Anda di halaman 1dari 3

Isteri Penghuni Syurga

azzam-munajatcinta.blogspot.com /2012/12/isteri-penghuni-syurga.html
Isteri Penghuni Syurga

Isteri Penghuni Syurga


Rasulullah s.a.w bersabda: Isteri yang menjadi penghuni syurga adalah yang benar kasih sayangnya,
subur (banyak anaknya), mudah minta maaf kepada suaminya (bila salah/keliru), dan bila bersalah
atau disakiti dia mendekati suaminya dan memegang tangannya seraya berkata, demi Allah aku tidak
akan memejamkan mata (tidur) sampai kamu redha dan memaafkan aku.
(Hadith Riwayat An Nasai dari Ibnu Abbas r.a)
Istri Sholehah berdasarkan
Al Quran dan hadis

1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri
kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali
kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan
tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha. (HR.
An-Nasai).
2. Taat kepada suaminya selama tidak bertentangan dengan Allah dan Rasulnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Sebaik-baik wanita (istri) adalah yang ketika
engkau memandangnya akan membuatmu bahagia. dan jika diperintah, dia akan mentaatimu. dan jika
engkau tidak bersamanya, dia akan menjagamu dalam dirinya dan menjaga apa-apa yang engkau
miliki. (HR Abu Daud, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
3. Berkhidmat kepada suami dengan sebaik-baik pelayanan, seperti menyiapkan makanminum, tempat tidur, pakaiannya, dan lainnya.
4. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati
kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur. Ada yang bertanya kepada beliau: Apakah
mereka kufur kepada Allah? Beliau menjawab: Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak
mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di
antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan
baginya) niscaya dia berkata: Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali. (HR. Bukhari
dan Muslim).
5. Memberikan keteduhan dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya.
Allah SWT berfirman, Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri
kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di
dalam yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.(QS Ar
Rum [30]: 21).
6. Amanah.
Rasulullah bersabda, Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama,
mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah
serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu (HR Hakim).
7. Tidak menyibukkan dirinya dengan ibadah-ibadah sunnah yang dapat menghalangi
suaminya untuk istimta (bersenang-senang) dengannya ketika suaminya sedang berada di
rumah, kecuali bila suaminya mengizinkannya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah)
sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya. (HR. Bukhari dan
Muslim).
8. Melegakan hati suami bila dilihat.
Rasulullah bersabda, Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak
ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah, yaitu taat bila diperintah,
melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya,
ketika suaminya pergi. (HR Ibnu Majah).
9. Selalu berpenampilan baik dan menarik di hadapan suaminya sehingga menyejukkan dan
menyenangkan suami.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaikbaik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya,
bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya (HR. Abu Dawud).

10. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa
alasan yang syari, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut
terhadap berita Rasulullah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah
seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di
langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya. (HR. Muslim).
11. Tidak memberikan Kemaluannya kecuali kepada suaminya.
Al Quran: Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk
mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan
berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan
antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka
terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya
Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (al-Mumtahanah: 12).
Hadis: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Tiga jenis orang
yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada
mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan
orang miskin yang sombong, (HR Muslim).
12. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara
dia dan suaminya.

Anda mungkin juga menyukai