Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T DENGAN GANGGUAN SISTEM


ENDOKRIN AKIBAT DIABETES MELLITUS
DI RUANG PERAWATAN VIII RS. MAHASEHAT
TANGGAL 18 S/D 22 MEI 2004
1.

PENGKAJIAN

a. Biodata
Nama

: Ny. T

Umur

: 50 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Suku / Bangsa

: Sunda / Indonesia

Status Perkawinan

: Kawin

Tanggal Masuk

: 13 Mei 2004

Tanggal Dikaji

: 18 Mei 2004

No. Registrasi

: 040510/0022

Diagnosa Medis

: HT + DM Tipe II + Sinusitis Maxilaris

Alamat

: Jl Cihangseur Hilir RT.01/02 Cicodot

1.

Riwayat Kesehatan Klien


1)

Riwayat kesehatan klien

a)

Alasan masuk rumah sakit

Sejak 3 hari yang lalu klien mengeluh pipi bengkak sebelumnya klien mengeluh
pilek, hidung tersumbat serta pusing. Klien mempunyai riwayat Hipertensi dan
Diabetes Mellitus dan akhirnya klien berobat ke Rumah Sakit Mahasehat dan
diputuskan untuk menjalani perawatan di Ruang Pearwatan VIII RS
MAHASEHAT.
b)

Keluhan utama saat didata

Klien mengeluh pipi bengkak, pilek dan hidung tersumbat serta pusing.
2)

Riwayat kesehatan masa lalu

Menurut pengakuan klien, dirinya telah di rawat di RS. Mahasehat selama 3 kali
dengan keluhan yang sama, tetapi selama beberapa tahun belakang ini klien tidak
merasakan adanya keluhan dan tidak teratur memeriksakan kadar gula darahnya.
3)

Riwayat kesehatan keluarga

Menurut keterangan klien, bahwa dalam keluarganya ada yang menderita penyakit
Hipertensi dan Diabetes Mellitus yaitu Ayahnya.
1.

Struktur Keluarga
Genogram

1.

Data Biologis
No Data

Sebelum Sakit/ di

Selama Sakit/ di RS

1.

Rumah
3 x sehari

3 x sehari

MB, lauk, sayur dan

Diet DM 1700 kalori

NUTRISI

2.

Makan

3.

Frekuensi

buah

Makanan tinggi kadar gula dan

4.

Tidak ada

lemak

5.

Pantangan

1 porsi

Satu porsi habis + snack

Porsi

Tidak ada

Peningkatan nafsu makan

Masalah

1400 cc

1200 cc

Air putih

Air putih

Tidak ada

Tidak ada

Jenis makanan

Minum

Jumlah

Jenis minuman

2 hari sekali

Tidak teratur, 1-2 x/hari

Masalah

Lembek

Lembek

Kuning tengguli

Kuning tengguli

Tidak ada

Tidak ada

ELIMINASI
BAB

Frekuensi 3-4 kali sehari

4 kali sehari

750 cc

1000 cc

Konsistensi

Kuning muda jernih

Kuning muda jernih.

Tidak ada

Tidak ada

6-7 jam/hari

5-6 jam/hari

Nyenyak

Nyenyak

Warna
Masalah
BAK

Frekuensi

Kadang-kadang

3-4 jam/ hari

Jumlah

Nyenyak

Warna

Tidak ada

Tidak ada

2 x/ hari

1 x/ hari hanya di seka

2 x/ minggu

1 x/ hari

Tidur malam Kualitas

1 x/ hari

.Saat di kaji belum

Tidur siang

1 x/ minggu

Saat di kaji belum

Masalah

ISTIRAHAT TIDUR

Kualitas
Masalah

Klien sebagai Ibu rumah Selama di rumah sakit klien


tangga dan aktivitas

hanya berbaring di tempat tidur

KEBERSIHAN DIRI

klien di rumah dengan

dan jalan jaln di tempat tidur

sewajarnya Ibu rumah

a. Mandi

Bbb b. Cuci Rambut

tangga

C. Gosok Gigi
d.Gunting Kuku
AKTIVITAS
1.

Pemeriksaan Fisik

2.

Keadaan Umum
Kesadaran

: Compos Metis

TD : 190/100 mmHg, N : 85 x/menit, R : 24 x/mernit, S : 36,5OC


1.

Sistem Panca Indra


Penglihatan

Bentuk mata simetris, kornea jernih, lensa keruh fungsi penglihatan: penglihatan
buram seperti ada bayangan, klien dapat membaca nama papan perawat dengan
lambat karena penglihatan kurang jelas klien dapat menggerakan bola mata.

Pendengaran
Bentuk telinga simetris, artikula sejajar dengan bola mata rateral ki- ka tidak
terdapat serumen di telinga dan tidak ada nyeri tekan fungsi pendengaran baik.

Pengecapan
Replek menelan baik, masih dapat membedakan rasa manis, pahit, pendengaran
baik lidah bersih warna merah muda

Penciuman
Hidung simetris, mukosa hidung lembab,sputum nasi di tengah dapat
membedakan bau dengan baik

Perabaan
Dapat membedakan rasa panas dan dingin serta dapat merasakan sentuhan
3. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum hidung di tengah, frekuensi napas 24 kali/menit,
iramanya reguler, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, pergerakan dada
simetris, tidak terdapat retraksi dada,compliance paru maksimal, tidak terdapat
suara-suara napas tambahan.
4)

Sistem Cardiovaskuler

Konjungtiva tidak pucat (ananemis), sklera tidak ikhterik, tidak terjadi


peningkatan JVP, KGB tidak teraba, bunyi jantung reguler.
5)

Sistem pencernaan

Bentuk bibir simetris, mukosa lembab, gigi lengkap, reflek kunyah dan menelan
baik, tidak terdapat iritasi pada mulut, abdomen datar tidak teraba, bising
usus 10x menit. Nafsu makan meningkat. Pada daerah anus tidak terdapat
keluhan, terjadi penurunan BB, saat masuk RS 59 Kg: 10 hari yang lalu: 55 Kg
6)

Sistem Persyarafan

a)

Sistem Syaraf Kranial

Nervus I:
Nervus II:
lirikan.

Penciuman baik ditandai dapat memrasakan bau minyak kayu putih.


Penglihatan baik, ditandai dapat melihat di sampingnya dengan

Nervus II:
Nervus IV:
Nervus V:
Nervus VI:

Klien dapat mengangkat kelopak mata ke atas.


Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah.
Klien dapat mengunyah dengan baik.
Klien dapat menggerakkan mata kanan dan kiri mengikuti jari

telunjuk perawat.
Nervus VII:

Fungsi pengecapan baik, ditandai dengan klien mengatakan tidak

ada keluhan pada waktu makan dan napsu makan baik. Klien dapat tersenyum.
Nervus VIII: Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat dan
lingkungannya.
Nervus IX:
Nervus X:

Klien dapat menelan dengan baik.


Fungsi menelan baik, pada saat diinstruksikan mengatakan aaa.aaa

uvula terangkat dan tetap berada di median.


Nervus XI:
Nervus XII
b)

Gerakan kepala dan bahu baik.


: Klien dapat menggerakkan lidahnya (terkontrol).

Sistem Motorik

Fungsi tubuh klien tegak, tonus otot mulai lemah


c)

Sistem Motorik

Klien mampu berespon terhadap rangsangan dapat mengidentifikasi benda dan


pantulan
d)

Sistem Serbral

Klien tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi,

komunikasi klien

dengan menggunakan bahasa verbal


e)

Replek Replek

Replek Patela : Baik

Replek Trisep : Baik

Replek Babinski : Baik

Replek Pupil

7)

: Baik

Sistem Perkemihan dan Genetalia

Pada saat palpasi kandung kemih teraba tidak tegang/penuh, tidak ada nyeri tekan
pada palpasi dan perkusi ginjal. Klien BAK 3x/ hari,250 cc ; warna kuning muda
jernih, ginjal tidak teraba, tidak terpasang kateter. Genetalia tidak di periksa
karena klien merasa malu.

8)

Sistem Muskuloskeletal

Kekuatan otot klien penuh : tidak terdapat adanya oedema.


9)

Sistem Endokrin

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid. Klien mempunyai riwayat


Hipertensi dan DM type 2
10) Sistem Integumen
Akral hangat, suhu 36,5 C, , kulit kering terutama di ekstremitras bawah, terdapat
beberapa bekas luka-luka kecil dan kulit berwarna kecoklatan, rambut tampak
kusam.
f.

Data Sosial

1) Pendidikan :
Klien adalah seorang Ibu rumah tangga dan berpendidikan SD
2) Hubungan Sosial :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain, antara perawat, dokter, keluarga
maupun pasien lainnya serta klien berhubungan baik dengan lingkungan tempat
tinggal.
3) Gaya Hidup
Klien terlihat sederhana, klien mampu berespon sesuai dengan rangsangan yang di
berikan.
4) Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan sesama pasien, keluarga dan tim kesehatan.
1.

Data Psikologis
1)

Status Emosi

Stabil, Klien tampak tenang dalam menghadapi penyakitnya ini walaupun


terkadang klien merasa kesal dengan keadaannya.
2)

Konsep Diri

a)

Body Image/Gambar Diri

Klien merasa kurang mampu melakukan aktivitas karena keadaan tubuhnya yang
lemah.
b)

Ideal Diri.

Klien berharap agar dirinya cepat sembuh dan segera pulang.


c)

Harga Diri.

Klien merasa tidak malu sehubungan dengan kondisi fisiknya saat berhubungan
dengan orang lain.
d)

Identitas Diri

Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang perempuan dan sebagai seorang
Ibu rumah tangga. Klien pun dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
e)

Peran.

Klien merasa perannya sebagai Ibu rumah tangga terganggu karena keadaannya
sekarang.
3)

Gaya Komunikasi

Klien mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia, bicara


lembut, terbuka dan mau menerima saran dari orang lain.
4)

Pola Interaksi

Klien mampu berinteraksi dengan siapa saja yang mengajaknya berbicara.


1.

Data Spiritual
Klien adalah seorang muslim yang taat beribadah, selama sakit ia tetap melakukan
shalat. Klien menerima penyakitnya sebagai suatu ujian dari Tuhan dan tetap akan
berusaha untuk kesembuhan penyakitnya.

1.

Data Penunjang
Data Penunjang

No
1.

Laboratorium
Pemeriksaan

2.
Darah
Gula darah sewaktu
Gula darah puasa
Gula darah 2 J PP
Haemaglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
SGOT
SGPT
Urea N.

13/05 15/12

16/12 18/12 18/12 Harga Normal

Kreatinin
Asam Urat
Kolesterol
Urinelisa
Glukosa Puasa
Glukosa 2 J PP
Leukosit
Epitel
Eritrosit
249
264
8.2
187
+++
++++
437
10.9
10.5
34.4%
169
16
16
46
2.4
9.4
137
+

2-3
3-4
10-12
162

28
1.5
5.2
183
152
<110 mg/dL
80-110 mg/dL
<200 mg/dL
11-14 gr %
5 rb 10 rb/mm3
36-45%
150-440 k/ul
0-35 U/l
0-35U/l
1.5-6 mg/dL
<1.5 mg/dL
1.5 6 mg/dL
120-160 mg/dL
negatif
negatif
j.

Pengobatan

Diet DM

1700 kalori

Cyifroplokal

: 3 x 500

Glukolien

: 3 x 500

Fladex

: 3 x 500

ANALISA DATA
Nama : Ny. T
Ruang : VIII
NO DATA SENJANG

KEMUNGKINAN
PENYEBAB

1.
2.
3.

MASALAH

DS:

Klien mengatakan sering lapar walaupun telah makan.

Klien mengatakan berat badannya turun dari 59Kg menjadi 55 Kg sejak 10

hari yang lalu


DO:

Program diet 1700 klori

Gula darah puasa 152 mg/ dL

Gula darah 2 JPP 264

Glukosa urine 2 JPP ++++

Klien tampak lemah

mg/dl

DS:

Klien mengatakan kurang pengetahuan yang lebih jelas tentang perawatan

penyakitnya

Klien mengeluh bahwa dirinya tidak teratur kontrol gula darahnya

DO:
Terjadinya peningkatan gula darah
DS:

Klien mengatakan selama sakit dia tidak lagi mampu bekerja dan

beraktivitas seperti biasanya.

Klien sering merasa pusing.

Klien mengatakan sering merasa lapar sehingga tubuhnya lemas.

DO:
Selama di rumah sakit klien terlihat hanya berbaring dan duduk-duduk di
tempat tidur.
porsi makan habis.
DM Tipe II

Glukosa darah meningkat

Glukosa darah tidak dapat ditransfer ke jaringan

Glikogen otot menurun


Pemecahan lemak dan protein di hati

Merangsang

Penururnan

hipolthalamus

berat badan

Nafsu makan

Pemenuhan

Meningkat

nutrisi tidak

adekuat

Perubahan pola
Nutrisi

Gangguan

pemenuhan

Polipagia

nutrisi

Kurangnya informasi kurat/terbatasnya pengetahuan klien tentang penyakit,


penyebab, gajala, komplikasi, pengobatan (pemberian insulin,diet DM dan obatobatan oral), perawatan kaki dan latihan.
Sel tidak mendapatkan energi dari glukosa

Terjadi katabolisme protein di dalam otot

Suplai energi ke dalam jaringan menurun

Kelelahan
Gangguan pemebuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan peningkatan
glukasa
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
perawatan penyakitnya
Gangguan aktivitas berhubungan dengan suplai energi ke dalam jaringan
menurun.
II.
1.

Diagnosa Keperawatan
Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan

peningkatan glukosa

2.

Gangguan Aktivitas berhubungan dengan suplai energi ke dalam jaringan


menurun di tandai dengan tubuh lemas

3.

Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya informasi


akurat/terbatasnya pengetahuan klien tentang penyakit, penyebab, gejala,
komplikasi, pengobatan (pemberian insulin dan obat-obatan oral), perawatan
meliputi diet.
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. T
Register

No.
: 040510/0022

Umur : 55 tahun
Diagnosa Medis
No
1.

: HT + DM

Diagnosa
Keperawatan
Perubahan pemenuhan

Perencanaan
Tujuan
Kebutuhan nutrisi

Intervensi

Rasio

Timbang berat badan

kebutuhan nutrisi

terpenuhi dengan

berhubungan dengan

kriteria1.Jangka Pendek :

peningkatan glukosa

dalam darahDS:

kadar gula mendekati

bandingkan dengan makanan yang

normal.

dapat dihabiskan pasien.

Klien mengatakan

Mempertahankan

secara teratur

peny

Tentukan program diet dan klien


pola makan pasien serta

sering lapar walaupun

BB stabil

telah makan.

Menunjukan tingkat agar tidak makan selain diet DM

energi biasanya.

Klien mengatakan

berat badannya turun dari 2.Jangka Panjang :


59 Kg menjadi 55 Kg

sejak 10 hari yang lalu

mencerna makanan

DO :

dengan kadar gula dan

Program diet 1700

klori

protein stabil.

Gula darah puasa 152

Klien dapat

Gula darah stabil.

yang

Ingatkan pada klien mem

jaring

1700 kalori.
Berikan diet DM
1700 kalori sesuai program.
Lakukan
pemeriksaan GD secara teratur.
Berikan pengobatan insulin
(actrapid) sesuai program .
Pantau tanda-tanda

mg/ dL

hiperglikemi, seperti penurunan

tingkat kesadaran, kulit lambab,

Gula darah 2 JPP

kadar

terjad

berku

diber

terjad

264 mg/dl

dingin, denyut nadi cepat, lapar,

peka rangsang, sakit kepala,

Glukosa urine 2 JPP

++++

pusing, sempoyongan.

Klien tampak lemah

Dapat Mengkaji
pemasukan makanan yang adekuat
(termasuk absorbsi dan
utilisasinya.
Dapat
Mengidentifikasi kekurangan dan
penyimpangan dari kebutuhan

Gangguan Aktivitas

Kebutuhan nutrisi

terapeutik.
Timbang berat badan

berhubungan dengan sel

terpenuhi dengan

secara teratur

yang tidak mendapatkan

kriteria :1. Jangka

energi dari glukosa yang

Pendek :

pola makan pasien serta

ditandai dengan :DS:

bandingkan dengan makanan yang keku

kadar gula mendekati

Klien mengatakan

Mempertahankan

maka

Tentukan program diet dan absor

dapat dihabiskan pasien.

kebu

selama sakit dia tidak lagi normal.

mampu bekerja dan

BB stabil

makan selain diet DM 1700 kalori. peny

beraktivitas seperti

Menunjukan tingkat

biasanya.

energi biasanya.

sesuai program.

2. Jangka Panjang :

3. Lakukan pemeriksaan GD

pusing .

secara teratur.

yang

mencerna makanan

4.

mem

dengan kadar gula dan

(actrapid) sesuai program

Klien sering merasa


Klien mengatakan

sering merasa lapar

Klien dapat

Ingatkan pada klien agar tidak


Berikan diet DM 1700 kalori

Berikan pengobatan insulin

klien

kadar

jaring

sehingga tubuhnya lemas. protein stabil.

5.

DO :

hiperglikemi, seperti penurunan

terjad

tingkat kesadaran, kulit lambab,

berku

sakit klien terlihat hanya

dingin, denyut nadi cepat, lapar,

diber

berbaring dan duduk-

peka rangsang, sakit kepala,

terjad

duduk di tempat tidur.

pusing, sempoyongan.

Selama di rumah

Porsi makan habis.

Gula darah stabil.

Pantau tanda-tanda

3.

Gangguan rasa aman

Pengetahuan klien

Memberikan penjelasan kepada

cemas berhubungan dgn

bertambah dengan

keluarga dan klien mengenai

kurangnya pengetahuan ttg kriteria :Jangka pendek : penyakit, penyebab, gejala,

patok

(HE)

perawatan penyakitnya di Klien dan keluarga

komplikasi, pengobatan

tandai denganDS :

mengerti tentang

(pemberian insulin dan obat-

perila

klien sering bertanya

penyakit, penyebab,

obatan oral), perawatan meliputi

peraw

kepada perawat tentang

gejala, komplikasi,

diet, Memberikan pemahaman

penyakitnya

pengobatan (pemberian

yang sederhana tapi memadai

insulin,diit DM dan obat- kepada klien dan keluarga


obatan oral), perawatan

mengenai penyakit, penyebab,

dan latihan.

gejala, komplikasi, pengobatan

Jangka panjang :

(pemberian insulin dan obat-

Adanya perubahan

obatan oral), perawatan meliputi

perilaku yang

diet, dan latihan.

mendukung usaha
perawatan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama : Ny. T
Ruang : VIII
WAKTU
19 Mei

DP IMPLEMENTASI
1.2.
Memberikan

2004

EVALUASI
PARAF
S : Klien merasa cukup kenyang, tidak

makanan sesuai dengan terjadi keluhan-keluhan hiperglikemi

19 Mei

program diet yaitu 1700 dan hipoglikemi.O :Klien

2004

kalori.

19 Mei

menghabiskan porsi makanan yang


Memberik disediakan.

peny

mem

2004

an injeksi actrapid 8 u SC A : Masalah teratasi sebagian.


dengan daerah injeksi di P : Intervensi di lanjutkan.
M. deltoideus kiri sudut S : Klien dan keluarganya tampak
injeksi 45 O.

menyimak materi penyluhan dengan


Kolaboras seksama dan mengajukan beberapa

i dengan dokter tentang

pertanyaaan.

pemberian terapi yang di O : Klien dan keluarga mampu


berikan

menjawab pertanyaan-pertanyaan pada

1. Menggali pengetahuan post test dengan benar.


klien dan keluarga

A : Masalah teratasi.

tentang penyakit DM,

P : Intervensi dipertahankan.

penyebab, gejala,

S : Klien mengatakan kepalanya agak

komplikasi, pengobatan pusing, masih lemah dan belum dapat


dan perawatannya.

beraktivitas seperti biasanya.

2. Memeriksa TTV klien O : TD :120/70 mmHg


dan memeriksa

N : 84 x/mnt,

perkembangan kondisi

A : Masalah belum teratasi

klien

P : Intervensi dilanjutkan.

1.Memberikan diet
makanan rendah gula dan
lemak
2. Mengkaji TTV
3.Membnerikan suasan
yang nyaman
4.Menghindarkan suarasuara yang bising
5.Memberikan obat
Analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. T
Ruang : VIII

WAKTU
18 Mei 04

DK
4

CATATAN PERKEMBANGAN
S : Klien mengatakan karena pusingnya ini dia belum bisa mulai
beraktivitas seperti berjalan-jalan di sekitar rumah.O : Klien
tampak lemah.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1,2 dan 4 dilanjutkan.
E : Klien mengatakan masih terasa pusing.

R : Tujuan tidak tercapai.


S : Klien mengatakan tadi malam makanan klien telah ditakar
sesuai dengan anjuran perawat.O : Klien terlihat agak lemah.
TD : 100/70 , N : 88x/mnt.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Berikan pengobatan insulinh sesuai program. Ingatkan klien
untuk tidak makan selain diit DM 1700 kalori.

18.20

R : Tujuan tercapai sebagian.


S : Istri klien menyatakan dirinya akan mencoba menyuntik

19.20

insulin untuk suaminya pagi ini.O : Istri klien mau menyiapkan

19 Mei 04

dan terlihat sudah siap untuk mencoba menyuntik secara mandiri.

07.30

1/4

A : Masalah teratasi.

08.15

P : Intervensi dipertahankan.

18.20

1/4

I : Intervensi no.1-2 dilanjutkan.

19.10

E : Istri klien telah mampu mempersiapkan peralatan.

Istri klien mampu mengambil 8 u insulin dari vial dengan steril.

Istri klien mampu mendesinfektan daerah injeksi dan melakukan

tindakan injeksi kepada klien.

3/2

Istri klien mampu membereskan kembali peralatan-peralatan yang

telah dipergunakan.

2/3

R : Tujuan tercapai

S : Klien masih merasakan kesemutan.


O : Tes sensasi benda halus dan tajam (+), tes sensasi suhu (+).
A : Masalah teratasi sebagian.

PARAF

P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1 6 dilanjutkan.
E : Pada waktu diganti balutan, klien sudah dapat merasakan
nyeri, darah pada luka (+), jaringan sekitar tampak memerah dan
agak mengering.
R : Tujuan tercapai sebagian.
S : Klien mengatakan saat ini dia sudah bisa merasakan adanya
rasa nyeri pada lukanya, darah pada luka (+).
O : Klien tampak meringis apabila luka trersentuh gunting perban
padsa saat balutan dibuka.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 1- 6 dilanjutkan.
R : Tujuan teratasi sebagian.
S : Klien mengatakan pusingnya telah berkurang
O : Klien tampak masih lemah, porsi makan habis.
A : masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 2-6 dilanjutkan.
E : Klienh mengkonsumsi sesuai dengan program diit DM 1700
kalori.
R : Tujuan tercapai sebagian.
S : Klien mengatakan luka semakin membaik, agak mengering.
O : Luka tampak mengering, pus masih ada sedikit, jaringan
sekitar tampak memerah dan tes sensassi suhu maupun sensasi
halus dan tajam (+).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan dan melakukan masase pada waktu kaki
direndam dengan air hangat. Balutan diganti .
E : Klien merasa lebih nyaman, luka semakin bersih dan
mengering.

R : Tujuan tercapai sebagian.


S : Klien mengatakan pusing sudah hilang, dan saat ini klien
merasa lebih kuat, porsi makan malam habis 1 porsi sesuai dengan
diit DM 1700 kalori, tapi sejak tadi malam klien dipuasakan untuk
menjalani pemeriksaan kadar gula darah puasa dan 2 J PP.
O : Klien tampak segar dan kuat.
TD : 130/80, N : 80x/mnt, suhu normal.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Intervensi no. 2 6 dilanjutkan.
E : Klien mengatakan akan terus berdisiplin dalam menjaga kadar
kalori makanannya.
R : Tujuan tercapai.
S : Klien mengatakan lukanya sudah membaik.
O : Luka semakin mengering, tapi pus yang sudah mengering
masih ada yang sulit untuk diambil.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Melihat istri klien mengganti balutan klien secara mandiri, luka
klien dimasase sambil direndam dalam air hangat.
R : Tujuan tercapai sebagian.
S : Klien merasa kepalanya pusing kembali, ,porsi makan yang
dikonsumsinya dirasakan tidak mencukupi kebutuhannya.
O : Klien tampak lemah.
TD : 120/80 mmHg, N : 82 x/mnt kaki = tangan, suhu normal.
Hasil pemeriksaan GDP : 198 mg/dL
Hasil pemeriksaan GD 2 J PP : 234 mg/dL
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Meriviu kembali tentang diit DM dan pentingnya variasi dalam
penyajian makana.
E : Istri klien akan mencoba membuat variasi dalam menu, istri

klien memberikan terapi injeksi insulin.


R : Tujuan teratasi sebagian.
S : Klien merasa kakinya sudah membaik.
O : Luka tampak lebih mengering, darah (+), pus mengering.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan klien, memasase dan merendam kaki klien
dalam larutan air hangat dan PK.
E : Klien merasa lebih nyaman, luka tampak lebih bersih.
R : Tujuan tercapai sebagian.
S : Klien mengatakan kepalanya pusing kembali sehingga tadi
malam tidurnya terganggu, gatal-gatal pada ekstremitas atas.
O : Klien tampak lesu dan lemah.
A : Masalah tidak teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Meriviu tentang strategi pemberian makan dan porsi yang
disesuaikan, istri klien memberikan injeksi insulin secara mandiri.
R : Istri klien mengatakan akan memebrikan makanan yang
bervariasi tapi memenuhi kadar DM yang telah ditentukan.
S : Klien mengatakan kakinya kesemutan lagi, luka sudah
mengering.
O : Luka sudah tampak lebih bersih, tes sensasi suhu dan nyeri
(+).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Mengganti balutan luka, mengompres dengan larutan PK dan
memasase kaki klie.
E : Klien merasa lebih nyaman, luka lebih bersih dan memerah.
S : Klien mengeluh kepala masih pusing, badan masih lemah.
O : Klien tampak kurang segar dan lemah.
TD : 110/70 mmHg, N : 84x/mnt di tangan, N : 100x/mnt.
A : Masalah tidak teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan.
I : Memberikan suntikan insulin dan meriviu tentang diit DM.
R : Tujuan tercapai sebagian.
S : Klien mengeluh kakinya terasa nyeri, dan membengkak.
O : Kaki tampak bengkak, nadi di kaki yang bengkak lebih cepat
(100x/mnt).
A : Masalah tidak teratasi.
P : Intervensi dimodifikasi.
I : Menganjurkan klien untuk mengurangi minum dan
memposisikan kaki agak ke atas ketika tidur dengan disanggah
oleh bantal.
Kaki tetap dikompres dengan larutan PK, dimasase dan balutan
diganti.
R : Sesudah dikompres klien merasa lebih nyaman.
S : Klien mengatakan bengkaknya sudah berkurang, nyeri kaki
juga mengurang.
O : Bengkak tampak berkurang.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
I : Tindakan merawat luka dilanjutkan.
E : Klien tampak lebih merasa nyaman.
R : Tujuan tercapai sebagian.

Anda mungkin juga menyukai