masing masa
mempunyai perbedaan dalam annatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.
Tumbuh Kembang Neonatus
1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi
janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk
bundar, mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang
mendatar, abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat
dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan
antara 2500 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1. Pertumbuhan janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang
dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat
menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggu
pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi
organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem
tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
2. Pertumbuhan setelah lahir
a. Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke
10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi
3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada
umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.
Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai

pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan
berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan adolescent
growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , growth
spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak
perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18
tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada
umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak
mendapat gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
700 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 600 gram/bulan pada triwulan II
350 450 gram/bulan pada triwulan III
250 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan
berat badan adalah sebagai berikut :
Perkiraan Berat badan dalam kilogram :
1. Lahir
2. 3-12 bulan

: 3,25 kg
: umur(bulan) + 9

3.1-6 tahun

: umur(bulan) x 2 + 8

4. 6-12 tahun

: umur(bulan) x 7 5

Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan berat
badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By. Nia saat
ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan
anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir

: 50 cm

b. Umur 1 tahun

: 75 cm

c. 2-12 tahun

: umur (tahun) x 6 + 77

Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi
badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan
potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
TB anak laki-laki

= ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah 8,5 cm

Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri datang ke poliklinik Tumbang
untuk dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis didapatkan data
senagai berikut TB suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm, maka hitunglah TB
optimal anak perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
( 165 cm 13 cm ) + 160 cm 8,5 cm
312 cm / 2 8,5 cm
156 cm 8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak
perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :

pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana
ukuran panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota
gerak sangat pendek.
Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran anteroposterior dada masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih
pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil,
sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang
berguna
agar
potensi
berkembang,
sehingga
perlu
mendapat
perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver Development Stress Test (DDST)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita yaitu :
1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
3. Langauge ( bahasa )
4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu
perkembangan :
1.

Tingkah laku sosial

2.

Menolong diri sendiri

3.

Intelektual

4.

Gerakan motorik halus

5.

Komunikasi pasif

6.

Komunikasi aktif

7.

Gerakan motorik kasar

Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai


anak pada umur tertentu, misalnya :
4-6 minggu
kemudian

: tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara

12-16 minggu

: - menegakkan kepala, tengkurap sendiri

menoleh kearah suara

memegang beneda yang ditaruh ditangannya

20 minggu
26 minggu

: meraih benda yang didekatkan padanya


: dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke

duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan

makan biskuit sendiri

9-10 bulan

memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk

merangkak

bersuara da.. da

tangan lainnya

: menunjuk dengan jari telunjuk

13 bulan

1-2 minggu

: berjalan tanpa bantuan

mengucapkan kata-kata tunggal

Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan
anak dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat
melakukan deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih
optimal.
Denver Development Stress Test (DDST)
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak,
tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit),
dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian
yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara

85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan


perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyta 89% dari kelompok DDST
abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.
Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukkan bahwa DDST tidak dapat
mengidentifikasikan lebih separoh anak dengan kelainan bicara. Frankerburg
melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan pada
sektor bahassa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan
Denver II.
a. Aspek perkembangan yang dinilai
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur
dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
-

Personal Social ( perilaku sosial )

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi


dengan lingkungannya.
-

Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,


melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otototot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
-

Language ( bahasa )

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan


berbicara spontan.
-

Gross Motor ( gerakan motorik kasar )

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.


Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang
horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada
waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 2530 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja.
b. Alat yang digunakan

- Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning,


hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil.
-

Lembar formulir DDST.

Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.
c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :
Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
-

3-6 bulan

9-12 bulan

18-24 bulan

3 tahun

4 tahun

5 tahun

Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan


pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap.
d. Penilaian
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian
apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan
melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur
kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.
Setelah dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,
elanjutnya berdassarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal,
Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites ( Untestable ).
Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor
atau lebih dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang
lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia.
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.
Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih
dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1
tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama
dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
Perhitungan umur adalah sebagai berikut ;
Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes
dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut ;
1994 10 5 ( saat tes dilakukan )
1992 5 23 ( tangga lahir Budi )
Umur Budi 2 4 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari,
maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.
Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak
tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah kiri garis itu,
pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2 tahun 4 bulan).
Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.(F), maka berarti suatu
keterlambatan poda tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada
kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka ini bukanlah suatu keterlambatan,
karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu
pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis umur.

Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R
maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila
terdapat kode nomor maka tugas perkembangan doites sesuai petunujuk dibaliknya
formulir.
Agar lebih cepat dalamelaksanakan skrining, maka dapat digunakan thp praskrining
dengan menggunakan :
DDST Short Form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas 8 hingga
seluruhnya ada 12 tugas ) yang ditanyakan pada ibunya. Bila didapatkan salah satu
gagal atau ditolak, maka dianggap suspect dan perlu dilanjutkan dengan DDST
lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST
Short Form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap.
-

PDQ ( Pra-Screening Development Questionnaire )

Bentuk kuesioner ini digunakan orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat diisi
orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan pada
kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemungkinan dinilai berdasarkan kriteria
yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes DDST lengkap.
Referensi :
1.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.
192 : 6 18.
2.

Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.

3.

Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.

4.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 63.

5. Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook of Pediatrics ).


EGC. Jakarta. 2000 : 37 45.
6.
Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan
Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang Pediatri
Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandu

Anda mungkin juga menyukai