Anda di halaman 1dari 27

P

E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

KEBIJAKAN PEMBERIAN
TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI
P EGAWAI N EGERI S IPIL DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN WONOGIRI

BAGIAN ORGANISASI DAN


KEPEGAWAIAN SETDA KABUPATEN
WONOGIRI

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

PERATURAN BUPATI WONOGIRI


NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG
PEMBERIAN TAMBAHAN
PENGHASILAN BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL BERDASARKAN
BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN
WONOGIRI

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

1.
2.
3.
4.
5.

6.

UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian


UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah
Permendagri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis
Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

bahwa dalam upaya meningkatkan kinerja


dan
pelayanan kepada masyarakat, Pegawai
Negeri Sipil dapat diberikan tambahan
penghasilan berdasarkan pertimbangan yang
objektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Pemberian Tambahan Penghasilan untuk


meningkatkan kinerja dan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Tambahan penghasilan PNS diberikan berdasarkan pada :


Pengukuran kinerja/efektifitas jabatan (EJ) tiap jabatan;
Bobot Resiko Dan Tanggung Jawab (RTJ);
Indeks Besaran Rupiah yang disepakati (Rp. 10.000,-);
Nilai Koefisien (0,01);
Unsur Kedisiplinan PNS (Kehadiran).

EFEKTIFITAS JABATAN
( EJ )
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Merupakan pengukuran kinerja yang diukur melalui


teknik penghitungan Analisis Beban Kerja (ABK)
yang profesional, objektif, transparan, proporsional
dan rasional sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

BESARAN / BOBOT RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB


(RTJ)
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

RTJ JFU & Struktural didasarkan atas :


a. ruang lingkup
b. dampak resiko
c. level organisasi
d. wewenang penyeliaan
e. hubungan organisasi / personal
f. kesulitan dalam pengarahan / pekerjaan,
g. kondisi lainya/situasi khusus pada masing-masing jabatan dalam SKPD
RTJ JFT didasarkan atas :
a. pengetahuan yang dibutuhkan
b. pengawasan penyelia
c. pedoman
d. kompleksitas
e. ruang lingkup
f. dampak
g. hubungan personal
h. tujuan hubungan
i. persyaratan fisik dan lingkungan pekerjaan

INDEKS BESARAN RUPIAH (IBR)


P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Indeks besaran rupiah (IBR), yaitu nilai rupiah sebagai


dasar untuk menentukan tambahan penghasilan yang
disesuaikan dengan kemampuan daerah dan IBR yang
ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

NILAI KOEFISIEN PEMBAGI


( KOEF )
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Nilai koefisien pembagi (koef) yang disepakati , yaitu


bilangan pembagi yang bersifat tetap yang
besarannya berdasarkan kesepakatan sesuai
kemampuan keuangan daerah dan koef dalam
pemberian tambahan penghasilan disepakati
sebesar 0,01 (nol koma nol satu)

UNSUR KEDISIPLINAN
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Unsur kedisiplinan PNS dinilai berdasarkan hasil


rekapitulasi kehadiran PNS yang dilaksanakan
oleh masing-masing SKPD setiap bulan.
Unsur kedisiplinan PNS diperhitungkan dengan
ketentuan bahwa PNS yang tidak hadir atau tidak
masuk kerja dikurangi sebesar 4% (empat
perseratus) per hari dari besarnya tambahan
penghasilan yang ditetapkan

Lanjutan

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Tambahan penghasilan PNS diperoleh dari :


Perkalian antara jumlah bobot beban kerja jabatan
( pengukuran kinerja / efektifitas jabatan (EJ) tiap jabatan per
bulan dikali bobot resiko dan tanggung jawab (RTJ) dibagi nilai
koefisien (koef) ) dikalikan dengan indeks besaran rupiah (IBR)
yang disepakati, kemudian dikurangi 4 % (empat perseratus)
per hari ketidakhadiran dari tambahan penghasilan yang
ditetapkan dan dikurangi pajak penghasilan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku :
apabila perolehan tambahan penghasilan PNS kurang dari
atau sama
dengan dari tambahan penghasilan yang ditetapkan
apabila perolehan tambahan penghasilan PNS lebih dari
tambahan
penghasilan yang ditetapkan
Jumlah bobot beban kerja jabatan yang ditetapkan
sebagaimana

JENIS KETIDAKHADIRAN PNS :


P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Berkaitan dengan pemberian Tamsil, jenis ketidakhadiran dapat


dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu :
a.Jenis ketidakhadiran PNS yang mendapatkan pengurangan 4% per hari
dari besarnya tambahan penghasilan yang ditetapkan adalah segala
bentuk ketidakhadiran PNS dengan alasan-alasan yang tidak berkaitan
dengan urusan/tugas kedinasan, seperti ijin sakit, ijin tidak masuk kerja,
tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas dan lain-lain yang
sejenis;
b.Apabila ketidakhadiran PNS karena dinas luar/tugas luar/perjalanan
dinas, maka PNS yang bersangkutan tidak termasuk mendapatkan
pengurangan sebesar 4% per hari dari besarnya tambahan penghasilan
yang ditetapkan, bahkan tetap dihitung kinerjanya dan ditulis dalam KKJ
dengan norma waktu efektif dalam satu hari penuh maksimal sebesar
330 menit per hari;
c.Apabila ketidakhadiran PNS karena cuti dan Diklat/Bintek/sejenisnya,
maka PNS yang bersangkutan juga tidak termasuk yang mendapatkan
pengurangan sebesar 4% per hari dari besarnya tambahan penghasilan
yang ditetapkan, tetapi pada hari dan tanggal PNS yang bersangkutan
cuti atau mengikuti Diklat/Bintek/sejenisnya tidak dihitung sebagai
bekerja/tidak ditulis dalam Kertas Kerja Jabatan (KKJ) dengan kata lain
penghitungan tambahan penghasilan pada hari dan tanggal cuti dan
Diklat/Bintek/sejenisnya dihentikan.

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Tambahan penghasilan diperhitungkan setiap bulan


setelah secara nyata-nyata PNS melaksanakan
tugas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Wonogiri
Pelaksanaan tugas PNS ditunjukkan dengan kertas
kerja (KKJ) yang ditandangani / diparaf oleh atasan
langsung PNS yang bersangkutan
Atasan langsung PNS yang bersangkutan
bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugas
(bukti data dukung yang relevan) PNS bawahannya
Kertas kerja (KKJ) sebagai dasar pengukuran
kinerja / efektifitas jabatan (EJ)

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Pengukuran kinerja/efektifitas jabatan


(EJ) melalui pengisian KKJ tidak berlaku
pada :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kepala SKPD;
Assisten Sekretaris Daerah;
Staf Ahli Bupati;
Kepala Bagian Sekretariat Daerah;
Lurah;
Kepala Unit Pelaksana Teknis;
Sekretaris Pribadi Bupati (Ajudan) dan Sekretaris Pribadi
Wakil Bupati (Ajudan);
h. Sekretaris Pimpinan Sekretaris Daerah dan Assisten
Sekretaris Daerah;
i. Ajudan Ketua DPRD dan Sekretaris Pimpinan pada
Sekretariat DPRD;
j. Pengemudi Bupati/Wakil Bupati/Unsur Pimpinan
DPRD/Kepala SKPD/ Assisten Sekretaris Daerah;
k. Jabatan Fungsional Tertentu (EJ JFT berdasarkan jenjang
jabatan yang merupakan bilangan konstanta yang
disepakati).

KRITERIA
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

a. PNS yang berhak menerima


tambahan penghasilan adalah PNS
di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Wonogiri.
b. Bagi PNS yang mutasi dari luar
Pemerintah Kabupaten Wonogiri,
tambahan penghasilan diberikan
pada bulan ketiga terhitung mulai
PNS tersebut secara nyata-nyata
melaksanakan tugas.

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

TAMSIL TIDAK DIBERIKAN KEPADA :

a. Calon PNS;
b. PNS dengan jabatan Guru dan
Pengawas Sekolah;
c. PNS Pemerintah Kabupaten
Wonogiri yang menjalankan tugas di
luar Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Wonogiri.

MEKANISME PEMBERIAN TAMSIL


P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

1. Tahapan pemberian dana tambahan penghasilan :


a. Pencermatan/penelitian dan verifikasi data pengukuran
kinerja;
b. Pembayaran dana tambahan penghasilan.
2. Kepala SKPD wajib melakukan verifikasi data PNS di
lingkungan kerjanya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam Perbup Nomor 84 Tahun 2013
3. Kepala SKPD melakukan verifikasi data meliputi Kertas Kerja
Jabatan, Formulir Data Pengukuran Kinerja Tahunan, Daftar
Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Bulanan dan Daftar
Penerimaan Tambahan Penghasilan (sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V, VI, VII dan VIII Perbup Nomor 84 Tahun
2013)
4. Dalam melakukan verifikasi, Kepala SKPD wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di dalam
SKPD yang bersangkutan maupun antar unit lain yang
terkait, guna memperoleh hasil yang akurat dan obyektif
serta menggambarkan kondisi senyatanya.

Lanjutan
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

5. Kepala SKPD bertanggung jawab penuh atas pembayaran


dana tambahan penghasilan bagi PNS di Lingkungan SKPD
yang bersangkutan
6. Pembayaran dana tambahan penghasilan wajib melalui
proses pencermatan/penelitian dan verifikasi data
pengukuran kinerja pegawainya
7. Kepala SKPD mengajukan surat permohonan pembayaran
dana tambahan penghasilan yang ditujukan kepada Kepala
DPPKAD dengan dilengkapi :
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab;
b. Daftar Penerimaan Tambahan Penghasilan.
8. Permohonan pembayaran diajukan setiap bulan dan bagi PNS
golongan III dan golongan IV dikenakan Pajak Penghasilan
Pasal 21

PELAPORAN DATA PENGUKURAN KINERJA


P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

1. Kepala SKPD bertanggung jawab atas pelaporan


data pengukuran kinerja PNS di lingkungan
kerjanya.
2. Setiap bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan,
Kepala SKPD wajib menyampaikan hasil laporan
data pengukuran kinerja kepada Sekretaris
Daerah c.q. Kabag. Orpeg Setda, yang meliputi :
a. Daftar Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Bulanan;
b. Daftar Penerimaan Tambahan Penghasilan.
3. Kepala SKPD wajib menyampaikan laporan
rekapitulasi data pengukuran kinerja tahunan
pada setiap awal tahun anggaran kepada
Sekretaris Daerah c.q. Kabag. Orpeg Setda

PENGHENTIAN TAMBAHAN PENGHASILAN


P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Tambahan penghasilan dihentikan


pembayarannya apabila PNS yang
bersangkutan :
a.Tugas belajar;
b.Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan;
c.Cuti;
d.Bebas Tugas (BT); dan
e.Dibebastugaskan dari jabatan organiknya.

KETENTUAN LAIN-LAIN
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

1. JFU pada UPT. Disdik Kecamatan, SMP, SMA dan SMK pada Disdik, UPT.
Puskesmas dan Rawat Inap pada Dinkes, dan JFU pada Dinas/Badan yang
penempatan tugasnya di wilayah kecamatan (dinas gabungan) jumlah
bobot beban kerja jabatan disesuaikan dengan jumlah bobot beban kerja
JFU pada Kecamatan dan Kelurahan.
2. Pelaksanaan tugas PNS bagi JFU pada Dinas/Badan yang penempatan
tugasnya di wilayah kecamatan (dinas gabungan) ditandatangani oleh
Camat atau Sekretaris Camat di wilayah Kecamatan yang
bersangkutan.
3. Perolehan daftar kehadiran bagi PNS yang penempatan tugasnya di
wilayah kecamatan (dinas gabungan) terlebih dahulu wajib diketahui
oleh Camat atau Sekretaris Camat di wilayah kecamatan yang
bersangkutan.
4. PNS dalam melaksanakan tugas di luar tugas pokok dan fungsinya,
merupakan tugas tambahan yang besaran efektifitas jabatan (EJ) nya
diakui sebesar 10 % (sepuluh perseratus) dari jumlah efektifitas
jabatan (EJ) tugas tambahan.

Lanjutan
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

5. Dalam hal untuk kelancaran pelaksanaan Perbup Nomor 84 Tahun


2013, Kepala UPT/Lurah dapat melaksanakan
pencermatan/penelitian dan verifikasi data pengukuran kinerja,
mekanisme Pembayaran dana tambahan penghasilan dan
Pelaporan Data Pengukuran Kinerja atau dengan kata lain dapat
melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17 Perbup Nomor 84 Tahun
2013.
6. Pemberian Tamsil bagi Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bagian dan
Kepala Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran
Mangun Sumarso dibayarkan sebesar 50 % (lima puluh
perseratus) dari total hasil penghitungan tambahan
penghasilan.
7. Tambahan Penghasilan PNS pada Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Soediran Mangun Sumarso dihentikan pembayarannya apabila
Peraturan Bupati tentang Remunerasi sudah ditetapkan dan
diundangkan.
8. Pada saat Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2013 mulai berlaku,
maka pelaksanaan pemberian uang sidang/rapat/Pansus bagi PNS
paling banyak 5 (lima) kali untuk setiap kegiatan dalam satu tahun

KETENTUAN PERALIHAN
P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka


Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011
tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Wonogiri (Berita Daerah Kabupaten
Wonogiri Tahun 2011 Nomor 44) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 11
Tahun 2011 Perubahan Atas Peraturan Bupati
Wonogiri Nomor 10 tahun 2011 tentang Pemberian
Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri (Berita
Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 Nomor
111) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

P
E
M
K
A
B
W
O
N
O
G
I
R
I

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI

Anda mungkin juga menyukai