Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN

VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

ISSN : 2086 4981

ALAT PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR


Mardhiah Masril1

ABSTRACT
Air is an important factor in life, but with increasing development in the face of the
earth causes air pollution. One of the biggest causes of air pollution are motor
exhaust fumes. Motorized smoke contains gases that are harmful to human
health in the form of carbon monoxide (CO). and nitrogen dioxide (NO2). Harmful
gases can cause poisoning and even death to humans. Now is the importance of
science and technology that is environmentally friendly. Given the sciencefriendly environment to encourage people to design a tool that could be beneficial
to humans, so the design and manufacture of TGS 2201 sensor for measuring
vehicle exhaust emissions that are placed in the car, which aims to determine the
level of the incoming exhaust gas in the car and can reduce number of poisoning
and even death to humans.
Keywords : Microcontroller, Carbon Monoxide, Nitrogen Dioxide, TGS 2201
INTISARI
Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya
pembangunan di muka bumi menyebabkan polusi udara. Salah satu penyebab
terbesar polusi udara adalah asap knalpot bermotor. Asap Bermotor
mengandung gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia yaitu dalam bentuk
karbon monoksida (CO). dan nitrogen dioksida (NO2). Gas-gas berbahaya dapat
menyebabkan keracunan dan bahkan kematian bagi manusia. Sekarang adalah
pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan. Mengingat
lingkungan ilmu-ramah dapat mendorong orang untuk merancang alat yang
dapat bermanfaat bagi manusia, sehingga desain dan pembuatan TGS 2.201
sensor untuk mengukur emisi gas buang kendaraan yang ditempatkan di dalam
mobil, yang bertujuan untuk menentukan tingkat gas buang yang masuk di mobil
dan dapat mengurangi jumlah keracunan dan bahkan kematian bagi manusia.
Kata Kunci: Mikrokontroler, Karbon Monoksida, Nitrogen Dioksida, TGS 2.201

Dosen UPI YPTK Padang

102

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011
PENDAHULUAN
Kemajuan
teknologi
komputerisasi yang begitu pesat
telah membawa kita pada suatu
revolusi industri yang dalam jangka
waktu yang tidak terlalu lama
penggunaan
komputer
telah
membentuk arah perkembangan
manusia menjadi suatu masyarakat
yang serba canggih. Seiring dengan
kemajuan teknologi, komputer dapat
dijadikan sebagai sebuah alat yang
dapat mengontrol peralatan luar
(external device), termasuk peralatan
yang diaplikasikan dalam bidang
otomotif.
Pada
kendaraan
bermotor
umumnya memiliki alat pendeteksi
kadar gas buang dimana hanya
dimiliki oleh mobil-mobil kelas mewah
ke atas yang langsung dirancang dari
pabrikan yang mengeluarkan mobil
tersebut. Tetapi pada kendaraan
kelas menengah ke bawah tidak
memiliki alat pendeteksi kadar gas
buang, dengan demikian penulis
merancang alat pendeteksi kadar gas
buang yang bisa digunakan pada
kendaran kelas menengah ke bawah,
di samping biaya murah, sumber
daya
yang
digunakan
hanya
memerlukan
daya
dari
aki
(accumulator) sehingga lebih efisien
dipasang pada kabin mobil. Sehingga
mempermudah
kita
mengetahui
tingkat polusi udara dalam kabin
mobil.

ISSN : 2086 4981

Mikrokontroler ATmega 8535


secara garis besar terdiri dari CPU
yang terdiri dari 32 buah register ,
saluran I/O, ADC, Port antarmuka,
Port serial. Mikrokontroler ATmega
8535 merupakan anggota keluarga
mikrokontroler AVR (Alf and Vegards
Risc Processor)[1].
Konfigurasi Pin dan Penjelasan
Susunan pin-pin mikrokontroler
ATmega 8535 diperlihatkan pada
gambar 2.1 Penjelasan masingmasing pin sebagai beriku

Gambar 1. Susunan pin (kaki)


Mikrokontroler Atmega8535
(www.atmel.com)
1. Pin 1 8 adalah Port B (PB0
PB7) merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi khusus, yaitu
timer/
counter,
komparator
analog, dan SPI.
2. Pin 9 (reset) adalah pin yang
digunakan
untuk
mereset
mikrokontroler, dan bekerja bila
diberi pulsa rendah (aktif low)
selama minimal 1.5 us.
3. Pin 10 (Vcc) merupakan pin
masukan positif catu daya.
Setiap peralatan eletronika digital
tentunya butuh sumber catu
daya yang umumnya sebesar 5V
itulah sebabnya di PCB kit
mikrokontroler selalu ada IC
regulator 7805.

PENDEKATAN
PEMECAHAN
MASALAH
Mikrokontroler ATMEGA8535
Mikrokontroller
ATmega8535
merupakan salah satu mikrokontroler
keluaran ATMEL dengan 8 Kilobyte
flash
perom
(Programble
and
Erasable Read Only
Memory),
ATmega8535
memiliki
memori
dengan teknologi nonvolatile memori,
isi memori tersebut dapat diisi ulang
ataupun dihapus berkali-kali. Memori
bisa digunakan sesuai dengan
program dan fungsinya.

103

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011
4. Pin 11 (Ground) sebagai pin
ground.
5. Pin 12 dan Pin 13 (XTAL 2 dan
XTAL 1) sebagai pin masukan
clock
exsternal.
Suatu
mikrokontroler
membutuhkan
sumber detak atau clock agar
dapat mengeksekusi instruksi
yang ada di memori. Semakin
tinggi nilai kristalnya maka
semakin cepat mikrokontroler
tersebut.
6. Pin 14 21 adalah Port D (D0 D7 ) merupakan pin I/O dua arah
dan pin fungsi khusus yaitu
komparator analog, interupsi
internal dan komunikasi serial.
7. Pin 22 29 adalah Port C (PC0
PC7) merupakan pin I/O dua
arah dan pin fungsi khusus yaitu
TWI, komparator analog, dan
timer osilator.
8. Pin 30 (AVCC) sebagai pin
masukan tegangan untuk ADC.
9. Pin 31 (GND) sebagai pin
ground.
10. Pin 32 (AREF) sebagai pin
masukan tegangan referensi
analog untuk ADC.
11. Pin 33 - 40 adalah Port A (PA0
PA7) merupakan pin I/O dua
arah dan dapat diprogram
sebagai pin masukan 8 chanel
ADC
Sensor TGS 2201
Referensi yang menjelaskan
pengertian sensor adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk
mendeteksi gejala-gejala atau sinyalsinyal yang berasal dari perubahan
suatu energi seperti energi listrik,
energi fisika, energi kimia, energi
biologi,
energi
mekanik
dan
sebagainya (Sharon, dkk. 2001).
Penelitian ini menggunakan sensor
TGS 2201 yang peka terhadap emisi
gas buang kendaraan berbahan
bakar bensin dan solar. Bentuk fisik
dari sensor TGS 2201 dilihat pada
gambar 1.

ISSN : 2086 4981

Gambar 1. Sensor TGS 2201


Spesifikasi Sensor TGS 2201
adalah sebagai berikut:
1. Elemen sensor rangkap dua,
elemen I dan elemen II.
2. Sensitifitas
tinggi
untuk
mendeteksi emisi gas buangan
dari mesin berbahan bakar
bensin dan solar.
3. Dapat digunakan dalam waktu
yang lama dan harganya murah.
4. Menggunakan
rangkaian
elektronika yang sederhana.
Unsur sensor TGS 2201 terdiri
dari suatu lapisan semi konduktor
oksidalogam yang terbentuk pada
oksida
aluminium
substrate,
keduanya digabungkan bersamaan
dengan pemanas (heater). Bila
didekatkan pada suatu gas, daya
konduksi sensor akan berubah
tergantung pada konsentrasi gas
yang ada di udara. Berubahnya daya
konduksi
pada
sensor
akan
mengakibatkan perubahan hambatan
output sensor. Rangkaian elektronika
sederhana
dapat
mengkonversi
perubahan hambatan output sensor
menjadi sinyal input rangkaian yang
berhubungan dengan konsentrasi
gas, yaitu ppm gas. TGS 2201 terdiri
dari dua elemen sensor yang terpisah
di
atas
lapisan
dasar
dan
menghasilkan sinyal output yang
terpisah untuk merespons gas
buangan dari mesin bensin dan
diesel. Spesifikasi ini membuat
sensor TGS 2201 ideal untuk aplikasi
sistem kontrol pembakaran otomatis
pada ventilasi mobil.

104

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011
a. Elemen I Gas buang pada
mesin berbahan bakar solar
Apabila konsentrasi NO2 di
udara
sangat
tinggi
bisa
menyebabkan
kematian.
WHO
menyarankan pajanan NO2 tidak
boleh melampaui 1 ppm untuk waktu
1 jam dan 0,3 ppm untuk waktu 8.
(http://emisigasbuang.blogspot.co
m)
Komponen utama gas buang
mesin bensin adalah NO2. Gambar
berikut ini menunjukkan karakteristik
sensitifitas umum untuk elemen I,

ISSN : 2086 4981

semua data telah dikumpulkan pada


kondisi tes standar (lihat gambar di
bawah ini). Sumbu-X menunjukkan
ppm dari gas NO2. Sumbu-Y
menunjukkan rasio resistansi sensor
(Rs/Ro) yang didefinisikan sebagai
berikut: Rs = Resistansi sensor yang
ditunjukkan
alat
ukur
pada
konsentrasi gas yang bervariasi. Ro
= Resistansi sensor pada keadaan
udara yang bersih. Hal ini dapat
dijelaskan
pada
gambar
2
(www.figaro.com)

Gambar 2. Elemen I gas buang pada mesin berbahan bakar solar


b. Elemen II Gas buang pada
mesin berbahan bakar bensin
Akibat yang ditimbulkan bila
banyak menghirup polusi gas CO
(Carbon
monoksida)
dapat
menghambat pertukaran oksigen di
dalam darah. Apabila konsentrasi CO
di udara 30-40 ppm menyebabkan
sistem
syaraf
kaku.
Apabila
konsentrasi CO di udara 100 ppm

menyebabkan nafas lebih pendek


atau sesak nafas dan kepala pusing
ketika badan digerakkan. Apabila
konsentrasi CO di udara sangat tinggi
bisa menyebabkan kematian. WHO
menyarankan pajanan CO tidak
boleh melampaui 25 ppm untuk
waktu 1 jam dan 10 ppm untuk waktu
8
jam.

105

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011
(http://emisigasbuang.blogspot.co
m)
Komponen gas buang pada
mesin berbahan bakar bensin adalah
CO, H2 dan Hidrokarbon yang tak
terbakar.
Gambar
berikut
ini
menunjukkan karakteristik sensitifitas
umum untuk elemen II. Semua data
telah dikumpulkan pada kondisi tes
standar (lihat gambar di bawah ini).
Sumbu-X menunjukkan ppm dari gas

ISSN : 2086 4981

CO. Sumbu-Y menunjukkan rasio


resistansi sensor (Rs/Ro) yang
didefinisikan sebagai berikut:
Rs = Resistansi sensor yang
ditunjukkan
alat
ukur
pada
konsentrasi gas yang bervariasi.
Ro = Resistansi sensor pada
keadaan gas yang bersih. Hal ini
dapat dijelaskan pada gambar 4.
(www.figaro.com)

Gambar 3. Elemen II gas buang pada mesin berbahan bakar bensin

106

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

ISSN : 2086 4981

Untuk mengetahui spesifikasi sensor TGS 2201 dilihat pada tabel 1


Tabel 1. Spesifikasi Sensor TGS
2201

LED (Light Emitting Diode)


Kebanyakan
semikonduktor
akan memancarkan cahaya apabila
ditembaki
energi.
Penembakan
energi ini dapat tejadi dalam bentuk
elektron, cahaya atau panas [2].
Dioda Emisi Cahaya (Light Emiting
Diode) menggunakan sifat ini,
dimana LED
adalah dioda yang
dipasang dalam wadah tembus
pandang
yang
akan
menyala/memancarkan cahaya bila
dilalui arus. Dengan menggunakan

unsur-unsur seperti : gelium, arsen


dan posfor, maka bisa didapatkan
LED yang menghasilkan cahaya
merah atau cahaya tak tampak.

Gambar 4. Simbol LED dalam


Bentuk Elektrik

107

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011
HASIL DAN PEMBAHASAN
Context diagram
Contex
diagram
adalah
gambaran secara umum tentang
suatu sistem yang terdapat dalam
organisasi yang memperlihatkan
batasan sistem (boundary system),
entity-entity luar yang berinteraksi

ISSN : 2086 4981

secara umum dengan sistem dan


informasi utama mengalir diantara
entity-entity dan sistem [3].
Dalam proses perancangan alat
ini, diperlukan gambaran yang
memperlihatkan hubungan sebuah
proses
dengan
dunia
luarnya
(gambar 5)

Gambar 5. Context diagram sistem pendeteksi kadar gas buang


Context diagram diatas ini
terdiri dari satu sistem pendeteksi
kadar gas buang pada kendaraan
dan beberapa entity yaitu Sensor
TGS 2201 digunakan sebagai media
pendeteksian yang berfungsi untuk
mendeteksi kadar gas buang yang
masuk
dalam
kabin
mobil.
Sedangkan
Mikrokontroler
merupakan
piranti
pemrosesan
utama dari masukan yang diterima
dari sensor. Output dari sistem ini
terdapat pada tiga entity yaitu lampu
indikator
untuk
memberitahukan
tingkat bahaya gas buang yang telah
terdeteksi oleh sensor. Sedangkan

LCD sebagai tampilan informasi


tingkat bahaya gas buang dalam
bentuk angka dan Fan berfungsi
untuk mempercepat proses sirkulasi
udara yang tercemar oleh gas buang
dalam kabin, yang hanya akan aktif
ketika
lampu
indikator
merah
menyala.
Blok diagram
Pada gambar dibawah ini dapat
dilihat bentuk blok diagram dari
sistem pendeteksi gas buang pada
kendaraan

108

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

ISSN : 2086 4981

Gambar 6. Blok diagram sistem pendeteksi gas buang pada kendaraan


Sensor akan mendeteksi kadar
gas CO maupun NO2 kemudian
mengirimkan sinyal analog ke
mikrokontroler yang selanjutnya akan
diproses menjadi sinyal digital.
Setelah itu, mikrokontroler akan
mengirimkan instruksi ke LCD untuk
menampilkan kadar gas CO dan NO2
yang telah terdeteksi oleh sensor.
Mikrokontroler
juga
akan
mengaktifkan lampu indikator sesuai
dengan kadar gas yang terdeteksi.
Jika lampu indikator merah menyala
menyala yang menandakan kadar
salah satu gas telah mencapai 50
ppm untuk CO dan 0,4 ppm untuk
NO2,
maka mikrokontroler akan
mengirimkan
instruksi
untuk
mengaktifkan fan.
Pengujian sistem
Pada
pengujian
sensor,
pengambilan data dilakukan dengan
cara mendekatkan sensor di knalpot
mobil yang berbahan bakar bensin
untuk mendetekdi gas CO dan mobil
yang berbahan bakar solar untuk
mendeteksi gas NO2.
Berikut ini adalah tabel yang
merupakan hasil pengujian gas CO
dan NO2 dapat dilihat pada table 2.

5,0

0,4

5,0

0,5

5,0

0,6

5,0

0,7

5,0

0,8

40
ppm
50
ppm
60
ppm
70
ppm
80
ppm

Dari tabel di atas dapat diambil


kesimpulan, bahwa sensor TGS 2201
dapat mendeteksi gas CO dengan
jumlah kadar maksimal yaitu 1000
ppm. Pada alat yang dirancang
maksimal gas CO yang dapat
terdeteksi adalah 80 ppm.
Untuk pengujian gas NO2 dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Pengujian gas NO2
Tegangan Kadar
Tegangan
Output
gas
Input (Volt)
(Volt)
NO2
0,1
5,0
0,05
ppm
0,2
5,0
0,10
ppm
0,3
5,0
0,15
ppm
0,4
5,0
0,20
ppm
0,5
5,0
0,25
ppm
0,6
5,0
0,30
ppm
0,7
5,0
0,35
ppm
0,8
5,0
0,40
ppm

Tabel 2. Pengujian gas CO


Tegangan Kadar
Tegangan
Output
gas
Input (Volt)
(Volt)
CO
10
5,0
0,1
ppm
20
5,0
0,2
ppm
30
5,0
0,3
ppm

109

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN


VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

ISSN : 2086 4981

DAFTAR PUSTAKA

Dari tabel di atas dapat diambil


kesimpulan, bahwa sensor TGS 2201
dapat mendeteksi gas NO2 dengan
jumlah kadar maksimal yaitu 10 ppm.
Pada alat yang dirancang maksimal
gas NO2 yang dapat terdeteksi
adalah 0,8 ppm.

[1] Depari, Ganti. 1992. Belajar


Teori
dan
Ketrampilan
Elektronika. Bandung:PT. Elex
Media Computindo
[2] Jogiyanto, HM. 1992. Intisari
Elektronika. Jakarta : PT. Elex
Media Computindo
[3] Lingga
Wardhana.
2006.
Belajar Sendiri Mikrokontroler
AVR Seri ATMega 8535.
yogyakarta : Andi Yogyakarta.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan hasil
penelitian dalam perancangan dan
pembuatan alat ini, dapat diambil
kesimpulan bahwa alat yang dibuat
ini bisa bekerja dengan baik sehingga
mempermudah pengemudi mobil
mengetahui tingkat bahaya gas
buang dalam mobil yang ditampilkan
melalui LCD dan LED indikator
sehingga pengemudi dapat terhindar
dari bahaya keracunan.

http:// elektronikaelektronika.blogspot.com
http:// en.wikipedia.org
http:// www.atmel.com
http:// www.figaro.com
http:// www.datasheet4u.com
http://abangelektronika.blogspot.com
http://emisigasbuang. blogspot.com

110

Anda mungkin juga menyukai