pada
tingkatan
sebelumnya
dengan
memastikan
kemampuan
pasien, serta mendukung kegiatan lain yang terkait dengan perawatan baik
langsung atau tidak langsung melalui antarmuka termasuk pendukung keputusan,
manajemen mutu, dan hasil pelaporan. (Sumber :Defining an electronic medical record,
Department of Health 2012, Electronic medical record benefits: a literature review, State
Government of Victoria, Melbourne.)
efisiensi
waktu
bagi
para
penggunanya
untuk
a.
klinis
praktek
terbaik
dan
jalur
klinis
untuk
Gambar 2.2. Sistem EMR yang terdiri dari ESDM dan Kemampuan Pendukung (Sumber
:Defining an electronic medical record, Department of Health 2012, Electronic medical record
benefits: a literature review, State Government of Victoria, Melbourne.)
karena merupakan pergeseran paradigma untuk pekerjaan dokter dan staf lainnya.
Transisi membutuhkan kegiatan yang sistematis dan harus dikelola dari berbagai
aspek klinis, administratif, budaya, dan organisasi. Transisi harus mencakup tidak
hanya perubahan proses yang melekat dalam penggunaan alat baru, tetapi juga
pelatihan teknis dan prosedural, dan perubahan yang dihasilkan untuk dokter dan
staf peran dalam office. Selanjutnya, memerlukan komitmen manajemen yang
kuat dan motivation. Kedua, keterlibatan semua pihaki yang berkepentingan,
penyedia layanan dan pengguna lain dari sistem yang tepat dari awal diperlukan
untuk kelangsungan hidup dan kelangsungan proyek. Melibatkan para pihak
yangberkepentingan akan membantu mereka untuk memiliki pemahaman yang
jelaskan mengapa organisasi membuat perubahan. Keterlibatan dan pemahaman
juga membantu pengguna (penyedia layanan) untuk mengidentifikasi diri mereka
dengan kegiatan yang akan membuat transisi yang sangat halus untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Selama proses ini, perawatan harus diambil untuk tidak
mempengaruhi hubungan pasien-dokter atau integritasdari proses klinis tertutup.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan selama proses meliputi: (i) biaya
pelatihan, perangkat keras dan perangkat lunak; (ii) jenis hardware dan software;
(iii) keamanan informasi pasien; (iv) pemeliharaan privasi pasien dan kerahasiaan;
(v) pemeliharaan dan integritas konten rekam medis dan (vi) kontinuitas dan
kualitas pelayanan harus dipertahankan melalui period. (Sumber: The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing
countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher, Health
Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)
2.2.1
Sulit dilakukan custom jika ada hal-hal baru yang harus segera
diterapkan didalam EMR
f.
Faktor Waktu
a.
5.
Faktor Sosial,
a.
7.
Faktor Organisasi
8.
mengarah ke pemulihan lebih cepat tanpa rawat inap yang tidak semestinya.
Dampak ekonomi dapat dilihat dalam hal mengurangi biaya yang tidak perlu
dalam melakukan pemeriksaan diagnostik yang berlebihan. Program kesehatan
gagal karena data yang tidak akurat digunakan untuk perencanaan. Akses terhadap
informasi yang akurat, benar dan tepat waktu bisa menjadi sumber data yang baik
untuk merencanakan dan mempersiapkan epidemi. Penelitian menunjukkan
keefektifan HIS sangat diperlukan dalam memajukan ketersediaan penelitian
medis yang berkualitas. Berikut merupakan tabel contoh projek EMR disebagian
besar negara Sahara dan Afrika seperti Cameroon, Haiti dan Kenya. (Sumber : The
role of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in
developing countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher,
Health Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)
2.4
Aplikasi EMR
Ujicoba ini bermaksud untuk mengetahui keunggulan-keunggulan yang
Gambar 2.3 Merupakan Tampilan Form IDI Sebelum Menggunakan EMR. (Sumber : The role
jatuh dalam rentang yang dibutuhkan dengan tetap menjaga integritas informasi.
Setiap pengguna dalam sistem harus secara eksplisit login di komputer dan ke
ICEA yang bergabung ke domain IDI menggunakan username dan password
mereka. Setiap pengguna berada dalam kelompok pengguna dan setiap kelompok
diaktifkan untuk tugas-tugas tertentu (misalnya petugas medis tidak dapat
mengakses persediaan saham farmasi). Sistem ini memiliki desain modular yang
memungkinkan plugin untuk dikembangkan dan dipasang tanpa mempengaruhi
sistem yang ada. Fitur ini memungkinkan pengembangan bertahap modul
tambahan untuk memenuhi kebutuhan klinis tambahan (misalnya modul untuk
rumah database klinik TB terpadu adalah satu tambahan tersebut). Klinis aplikasi
manajemen pasien adalah fitur utama dari ICEA. Modul dibangun dalam aplikasi
ini dijelaskan pada Gambar 2.4 dan pada Gambar 2.5. (Sumber : The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing
countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher, Health
Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)
Gambar 2.4 Deskripsi modul Aplikasi Terpadu Klinik Perusahaan. (Sumber : The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing countries)
Pada Gambar 2.4 merupakan tampilan dari deskripsi modul pada aplikasi
MMRS yang terdiri dari data registrasi pasien, konseling, lab dan monitoring.
Gambar 2.5 Merupakan Tampilan Kuissioner (A) dan Lembar Aliran Pemantauan Pasien
(B). (Sumber : The role of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in
developing countries)
Pada Gambar 2.5 (A) merupakan tampilan kuisioner untuk pasien yang
berisikan tentang history penyakit pasien seperti HIV History, Health History,
Health Problem dan Clinic Plan. Pada Gambar 2.5 (B) merupakan tampilan
lembarn aliran dalam melakukan pemantauan terhadap pasien.ICEA memiliki
beberapa Fitur lainnya yaitu sebuah gambaran klien yang merangkum informasi
klinis yang relevan seperti rejimen ART, infeksi oportunistik, alergi dan jumlah
CD4 hasil yang ditampilkan di kedua tabel dan grafik bentuk (Gambar 2.6).Hasil
laboratorium di-download secara otomatis ke database ICEA dari laboratorium
(berjalan pada sistem terpisah) dengan menggunakan paket MS SQL Integration
Services. Sebuah EMR berbasis penyedia khusus untuk pasien koinfeksi dengan
tuberkulosis. Sebuah EMR berbasis penyedia khusus untuk pasien dengan
sarkoma Kaposi (dalam pengembangan). Sebuah EMR berbasis penyedia khusus
untuk ibu hamil (dalam pengembangan). Manajemen persediaan dan pengelolaan
obat. Pelaporan bug terpadu dan otomatis upgrade pada versi baru. Pada akhirnya
ICEA memiliki server pelaporan berdasarkan SQL Server Reporting Services
yang secara konsisten berkembang untuk memiliki lebih dari 200 laporan untuk
memungkinkan manajemen yang efisien klinik dan pelaporan ke Departemen
Kesehatan, Pusat Pengendalian Penyakit dan pemangku kepentingan lainnya.
Gambar 2.6 Ringkasan Informasi Klinis Pasien. (Sumber : The role of the electronic medical
record (EMR) in care delivery development in developing countries)
Gambar 2.7 Perbandingan Proporsi Kesalahan dalam Infectious Diseases Database Institute
Clinic sebelum dan sesudah pelaksanaan ICEA. (Sumber : The role of the electronic medical
record (EMR) in care delivery development in developing countries)
Setelah melakukan login dokter dapat memilih list pasien yang dia tangani seperti
yang terlihat pada gambar 2.10 dimana terlihat beberapa pasien yang dokter
tersebut tangani.
Gambar 2.12 merupakan contoh dari charts dimana terdapat grafik dari
beberapa data pasien diantaranya statistik dari tekanan darah, temperature dan
denyut nadi dari pasien yang dicatat secara berkala.
Selanjutnya terdapat menu images yang berisi hasil dari x-rays dari pasien
tersebut, seperti pada gambar di atas merupakan contoh x-rays dari jari
pasien.Dimana terdapat 4 gambar dari x-rays.
Pada Gambar 2.14 merupakan contoh dari komparasi 2 gambar hasil xrays yang berguna untuk melihat perkembangan dari seorang pasien.
Pada Gambar 2.15 merupakan fitur dari hasil lab dari seorang pasien. Pada
contoh di atas terdapat beberapa contoh hasil lab seperti kandungan oksigen
dalam darah, kandungan CO2, dan lain sebagainya. Hasil lab pasien dapat dicatat
secara berkala terlihat seperti gambar di atas.
Pada Gambar 2.16 merupakan contoh clinical tasks, di mana clinical tasks
merupakan jadwal seorang pasien melakukan check up atau pemeriksaan , jadwal
dari seorang pasien akan diinputkan oleh dokter yang menangani pasien tersebut.
Pada Gambar 2.17 merupakan contoh dari data pasien , dimana data yang
dicatat dalam data pasien ini sangat mendetail dari nama , alamat, umur, no
telepon, alergi dari pasien dan lain-lain.
Pada gambar 2.18 merupakan fitur dimana dokter dapat mencatat artikel-artikel
yang berkaitan dengan penyakit pasien yang dapat membantu dokter dalam proses
pengobatan dan pemeriksaan pasien tersebut.
2.4.5. Simple EMR
Contoh implementasi Medical Record pada sebuah aplikasi Medical
Record yang berbasis desktop dengan nama simple EMR. Aplikasi Simple EMR
ini merupakan salah satu aplikasi EMR yang biasanya digunakan oleh klinik atau
rumah sakit untuk melakukan mencatat data pasien yang ditangani.
Aplikasi Simple EMR memeliki beberapa fitur antara lain, mengolah data
pasien secara umum, Merekam data pasien setiap kali melakukan pengobatan atau
medical check up.dan memberikan print out dari hasil medical check up yang
telah dilakukan. Hal ini dapat ditunjukan pada gambar 2.19 yang berisikan fiturfitur dari aplikasi Simple EMR.
Dalam aplikasi ini terdapat fitur untuk membuat informasi tentang klinik yang
akan mempergunakan aplikasi Simple EMR tersebut. Hal ini dapat ditunjukan
pada gambar 2.20 dimana pada gambar tersebut berisikan data yang menyangkut
informasi
klinik
terkait
seperti
nama
rumahsakit,
nama
dokter
yang
mempergunakan aplikasi ini, alamat dari dokter yang bersangkutan, kota, kode
post, telepon, dan waktu praktek dari dokter tersebut.
Aplikasi Simple EMR ini dapat menambah pasien yang di inputkan oleh seorang
dokter. Pada form tambah pasien terdapat beberapa field yang berisikan data
pasien secara umum diantaranya nama dari pasien, alamat, nomer telepon, jenis
kelamin, da informasi lainya yang dimiliki oleh pasien yang bersangkutan yang
ditunjukan pada gambar 2.21 yang merupakan fitur tambah data dari simple EMR.
Dalam fitur rekam data pasien dari aplikasi Simple EMR terdapat data
riwayat kesehatan dari pasien ketika melakukan pengobatan atau medical check
up pada dokter yang bersangkutan. Pada data riwayat kesehatan tersebut terdapat
beberapa field data yaitu keadaan kepala pasien, hasil dari kesehatan pasien
sebelumnya, jenis penyakit yang di derita pasien, suhu tubuh pasien, tekanan
darah, berat, tinggi, BMI, rekaman MR sebelumnya, rekaman di lingkungan
pasien, sejarah kesehatan pada keluarga, alergi yang terdapat pada pasien,
pengobatan yang telah dilakukan oleh pasien. Hal ini ditunjukan pada gambar
2.22 dimana pada gambar tersebut merupakan data pasien setiap kali melakukan
pengobatan atau medical check-up.
Berikut ini merupakan gambar hasil dari setiap pertemuan dari yang
dilakukan oleh pasien yang di inputkan oleh dokter. Hal ini ditunjukan pada
gambar 2.23
Berikut ini merupakan tampilan print out dari aplikasi Simple EMR yang
akan diberikan dalam bentuk hardcopy kepada para pasien seperti gambar 2.24,
dimana pada gambar tersebut terdapat beberapa data kesehatan yang akan
diperlihatkan kepada pasien