Anda di halaman 1dari 31

2.

EMR ( Electronic Medical Record )


EMR (Electronic Medical Records) merupakan sistem informasi

berbasiskan komputer yang mengintegrasikan informasi spesifik pasien dari


berbagai sumber, serta memberikan fasilitas tracking information dari waktu ke
waktu untuk keperluan analisa dan pelaporan, sedangkan menurut para peneliti
EMR merupakan catatan rekam medis yang berasal dari beberapa sumber, terkait
dengan perawatan pasien, diagnosa, uji laboratorium, riwayat penyakit, dan resep,
yang dapat diakses dari beberapa tempat yang berbeda didalam suatu organisasi
dengan memperhatikan keamanan serta privasi dan kerahasiaan. EMR yang pada
dasarnya dikembangkan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan
seorang dokter dalam pengambilan keputusan tindakan medis, tetapi juga
memberikan kemudahan dan kenyamanan pasien karena dengan sistem informasi
yang terintegrasi dan identitas unik, pasien tidak perlu direpotkan dengan berbagai
macam berkas. Berdasarkan Medical Record Institute (MRI), tingkatan sistem
informasi perawatan kesehatan terbagi menjadi lima tahap. Tahapan yang pertama
adalah Automated Medical Records (AMR), merupakan sebuah rekaman atau
catatan yang masih berbasiskan kertas namun dengan beberapa dokumen yang
sudah dihasilkan oleh komputer. Tahap yang kedua adalah Computerized Medical
Records (CMR), CMR membuat dokumen-dokumen pada tingkatan AMR
menjadi tersedia secara elektronik. Tingkat ketiga adalah electronic medical
records (EMR) yang melakukan restrukturisasi dan optimasi dari dokumendokumen

pada

tingkatan

sebelumnya

dengan

memastikan

kemampuan

interoperasi (interoperability) dari semua sistem dokumentasi. Tingkat keempat


yakni Electronic Patient Record (EPR) yakni rekaman atau catatan yang
berorientasi pada pasien dengan informasi dari berbagai institusi. Dan yang
terakhir adalah Electronic Health Record (EHR), yang merupakan catatan
informasi-informasi kesehatan umum yang tidak terkait secara langsung dengan
penyakit. Informasi yang terdapat didalamnya adalah demografi pasien, catatan
kemajuan, permasalahan kesehatan pasien, obat, riwayat medis masa lalu,
imunisasi, data laboratorium, dan laporan radiologi. EHR mengotomatisasi alur
kerja klinisi dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan catatan lengkap klinis

pasien, serta mendukung kegiatan lain yang terkait dengan perawatan baik
langsung atau tidak langsung melalui antarmuka termasuk pendukung keputusan,
manajemen mutu, dan hasil pelaporan. (Sumber :Defining an electronic medical record,
Department of Health 2012, Electronic medical record benefits: a literature review, State
Government of Victoria, Melbourne.)

Gambar 2.1 Healthcare Information System Stages

Dalam penerapannya dibeberapa negara, EMR banyak memberikan


keuntungan tiga keuntungan utama dari penerapannya (Chaudry et all, 2006),
yakni :
1. Meningkatkan kepatuhan pada pedoman kesehatan
2. Meningkatkan pengawasan dan pemantauan kesehatan pasien
3. Menekan terjadinya kesalahan tindakan medis
Sedangkan dari segi efisiensinya, EMR sebagai suatu pusat data
medismemberikan

efisiensi

waktu

bagi

para

penggunanya

untuk

mendokumentasikansetiap tindakan medis dan penarikan informasi status


kesehatan pasien. Selain peningkatan efisiensi waktu, EMR juga memberikan
peningkatan penyimpanan data pasien, sehingga data lebih terjaga dan
integritasnya semakin tinggi.
Sebuah sistem EMR terdiri dari informasi klinis dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk memberikan layanan kesehatan. Sebuah sistem EMR digunakan

oleh penyedia layanan kesehatan untuk dokumentasi, monitoring dan manajemen.


Minimal, sistem EMR harus sesuai dengan persyaratan legislatif untuk catatan
medis. Sebuah sistem EMR yang dirancang dengan baik dan dilaksanakan akan
memungkinkan akses yang tepat terhadap informasi pasien dan bukti dasar klinis
untuk memberikan manfaat, seperti:(Sumber :Defining an electronic medical record,
Department of Health 2012, Electronic medical record benefits: a literature review, State
Government of Victoria, Melbourne.)

a.

Menyediakan akses ke informasi yang berkualitas tinggi yang sangat


penting untuk hasil klinis

b. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan dan menanamkan


pedoman

klinis

praktek

terbaik

dan

jalur

klinis

untuk

mengoptimalkanpelayanan kesehatan proses yang mengurangi risiko,


mendukung pengurangan kesalahan medis, dukungan pengambilan
keputusan klinis yang lebih baik, meningkatkan hasil kesehatan pasien
c. Memungkinkan efisiensi administrasi dan biaya untuk meningkatkan
kapasitas untuk mengelola permintaan
d. Merbagi informasi di layanan kesehatan dan perawatan primer untuk
mendukung perawatan terkoordinasi konsumen yang berpusat.

Gambar 2.2. Sistem EMR yang terdiri dari ESDM dan Kemampuan Pendukung (Sumber
:Defining an electronic medical record, Department of Health 2012, Electronic medical record
benefits: a literature review, State Government of Victoria, Melbourne.)

Untuk mewujudkan manfaat ini, sistem EMR harus minimal menyediakan


kemampuan berikut:(Sumber :Defining an electronic medical record, Department of Health
2012, Electronic medical record benefits: a literature review, State Government of Victoria,
Melbourne.)

a. Rekam medis elektronik - gudang informasi klinis yang digunakan dalam


perawatan pasien, yang ditangkap dalam bentuk yang dapat dibaca
komputer terstruktur yang mendukung interoperabilitas dan mendukung
keputusan klinis.
b. Administrasi - menyediakan fungsi untuk mendukung manajemen pasien,
manajemen sumber daya, manajemen keuangan dan proses administrasi
lainnya, seperti menerima arahan dari organisasi eksternal. Modul
administrasi juga dapat melayani partisipasi konsumen langsung melalui,
misalnya, akses mengelola pendaftaran, pemesanan dan tugas-tugas
administrasi lainnya, atau melihat informasi klinis mereka.
c. Modul klinis - menyediakan fungsi-fungsi untuk mendukung perawatan
klinis seperti diagnosis, pengobatan, manajemen obat loop tertutup, realtime pendukung keputusan dan peringatan. Hal ini harus mencakup akses
ke informasi klinis sejarah seperti dokumen kertas scan dan data tidak
terstruktur lainnya. Modul klinis juga haruskomunikasi berbasis standar
dukungan dengan organisasi eksternal untuk mengaktifkan, misalnya,
pengiriman ringkasan debit standar.
d. Modul spesialis - termasuk dukungan untuk proses perawatan klinis
khusus, seperti modul untuk mengelola pasien dialisis atau pasien operasi
transplantasi. Modul ini juga dapat mencakup dukungan untuk
diperpanjangpenelitian klinis dan kegiatan diskrit lainnya.
2.2

Transisi MR Menuju EMR


Konversi dari berbasis kertas ke sistem EMR yang kompleks dan sulit

karena merupakan pergeseran paradigma untuk pekerjaan dokter dan staf lainnya.
Transisi membutuhkan kegiatan yang sistematis dan harus dikelola dari berbagai
aspek klinis, administratif, budaya, dan organisasi. Transisi harus mencakup tidak
hanya perubahan proses yang melekat dalam penggunaan alat baru, tetapi juga

pelatihan teknis dan prosedural, dan perubahan yang dihasilkan untuk dokter dan
staf peran dalam office. Selanjutnya, memerlukan komitmen manajemen yang
kuat dan motivation. Kedua, keterlibatan semua pihaki yang berkepentingan,
penyedia layanan dan pengguna lain dari sistem yang tepat dari awal diperlukan
untuk kelangsungan hidup dan kelangsungan proyek. Melibatkan para pihak
yangberkepentingan akan membantu mereka untuk memiliki pemahaman yang
jelaskan mengapa organisasi membuat perubahan. Keterlibatan dan pemahaman
juga membantu pengguna (penyedia layanan) untuk mengidentifikasi diri mereka
dengan kegiatan yang akan membuat transisi yang sangat halus untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Selama proses ini, perawatan harus diambil untuk tidak
mempengaruhi hubungan pasien-dokter atau integritasdari proses klinis tertutup.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan selama proses meliputi: (i) biaya
pelatihan, perangkat keras dan perangkat lunak; (ii) jenis hardware dan software;
(iii) keamanan informasi pasien; (iv) pemeliharaan privasi pasien dan kerahasiaan;
(v) pemeliharaan dan integritas konten rekam medis dan (vi) kontinuitas dan
kualitas pelayanan harus dipertahankan melalui period. (Sumber: The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing
countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher, Health
Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)
2.2.1

Penghalang EMR ( Electronic Medical Record ) Pada Rumah Sakit


Meskipun EMR sangat penting, namun ada beberapa tantangan yang harus

dipertimbangkan ketika merancang dan menerapkan sistem EMR. Salah satu


keterbatasan adalah kurangnya hardware dan software standardisasi. Akibatnya,
masing-masing departemen biasanya mengimplementasikan teknologi sendiri
berkaitan dengan kebutuhan unit, yang membuat tidak mungkin untuk semua
sistem dalam sistem rumah sakit untuk berkomunikasi.EMR dalam penerapannya
juga memiliki beberapa halangan yang timbul dalam penggunaanya pada rumah
sakit, yaitu :(Sumber : The role of the electronic medical record (EMR) in care

delivery development in developing countries: a systematic review Faustine


Williams MS Researcher, Health Management and Informatics Suzanne Austin
Boren PhD MHA Assistant Professor, Health Management and Informatics
School of Medicine, University of Missouri, Columbia, USA)
1. Faktor Finansial, penerapan EMR membutuhkan investasi dana yang
besar, tidak hanya itu biaya operasional yang tinggi dan ketidakjelasan
pencapaian ROI menjadi pertimbangan tersendiri untuk menerapkan EMR.
2.

Faktor Teknis, beberapa alasan teknis yang menjadi penghalang adalah :


a.

Secara umum, kemampuan penggunaan komputer dari dokter dan


staffmasih rendah

b. Belum adanya pelatihan khusus bagi calon pengguna EMR


c.

Adanya kesan yang mengatakan bahwa EMR merupakan sesuatu yang


sulit dan komplex

d. Adanya keterbatasan EMR dalam menunjang kebutuhan dokter yang


sesungguhnya
e.

Sulit dilakukan custom jika ada hal-hal baru yang harus segera
diterapkan didalam EMR

f.

Keandaran EMR masih diragukan oleh para dokter

g. Permasalahan hardware yang kurang mendukung EMR tersebut


3.

Faktor Waktu
a.

Banyak waktu yang dibutuhkan mulai dari proses pemilihan,


pembelian sampai ke implementasi

b. Diperlukan banyak waktu untuk memahami sistem EMR agar sesuai


dengan tujuan utamanya
c.

Pencatatan status pasien dengan EMR dianggap memakan waktu


dibandingkan secara manual dengan kertas

d. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan konversi data


dari paper based ke elektonic based yang siap digunakan
4.

Faktor Psikologis, masih rendahnya tingkat kepercayaan para dokter


terhadap EMR

5.

Faktor Sosial,
a.

Sebagian dokter berpendapat bahwa EMR menyebabkan penurunan


hubungan psikologis antara dokter dan pasien, karena dokter menjadi
terpaku pada komputer.

b. Rendahnya dukungan dari perawat dan staff lainnya, dikarenakan


kemampuan dan pemahaman komputer umumnya dan EMR
khususnya masih sangat minim.
6.

Faktor legal, EMR rentan terhadap jaminan keamanan dan kerahasiaan


data pasien. Karena dengan EMR transfer data dan informasi menjadi
sangat cepat dan mudah, karena semua department pelayanan kesehatan
terintegrasi.

7.

Faktor Organisasi

8.

Faktor Proses menuju perubahan terdiri dari :


a.

Rendahnya dukungan dari organisasi secara keseluruhan khususnya


yang berkaitan langsung dengan budaya organisasi

b. Masih rendahnya penghargaan untuk dokter yang sudah berperan aktif


dalam implementasi EMR
c.

Masih rendahnya partisipasi dari dokter senior yang sudah merasa


nyaman dengan prosedur pelayanan kesehatan yang lama (manual)

d. Rendahnya dukungan dari pimpinan untuk memberikan pengaruhakan


pentingnya manfaat dari EMR.
Terdapat beberapa aspek yang mengindentifikasi beberapa barrier yang
mempengaruhi pada dokter untuk menggunakan EMR antara lain tingginya biaya,
keuntungan finansial yang tidak menentu, tingginya waktu yang dibutuhkan pada
tahap inisialisasi.
2.3

Dampak EMR Pada Pemberian Perawatan di BeberapaNegara


Sistem EMR telah terbukti layak dan penting di negara berkembang

meskipun terdapat beberapa tantangan. Beberapa manfaat langsung pada


pengembangan pemberian perawatan adalah sebagai berikut: Perawatan pasien
sebuah EMR mempromosikan manajemen yang efektif dan tepat kasus yang

mengarah ke pemulihan lebih cepat tanpa rawat inap yang tidak semestinya.
Dampak ekonomi dapat dilihat dalam hal mengurangi biaya yang tidak perlu
dalam melakukan pemeriksaan diagnostik yang berlebihan. Program kesehatan
gagal karena data yang tidak akurat digunakan untuk perencanaan. Akses terhadap
informasi yang akurat, benar dan tepat waktu bisa menjadi sumber data yang baik
untuk merencanakan dan mempersiapkan epidemi. Penelitian menunjukkan
keefektifan HIS sangat diperlukan dalam memajukan ketersediaan penelitian
medis yang berkualitas. Berikut merupakan tabel contoh projek EMR disebagian
besar negara Sahara dan Afrika seperti Cameroon, Haiti dan Kenya. (Sumber : The
role of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in
developing countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher,
Health Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)
2.4

Aplikasi EMR
Ujicoba ini bermaksud untuk mengetahui keunggulan-keunggulan yang

diberikan dari beberapa aplikasi EMR yang digunakan.


2.4.1 Integrated Clinic Application Enterprise (ICEA)
Catatan medis elektronic medical recordberbasis provider (EMR) telah
digunakan secara luas untuk perawatan kesehatan di negara-negara maju. EMR
telah terbukti meningkatkan keterbacaan catatan klinis, keselamatan pasien dan
kualitas pelayanan. EMR telah diperkenalkan di Afrika Sub-Sahara dan berhasil
mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan waktu yang dihabiskan
dengan penyedia. Berbasis penyedia EMR bisa menjadi bantuan berharga untuk
penyedia layanan kesehatan yang bekerja di program HIV di rangkaian terbatas
sumber daya untuk manajemen klinik dan pelaporan, terutama di klinik perkotaan
di mana sejumlah besar pasien terdaftar. (Sumber : The role of the electronic
medical record (EMR) in care delivery development in developing countries: a
systematic review Faustine Williams MS Researcher, Health Management and
Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant Professor, Health

Management and Informatics School of Medicine, University of Missouri,


Columbia, USA)
The Infectious Diseases Institute (IDI)merupakan klinik perkotaan di
Kampala, Uganda dengan lebih dari 27.000 pasien dewasa kumulatif didaftarkan
pada Desember 2011, di mana lebih dari 12.000 telah mulai ART. Data yang
dikumpulkan dalam database klinik digunakan untuk perawatan klinis, audit
internal, pembuatan laporan bagi mitra dan pemangku kepentingan, serta
perencanaan untuk pengadaan obat.Sebelum 2009, IDI digunakan baik berbasis
kertas teks bebas dan bentuk standar (Gambar 2.3 ) diisi oleh penyedia layanan
kesehatan dan kemudian dimasukkan dalam alat elektronik dengan pegawai data
untuk mengisi database pasien. Pendekatan ini menyebabkan tingginya tingkat
hilang dan data yang tidak akurat. Pada tahun 2010 sampai sekarang, IDI
memperkenalkan bertahap solusi yang mengarah ke EMR berbasis provider yang
dilengkapi dengan proses validasi data terstruktur.

Gambar 2.3 Merupakan Tampilan Form IDI Sebelum Menggunakan EMR. (Sumber : The role

of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in


developing countries)
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat
kesalahan dalam database perawatan HIV IDI rutin sebelum dan setelah

pengenalan berbasis penyedia EMR. Kami juga menilai akseptabilitas berbasis


penyedia EMR oleh pengguna dan klien melalui kuesioner kualitatif. Akhirnya
kami mengusulkan model transisi dari catatan kertas berbasis diisi oleh penyedia
layanan untuk real time berbasis penyedia EMR.
2.4.2 Metode Pengembangan Berbasis Provider EMR
Pada bulan September 2007, IDI menerapkan sistem EMR custom-made
yang disebut Integrated Clinic Application Enterprise (ICEA). Entri berbasis
Provider adalah fitur yang direncanakan penting untuk mengurangi tingkat
kesalahan, memberikan validasi real time data, dan mengotomatisasi tugas-tugas
seperti menulis resep obat. Prinsip-prinsip berikut dipertimbangkan ketika
mengembangkan ICEA: efisiensi alur kerja klinis, kontinuitas perawatan, kualitas
perawatan dan informasi, kerahasiaan, keamanan informasi dan penyimpanan,
serta fleksibilitas untuk aplikasi tambahan seperti data klinik subspesialisasi
baru.ICEA adalah Microsoft (MS) Windows bentuk aplikasi yang didasarkan
pada teknologi Microsoft.NET dan dikembangkan dalam C # dengan backend MS
SQL Server. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim pengembang perangkat lunak
berbasis di IDI dan tidak open source. Langkah pengembangan aplikasi (termasuk
kode sumber) yang didokumentasikan dengan baik dari Envisioning, desain
konseptual, desain logis dan desain fisik untuk memungkinkan siapa saja yang
mengerti standar-standar ini (termasuk Windows) dan memiliki akses ke
dokumentasi untuk mempertahankan dan memperluas aplikasi. Komputer server
adalah serangkaian G7 HPDL380 dan komputer klien yang juga PC HP. Untuk
mengaktifkan entri berbasis provider, ICEA harus secara visual menarik userfriendly. Manajemen alur kerja yang built-in untuk memungkinkan pelacakan
pasien dari waktu kunjungan mereka terdaftar untuk mengunjungi triase, sesi
konseling, pemeriksaan kesehatan, resep obat dan koleksi. Untuk menghilangkan
kelalaian langkah penting, seperti penjadwalan pasien kunjungan berikutnya,
query otomatis diciptakan yang wajib. Banyak bidang yang wajib dan harus diisi
sebelum catatan dapat dianggap sah dan disimpan. Selain itu, ada pemeriksaan
konsistensi internal yang memastikan bahwa data yang dimasukkan akurat dan

jatuh dalam rentang yang dibutuhkan dengan tetap menjaga integritas informasi.
Setiap pengguna dalam sistem harus secara eksplisit login di komputer dan ke
ICEA yang bergabung ke domain IDI menggunakan username dan password
mereka. Setiap pengguna berada dalam kelompok pengguna dan setiap kelompok
diaktifkan untuk tugas-tugas tertentu (misalnya petugas medis tidak dapat
mengakses persediaan saham farmasi). Sistem ini memiliki desain modular yang
memungkinkan plugin untuk dikembangkan dan dipasang tanpa mempengaruhi
sistem yang ada. Fitur ini memungkinkan pengembangan bertahap modul
tambahan untuk memenuhi kebutuhan klinis tambahan (misalnya modul untuk
rumah database klinik TB terpadu adalah satu tambahan tersebut). Klinis aplikasi
manajemen pasien adalah fitur utama dari ICEA. Modul dibangun dalam aplikasi
ini dijelaskan pada Gambar 2.4 dan pada Gambar 2.5. (Sumber : The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing
countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher, Health
Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant
Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of
Missouri, Columbia, USA)

Gambar 2.4 Deskripsi modul Aplikasi Terpadu Klinik Perusahaan. (Sumber : The role of the
electronic medical record (EMR) in care delivery development in developing countries)

Pada Gambar 2.4 merupakan tampilan dari deskripsi modul pada aplikasi
MMRS yang terdiri dari data registrasi pasien, konseling, lab dan monitoring.

Gambar 2.5 Merupakan Tampilan Kuissioner (A) dan Lembar Aliran Pemantauan Pasien
(B). (Sumber : The role of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in
developing countries)

Pada Gambar 2.5 (A) merupakan tampilan kuisioner untuk pasien yang
berisikan tentang history penyakit pasien seperti HIV History, Health History,
Health Problem dan Clinic Plan. Pada Gambar 2.5 (B) merupakan tampilan
lembarn aliran dalam melakukan pemantauan terhadap pasien.ICEA memiliki
beberapa Fitur lainnya yaitu sebuah gambaran klien yang merangkum informasi
klinis yang relevan seperti rejimen ART, infeksi oportunistik, alergi dan jumlah
CD4 hasil yang ditampilkan di kedua tabel dan grafik bentuk (Gambar 2.6).Hasil
laboratorium di-download secara otomatis ke database ICEA dari laboratorium
(berjalan pada sistem terpisah) dengan menggunakan paket MS SQL Integration
Services. Sebuah EMR berbasis penyedia khusus untuk pasien koinfeksi dengan
tuberkulosis. Sebuah EMR berbasis penyedia khusus untuk pasien dengan
sarkoma Kaposi (dalam pengembangan). Sebuah EMR berbasis penyedia khusus
untuk ibu hamil (dalam pengembangan). Manajemen persediaan dan pengelolaan
obat. Pelaporan bug terpadu dan otomatis upgrade pada versi baru. Pada akhirnya
ICEA memiliki server pelaporan berdasarkan SQL Server Reporting Services
yang secara konsisten berkembang untuk memiliki lebih dari 200 laporan untuk
memungkinkan manajemen yang efisien klinik dan pelaporan ke Departemen
Kesehatan, Pusat Pengendalian Penyakit dan pemangku kepentingan lainnya.

Gambar 2.6 Ringkasan Informasi Klinis Pasien. (Sumber : The role of the electronic medical
record (EMR) in care delivery development in developing countries)

Aplikasi ICEA yang berbasis EMR terbukti mampu mengurangi tingkat


kesalahan dan keakuratan data terbukti dari penelitian yang dilakukan dimana
kami membandingkan hasil dari 2,382 kunjungan dari 100 orang dari audit
dengan 34.957 kunjungan dari 10.920 orang dari 2.011 Audit (dari bulan April
sampai Agustus) 2007 menunjukkan perbandingan dua latihan validasi. Kesalahan
total menurun dari 66,5% di tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2011 untuk
infeksi oportunistik, dari 51,9% menjadi 3,5% untuk toksisitas ART, dari 82,8%
menjadi 12,5% karena alasan untuk gangguan ART dan dari 94,1% menjadi 0,9%
untuk alasan ART switch (semua P <0,0001).Dalam penelitian kami, kami
menemukan bahwa dengan berbasis EMR pengguna tingkat kesalahan berkisar
0,9-12,5% tergantung pada variabel. Selain pengenalan pengguna berbasis EMR
menyebabkan penurunan total tingkat kesalahan dari 66,5% menjadi 2,1%.(Sumber
: The

role of the electronic medical record (EMR) in care delivery development in

developing countries: a systematic review Faustine Williams MS Researcher,


Health Management and Informatics Suzanne Austin Boren PhD MHA Assistant

Professor, Health Management and Informatics School of Medicine, University of


Missouri, Columbia, USA)

Gambar 2.7 Perbandingan Proporsi Kesalahan dalam Infectious Diseases Database Institute
Clinic sebelum dan sesudah pelaksanaan ICEA. (Sumber : The role of the electronic medical
record (EMR) in care delivery development in developing countries)

Secara keseluruhan sistem ICEA memiliki beberapa kekuatan yang


penting. Pertama, sistem ini dibangun sedemikian rupa oleh pengembang sistem
dengan pengaturan lokal, perawatan klinis HIV, klinik IDI, manajemen pasien dan
alur kerja. Selain itu, juga mengakibatkan dalam penghematan biaya. Kedua,
sistem menjaminan kelengkapan EMR, bukan hanya karena semua bidang harus
diisi sebelum menyimpan catatan, tetapi juga karena modul yang berbeda harus
disimpan dalam urutan yang ketat misalnya, informasi dalam modul pemantauan
tidak dapat dimasukkan jika modul pendaftaran tidak diisi, atau resep elektronik
tidak dapat diisi jika tidak ada informasi monitoring dan pertemuan berikutnya
tidak dijadwalkan. Ada keuntungan lain dari ICEA dan EMR berbasis provider
tidak diteliti dalam penelitian ini. Yang pertama adalah peningkatan keterbacaan
karena informasi yang dapat diakses sebagai teks daripada catatan klinis tulisan
tangan. Yang kedua adalah pencatatan kertas bisa dihilangkan, dengan keuntungan
dari menghilangkan kebutuhan untuk ruang penyimpanan dan catatan petugas
pribadi. Informasi juga selalu tersedia untuk penyedia melalui database.
2.4.3 SAP Electronic Medical Record
Novant Health Inc - Virginia, North Carolina, South Carolina dan Georgia
perusahaan berbasis kesehatan melayani jutaan pasien menginvestasikan $
1.100.000 dan menyebarkan solusi identifikasi pasien biometrik iris dalam sistem
mereka untuk secara akurat mengidentifikasi pasien.

Gambar 2.8 Aplikasi EMR. (Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Stuart, Martin Sistem Berbasis Kesehatan mendapat 500.000 kunjungan


pasien di dua rumah sakit setiap tahun dan diperlukan teknologi identifikasi yang
akurat untuk mencegah penerimaan penipuan identitas pasien, duplikat catatan
medis, dan kesalahan penagihan. Sistem Kesehatan ini memperkenalkan
biometrik iris teknologi identifikasi pasien untuk memenuhi persyaratan ini pada
tahun 2013.The University Of California Sistem Kesehatan San Diego (UCSD) di
San Diego, California, Amerika Serikat mulai menggunakan biometrik iris untuk
identifikasi kanker pasien menggantikan sistem berbasis sidik jari dan telapak
cetak lama. Iris biometrik telah terbukti lebih akurat dibandingkan dengan sistem
identifikasi sebelumnya, namun UCSD juga berfokus pada isu-isu kesehatan.
Solusi baru ini memberikan pengalaman pengurangan kontak kepada pasien untuk
tidak menyentuh sesuatu fisik yang bisa membawa penyakit menular.Sistem
identifikasi biometrik pasien dapat dengan mudah antarmuka dengan sistem
EHR / EMR yang ada dan melakukan identifikasi real-time untuk mencegah
catatan medis duplikat, melindungi pasien terhadap penipuan dan pencurian
identitas, dan merampingkan proses pendaftaran.
Menggunakan biometrik untuk identifikasi pasien di EHR / ESDM atau
sistem lainnya akan terus meningkatkan efisiensi dan keselamatan pasien untuk
rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan. Hal ini juga mendorong standar

interoperabilitas kualitas melalui pertukaran informasi kesehatan dengan


memastikan tingkat tertinggi integritas data. Meningkatkan integritas data akan
membantu rumah sakit untuk menyimpan miliaran dolar setiap tahun, mengurangi
kesalahan medis, dan meningkatkan baik kesehatan individu dan populasi.
2.4.4 SAP EMR Unwired 2.0 untuk Mobile.
Aplikasi ini berfungsi atau berguna untuk lebih memudahkan komunikasi
dan interaksi antara dokter dan pasien-pasiennya. Pertama dokter akan melakukan
login ke dalam aplikasi SAP EMR Unwired 2.0 seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 2.9. Menu Login SAP EMR


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Setelah melakukan login dokter dapat memilih list pasien yang dia tangani seperti
yang terlihat pada gambar 2.10 dimana terlihat beberapa pasien yang dokter
tersebut tangani.

Gambar 2.10. List pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Gambar 2.11. Contoh akun pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Dalam akun pasien seseorang terdapat beberapa pilihan seperti document


pasien, hasil lab (lab results), clinical orders, progress notes atau catatan kemajuan
dari seorang pasien, coding, clinical tasks, patient data, SAP EMR info, dan charts
dari pasien tersebut.

Gambar 2.12. Pilihan dalam akun pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Gambar 2.12 merupakan contoh dari charts dimana terdapat grafik dari
beberapa data pasien diantaranya statistik dari tekanan darah, temperature dan
denyut nadi dari pasien yang dicatat secara berkala.

Gambar 2.13. List hasil ronsen pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Selanjutnya terdapat menu images yang berisi hasil dari x-rays dari pasien
tersebut, seperti pada gambar di atas merupakan contoh x-rays dari jari
pasien.Dimana terdapat 4 gambar dari x-rays.

Gambar 2.14. Data rongen pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Pada Gambar 2.14 merupakan contoh dari komparasi 2 gambar hasil xrays yang berguna untuk melihat perkembangan dari seorang pasien.

Gambar 2.15. Hasil lab dari seorang pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Pada Gambar 2.15 merupakan fitur dari hasil lab dari seorang pasien. Pada
contoh di atas terdapat beberapa contoh hasil lab seperti kandungan oksigen
dalam darah, kandungan CO2, dan lain sebagainya. Hasil lab pasien dapat dicatat
secara berkala terlihat seperti gambar di atas.

Gambar 2.16. Contoh clinical tasks


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Pada Gambar 2.16 merupakan contoh clinical tasks, di mana clinical tasks
merupakan jadwal seorang pasien melakukan check up atau pemeriksaan , jadwal
dari seorang pasien akan diinputkan oleh dokter yang menangani pasien tersebut.

Gambar 2.17. contoh dari data pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Pada Gambar 2.17 merupakan contoh dari data pasien , dimana data yang
dicatat dalam data pasien ini sangat mendetail dari nama , alamat, umur, no
telepon, alergi dari pasien dan lain-lain.

Gambar 2.18. catatan penyakit pasien


(Sumber: http://www.sap.com/pc/tech/mobile)

Pada gambar 2.18 merupakan fitur dimana dokter dapat mencatat artikel-artikel
yang berkaitan dengan penyakit pasien yang dapat membantu dokter dalam proses
pengobatan dan pemeriksaan pasien tersebut.
2.4.5. Simple EMR
Contoh implementasi Medical Record pada sebuah aplikasi Medical
Record yang berbasis desktop dengan nama simple EMR. Aplikasi Simple EMR
ini merupakan salah satu aplikasi EMR yang biasanya digunakan oleh klinik atau
rumah sakit untuk melakukan mencatat data pasien yang ditangani.

Gambar 2.19 Tampilan awal simple EMR


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Aplikasi Simple EMR memeliki beberapa fitur antara lain, mengolah data
pasien secara umum, Merekam data pasien setiap kali melakukan pengobatan atau
medical check up.dan memberikan print out dari hasil medical check up yang
telah dilakukan. Hal ini dapat ditunjukan pada gambar 2.19 yang berisikan fiturfitur dari aplikasi Simple EMR.

Gambar 2.20 Informasi klinik


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Dalam aplikasi ini terdapat fitur untuk membuat informasi tentang klinik yang
akan mempergunakan aplikasi Simple EMR tersebut. Hal ini dapat ditunjukan
pada gambar 2.20 dimana pada gambar tersebut berisikan data yang menyangkut
informasi

klinik

terkait

seperti

nama

rumahsakit,

nama

dokter

yang

mempergunakan aplikasi ini, alamat dari dokter yang bersangkutan, kota, kode
post, telepon, dan waktu praktek dari dokter tersebut.

Gambar 2.21 Tambah data pasien secara umum


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Aplikasi Simple EMR ini dapat menambah pasien yang di inputkan oleh seorang
dokter. Pada form tambah pasien terdapat beberapa field yang berisikan data
pasien secara umum diantaranya nama dari pasien, alamat, nomer telepon, jenis
kelamin, da informasi lainya yang dimiliki oleh pasien yang bersangkutan yang
ditunjukan pada gambar 2.21 yang merupakan fitur tambah data dari simple EMR.

Gambar 2.22 riwayat kesehatan pasien


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Dalam fitur rekam data pasien dari aplikasi Simple EMR terdapat data
riwayat kesehatan dari pasien ketika melakukan pengobatan atau medical check
up pada dokter yang bersangkutan. Pada data riwayat kesehatan tersebut terdapat
beberapa field data yaitu keadaan kepala pasien, hasil dari kesehatan pasien
sebelumnya, jenis penyakit yang di derita pasien, suhu tubuh pasien, tekanan
darah, berat, tinggi, BMI, rekaman MR sebelumnya, rekaman di lingkungan
pasien, sejarah kesehatan pada keluarga, alergi yang terdapat pada pasien,
pengobatan yang telah dilakukan oleh pasien. Hal ini ditunjukan pada gambar
2.22 dimana pada gambar tersebut merupakan data pasien setiap kali melakukan
pengobatan atau medical check-up.

Gambar 2.23 Database Jenis penyakit


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Berikut ini merupakan tampilan jenis-jenis diagnosis penyakit dan


keteranganya yang terdapat pada database Simple EMR, hal ini ditunjukan pada
gambar 2.23 dimana pada gambar tersebut terdapat jenis-jenis penyakit beserta
keterangan yang dimiliki oleh penyakit tersebut.

Gambar 2.24 Data pasien disetiap pertemuan


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

Berikut ini merupakan gambar hasil dari setiap pertemuan dari yang
dilakukan oleh pasien yang di inputkan oleh dokter. Hal ini ditunjukan pada

gambar 2.23

dimana pada gambar tersebut merupakan hasil dari rekaman

kesehatan dari pasien.

Gambar 2.24 Print out data pasien

Berikut ini merupakan tampilan print out dari aplikasi Simple EMR yang
akan diberikan dalam bentuk hardcopy kepada para pasien seperti gambar 2.24,
dimana pada gambar tersebut terdapat beberapa data kesehatan yang akan
diperlihatkan kepada pasien

Gambar 2.25 List Data pasien


(Sumber: http://www.digitalcairo.com/simple_emr.aspx)

2.4.6. Practice Partner


Keunggulan yang dimiliki dari aplikasi EMR ini adalah memiliki
penjadwalan dari pasien sehingga memudahkan dalam pemeriksaan pasien, biaya
kesehatan yang ditampilkan secara online sehingga memudahkan bagi pasein
dalam pengecekan biaya kesehatannya

Gambar 2.26 Tampilan Menu utama


(sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Gambar 2.26 menampilkan bagian utama dari aplikasi ini yang


menampilkan jadwal pasien yang akan memudahkan pasein dan dokter untuk
mengetahui jadwal pemeriksaan, kemudian ditampilkan juga lab review yang
berisi tentang hasil pengecekan pasein dari lab.
Gambar 2.27 menampilkan bagian dari biaya kesehatan dari pasien, disini
pasen dapat melihat biaya yang dikenai oleh rumah sakit, sehingga memudahkan
bagi pasien untuk memantau biaya yang akan diperlukan.

Gambar 2.27 Tampilan Medical Billing


(Sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Selanjutnya terdapat Patient appointment yang berfungsi dalam penentuan


jadwal pemeriksaan dari pasien, sehingga memudahkan dokter dalam mengecek
jadwal dari pasein yang akan di periksa

Gambar 2.28 Tampilan Patient appointment


(sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Gambar 2.28 menampilkan keseluruhan jadwal dari pasien yang akan


diperiksa pada minggu ini, sehingga memudahkan dokter untuk mengecek jadwal
pemeriksaan dari pasien.

Gambar 2.29 Tampilan Appointment scheduler


(sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Tampilan dari informasi keseluruhan seorang pasien terlihat pada gambar


2.29. Dimana pada gambar tersebut data pasien ditampilkan dalam bentuk modulmodul sehingga memudahkan bagi dokter dalam mengecek riwayat dari pasein
yang sedang diperiksa. Contoh modul Family History berguna untuk mengetahui
riwayat dari keluarga pasien tersebut, apakah ada dari keluarga pasein yang
mengidap penyakit yang sama dengan pasien, apakah penyakit tersebut
merupakan penyakit yang diturunkan dari keluarga pasein

Gambar 2.30 Tampilan Informasi keseluruhan dari seorang pasien


(sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Gambar 2.30 merupakan tampilan dari modul family history seorang


pasien. Disini data mengenai status keluarga dapat diketahui, riwayat penyakit
orang tua pasein juga dapat ditampilkan

Gambar 2.31 Tampilan Family History seorang pasien


(sumber: http://www.microwize.com/practicepartner/pdf/Benefits_Integrated_EMR_PMS.pdf)

Anda mungkin juga menyukai