Anak usia 7 tahun datang ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya yang berlubang.
Dokter gigi merasa kondisi anak tersebut pada semua gigi rahang atas dan rahang bawah dan
didapatkan karies superfisial pada gigi 46. Karena semua gigi tersebut masih gigi permanen
muda dan mempunyai fissure yang dalam. Dokter gigi melakukan tindakan preventine
dentistry pada gigi 16, 26, dan 36.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan preventive dentistry merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya karies. Tindakan ini dilakukan sebelum timbulnya karies atau pada gigi yang
belum muncul karies. Tindakan preventive yang dapat dilakukan adalah dengan DHE,
aplikasi fluor dan aplikasi pit dan fissure sealant. Sebelum mengaplikasikan fluor dan bahan
sealant, praktisi atau dokter gigi harus memperhatikan keadaan gigi pasien. Melihat
indikasidan kontra indikasi, dan memperhatikan bahan yang akan digunakan. Sehingga
perawatan yang akan diberikan benar benar dapat menghambat timbulnya karies.
Tujuan tindakan preventive dentistry secara umum adalah mencegah serangan bakteri
pada timbunan karies, memperkuat struktur gigi dari akumulasi plak, khususnya pada pit dan
fissurenya, melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang bagi
mikroorganisme. maka dari kasus di scenario, kelompok SGD 2 ingin membahan Tindakan
Preventive Dentistry pada Gigi Permanen Muda. Dimana, pada gigi permanen muda,
memiliki pit dan fissure yang dalam dan rentan terhadap karies sehingga harus dijaga
kebersihannya agar tidak terserang oleh karies.
B. Rumusan Masalah
Pada kelompom SGD 2 akan membahas Tindakan Preventive Dentistry pada Gigi
Permanen Muda.
Berikut adalah pertanyaan yang muncul dari kasus diatas:
1. Apa tujuan dilakukannya tindakan preventive dentistry?
2. Apa saja macam macam tindakan preventive dentistry?
3. Bagaimana langkah langkah melakukan tindakan preventive dentistry?
4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi yang harus diperhatikan dalam melakukan
5.
6.
7.
8.
9.
PEMBAHASAN
Tindakan preventive dentistry merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya karies. Tindakan ini dilakukan sebelum timbulnya karies atau pada gigi yang belum
muncul karies. Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh dokter gigi sebelum melaksanakan
usaha usaha preventif. Pertama, dokter gigi harus mengetahui bahwa pasien dalam keadaan
kondisi resiko tinggi untuk terkena karies. Kedua, dokter gigi hars menerangkan situasinya
kepada pasien, dan ketiga yakni yakinkan kegunaan usaha preventive kepada pasien.
Tujuan diadakannya tindakan preventif dentistry adalah
a. Mencegah serangan bakteri pada timbunan karies
b. Memperkuat struktur gigi dari akumulasi plak, khususnya pada pit dan fissurenya
c. Melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang bagi
mikroorganisme.
Macam macam tindakan preventive dentistry secara spesifik adalah
a. DHE (dental health education), merupakan suaatu tindakan preventive dokter gigi
memberikan suatu cara untuk melakukan sesuatu. Seperti, mempraktekan cara
menggosok gigi yang benar.
b. Pemberian fluor, mempercepat remineralisasi. Fluor yang diletakkan pada email akan
berikatan dengan email dan akan membentuk fuorapatit yang akan menggantikan ion
hidroksil. Sehingga email lebih tahan asam, dan fluor yang telah berikatan dengan
calcium dalam email akan bertahan lebih lama setelah pengulasan farnis.
Cara pemberian fluor bermacam macam, antara lain secara sistemik (minuman
berfluoridasi, obat obatan, dll), topical fluor yang langsung dioleskan pada email.
c. Pit dan fissure sealant, merupakan bahan yang berfungsi untuk melindung pit dan
fissure yang dalam untuk menghindari terjadinya karies secara dini.
Sedangkan secara umum, tahap tahap preventive antara lain:
a. Tahap primer, merupakan tahap awal sebelum tumbuhnya suatu penyakit.
- Meningkatkan kesehatan: DHE yang lebih menunjukan suatu cara untuk gosok
-
Pit dan fissure sealant diaplikasikan pada pit dan fissure yang dalam. Karena pada pit dan
fissure yang dalam merupakan tempat tumbuhnya plak yang tersembunyi. Daerah ini merupakan
daerah yang rentan terhadap karies dan paling sedikit dipengaruhi oleh fluor. Penutupan pit dan
fissure dengan menggunakan pit dan fissure sealant memang dirancang untuk mencegah
timbulnya karies. Bahan ini terutama dipakai pada bagian oklusal, sehingga daerah tersembunyi
yang memungkinkan timbulnya karies dapat dihilangkan. Secara umum, bahan sealant yang
sering digunakan ada 2 macam yaitu GIC/SIK dan Resin.
Secara umum, bentuk pit dan fissure dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
kerusakan
jaringan,
sehingga
nyangkut
apabila
disondasi
b. Terdapat
perubahan
warna,
menandakan
adanya
sehingga
karies.
Indikasi dan kontra indikasi penggunaan pit dan fissure sealant:
Indikasi
Kontraindikasi
a. Pada anak rendah karies,
yang dangkal
b. Tidak
ada
karies
b. Gigi
interproximal
c. Umur gigi erupsi kurang
dari 4 tahun
d. Memunginkan
tidak memungkinkan
untuk
isolasi
termasuk
resiko
dilakukan
isolasi
c. Umur erupsi
gigi
erupsi
muda
yang
karies interproximal
e. Terdapat karies
yang
karies
Resin
besar,
insidensi karies tinggi,
erupsi blm sempurna,
pasien tidak kooperatif
pada gigi permanen
gigi yang beban kunyah besar,
gigi sudah erupsi sempurna,
area bebas kontaminasi dan
mudah dikontrol,
e. pasien kooperatif
Alasan pemberian aplikasi fluor pada permukaaan gigi secara sistemik maupun topical
adalah untuk meningkatkan kandungan fluor email sekaligus menurunkan kelarutan email dalam
asam sehingga mengurangi terjadi demineralisasi dan terjadinya karies pada gigi. Sediaan fluor
yang digunak dalam bidang kedokteran gigi sangatlah banyak. Namun, sebelum pemberian fluor,
dokter gigi harus memperhatikan sedian fluor yang telah dikonsumsi, seperti yang terkandung
dalam makanan yang mengadung fluor dan air yang telah difluoridasi. Sehingga, tidak ada
kelebihan kadar fluor yang menyebabkan fluorosis. Sediaan fluor sistemik bisa didapat dari obat
obatan yang mengandung fluor, garam berfluor, makanan, susu, air minum, dll. Sedangkan
sedian fluor yang diberikan secar topical, bias diaplikasikan secara langsung pada email berupa
SnF, dan fluor yang terkandung dalam pasta gigi yaitu NaMFP (Natrium monofluorophospat),
NaF yang dapat ditemukan dalam obat kumur.
0,7
0
0
0
Kadar
2,0 % NaF
8,0 % SnF2
1,29% F
2,26 % F
0,64 % - 1,2 % F
Mg F/ml
10
20
12
22
1
aturan pabrik.
Pengulasan dilakukan per kuadran
Pada scenario diatas, anak mempunyai karies superfisil pada gigi 46 dan masih permanen
muda. Maka penatalakasanaan pada kasus diatas adalah dengan:
fissure sealant.
Gigi 16, 26, dan 36 yang baru tumbuh sempurna juga harus dilakukan pit dan fissure
CONCEPT MAPPING
Tindakan
preventive
Primer
Pencegahan
karies
DHE
Sekunder
Tersier
Perlindungan
khusus
Aplikasi
fluor
Aplikasi
bahan
Indikasi dan
kontraindikasi
Gigi permanen
muda
Aplikasi tindakan
preventive
Daftar Pustaka
Kidd, Edwina A. M. Dasar Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: EGC,
1991
www.usu.ac.id Pencegahan Karies dan Penyakit Periodonsium
kuliah pakar drg. Sandy Christianto Sp. KGA tentang PRR (Preventive Resin Restoration)