BAB 1.

OPERASI SISTEM
TENAGA LISTRIK

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik ke Pelanggan

2. Sistem Tenaga Listrik

Sistem Tenaga Listrik adalah sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang
satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan
interkoneksi
Manajemen Sistem T/L terdiri dari :
1. Manajemen Produksi T/L adlh BiayaProduksi yg seekonomis mungkin
a)
Biaya pembelian tenaga listrik
b)
Biaya Pegawai
c)
Biaya Bahan Bakar dan Material Operasi
d)
Biaya lainlain
2. Manajemen Operasi T/L adlh Aman, Andal, Berkualitas dan Ekonomis
a))
Perkiaan beban (load
(
fforecast))
b)
Syaratsyarat pemeliharaan peralatan
c)
Keandalan yang diinginkan
d)
Alokasi beban dan produksi pembangkit yang ekonomis
Keempat hal tsb harus dikaji thd bbrp kendala al ;
a)
Aliran beban dalam jaringan
b)
Daya hubung singkat peralatan
c)
Penyediaan suku cadang dan dana
d)
Stabilitas Sistem Tenaga Listrik

3. Perkembangan Sistem
Tenaga Listrik

EVOLUSI PENGEMBANGAN SISTEM

TENAGA LISTRIK (1/3)
Isolated
Demand masih kecil (beberapa ratus kW,
beberapa MW, belasan MW)
DAERAH BELUM
BERKEMBANG

Opsi pasokan : PLTD skala ratusan kW atau

beberapa MW, atau renewable seperti minihidro.
Distribusi tenaga listrik dengan Tegangan
Menengah (TM) hingga radius beberapa
puluh km

KURSUS PERENCANAAN SISTEM

EVOLUSI PENGEMBANGAN SISTEM

TENAGA LISTRIK (2/3)

Demand cukup besar (puluhan MW hingga

seratus MW)
DAERAH TELAH
BERKEMBANG

Opsi pasokan : PLTD skala puluhan MW atau

PLTU kecil/PLTG/PLTA.
Transmisi tenaga listrik dengan Tegangan
Tinggi (TT) radius beberapa puluh km atau
seratus - dua ratus km

KURSUS PERENCANAAN SISTEM

EVOLUSI PENGEMBANGAN SISTEM

TENAGA LISTRIK (3/3)
Demand besar (ratusan hingga ribuan MW)

DAERAH TELAH
BERKEMBANG

Opsi pasokan : Pembangkit skala besar dari

PLTU/PLTGU/PLTG/PLTA.
Interkoneksi antar wilayah dengan transmisi
TT

INTERKONEKSI

Transmisi tenaga listrik dengan TT

Pilihan jenis pembangkit lebih fleksibel
Penggunaan resource lebih optimal
Mengambil manfaat dari economy of scale

DAERAH TELAH
BERKEMBANG

KURSUS PERENCANAAN SISTEM

CONTOH : RENCANA INTERKONEKSI SUMATERA

(SETELAH TAHUN 2006)
MALINDO2, 26/08/99

B.ACEH
BIREUEN
SIGLI

LANGSA

PEUSANGAN

T.CUT

IDIE
L.SEUMAWE

NOTE :
1 HELVETIA
2
P.PASIR
3 P.GELI
4
GLUGUR
5 MABAR
6 LABUHAN
7 LAMHOTMA
8 S. ROTAN
9 KIM
10 LISTRIK
11 DENAI
12 T.KUNING
13 T.MORAWA
14 NAMURAMBE
15 SUNGGAL
16 PARBAUNGAN

TAKENGON

MEULABOH

P.BRANDAN
BELAWAN SCPP

BLANGPIDIE

6
7

1
TAPAKTUAN

2
5

BINJAI
3
15

9
4

10
14

SIBAYAK Geo

12

16
T.TINGGI
11
K.TANJUNG
13
GALANG

BRASTAGI
P.SIANTAR

RENUN HPP
SIDIKALANG

MALAYSIA

KISARAN
ASAHAN I
PORSEA

TELE

R.PRAPAT

SARULA Geoth

TARUTUNG

BAGAN SIAPI-API

SIPANSIPAHORAS. HPP

BAGAN BATU

SIBOLGA SCPP B
SIBOLGA SCPP A
P.SIDEMPUAN

DUMAI

DURI

MALAYSIA PENINSULAR

BATAM

TELUK LEMBU

TG.PINANG

PAKANBARU
BANGKINANG
KOTOPANJANG HPP
PAYAKUMBUH
P. LUAR

CIRENTI

B. SANGKAR

MANINJAU HPP

T.KUANTAN
1

RENGAT

PARIAMAN

TEMBILAHAN
2

L.ALUNG
PIP

S.HARU

OMBILIN SCPP
K.JAO
SALAK
SOLOK
INDARUNG

NOTE :
1 PADANG PANJANG
2 SINGKARAK HPP
3 PAUH LIMO

AUR DURI

TLBAYUR
M.BUNGO

P. SELINCAH
NOTE :
1 T.RATU
B.SIGUNTANG
2
3 S.PUTIH
4 BOOM BARU
5 S.JUARO
6 S.KEDUKAN
7 BUNGARAN

PAINAN
S.PENUH
BANGKO
MERANGIN HPP
BETUNG

BORANG BARU
T.KELAPA
3

NOTE :

BORANG

2
TES I

L.LINGGAU

7
PLAJU

KRAMASAN

ONGOING/COMMITTED

CURUP
MINE MOUTH

PLAN

5
4

EXISTING

S.TIGA

B. ASAM

BENGKULU

PRABUMULIH

LAHAT
MUSI HPP
PAGAR ALAM

BATURAJA

LUMUT
BALAI GeoPP
MANNA

SEPUTIH
SURABAYA
KOTABUMI

MENGGALA

BUKIT KEMUNING

BESAI HPP

DEVELOPMENT PROGRAM
SYSTEM
FEB SUMATRA
2003

SRIBAWONO
TEGINENENG

PRINSIP RENSIS
KURSUS PERENCANAAN SISTEM

ULU BELU Geo

PP
BATUTEGI
T.PADANG

10

NATAR
SUTAMI
TARAHAN
SCPP
T.KARANG
KALIANDA
TARAHAN

4. Persoalanpersoalan Operasi Sistem Tenaga Listrik

Berbagai persoalan pokok yang dihadapi dalam pengoperasian
sistem Tenaga Listrik adalah :
1) Pengaturan
P
t
F k
Frekuensi
i
2) Pemeliharaan Peralatan
3) Biaya Operasi
4) Perkembangan Sistem
5)) Gangguan
gg
dalam Sistem
6)Tegangan dalam Sistem

5. Manajeman Operasi Sistem Tenaga Listrik

Dapat mengoperasikan sistem dengan baik perlu halhal sbb :
1) Perencanaan Operasi
2) Pelaksanaan dan Pengendalian Operasi
3) Analisa Operasi

6. Pengembangan Sistem Tenaga Listrik

Untuk dapat melakukan hal ini sebaik2nya perlu di analisa dan di
evaluasi antara lain dng menentukan :
Bil
Bilamana,
b
berapa
b
besar
d di mana perlu
dan
l dibangun
dib
P t
Pusat
Listrik Baru, GI baru serta Saluran Transmisi yang baru

7. Pemeliharaan Instalasi Listrik

8. Sistem Distribusi
9. Penggunaan Komputer
10. Perkembangan Operasi Sistem Tenaga Listrik

BAB II. JADWAL PEMELIHARAAN

DAN KEANDALAN

1. PERENCANAAN
OPERASI SISTEM

PERENCANAAN OPERASI
Consumers

Perusahaan
- PT IP, PT PJB
- Swasta (IPPs)

Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban

(P3B) Jawa Bali

5 Unit Distribusi

PEMBANGKITAN

PENYALURAN

DISTRIBUSI

Overview
Perencanaan Operasi Sistem adalah
perencanaan pengoperasian
i sistem
i
tenaga
listrik yang meliputi perencanaan
penyaluran dan perencanaan pembangkitan
untuk mencapai sasaran operasi sistem
tenaga listrik yang ekonomis,
ekonomis andal dan
berkualitas.

KENAPA PERLU PERENCANAAN?

Energi listrik harus diproduksi saat diperlukan.
Peralatan Instalasi (Transmisi dan pembangkit)
yang dioperasikan terus menerus akan mengalami
penurunan kinerja
ki j sehingga
hi
di l k
diperlukan
pemeliharaan berkala.
K t
Ketersediaan
di
energii primer
i
yang selalu
l l berubah
b b h
ubah

PERENCANAAN OPERASI
1.
2.
3.
4.
5
5.

Prakiraan Beban (Rencana Energi)

Perencanaan Hidro
Penjadwalan
e jad a a Pembangkit
e ba g t
Penjadwalan Penyaluran
Penyusunan Neraca Daya

16.301

16.000
15.000
14.000

13.410

13.338

13.000
12.000

12.055

11.000

12.442

9.973
10.940
9.207

9.000

8.623

8.000
7.000
6.000

6.672

5.000

Natal

4.000

IedFitri08

17Ags08

ThnBaru

BP 2008

23,00

21,00

19,00

17,00

15,00

13,00

11,00

09.00

07.00

04.30

02.30

3.000

00.30

MMW

10.000

PERENCANAAN OPERASI

1. Prakiraan Beban
Adalah perkiraan beban per jam atau per jam
selama kurun waktu perencanaan operasi dari
sebuah sistem.
Disusun dengan metode tertentu,
Prakiraan beban digunakan sebagai dasar dalam
merencanakan
k pembangkitan
b ki
d penyaluran.
dan
l
u as p
prakiraan
a aa beba
beban be
berpengaruh
pe ga u terhadap
e adap
Akurasi
keekonomian pengoperasian STL

Tahapan Prakiraan Beban

BP Tahunan
BP Mingguan
((52 minggu)
gg )
BP Harian
Beban per jam

Tahap 1 : Tentukan BP Tahunan

RKAP :
Energi Tahunan
Load Faktor

BP Tahunan
Th

Beban Puncak
tahunan

Energi Setahun
Lf x 8760

Contoh:
Tahun 2014, direncanakan energi : 169.464 GWh, load factor 79%.
M k Perkiraan
Maka,
P ki
B b Puncak
Beban
P
k = 169.464
169 464 / (8760 x 0.79)
0 79) = 24.487,6
24 487 6 MW

Prakiraan Beban
Trend Beban Puncak 2011-2012 [TAHUNAN]
24.000
23.000

B. Puncak 2011
19.975 MW

22.000

B. Puncak 2012
20.775 W

B. Puncak 2011
Realisasi 19.739 MW

21.000
20.000
19.000
18.000
17.000
16.000
15.000
14.000
1

13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85 89 93 97 101 105

Realisasi 2011

RKAP 2011

B.Puncak 2012

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Tahap 2 : Tentukan BP Mingguan (dalam 1 Tahun)

Contoh: BP tahunan 24.488
24 488 MW
Minggu ke

BP

Koefisien

BP mingguan

24.488

0.92

22.529

24.488

0.95

23.263

44

24.488

1.00

24.488

[MINGGUAN]

Tahap 3 : Tentukan BP harian

BP Mingguan x Koefisien BP Harian = BP Harian
C t h BP mingguan
Contoh:
i
= 15450 MW

Hari

Koef

BP harian

Jum'at

0.993528

15350

Sabtu

0.957929

14800

Minggu

0.919094

14200

Senin

0.994175

15360

Selasa

0.995469

15380

Rabu

0.996764

15400

Kamis

1.000000

15450

[HARIAN]

Kurva Beban Puncak 2013

Koefisien diperoleh dari data beban puncak 5 tahun sebelumnya yang

dirataratakan :
Mi
Misall dik
diketahui
h i BP tahun
h 2006 adalah
d l h 1337 MW
MW, serta dik
diketahui
h id
data BP
mingguan Tahun 2006, maka dibuat koefisien tiap minggu dengan cara :
=(Beban M ke n 2006)/BP 2006

Tahap 4 : Penyusunan Beban Per Jam

BP Harian x koefisien Bbn per jam = Bbn per jam
Koefisien diperoleh dari realisasi beban pada hari yang sama minggu
minggu sebelumnya.
Sebagai acuan adalah beban puncak.
Contoh: BP hari Jumat sebelumnya 20.000 MW
Beban pkl.
pkl 14.00
14 00 18.000
18 000 MW
BP hari Jumat minggu depan : 20.100 MW
maka koefisien bbn pkl 14.00 minggu depan
Koef14.00 = 18000/20000 = 0.9 dan
Beban pkl 14.00 = 0.9 x 20100 = 18.090 MW

[PER JAM]

Contoh:
Beban per jam pada hari Jumat tanggal 8 Juni 2012

: Realisasi
l
: Rencana

4. Jadwal Pemeliharaan Peralatan Dalam Sistem

Jenis Pusat
Listrik
PLTA
PLTU
PLTD
PLTG
PLTP

6. DAYA TERSEDIA DALAM SISTEM

Daya Tersedia dalam sistem makin terjamin. Tingkat jaminan tersedianya dalam sistem
tergantung kepada :
y cadangan
g Daya
y Tersedia
a)) Besarnya
b) Besarnya Forced Outage Hours unit pembangkit dalarn satu tahun.

7. KEMUNGKINAN KEHILANGAN BEBAN (LOLP)

KW

BAB 2.
2 JADWAL
PEMELIHARAAN DAN
KEADALAN

12. MENGHITUNG LOLP

LOLP Methode
Lost of Load Probability
3 unit Generation
Unit

Capacity MW

Unit A
Unit B
Unit C

50
100
200

Total

350

For Outage Rate

0.05
0.07
0
07
0.10

Inage Rate ( 1 - FOR)

0.95
0.93
0
93
0.90

Outage State
On Outage
None
A
B
C
A,B
A,C
B,C
A,B,C

MW Outage
0
50
100
200
150
250
300
350

In Service Kombinasi
nya
A,B,C
, ,
1 1 1
B,C
0 1 1
A,C
1 0 1
A,B
1 1 0
C
0 0 1
B
0 1 0
A
1 0 0
None
0 0 0

Probability
.95*.93*.9
.05*.93*.9
.95*.07*.9
.95*.93*.1
.05*.07*.9
.05*.93*.1
.95*.07*.1
.05*.07*.1
Total

0.79515
0.04185
0.05985
0.08835
0.00315
0.00465
0.00665
0.00035
1.00000

Load 220 MW
Outage Max 350 - 220 =

130 MW

Probability cannot supply demand

= Sum(... )

0.08835
0.10315

Units Outage Based on Monotonically

MW Outage

MW in Service

0
50
100
150
200
250
300
350

350
300
250
200
150
100
50
0

Probability
0.79515
0.04185
0.05985
0.08835
0.00315
0.00465
0.00665
0.00035

Commulative Outage Probability

X MW or more outage
0
50
100
150
200
250
300
350

Probability pf x MW
1.00000
0.20485
0.16300
0.10315
0 01480
0.01480
0.01165
0.00700
0.00035

Outage

0.00315

0.00465

0.00665

0.00035

Contoh :
Mengevaluasi suatu sistem listrik dalam 1 minggu
Kapasitas sistem dengan daya terpasang seperti contoh diatas
Day
Peak Load
Capacity or more
Outage
Sunday
140
210
Monday
280
70
Tuesday
240
110
Wednesday
220
130
Thursday
260
90
Friday
290
60
Saturday
130
220
Total

Probability
not meet demand
0.01165
0 16300
0.16300
0.10315
0.10315
0.16300
0.16300
0.01165
0.71860

Probability dalam satu Minggu

Probability padam pada beban puncak dalam satu minggu

0.7186
5 hari/Minggu

Standart yang digunakan umumnya 0,1 hari pertahun sampai dengan 1 hari /pertahun
Jika 1 hari pertahun maka probability padam
=1/365
=
0.0027397

Kit
Kapasitas
FOR
O t
Outage
0
200
100
300
50
250
150
350

Contoh :
K
Kapasitas
it
Beban
Cadangan
LOLP

A
50

B
100

C
200

0.05

0.07

0.1

Kombinasinya
K
bi
i
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0

350
220
130
0.10315

MW
MW
MW
=

1
0
1
0
1
0
1
0

38

I Service
In
S i
P b bili Reserved
Probabiliy
R
d
350 0.79515
350
150 0.08835
300
250 0.05985
250
50 0.00665
0 00665
200
300 0.04185
150
100 0.00465
100
200 0.00315
50
0 0.00035
0 00035
0
Total ->
1

hari/th

Probabiliy
0.00035 0.00035
0.00665 0.00700
0.00465 0.01165
0 08835 0.10000
0.08835
0 10000
0.00315 0.10315
0.05985 0.16300
0.04185 0.20485
0 79515 1.00000
0.79515
1 00000

KEANDALAN SYSTEM JAWABALI 2005 2009

TAHUN
ITEM

Satuan
2005

2006

1 Kapasitas Pembangkit

(MW)

2 Retired

(MW)

3 Tambahan Kapasitas
p

((MW))

580

2420

4 Sub Total

(MW)

20046

5 BP dng LOLP 1Hr/Th

(MW)

6 LOLP 1 Hr/Th

Hari/Tahun

7 Reserve Margin

(MW)

8 Reserve Margin

9 BP Skenario COAL
10 Pertumbuhan
11 LOLP

(MW)
%
Hari/Tahun

12 Reserve Margin

(MW)

13 Reserve Margin

(%)

19466

2007

20046

2008

22466

2009

23231

24956

1065

1725

820

22466

23231

24956

25776

15356

17531

18281

19961

20731

1.0

1.0

1.0

1.0

1.0

4690.0

4935.0

4950.0

4995.0

5045.0

30.5

28.2

27.1

25.0

24.3

15330

16222

17142

18123

19250

0.9

0.1

0.1

0.03

0.07

4715.5

6243.9

6088.5

6833.1

6525.4

31

38

36

38

34

300

LOLP vs Reserve

Design Creteria

LO
OLP [day/year]

10

0.1

0.01
2500

3000

3500

4000

4500

5000

5500

6000

6500

Reserve [MW]
2005

2006

2007

2008

2009

LOLP vs Load

Design Creteria

10 00
10.00

LOLP [day/year]

1.00

0 10
0.10

0.01

0.00
9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000
Load [ MW ]

2005

2006

2007

2008

2009

15. Menghitung
g
g Biaya
y Bahan Bakar

CAPACITY FACTOR =

Berdaarkan Merit Order:

Pemankt Murah sbg Base Load
Ampai pembangkit mahal sebagai peakers

Maintenance Kit

20. Konsumsi Energi

g Dalam Sistem

LOAD FACTOR

21. Jam Nyala

y Unit Pembangkit
g

22. Neraca Energi

g Dalam Sisem