Anda di halaman 1dari 36

SKILLAB

PALPITASI
Dian Muflikhy Putri

PALPITASI

Perasaan
(sensasi)
yang
tidak
menyenangkan yang disebabkan oleh
denyut jantung yang tidak teratur
Palpitasi dapat terjadi karena detak
jantung yang tidak teratur, peningkatan
kekuatan denyut jantung percepatan atau
perlambatan denyut jantung.
Dapat
berupa
sensasi
pukulan
(thumping), dentuman (pounding), dan
juga getaran (fluttering) yang intermiten
atau kontinu

ETIOLOGI
kardiak (43%)

psikiatrik
(31%)

sebab lain-lain (10%)

kontraksi prematur atrium


dan ventrikel
aritmia supraventrikular
aritmia ventrikular,
prolaps katup mitral
regurgitasi aorta
Atrial flutter/fibrilasi
Takikardia
ventrikular/supraventrikular
Penyakit jantung kongenital
ASD/VSD
Gagal Jantung Kongestif
Kardiomiopati

gangguan
anxietas
serangan
panik
kondisi
cemas

Tirotoksikosis
obat-obatan (digitalis,
diuretik, antikolinergik)
etanol,
kontraksi spontan dinding
dada
Pheokromositoma
Anemia
Ketidakseimbangan
elektrolit
Demam
hipoglikemia

idiopatik
(16%)

ANAMNESIS

Apakah pasien merasa khawatir tentang denyut jantungnya?


Minta pasien menirukan irama jantungnya dengan mengetukkan jari
tangan
Iramanya cepat atau lambat?
Teratur ataukah tidak teratur?
Berapa lama gangguan denyut jantung sudah dirasakan?
Jika denyut jantung cepat, apakah denyut itu mulai dan berhenti
secara tiba-tiba atau secara berangsur-angsur?
Adakah manuver yang bisa menghentikan gejala?
Riwayat diet dan penggunaan obat?

ANAMNESIS CONT..

sensitivitas katekolamin muncul saat


pasien berolahraga, ketakutan atau emosi
aktivasi vagal (seperti fibrilasi atrium)
terjadi saat istirahat
kontraksi ventrikel atau kontraksi prematur
atrium palpitasi intermitten
takikardi ventrikular atau supraventrikular
palpitasi reguler
Palpitasi dengan keterlibatan nodus AV
dihentikan dengan maneuver vagal seperti
maneuver Valsalva atau menahan napas

ANAMNESIS CONT..

Pada takikardi supraventrikular sering


palpitasi, onset dan terminasi mendadak,
berlangsung beberapa detik sampai jam
Tembakau, kafein, aminophylline,
atropin, tiroksin, kokain, dan amfetamin
meningkatkan kontraktilitas
miokardium mencetuskan palpitasi.
Pasien dengan penyakit jantung koroner
(PJK) atau faktor risiko PJK aritmia
ventrikular palpitasi

ALUR DIAGNOSIS PASIEN DENGAN PALPITASI

ALUR DIAGNOSIS PASIEN DENGAN PALPITASI

PEMERIKSAAN FISIK

Untuk mengkonfirmasi ada tidaknya


aritmis sebagai penyebab palpitasi:
pemeriksaan

tanda-tanda vital
pemeriksaan pulsasi
Pemeriksaan Tekanan vena jugularis
auskultasi jantung

Tipe
palpitasi

Deskripsi subjektif

Denyut
jantung

Ekstra
sistolik

skipping/missing
beat

Takikardi

Onset dan
terminasi

Situasi
pencetus

Gejala penyerta

Irregular,
Mendadak
bergantian
dengan denyut
jantung
normal

Istirahat

beating wings di
dada

Regular/irregul Mendadak
ar, kadang
denyut lebih
cepat

Aktivitas fisik

Sinkop,
dyspnoe,
fatigue, nyeri
dada

Akibat
Anxietas

Anxietas, agitasi

Regular,
Gradual
denyut jantung
sedikit lebih
cepat

Stress, cemas

Kesemutan di
tangan dan
wajah,
tenggorokan
tercekat, nyeri
dada atipikal,
dyspnoe

Pulsasi

Debaran jantung
(pounding)

Regular,
frekuensi
normal

Aktivitas fisik

Asthenia

Gradual

Tipe aritmia

Denyut jantung Situasi


pencetus

Gejala
penyerta

Maneuver vagal

AVRT, ANRT
(Atrio
ventricular
reentrant
tachycardia)

Onset
mendadak
dengan
peningkatan
denyut jantung
periodic

Poliuri

Berhenti
mendadak

Fibrilasi atrium

Irregular dengan Aktivitas fisik,


denyut jantung setelah makan,
bervariasi
asupan alkohol

Poliuri

Penurunan
denyut jantung
sementara

Takikardi atrial
atau flutter

Regular
(irregular bila
konduksi AV
bervariasi)
dengan
peningkatan
denyut jantung

Takikardi
ventrikular

Regular dengan
peningkatan
denyut jantung

Aktivitas fisik,
perubahan
posisi tubuh

Penurunan
denyut jantung
sementara

Aktivitas fisik

Tanda dan
Tidak ada efek
gejala gangguan apapun
hemodinamik

KLASIFIKASI RISIKO PALPITASI

TIPE NADI

SIFAT NADI

TERDAPAT PADA

Pulsus Frequens
(takikardia)

Nadi cepat >100 x/menit

Terkejut, febris, anemia,


tirotoksikosis

Pulsus Rarus
(bradikardia)

Nadi lambat <60 x/menit

Tekanan tinggi intrakranial,


heart block,

Pulsus Regularis

Interval denyut nadi sama

Irama nadi normal

Pulsus Iregularis

Interval denyut nadi tidak


teratur

Sinus aritmia, ekstra sistol

Frekuensi

Irama

Pulsus iregularis perpectum Denyut nadi tidak teratur


sama sekali, besar nadi
berlainan

Atrial fibrilasi

Pulsus defisit

Atrial fibrilasi, ekstra


sistole

Terdapat perbedaan
frekuensi denyut jantung
dan nadi a. radialis

TIPE NADI

SIFAT NADI

TERDAPAT PADA

pulsus bigeminus

tiap denyut sitole diikuti oleh


1 denyut ekstrasistole

ventrikel ekstra sistole 2:1,


intoksikasi digitalis

Pulsus trigeminus

Tiap kontraksi ventrikel ketiga


diganti dengan ekstra sistole

ventrikel ekstra sistole 3:1,


intoksikasi digitalis

Pulsus Durus

tegangan nadi kuat

Hipertensi

Pulsus molis

Tegangan nadi lunak

Febris, gagal jantung, anemia,


kaheksia

Pulsus Parvus et Tardu

Amplitudo rendah, lambat


naik, lambat turun

Stenosis aorta

Pulsus Magnus et Seler

Amplitudo nadi besar, cepat


naik, cepat turun

Insufisiensi aorta, anemia


berat, beri-beri, tirotoksikosis,
heart block

Tegangan Nadi

Amplitudo nadi

TIPE NADI

SIFAT NADI

TERDAPAT PADA

Pulsus plenus

Isi nadi penuh

Polisitemia

Pulsus Inanis

Isi nadi kecil seperti


meraba benang

Syok, dehidrasi, stenosis


katup jantung, hipertensi
pulmonal, penurunan
Cardiac Output

Pulsus alternans

Amplitudo yang besar dan


kecil berubah bergantian,
biasanya ditemukan waktu
mengukur tekanan darah

Gagal jantung kiri, efusi


perikardial, tamponade
jantung

Pulsus paradoksus

Volume dan tekanan nadi


menurun >10 mmHg pada
waktu inspirasi

Tamponade jantung,
perikarditis konstriktiva,
PPOK

Volume nadi

Lain-lain

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Elektrokardiografi (EKG)
EKG 12 sadapan memberi petunjuk mengenai
penyakit jantung struktural (hipertrofi ventrikel
kiri dan infark miokardium terdahulu, atau
abnormalitas konduksi dan repolarisasi jantung)
Holter monitor
Holter monitor merupakan suatu mesin yang
digunakan untuk merekam irama jantung secara
kontinu, biasanya selama 24-48 jam.Perekaman
sebaiknya dilakukan selama 2 minggu untuk
merekam aritmia jantung secara efektif.

Exercise stress test


Dilakukan pada pasien dengan keluhan
palpitasi yang terjadi saat aktivitas.
Echocardiography
evaluasi adanya penyakit jantung
struktural pada pasien dilakukan bila
pemeriksaan fisik, anamnesis, serta EKG
tidak dapat menunjukkan penyebab
palpitasi

PEMERIKSAAN PULSASI

Saat melakukan palpasi nadi, yang harus dievaluasi


adalah
Frekuensi nadi, apakah lambat, normal, atau cepat.
Apakah nadi kuat angkat atau lemah?
Keadaan pembuluh darah apakah keras?
Tekanan darah pasien?
Perhatikan: irama (reguler/ireguler),
gelombang (equal/parvus/tardus/magnus/celer)
isi (cukup/besar/kecil/tak teraba)
ada/tidaknya ekstrasistol

INTERPRETASI KEKUATAN
PULSASI

4+ meloncat-loncat/ memantul
3+ meningkat
2+ berkurang, lebih lemah daripada yang
diperkirakan
1+ tidak ada, tidak dapat diraba

PEMERIKSAAN PULSASI A.
KAROTIS

Dinilai: kualitas karotis, upstroke, amplitudo


serta kontur, dan ada tidaknya thrill atau bruits
Untuk menilai amplitudo dan kontur: pasien
berbaring dengan kepala bersudut 30 derajat
Pertama dilakukan inspeksi untuk menemukan
pulsasi
(di
medial
muskulus
sternocleidomastoideus)
Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada
arteri karotis kanan dibagian sepertiga bawah
leher lakukan penekanan arteri ke posterior
hingga pulsasi teraba

Denyut arteri karotis yang berlebihan


tanda penting aorta insufisiensi,
hipertiroid, anemia berat, aterosklerosis
Pulsasi diatas klavikula kanan elongasio
aorta, hipertensi, arteriosklerosis
Aneurisma arteri karotis pembesaran
pulsatif pada salah satu sisi leher, seirama
dengan detak jantung dan pulsasinya
bersifat ekspansil.

CIRI PULSASI KAROTIS

Dapat diraba
Denyutan terasa memukul lebih keras
dengan komponen keluar tunggal
Pulsasi tidak akan hilang jika dilakukan
penekanan
Ketinggian pulsasi tidak berubah oleh
posisi tubuh pasien
Ketinggian pulsasi tidak dipengaruhi
inspirasi

PEMERIKSAAN PULSASI A. RADIALIS

Dilakukan pada arteri radialis


Pulsasi disebabkan penyempitan
lumen arteri saat arteri ditekan.
Cara:
arteri diraba dengan
menggunakan 3 jari di daerah
medial radius yaitu di daerah
permukaan fleksor pergelangan
tangan
Hitung frekuensi selama 1 menit

PEMERIKSAAN PULSASI A.
BRAKHIALIS

Jari telunjuk dan jari tengah


yang berlawanan diletakkan
dibawah siku pasien
Kemudian raba denyut
nadinya tepat disebelah
medial tendon muskulus
biseps pada fossa antekubiti
Lengan pasien harus berada
dalam posisi istirahat dengan
sendi siku diekstensikan
sementara telapak tangan
menghadap ke atas

PEMERIKSAAN PULSASI A.
FEMORALIS

Lakukan penekanan yang dalam di bawah


ligamentum inguinalis dan disekitar
pertengahan garis yang menghubungkan SIAS
dan simfisis pubis

PEMERIKSAAN PULSUS POPLITEA

Sendi lutut pasien harus


difleksikan, tungkai
berada dalam keadaan
rileks
Ujung-ujung jari kedua
tangan pemeriksa
diletakkan sedemikian
rupa hingga saling
bertemu di belakang
sendi lutut
Lakukan penekanan yang
dalam pada fossa
poplitea

PEMERIKSAAN PULSUS
POPLITEA CONT..

Jika tidak teraba, lakukan saat


pasien berbaring telungkup
Fleksikan sendi lutut pasien
hingga sudut 90 derajat,
tungkai bawah pasien dalam
keadaan rileks dengan
meletakkan di atas bahu dan
lengan atas pemeriksa
Lakukan penekanan pada fossa
poplitea dengan kedua ibu jari

PEMERIKSAAN PULSUS DORSALIS


PEDIS

Raba bagian dorsum pedis tepat di sebelah


lateral tendon otot ekstensor ibu jari kaki

PEMERIKSAAN PULSUS TIBIALIS


POSTERIOR

Jari tangan pemeriksa dibengkokkan dan


letakkan sedikit dibawah maleolus medial
mata kaki

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai