Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Ayat dan Terjemahan


Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah
ditetapkan) dalam Kitab Allah semasa Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan
yang dihormati. Ketetapan yang demikian itu ialah agama yang betul lurus, maka janganlah
kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan yang dihormati itu (dengan melanggar
laranganNya); dan perangilah kaum kafir musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi
kamu seluruhnya; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (AtTaubah 9:36)
Sesungguhnya perbuatan mengundurkan (kehormatan itu dari satu bulan ke satu bulan yang
lain) adalah menambah kekufuran yang menjadikan orang-orang kafir itu tersesat kerananya.
Mereka menghalalkannya pada satu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, supaya
mereka dapat menyesuaikan bilangan (bulan-bulan yang empat) yang telah diharamkan Allah
(berperang di dalamnya); dengan itu mereka menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh
Allah. Perbuatan buruk mereka itu dihias dan dijadikan indah (oleh Syaitan) untuk dipandang
baik oleh mereka. Dan (ingatlah) Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang
yang kafir. (At-Taubah 9:37)
2.2 Asbabun Nuzul
Surat at Taubah ayat 36
Surat at Taubah ayat 37
Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah atsar melalui Abu Malik yang menceritakan, bahwa pada
zaman jahiliah orang-orang menjadikan satu tahun menjadi tiga belas bulan. Maka mereka
menjadikan bulan Muharam sebagai bulan Shafar, sehingga mereka menghalalkan banyak hal
yang diharamkan pada bulan Muharam tersebut. Lalu Allah menurunkan firman-Nya,
Sesungguhnya mengundur-undur bulan haram itu adalah menambahkan kekafiran. (Q.S. AtTaubah 37).
2.3 Tafsir
(36) Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah
di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya;
dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(QS. 9:36)
(36) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah menetapkan bilangan bulan itu dua belas
semenjak Dia menciptakan langit dan bumi. Yang dimaksud dengan bulan di sini ialah bulan
Qamariah karena dengan perhitungan Qamariah itulah Allah menetapkan waktu untuk
mengerjakan ibadat yang fardu dan ibadat yang sunat dan beberapa ketentuan lain. Maka
menunaikan ibadah haji, puasa, ketetapan mengenai idah wanita yang diceraikan dan masa
menyusui ditentukan dengan bulan Qamariah.
Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram
yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab. Keempat bulan itu harus dihormati dan
pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Kalau ada yang melanggar ketentuan ini maka pelanggaran itu bukanlah karena ketetapan itu
sudah berubah, tetapi semata-mata karena menuruti kemauan hawa nafsu sebagaimana yang
telah dilakukan oleh kaum musyrikin. Biasanya orang-orang Arab amat patuh kepada ketetapan

ini sehingga apabila seseorang terbunuh saudaranya atau bapaknya lalu ia bertemu dengan
pembunuhnya pada salah satu bulan haram ini dia tidak akan berani menuntut balas, karena
menghormati bulan haram itu. Padahal orang Arab sangat terkenal semangatnya untuk menuntut
bela dan membalas dendam. Itulah ketetapan yang harus dipenuhi karena pelanggaran terhadap
ketentuan ini sama saja dengan menganiaya diri sendiri karena Allah telah memuliakan dan
menjadikannya bulan-bulan yang harus dihormati. Kecuali kalau kita dikhianati atau diserang
pada bulan haram itu maka dalam hal ini wajib mempertahankan diri dan membalas kejahatan
dengan kejahatan pula sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT yang Artimya:
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan haram, katakanlah: Berperang pada
bulan itu adalah dosa besar tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah,
(menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar
(dosanya) di sisi Allah. Dan membuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran). (Q.S. Al-Baqarah: 217)
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin supaya memerangi kaum musyrikin
karena mereka memerangi kaum Muslimin. Mereka memerangi kaum Muslimin bukan karena
balas dendam, atau fanatik kesukuan atau merampas harta benda sebagaimana biasa mereka
lakukan di masa yang lalu terhadap kabilah lain, tetapi maksud utama adalah menghancurkan
agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan memadamkan cahayanya. Maka wajiblah bagi
setiap muslim bangun serentak memerangi mereka sampai agama Islam itu tegak dan agama
mereka hancur binasa. Hendaklah ditanamkan ke dalam dada setiap muslim semangat jihad yang
berkobar-kobar serta tekad dan keyakinan bahwa mereka pasti menang karena Allah selamanya
menolong orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
(37) Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran,
disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya
pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan
dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk
itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(QS. 9:37)
(37) Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa pengunduran bulan haram kepada bulan berikutnya
seperti pengunduran bulan Muharam ke bulan Safar dengan maksud agar pada bulan Muharam
itu diperbolehkan berperang adalah suatu kekafiran. Di samping orang yang berani
mengundurkan bulan haram itu telah kafir kepada Tuhan dia pun bertambah kekafirannya karena
menganggap dirinya sama dengan Tuhan dalam menetapkan hukum.
Telah jelas dan diakui semenjak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bahwa pada bulan-bulan haram
itu tidak dibolehkan berperang tetapi karena orang-orang musyrikin itu tidak dapat menguasai
dirinya untuk meninggalkan berperang selama tiga bulan berturut-turut yaitu pada bulan
Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam, maka bulan itu digeser ke bulan lain sehingga mereka
mendapat kesempatan untuk berperang pada bulan Muharam.
Hal ini biasa mereka lakukan ketika mereka berada di Mina. Ketika para jemaah haji berkumpul
di sana berdirilah seorang pemimpin dari Bani Kinanah dan berkata: Sayalah orang yang tak
dapat ditolak keputusannya. Para jemaah menjawab: Benarlah apa yang engkau katakan itu
dan tangguhkanlah untuk kami bulan Muharam ke bulan Safar. Lalu pemimpin itu
menghalalkan bagi mereka bulan Muharam dan mengharamkan bulan Safar, dan menamakan
bulan Muharam itu dengan nama yang lain yaitu Nasik.
Demikianlah watak orang musyrik, mereka karena didorong oleh keinginan dan hawa nafsu,

berani menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan berani pula mengharamkan apa yang
dihalalkan oleh Allah, karena mereka telah dipengaruhi nafsu setan, dan tentu saja orang yang
berwatak itu tidak akan mendapat petunjuk dari Allah swt.
2.4 Kaitan dengan Bidang Pendidikan
Al-Quran adalah kitab suci umat islam yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad saw
melalui perantara malaikat jibril.
Mempelajari al-Quran merupakam suatu kewajiban umat islam, dengan mempelajari
kandungannya kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang kehidupan dunia dan
pengetahuan menuju kehidupan kekal di akhirat kelak.
Lebih jauh dari itu, mempelajari al-Quran dapat mendorong kita untuk lebih menyakini
kebenaran dan kebesaran Allah Yang MAha Kuasa sebagai pencipta alam semesta bererta isinya.
Kajian tentang surat at Taubah ayat 36-37 yang artinya Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya
sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa serta Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah
menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu,
mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar
mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka
menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik
perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir. Sangat berkaitan dengan bidang pendidikan yang saat ini kita pelajari yaitu tentang
bulan-bulan islam serta empat bulang haram yang allah siratkan didalamnya. Serta dijelaskan
pula bahwa Allah SWT sangat memurkai orang-orang yang melanggar aturannya (orang kafir).
Ayat tersebut diatas menganjurkan ilmu pengetahuan yaitu tentang Bulan-bulan yang dihormati
dan perintah untuk memerangi kaum musyrikin , Dengan mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan, akan menambah keimanan kepada Allah SWT Disamping itu pengetahuan tentang
bulan-bulan islam itu dapat bermanfaat untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia serta
ketentraman umat manusia.
Dari penjelasan ketiga Hadist tersebut di atas, jelaslah bahwa setiap kita (insan-insan beriman)
diwajibkan untuk menuntut ilmu. Islam memang memerintahkan umatnya (Muslimin Muslimat)
menuntut berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk pribadi, untuk masyarakat, bangsa
dan untuk kepentingan umat manusia.
Di era sekarag ini, tak heran sebagian orang lupa bahkan melupakan dengan sengaja bulan-bulan
islam bahkan untuk memgingatnyapun sangat jarang di lakukan. Sebagai generasi bangsa serta
sebagai umat islam kita wajib mwmpelajari serta mengetahui tentang bulan-bulan islamyang
telah di tetapkan oleh allah SWT pada waktu ia menciptakan langit dan bumi. Bulan-bulan islan
itu adalah Muharam al-Haram, Safar , Rabiulawal, Rabiulakhir, Jamadilawal, Jamadilakhir,
Rajab, Syaaban, Ramadan, Syawal, Zulkaedah, dan Zulhijah
Sedangkan bulan haran ( yang di sucikan Allah) adalah:
1. Bulan Dzulqadah
2. Bulan Dzulhijjah
3. Bulan Muharram
4. Bulan Rajab

Serta allah juga menjelaskan bahwa mengulur bulan haram dan menghalalka bulan yang di
haramkan itu sangat di benci oleh Allah SWT.
Dengan ini marilah kita terapkan pengetahian ini dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang
bermanfaat dapat membuat kita lebih bermanfaat.
Uraian di atas menambah wawasan kita untuk menjadi lebih baik dan mendorong hidup lebih
positif. Kajian ayat ini perlu di pelajari mengingat pentingnya pengetahuan tentang islam yang
sangat bermanfaat. Tentunya kaitan dengan bidang pendidikan sangat penting karena segala
sesuatu itu perilu reperensi atau acuan pada Al Quran. Sungguh luar biasa kebesaran serta
keagungan Allah SWT. yang terdpat dalam Al Quran. Berbagai macam ilmu serta rahasia dunia
dan akhirat di terangkan di dalamnya. Pengetahuan tentang islam sangat penting dalam bidang
pendidikan untuk menciptakan generasi yang di ridhoi oleh Allah SWT.
2.5 Hikmah yang dapat diambil
Hikmah yang dapat di ambil dari kajian ayat diatas bahwa:
1. Allah SWT menetapkan 12 bulan dalan islam serta empat bulan haram (yang di sucikan Allah
SWT) dengan mengetahui tentang hal itu umat manusia dapat mempunyai acuan untuk
kehidupannya.
2. Bulan-bulan yang di tetapkan Allah untuk memperoleh pahala yang sebesar-besarnya telah di
jeslaskan maka dari itu sangat bermanfaat untuk acuan umat manusia meraih pahala yang
sebesar-besarnnya.
3. Dapat mengetahui orang-orang yang benci oleh allah sehingga kita dapat menjauhinya dengan
tetap pada jalan yang lurus sesuai perintah-Nya.
2.6 Ayat-ayat yang Terkait
QS. Al-Baqarah [2] : ayat 217
[2:217] Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada
membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.
QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 2
[5:2] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar Allah, dan jangan
melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 97
[5:97] Allah telah menjadikan Kabah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan
dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang)
demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan

apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
QS. At-Taubah [9] : ayat 2
[9:2] Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya
Allah menghinakan orang-orang kafir.
QS. At-Taubah [9] : ayat 5
[9:5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu
dimana saja kamu jumpa mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah
ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
maha Penyayang.
Memuat...

Anda mungkin juga menyukai