Anda di halaman 1dari 9

Cara Kerja

1. Standarisasi KMnO4 dengan asam oksalat


50 mL aquades
-dimasukkan dalam Erlenmeyer
-ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8 N
-ditambah beberapa butir batu didih
-dipanaskan suhu 60 C
-ditambah 5 mL asam oksalat
-dititrasi dengan KMnO4 sampai warna merah
jambu

V KMNO4

2. Penentuan kadar zat organik


50 mL sampel air
-dimasukkan dalam Erlenmeyer
-ditambahkan beberapa tetes KMNO4 0,01 N
Warna merah jambu
-ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8 N
-ditambah beberapa butir batu didih
-dipanaskan sampai mendidih
-ditambah 5 mL KMNO4
-didihkan lagi 10 menit
-ditambah 5 mL asam oksalat 0,01 N
-dititrasi dengan KMNO4 sampai warna merah
jambu
V KMNO4

Hasil Pengamatan
No.
1.

Prosedur Percobaan

Hasil Pengamatan
Sebelum:

Standarisasi KMnO4 dengan asam oksalat


50 mL aquades
-dimasukkan dalam Erlenmeyer
-ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8 N
-ditambah beberapa butir batu didih
-dipanaskan suhu 60 C
-ditambah 5 mL asam oksalat
-dititrasi dengan KMnO4 sampai warna
merah jambu

V KMNO4

Aquades = tak berwarna


H2SO4 = tak berwarna
KMnO4 = ungu
Sampel air = keruh

Sesudah:
- Aquades + H2SO4 = tak berwarna
- Ditambah asam oksalat = tak
berwarna
- Dititrasi dengan KMNO4 = merah
jambu
- V KMnO4
V1 = 2,8 mL
V2 = 2,6 mL
V3 = 2,8 mL

- Sampel air + KMNO4 = larutan


merah muda (9 tetes)
- Ditambah H2SO4 = warna agak
pudar ++
- Dipanaskan mendidih = merah

Dugaan/Reaksi
KMNO4 sebagai oksidator

Kesimpulan
Normalitas KMnO4 adalah
0,01767 N

- MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O


- C2O42- 2CO2 + 2e
- 5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 2 Mn2+
+ 8H2O + 10CO2
Baku mutu zat organik menurut
Permenkes 2010 yaitu 10 mg/L.

Kadar zat organik sampel


adalah 68,2083 mg/L

Penentuan kadar zat organik


2.

50 mL sampel air

muda pudar +
- Ditambah KMNO4 = ungu
- Dipanaskan 10 menit = kuning
kecoklatan (++)
- Ditambah asam oksalat = kuning

kecoklatan (+)
- Dititrasi dengan KMNO4 = merah
-dimasukkan dalam Erlenmeyer
-ditambahkan beberapa tetes KMNO4 0,01 N
jambu
- V KMnO4
V1 = 1,9 mL
V2 = 1,7 mL
Warna merah jambu
V3 = 1,7 mL
-ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8 N
-ditambah beberapa butir batu didih
-dipanaskan sampai mendidih
-ditambah 5 mL KMNO4
-didihkan lagi 10 menit
-ditambah 5 mL asam oksalat 0,01 N
-dititrasi dengan KMNO4 sampai warna
merah jambu

V KMNO4

Analisis dan Pembahasan


Percobaan yang telah kami lakukan bertujuan untuk mengntahui zat organik
dalam sampel air. Sampel air yang kami gunakan berasal dari sungai yang berada di
belakang pabrik aki. Pada percobaan ini menggunakan prinsip titrasi
permanganometri adalah reaksi oksidasi-reduksi. Reaksi-reaksi yang terjadi meliputi
perubahan atau perpindahan elektron-elektron dari zat-zat yang bereaksi. Zat organic
di dalam air dapat dioksidasi oleh KMnO berlebihan dalam suasana asam dan panas.
Kelebihan KMnO dalam penentuan zat organic direduksi oleh HCO berlebih
yang nantinya akan dititrasi kembali oleh KMnO. Oleh karena itu, zat organic total
sering disebut juga sebagai angka permanganat.
Zat organik adalah suatu senyawa yang tersusun dari senyawa atau kombinasi
Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O2) bersama dengan Nitrogen (N). Limbah
organik yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap, koloid,
tersuspensi dan terlarut. Pada umumnya, yang dalam bentuk padatan akan langsung
mengendap menuju dasar perairan, sedangkan bentuk lainnya berada di badan air,
baik di bagian yang aerob maupun anaerob. Zat organik yang terdapat dalam air
dapat berasal dari berbagai sumber seperti limbah rumah tangga, kotoran manusia
dan hewan, limbah pertanian dll.
1. Standarisasi Kalium Permanganat (KMnO4) dengan Asam Oksalat (H2C2O4)
Prosedur pertama yang dilakukan adalah memasukkan 50 mL akuades ke dalam
erlenmeyer 250 mL, ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8 N dan dimasukkan batu didih
menghasilkan larutan tidak berwarna. Ke dalam larutan ditambahkan 5 mL H2C2O4
dan dititrasi dengan KMnO4. Larutan ini dipanaskan sampai suhu 600C. tujuan
penambahan asam sulfat adalah sebagai pencipta suasana asam, karena ion MnO4
bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4 akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam
suasana asam. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat reaksi yang juga dibantu
oleh batu didih. Larutan setelah dititrasi berubah menjadi berwarna merah muda.
Reaksi yang terjadi:
Oksidasi KMnO4 dalam suasana asam
2 KMnO4 + 3 H2SO4 2 MnSO4+ K2SO4 + 3 H2O + 5 On
Persamaan reaksi yang terjadi antara oksalat dan permangant adalah :

C2O42- 2 CO2 + 2e-

x5

MnO4- + 8 H+ +5e- Mn2+ + 4 H2O

x2

5 C2O42- + 2MnO4- + 16 H+ 10 CO2 +2Mn2+ + H2O


Titrasi ini diulang tiga kali agar mendapatkan data yang valid. Volume KMnO4 yang
dibutuhkan selama titrasi adalah 2,8 mL, 2,9 mL, dan 2,8 mL. Dari data volume tersebut
digunakan untuk menghitung konsentrasi KMnO4 dengan rumus sebagai berikut:
N 1 x V 1=N 2 x V 2
Volume KMnO4 (mL)
2,8
2,9
2,8
Normalitas Rata-Rata

Normalitas KMnO4
0,0179
0,0172
0,0179
0,01767

2. Penentuan Kadar Zat Organik


Prosedur selanjutnya adalah memasukkan 50 mL sampel air yang berwarna keruh ke
dalam erlenmeyer 250 mL, ditambahkan 9 tetes KMnO4 0,01 N yang menghasilkan
larutan berwarna merah muda. Ke dalam erlenmeyer ditambahkan 2,5 mL H2SO4 8N
dan satu butir batu didih. Larutan ini dipanaskan sampai mendidih. Tujuan penambahan
asam sulfat adalah sebagai pencipta suasana asam, karena ion MnO4 bertindak sebagai
oksidator. Ion MnO4 akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Pemanasan
berfungsi untuk mempercepat reaksi yang juga dibantu oleh batu didih. Ke dalam
erlenmeyer ditambahkan 5 mL KMnO4 dan didihkan lagi selama kurang lebih 10
menit, setelah itu ditambahkan 5 mL H2C2O4 0,01 N dan dititrasi dengan KMnO4.
Penambahan KMnO4 N ini berfungsi untuk mengoksidasi zat organik yang terdapat
dalam air sedangkan fungsi dari penambahan asam oksalat adalah untuk mereduksi sisa
KMnO4 yang sebelumnya telah digunakan untuk mereduksi zat organik. Kemudian
dititrasi dengan KMnO4 hingga warna merah muda. KMnO4 ini menitrasi kelebihan
asam oksalat. Disini KMnO4 bersifat sebagai autoindikator sehingga tidak diperlukan
penambahan indikator.
Reaksi yang terjadi:
Oksidasi KMnO4 dalam suasana asam
2 KMnO4 + 3 H2SO4 2 MnSO4+ K2SO4 + 3 H2O + 5 On
Persamaan reaksi yang terjadi antara oksalat dan permangant adalah :
C2O42- 2 CO2 + 2e-

x5

MnO4- + 8 H+ +5e- Mn2+ + 4 H2O

x2

5 C2O42- + 2MnO4- + 16 H+ 10 CO2 +2Mn2+ + H2O


Titrasi ini diulang tiga kali agar mendapatkan data yang valid. Volume KMnO4 yang
dibutuhkan selama titrasi adalah 1,9 mL, 1,7 mL, dan 1,7 mL. Dari data volume tersebut
digunakan untuk menghitung kadar zat organik dalam sampel air menggunakan rumus
sebagai berikut:
mg KMn O4 [ (10+ a ) b( 10 xc ) ] x 31,6 x 1000
=
L
d
Dengan:
a = mL KMnO4 0,01 N yang dibutuhkan pada titrasi
b = normalitas KMnO4 hasil standarisasi
c = normalitas asam oksalat
d = mL sampel yang digunakan
Volume KMnO4 (mL)
1,9
1,7
1,7
mg KMn O4
Rata-Rata
L

mg KMn O4
L
69,7096
67,459
67,459
mg
68,2083
L

Menurut peraturan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor 492 tahun 2010 baku mutu zat oraganik dalam air sebesar 10 mg/L.
Kadar zat oraganik yang didapatkan dari sampel air diatas baku mutu yaitu
68,2083

mg
. Hal ini terjadi dimungkinkan karena lokasi pengambilan sampel
L

air yang dekat dengan daerah perswahan dan pemukiman warga, sehingga
memiliki kadar zat organik yang tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan kadar zat oragnik
yang didaptkan pada sampel air sebesar 68,2083

mg
. Kadar zat oraganik berada
L

diatas ambang batas dimungkinkan karena lokasi pengambilan sampel air yang
dekat dengan darah perswahan dan pemukiman warga, sehingga memiliki kadar
zat organik yang tinggi.

PERHITUNGAN
Rumus umum=

[ ( 10+a ) b( 10 x c ) ] x 31,6 x 1000 x pengenceran


d

Standarisasi KMNO4
Titrasi 1
V 1 x N 1=V 2 x N 2
2,8 x N 1=5 x 0,01

2,8 x N 1=0,05
N 1=0,0179 N

Titrasi 2
V 1 x N 1=V 2 x N 2
2,9 x N 1=5 x 0,01

2,9 x N 1=0,05
N 1=0,0172 N

Titrasi 3
V 1 x N 1=V 2 x N 2
2,8 x N 1=5 x 0,01

2,8 x N 1=0,05
N 1=0,0179 N

Ratarata

N 1+ N 2+ N 3 0,0179+0,0172+0,0179
=
3
3

0,053
=0,01767 N
3

Penentuan kadar zat organik


Titrasi 1
mg KMNO 4 / L=

[ ( 10+1,9 ) x 0,01767 (10 x 0,01 ) x 31,6 x 1000]


50

[ (11,9 ) x 0,01767( 0,1 ) x 31,6 x 1000]


50

(0,21030,1) x 31,6 x 1000



50
0,1103 x 31,6 x 1000

50
69,7096
Titrasi 2
mg KMNO 4 / L=

[ ( 10+1,7 ) x 0,01767( 10 x 0,01 ) x 31,6 x 1000]


50

[ (11,7 ) x 0,01767( 0,1 ) x 31,6 x 1000]


50

0,1067 x 31,6 x 1000



50
67,459

Titrasi 3
mg KMNO 4 /L=

[ ( 10+1,7 ) x 0,01767( 10 x 0,01 ) x 31,6 x 1000]


50

[ (11,7 ) x 0,01767( 0,1 ) x 31,6 x 1000]


50

0,1067 x 31,6 x 1000



50
67,459

Ratarata

V 1+V 2+V 3 69,7096+67,459+67,459


=
3
3

204,625
=68,208mg/ L
3

Anda mungkin juga menyukai