Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lurianda Laras Widarini

NIM

: 20080310060

1. Sebut dan jelaskan langkah problem solving cycle masalah kesehatan komunitas

Evaluasi
Pengawasan &
Pengendalian
Pemantauan

Analisis
Situasi

Problem
Solving
Cycle

Pelaksanaan &
Penggerakkan
Rencana
Operasional

Identifikasi
Masalah
Prioritas
Masalah
Tujuan

Alternatif
Pemecahan
Masalah

Analisis Situasi :
Kegiatan mengumpulkan dan memahami informasi tentang suatu situasi yang
berguna untuk menetapkan masalah. Analisis situasi meliputi analisis masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut.
Analisis situasi bertujuan untuk memahami masalah kesehatan secara jelas dan
spesifik, mempermudah penentuan prioritas, mempermudah penentuan alternative
pemecahan masalah.

Identifikasi Masalah:
Masalah merupakan kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Cara pe
rumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adan
yakesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara kualitatif dan dapat pul
a secara kuantitatif. Penentuan masalah dapat dengan cara mem bandingkan

dengan yang lain, memonitor tanda-tanda kelemahan, membandingkan capaian


saat ini dengan tujuan atau dengan capaian sebelumnya, Checklist, brainstorming
dan dengan membuat daftar keluhan

Penentuan Prioritas Masalah:


Suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting
sampai yang kurang penting. Langkah penentuan prioritas masalah terdiri dari
penetapan kriteria, pemberian bobot masalah, penentuan skoring setiap masalah.

Tujuan:
menentukan hasil yang ingin dicapai ketika masalah yang menjadi prioritas dapat
teratasi.

Alternatif Pemecahan Masalah:


Alternatif solusi dapat diketahui dengan membuat metode brainstorming.
Brainstorming merupakan teknik mengembangkan ide dalam waktu yang singkat
yang digunakan untuk mengenali adanya masalah, baik yang telah terjadi maupun
yang potensial terjadi, menyusundaftar masalah, menyusun alternatif pemecahan
masalah, menetapkan kriteria untuk monitoring, mengembangkan kreativitas, dan
menggambarkan aspek-aspek yang perlu dianalisis dari suatu pokok bahasan.
Kemudian dari alternatif tersebut dicari yang paling efektf dan efisien dengan
menggunakan matriks.

Rencana Operasional:
Rencana operasional meliputi perencanaan kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok
kegiatan, organisasi dan penggerakan pelaksanaan, sumber daya yang
dimanfaatkan, perkiraan faktor penunjang dan faktor penghambat.

Pelaksanaan dan penggerakan:


Pelaksanaan dari rencana operasional yang sudah dibuat.

Monitoring :
kegiatan untuk memantau proses/jalannya suatuprogram/kegiatan.

Pengawasan & Pengendalian:

Kegiatan untuk menjaga mutu dan kualitas suatu program agar tetap baik, efektif,
dan efisien.

Evaluasi :
Kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan. Penilaian dapat berupa:
Hasil yang dicapai sesuai dengan rencana (masalah terpecahkan); Terdapat
kesenjangan antara berbagai ketetapan dalam rencana dengan hasilyang dicapai
(tidak seluruh masalah teratasi); Hasil yang dicapai lebih dari yang direncanakan
(masalah lain ikut terpecahkan)

2. Kompetensi dokter sebagai Community Leader:


Dokter dengan kapasitas sebagai manager, health provider, professional, community
leader dan communicator yang dikenal sebagai Five Stars Doctor.dan yang memiliki
kompetensi yang diharapkan sebagai dokter umum yang tercantum dalam KIPDI III,
yang meliputi area kompetensi :
1. Komunikasi efektif,
Kompetensi inti : Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non
verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan
profesi lain
2. Keterampilan Klinis
Kompetensi inti : Mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan
pasien dan sesuai kewenangannya
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
Kompetensi inti : Manpu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang
penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran/ kesehatan
mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Kompetensi inti : Mampu Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga,
ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan
kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer
5. Pengelolaan Informasi

Kompetensi inti : Mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan


kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau
mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
Kompetensi Inti :
Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya
Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat
mempengaruhi kemampuan profesinya
Belajar sepanjang hayat
Merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara
bersinambung
7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien
Kompetensi inti :
Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan
kesehatan
Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek medikolegal
dalam praktik kedokteran
Menerapkan program keselamatan pasien
3. Basic Six, masalah yang muncul dan penyelesaiaannya
1. Pengobatan dasar
Masalah: kurangnya jumlah dan jenis obat, keterbatasan alat-alat kesehatan,
penyakit 10 besar (ISPA, Hipertensi, Degeneratif, dll), perbandingan dokter dan
pasien tidak sesuai.
Penyelesaian: Planning yang tepat sesuai kondisi di puskesmas sehingga bisa
menyiapkan obat dan alat-alat sesuai jumlah dan jenis yang dibutuhkan, memberi
pengobatan tepat dan efektif juga edukasi pada pasien, mengajukan permohonan
penambahan jumlah dokter pada pemerintah.
2. Kesehatan Ibu dan Anak

Masalah: Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan masih sangat rendah;


Cakupan ANC, KB, imunisasi masih kurang; masih banyak anak dengan tumbuh
kembang yang terhambat; kurangnya tenaga kesehatan untuk pelaksanaan MTBS.
Penyelesaian: Penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai
kehamilan, persalinan, KB, imunisasi, tumbuh kembang. Sosialisasi tentang
jampersal dan jamkesmas. Melakukan pemantauan tumbuh kembang secara
berkala. Mengadakan pelatihan pada tenaga kesehatan yang ada agar lebih
terampil.
3. Gizi
Masalah: Kurangnya kunjungan masyarakat yang mempunyai balita ke Posyandu.
Masih

terdapatnya

anak

dengan

gizi

kurang

dan

gizi

buruk.

Penyelesaian: Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan motivasi dan


pengetahuan orangtua tentang pentingnya penimbangan, pemantauan status gizi,
dan manfaat posyandu. Memberikan makanan tambahan, vitamin, dan memberi
edukasi tentang asupan gizi yang seimbang.
4. Promosi Kesehatan
Masalah: Masih rendahnya peran serta aktif masyarakat untuk mempromosikan
kesehatan. Masih sedikitnya presentase KK Sehat yang ada di lingkungan kerja
Puskesmas.
Penyelesaian: Melakukan penyuluhan dan role play tentang cara hidup sehat dan
bahaya hidup tidak sehat. Mengajak tokoh masyarakat untuk menggerakkan
masyarakat sekitar.
5. Kesehatan Lingkungan
Masalah: Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membangun Sarana Sanitasi
Dasar. Masih banyaknya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.
Penyelesaian: Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan motivasi, pengetahuan
tentang kesehatan lingkungan, dan akibat lingkungan tidak sehat. Melakukan
pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat.
6. Pemberantasan Penyakit Menular
Masalah: Banyaknya kasus diare, DBD, TBC, dll yang terus meningkat.
kurangnya penemuan kasus TB paru.

Penyelesaian: Mengadakan penyuluhan dan memasang spanduk untuk


meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit menular, penyuluhan
diutmakan pada kelompok-kelompok yang memiliki fakor resiko besar.
Melakukan pelacakan kasus ke lapangan secara berkala. Mengajak tokoh
masyarakat untuk menjadi role model dalam pemberantasan penyakit menular.
4. Komponen MDGs yang berkaitan dengan kesehatan dan strategi untuk membantu
mencapai sebagai dokter layanan primer
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan
Strategi: Untuk memberantas kemiskinan yang dapat dilakukan adalah promosi
kesehatan, mencegah penyakit menular, memberikan pelayanan kepada pasien
dengan Jaminan Pemerliharaan Kesehatan Masyarakat, melakukan promosi dan
edukasi Keluarga Bencana untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat.
Untuk memberantas kelaparan yang dapat dilakukan adalah: Melaksanakan
program pemberian makanan tambahan, memberi penyuluhan tentang asupan gizi
seimbang, mendeteksi dini dan memberi terapi yang sesuai terhadap penyakit
yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi (PKTB, diare kronis, cacingan).
2. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Strategi: Jika ada pasien kita yang mengalami KDRT, kita memberi terapi yang
sesuai dan membantunya untuk mendapat pertolongan dari organisasi yang tepat.
3. Menurunkan angka kematian bayi atau balita.
Strategi: Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, Mendiagnosis
dan merujuk pasien yang tidak dapat ditangani sendiri, menjalankan MTBS
dengan baik.
4. Meningkatkan kesehatan ibu
Strategi: Meningkatkan cakupan ANC, melakukan pelatihan pada tenaga
kesehatan, mendiagnosis dan merujuk pasien yang tidak dapat ditangani sendiri.
5. Memberantas kejadian HIV/AIDS dan penyakit menular lain
Strategi: Selalu melakukan Universal Precaution sebagai tenaga kesehatan yang
mempunyai resiko besar untuk tertular HIV, melakukan screening pada
kelompok-kelompok beresiko, melakukan penyuluhan tentang penyakit menular.

6. Menjaga kelestarian lingkungan hidup


Strategi: Mengelola limbah medis dengan baik, memantau pembuangan limbah
industri di sekitar puskesmas, memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar
dapat mengelola sampah dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai