Anda di halaman 1dari 1

3.

Keterlibatan Emosional dengan Penerima Pelayanan


Bekerja melayani orang lain membutuhkan banyak energi karena harus bersikap sabar dan
memahami orang lain dalam keadaan krisis, frustrasi, ketakutan, dan kesakitan (Freudenberger
dalam Farber, 1991; Maslach, dalam Sutjipto, 2001). Pemberi dan penerima pelayanan turut
membentuk dan mengarahkan terjadinya hubungan yang melibatkan emosional, dan secara tidak
disengaja dapat menyebabkan stres emosional karena keterlibatan antarmereka dapat
memberikan penguatan positif atau kepuasan bagi kedua belah pihak, atau sebaliknya.
Umumnya, selama bekerja pemberi pelayanan sering menghadapi klien yang bermasalah,
misalnya ketidakmampuan, kegagalan dalam tes, kesulitan belajar atau kesulitan lainnya. Dalam
hal ini, pemberi layanan tersebut dituntut untuk membantu, memperhatikan, dan peka terhadap
kebutuhan mereka. Fokus perhatian pada permasalahan yang secara terus menerus dan dalam
jangka waktu yang lama merupakan potensi terhadap berkembangnya pandangan negatif dan
sinis terhadap klien, yang pada akhirnya dapat menimbulkan sindrom burnout.

Anda mungkin juga menyukai