I.
Judul Percobaan
Ikatan Kimia
Hari/Tanggal Percobaan
Selasa, 16 Oktober 2012
Selesai Percobaan
Selasa, 16 Oktober 2012
Tujuan Percobaan
1. Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ionik
2. Mengamati perubahan kimia unsur klor dalam suatu senyawa, dari
II.
III.
IV.
V.
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik antar partikel-partikel
yang berikatan. Ikatan kimia akan terjadi apabila dua atom atau lebih saling berdekatan,
maka elektron-elektronnya akan berinteraksi dan membentuk susunan elektron baru diseputar
inti. proes penggabungannya melibatkan elektron yang berada pada kulit terluar. Bila suatu
atom berikatan dengan atom-atom lain dan membentuk senyawa, maka atom-atom tersebut
mengalami perubahan sehingga mempunyai konfigurasi elektron yang menyerupai
konfigurasi atom gas mulia.
Macam-macam ikatan kimia yang dibentuk oleh atom tergantung dari struktur elektron
atom. Misalnya,energi ionisasi dan kontrol afinitas elektron dimana atom menerima atau
melepaskan elektron. Ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua kategori besar : ikatan ion dan
ikatan kovalen.
a) Ikatan ion (elektrovalen)
Ikatan ionik terbentuk karena terjadinya perpindahan atau transfer elektron
dari suatu atom ke atom yang lain, sehingga terbentuk ion positif (karena kehilangan
elektron) dan ion negatif (karena elektronnya bertambah) (tim kimia dasar, 2012).
Ikatan ion terbentuk jika terjadinya perpindahan elektron di antara atom untuk
membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-menarik. Daya
tarik menarik di antara ion-ion yang bermuatan berlawanan merupakan suatu ikatan
ion (Brady, 1999).
Sifat-sifat pada ikatan ion antara lain :
maupun larutan, senyawa ionis dapat menghantarkan listrik karena ion-ion dapat
bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik, senyawa ion dalam
keadaan larutan dalam air, ion-ion dikelilingi air dan bisa bergerak sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.
Kekerasan
Pada umumnya senyawa ion berifat keras dan pada bentuk padatan berbentuk
seperti Kristal dengan susunan ion-ion yang terikat erat dalam kisi. Sehingga
sukar bergerak dari kedudukannya.
Kegetasan
Kebanyakan senyawa ion bersifat getas (brittle)
Kelarutan
Senyawa ion larut dalam pelarut yang mengandung gugus OH - , seperti H2O
dan C2H5OH yang merupakan senyawa kovalen polar. Tetapi sukar melarut dalam
pelarut non polar (bensin).
Reaksi ion
Pada reaksi senyawa ionis, ion-ion tidak bergantung pada ion-ion
pasangannya, misalnya bila NaCl dan AgNO 3 (dalam larutan) dicampurkan
maka akan segera membentuk endapan AgCl, reaksinya adalah: Ag +(aq) + Cl-(aq)
AgCl(s)
b) Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan antara dua atom atau lebih yang didasarkan
pada pemakaian elektron valensi secara bersama. Ikatan kovalen dapat terjadi jika
Kelarutan
Dapat melarut dalam pelarut non polar, misal : benzena. Beberapa diantaranya
juga ada yang dapat bereaksi dengan beberapa pelarut polar.
VI.
Cara Kerja
1) Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara senyawa Membandingkan ikatan
kovalen dengan ikatan ion
Tabung 1
Tabung 2
1 ml akuades + 5 tetes
1 ml CCl4
larutan NaCl
Hasil reaksi
2) Perubahan ikatan kimia suatu unsur dari ikatan kovalen menjadi ionik
serbuk CaO
1
2
spatula
Hasil reaksi
Hasil reaksi
VII.
Hasil Pengamatan
Prosedur percobaan
Hasil pengamatan
Dugaan /reaksi
kesimpulan
Pada pengamatan 1
Membandingkan
Tabung 2
1 ml
CCl4
semula larutan
NaCl
AgCl(s)+NaNO3(aq)
NaCl tidak
berwarna, setelah
ditetesi AgNO3
terjadi reaksi yaitu
Pada pengamatan 2
warnanya menjadi
karena senyawa
terdapat endapan
kovalen sukar
pada permukaan
bereaksi.
Diamati
perubahan yang
terjadi
larutan. waktu
- Waktu dicatat
Hasil reaksi
untuk
terbentuknya
reaksi
terbentuk endapan
10 menit
- tabung 2 setelah
ditetesi AgNO3
tidak terjadi reaksi
karena larutan
tetap, tidak
berwarna
Perubahan
suatu
unsur
ikatan
dari
CCl4(aq) + 3CaO(s)
Perubahan ikatan
2CaCl2( )+CaCO3(s)
kovalen menjadi
6
terjadi perubahan
1
2
spatula
- dimasukkan ke dalam
tabung reaksi (seujung pengaduk)
-
dipanaskan hingga
terjadi perubahan
dengan waktu
maksimal 10 menit
tabung dipindahkan
menjauhi api lalu
diteteskan 2 tetes CCl4
dipanaskan lagi
sampai terjadi
perubahan lalu
dijauhkan dari api
didinginkan dan
ditambahkan 1 ml
HNO3 pekat
kemudian ditetesi 2
CaCO3(s) + 2HNO3(aq)
Ca(NO3)2(aq) +
mengganti atom C
tidak terjadi
H2CO3(aq)
perubahan
lalu dipanaskan
CaCl2( ) + 2AgNO3(aq)
dibuktikan dengan
2AgCl(s) +
pemberian tetes
AgNO3 maka
tidak terjadi
terbentuk endapan
perubahan
yang merupakan
lalu dipanaskan.
ikatan ion.
ditambahkan HNO3
pekat, serbuk larut
dan ada gelembung
pada larutan
-
pada saat
dipanaskan
menjadi larutan tak
berwarna (bening)
lalu didinginkan
dan ditambah
AgNO3 terjadi
- dipanaskan
tabung
Hasil
reaksi
endapan putih
reaksi sampai endapan
Reaksi pemanasan
senyawa
larut dan gas-gas
organik yang terbentuk hilang pada serbuk H2C2O4
- didinginkan dan
- Kristal
diletakkan
di4
sedikit
H2C2O
cawan porselen
-
dipanaskan di atas
kaki tiga
dicatat perubahan
yang terjadi (bau,
pembentukan
kristall dan
sebagainya)
diulangi langkah di
atas dengan
Hasil
reaksi H2C2O4
mengganti
atom Ca lalu
Setelah dingin
selama dipanaskan
H2C2O4(s) H2O(l) +
pemanasan senyawa
CO2(g) + HCOOH(S)
organik akan
baunya sangat
menyengat dan
C12H22O11(s) C(g) +
serbuk H2C2O4
CO2(g) + H2O(l)
setelah dipanaskan
berubah menjadi
jarum kecil.
CO2
Pada C12H22O11
selama dipanaskan
menjadi cairan
kental berwarna
coklat kehitaman
yang biasa disebut
caramel. baunya
harum manis.
8
CaCl2( ) + 2AgNO3(aq) 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)
pada percobaan ketiga kami lakukan dengan dua pengamatan. Pengamatan yang
pertama yaitu dengan cara memanaskan serbuk H2C2O4 dan selama dipanaskan serbuk
ini berubah menjadi jarum-jarum kecil dan berbau menyengat. Persamaan reaksi yang
terjadi :
IX.
Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion.
Pada ikatan ion terjadi reaksi yang senyawanya dapat membentuk senyawa baru.
Tabung satu diisi terlebih dahulu dengan 1 ml akuades agar NaCl tidak terlalu
pekat saat ditambahkan dengan senyawa lain. Kemudian air ditambahkan 5 tetes
NaCl, lalu ditetesi dengan AgNO3 2 kali. Terbukti bahwa keduanya terjadi reaksi
yaitu yang semula larutan tidak berwarna menjadi keruh dan terbentuk endapan
AgCl berwarna putih. Reaksi yang terjadi adalah
NaCl(aq) + AgNO3(aq) > AgCl(s) + NaNO3(aq)
Pada tabung kedua diisi 1 ml CCl4 kemudian ditambahkan 2 tetes AgNO3. Setelah
diamati tidak terjadi perubahan atau tidak bereaksi karena senyawa-senyawa
tersebut bersifat kovalen, sehingga sukar berikatan . Warna dari AgNO 3 setelah
dicampur tetap bening. Reaksi yang terjadi
Pada percobaan kedua yaitu perubahan ikatan kimia suatu unsur dari ikatan
kovalen menjadi ikatan ionik. Pada percobaan ini serbuk CaO dipanaskan dalam
waktu 7 menit. Kemudian ditetesi CCl4 2 kali, maka akan terbentuk endapan
seperti persamaan 3CaO(s) + CCl4(l) 2CaCl2(aq) + CaCO3(s), lalu dipanaskan lagi
dan ditambah 3 tetes CCl4. Setelah dipanaskan untuk yang ketiga kalinya, lalu
didinginkan dan ditambah 1 ml HNO3 pekat. HNO3 akan bereaksi dengan endapan
CaCO3 yang akan membentuk endapan baru berwarna putih, denganreaksi
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(s) + CO2(g) + H2O(aq). Kemudian dipanaskan lagi
hingga endapan larut dan gas yang terbentuk hilang. Setelah didinginkan dan
ditambah AgNO3 maka akan terjadi endapan lagi yang berwarna kuning . seperti
pada reaksi CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)
Pada percobaan yang ketiga yaitu pemanasan senyawa organik. Senyawa yang
pertama kali dipanaskan adalah asam oksalat. Pada saat asam oksalat dipanaskan,
terbentuk kristal yang berwarna putih dan berbentuk seperti jarum tipis kecilkecil. Pada saat dipanaskan maka keluar bau yang menyengat. Bau tersebut adalah
gas karbon dioksida. Reaksi yang terjadi adalah C2H2O4(s) H2O(aq) + CO(g) +
CO2(g)
Pada pemanasan gula, setelah dilakukan pemanasan gula yang semula bersifat
padat berubah menjadi agak cair seperti karamel, dan berwarna kuning kecoklatan
serta beraroma manis. karamel tersebut terbentuk dari hasil hidrolisis (pemecahan)
gula. Reaksi kimia yang terjadi C12H22O11(s) H2O(aq) + C(g) + CO2(g)
X.
Kesimpulan
Bedasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat diarik sebuah kesimpulan
yaitu:
Senyawa ionik mudah larut dalam senyawa polar sedangkan senyawa kovalen
sukar larut dalam senyawa polar. Hal ini terbukti dengan adanya endapan dan
tidak terjadinya reaksi.
Ikatan kovalen dapat diubah menjadi ikatan ion dengan cara mengganti senyawa
kovalen yang berikatan dengan senyawa ion sehingga dapat terjadi reaksi.
Pemanasan senyawa organik menghasilkan perubahan kimia seperti warna atau
bentuk dan terbentuk H2O dan gas CO2
XI.
Jawban Pertanyaan
1. Senyawa ion cenderung bereaksi lebih cepat daripada senyawa koalen karena
memiliki ionisasi potensial yang kecil, afinitas eektron yang besar dan energi
kisi yang besar . faktor-faktor inilah yang mempermudah terbentuknya
senyawa ionis dari unsur-unsurnya.
2. Asam oksalat:
sukrosa
10
XII.
Daftar Pustaka
Keenan, Kleinfelter, Wood. 1984. Kimia untuk Universitas.diterjemahkan oleh
Handyana Puudjaatmaka. Jakarta: Erlangga
Syarifudin, Nuraini. 1994. Ikatan Kimia. Yogyakarta: Gajah mada university
press.
Tim kimia dasar.2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1. Surabaya: Unesa
University Press.
Praktikan
Dosen/Asisten Pembimbing
XIII. Lampiran
Gambar untuk percobaan 1 yaitu Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion :
Untuk yang tidak terjadi endapan merupakan senyawa kovalen
Dan yang terjadi endapan merupakan senyawa ion
Gambar untuk paercobaan 2 yaitu Perubahan ikatan kimia suatu unsur dari ikatan
kovalen menjadi ionik
11
12