Anda di halaman 1dari 48

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan

PT. Kaltim Prima Coal


Samarinda, 24 April 2014

Pengelolaan Lingkungan PT . KPC

Outline
Landasan Hukum
Konsep Penambangan PT KPC
Kebijakan Lingkungan
Pemeriksaan / Audit Lingkungan
Implementasi Pengelolaan Lingkungan

LANDASAN HUKUM
Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)*
Peraturan Perundangan, Kep. Men yang
merupakan turunan dari UU 32/2009
Peraturan terkait lainnya (ESDM & Kehutanan)

Proses Penambangan
Pemboran & Peledakan
Tanah Penutup

Penyebaran Lapisan
Tanah Atas

Penanaman Kembali

B IN
TA
NO
L
/G O
GC
.3 H
3
DR
AW
NB
YD
RT
A
F IN
GS
E IC
T

Penimbunan
Tanah Penutup

N
OP
-& -T

D
RW
AN
BD
YR
AF
T
N
I S
GC
EO
T
I P
N
- T
-&
IB N
T
AN
GL
G
/O 3
OC
.H 3

Pemindahan Tanah
Penutup

Pemboran & Peledakan


Batubara

Pembersihan Lahan
Pemindahan Lapisan Tanah
Atas

LAPISAN BATUBARA

Pengapalan
Penyiapan Batubara

Penimbunan
Batubara
Ban Berjalan

Kebijakan Lingkungan







Kepatuhan pada peraturan terkait


Pencegahan pencemaran
Mengembalikan area tambang ke
dalam kondisi yang aman stabil
dan produktif
Menjaga keanekaragaman hayati
Pelaksanaan upaya konservasi air
dan energi
Peningkatan Berkesinambungan

Aspek Lingkungan Penting


 Reklamasi dan rehabilitasi
 Hidrokarbon dan limbah
 Kualitas air termasuk pengelolaan
air asam tambang dan kontrol erosi
 Kualitas Udara, termasuk
kebisingan dan getaran

Audit dan Inspeksi

Pola pikir kegiatan: ISO 14001


Plan Do Check Act (PDCA)

Plan

Act

CONTINUAL
IMPROVEMENT

Check

Do

Plan: Merencanakan tujuan, sasaran dan


program untuk mencapai hasil yang
sesuai dengan kebijakan lingkungan dan
peraturan perundang-udangan
Do: Mengimplementasikan program yang
direncanakan
Check: Memantau dan mengukur
pencapaian program terhadap kebijakan
lingkungan, tujuan, sasaran, peraturan
Act: Mengambil langkah-langkah
perbaikan kinerja sistem manajemen
secara berkesinambungan

Continual Improvement: Proses yang berjalan secara terus-menerus untuk


meningkatkan kinerja lingkungan dengan memperbaiki dan meningkatkan sistem
pengelolaan lingkungan secara menyeluruh sehingga secara konsisten dapat
memenuhi persyaratan pemeliharaan lingkungan
EHT-S

Sistem Manajemen Lingkungan


ISO 14001:2004
Continual
improvement

Kebijakan Lingkungan & Pembangunan


Berkelanjutan (MSE 0.02)
Tinjauan Management (MSE 4.01)

Pemantauan
AMDAL
 Laporan Pelaksanaan
RKL-RPL
 Laporan Pengelolaan
Limbah B3
 Laporan Kemajuan
Reklamasi
 Laporan Pelaksanaan
Penutupan Tambang

Perencanaan
EMS ISO 14001
 Pemantauan Kinerja
Lingkungan (MSE 3.01)
 Tindakan Perbaikan dan
pencegahan (MSE 3.02)
 Sistem Management Audit
(MSE 3.04)

AMDAL

EMS ISO 14001








 Penilaian Resiko
Lingkungan (MSE1.01)
 Identifikasi Peraturan
(MSE1.02)
 Objective, Target Program
(MSE1.03)

ANDAL
RKL-RPL
UKL-UPL
RKTTL
Rencana Reklamasi
Rencana Penutupan
Tambang

Pelaksanaan
AMDAL

EMS ISO 14001

 Prosedur Pengelolaan
 Metode kerja & Kontrol Kondisi
Hidrokarbon &
(MSE2.06)
limbah
 Penanganan Kondisi Darurat
EHT-S
 Rehab. Spesifikasi
(MSE2.08)

Aspek Lingkungan Penting


 Reklamasi dan rehabilitasi
 Kualitas air termasuk pengelolaan air asam
tambang dan kontrol erosi
 Kualitas Udara, termasuk kebisingan dan
getaran
 Hidrokarbon dan limbah
 Program Pasca Tambang

Rehabilitasi:
Upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi
hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga (PP No
76/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan)

Reklamasi:
Usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi
hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya (PP No 76/2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi
Hutan)
Kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat
berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya (Permen ESDM No
18/2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang)
10

Reklamasi tambang PT KPC


: mengembalikan daerah bekas tambang ke kondisi
yang aman, stabil dan produktif sesuai
peruntukannya

Mei 2010

EHT-S

11

Langkah-langkah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perencanaan
Pengembangan bibit tanaman
Pengambilan tanah
Pembentukan lapisan penutup
Penyebaran tanah
Penggaruan dan pembuatan saluran air
Penanaman, perawatan dan pemanfaatan
Pemantauan
12

Pengembangan Bibit Tanaman

Luas: 3 hektar
Koleksi bibit: 67 spesies, 33 diantaranya spesies lokal dari hutan sekitar
Produksi: 30,000 bibit/bulan
Kerjasama dengan community melalui Mitra Tani untuk produksi 10,000
bibit/bulan

13

Strategi Penanaman &


Pemeliharaan Areal Reklamasi
1. Penanaman tanaman penutup tanah
(cover crop)
pengendalian erosi unsur hara tanah
peningkatan kandungan organik
tanah
2. Penanaman tanaman pelindung dan
buah-buahan
menciptakan iklim mikro yang stabil
ketersediaan tanaman buah-buahan
3. Penanaman tanaman Dipterocarpaceae
menciptakan kembali ekosistem yang
menyerupai hutan semula
4. Pemeliharaan tanaman dilakukan
sebanyak 3 kali dalam satu tahun, berupa:
penyiangan, penggemburan tanah,
pemberian pupuk dan pemangkasan

Penyebaran tanah

Tanah sangat penting sebagai media tumbuh tanaman


Ketebalan penyebaran tanah adalah 1 meter
EHT-S

15

Penggaruan dan pembuatan saluran air

 Penggaruan dilakukan tegak lurus arah


kemiringan lereng, untuk mencegah
timbulnya erosi permukaan yang dapat
melarutkan zat organik yang ada dalam
tanah
 Saluran air dibuat untuk menangkap
aliran permukaan yang terjadi dan
mengarahkannya pada tempat yang
aman, sehingga tidak terjadi erosi
 Drainase sangat diperlukan untuk
mencegah terjadinya erosi

EHT-S

16

Penanaman dan perawatan


1. Penanaman tanaman penutup tanah (cover crop)
2. Penanaman tanaman pelindung dan buah-buahan
3. Penanaman tanaman Dipterocarpaceae
Komposisi jenis tanaman: 25 50 jenis/hektar
Pioner
: 40 %
Primer
: 40 %
Wild Life
: 20 %

EHT-S

17

Tanaman buah di daerah reklamasi


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Species Name
Eugenia grandi
Eugenia sp.
Kenitu
Alpukat hutan
Sandoricum koetjape
Keledang
Artocarpus elasticus
Dopar
Dracontomelon dao
Durio assitifolia
Durio exileyanus
Durio kutejensis
Durio zibhetinus
Lancium spp.
Mangifera foetida
Ptelobium lobatum
Cleydepos
Artocarpus heterophyllus
Buah Seragam
Garcinia sp.
Mangifera indica
Mangifera odorata
Nephelium mutabile
Anona moricata
Zisygium polyanthum

Category
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife
Wildlife

Local Name
Jambu Hutan
Jambu-jambu
Kenitu
Alpukat hutan
Kecapi
Keledang
Cempedak
Dopar
Sengkuang
Durian Burung
Lahong
Lai
Durian
Langsat hutan
Wanyi
Jengkol
Nangka hutan
Buah Seragam
Manggis
Mangga
Mangga
Meretam
Sirsak
Salam

EHT-S

18

Pemantauan
Program pemantauan daerah rehabilitasi bertujuan
untuk :
1. mengevaluasi perkembangan daerah rehabilitasi
2. memastikan perkembangan daerah rehabilitasi
mengarah kepada terbentuknya kembali
ekosistem yang secara fungsi dan struktur dapat
memenuhi kriteria keberhasilan daerah
rehabilitasi.

EHT-S

19

SISTIM PENGELOLAAN AIR TAMBANG


Lokasi Kegiatan Penambangan & Pengolahan
Area
Penambangan

Timbunan OB

Timbunan Topsoil

ROM
Stockpile

Stockpile
Hasil Pengolahan

Sistem Pengendali
Kolam Pengendap Bertingkat, Perawatan Kolam, Pengolahan, Rehabilitasi

Titik Penaatan *)
*) Baku Mutu Effluent :
Kepmen LH 113/2003
Perda Kaltim 02/2011
Titik penaatan:
Izin Bupati Kutai Timur

Sumber Air Permukaan Alamiah

Perencanaan tambang & pengelolaan air


Design kolam baru / Rencana perawatan
Konstruksi/Perawatan

Bagan Alir
Pengelolaan Air

Penilaian kesesuaian terhadap rencana


T

Sesua
i? Y
Dapatkan izin dari pemerintah
Pemantauan kualitas air
Pengolahan data
Audit lapangan oleh
stakeholders

Pelaporan ke stakeholders
T

> BML

Peninjauan operasi

Sesua
i?
Y

Pelaporan ke management & evaluasi menyeluruh


Y

Perbaikan?

T
Penyimpanan data dan dokumen pendukung lainnya

Pengujian AAT di KPC

Crushing

Pulverizing

Weight

Overnight

Analyzing

Water Treatment dan Maintenance Kolam

Pemberian Kapur & Alum

Pengerukan Sedimen di Kolam


HT-S

Menggunakan excavator

Menggunakan dredging

Pengelolaan Kualitas Udara


SUMBER

PENGELOLAAN

PEMANTAUAN

Dust Supression System

Penyiraman Jalan

24

Pemantauan Kualitas Udara Ambien di Pemukiman


bersama Pemerintah dan Masyararakat

Pemantauan di Kp. Tator - Sangatta


Pemantauan di Sepaso Barat - Bengalon

Pemantauan di Sekerat - Bengalon

Pemantauan di Swarga Bara - Sangatta


25

KONSEP PENGELOLAAN HIDROKARBON







Bengkel dan tempat pencucian yang standard


Tangki dan Tanggul (bunding) Standard
Separator/perangkap oli.
Dilengkapi dengan:
Prosedur Pengelolaan Hidrokarbon (HMP)
Pemeriksaan Berkala
Prosedur keadaan darurat (penanganan
tumpahan dan system pelaporan)
Peralatan penanganan tumpahan hidrokarbon
EHT-S

26

HYDROCARBON MANAGEMENT

STORAGE, BUNDING DAN FASILITASNYA

EHT-S

27

Penyimpanan dalam jumlah kecil

EHT-S

28

HYDROCARBON MANAGEMENT

Bengkel dan Wash Pad

29

PENGELOLAAN LIMBAH KPC


LIMBAH

LIMBAH NON B3

LIMBAH B3
Penyimpanan Berizin

Program 3 R

Pemanfaatan Internal Berizin


Pengolahan Internal
TPA
Pengolahan Pihak Ketiga Berizin

Perbedaan antara mengelola limbah B3 dan limbah non B3 adalah dari


perizinannya
Mengelola limbah B3, mulai dari menyimpan, mengolah, menfaatkan hingga
mengirim ke pihak ketiga berizin harus dilengkapi dengan perizinan yang sesuai
dan masih berlaku

TPS SANGATTA NORTH

C. PENGOLAHAN INTERNAL LIMBAH B3


1. INSINERASI / PEMBAKARAN LIMBAH B3

 Berdasarkan izin Kep. MENLH No. 276/2010


 Limbah B3 yang diinsinerasi adalah limbah majun beroli, filter beroli, dan limbah medis

2. BTU (BIOREMEDIATION TREATMENT UNIT)

 Berdasarkan izin Kep. MENLH No. 184/2010


 Fasilitas untuk mengolah tanah/lumpur terkontaminasi minyak

Flow of Waste Transfer and Shipping

Internal
Manifest

Hazardous waste
balanced sheet

External
Manifest

PENGELOLAAN LIMBAH NON B3 dengan PROGRAM 3 R


1. Pemanfaatan Sampah
Kayu

2. Pemanfaatan Sampah Kardus

3. Pemanfaatan Sampah Plastik

EHT-S

EHT-S

36

Peternakan Sapi Terpadu (PESAT)

EHT-S

37

 2004: 10 (ten) species, i.e.: Elaies guineensis (Palm oil), Arenga pinata
(Sugar palm), Aleurites moluccan (Candlenut fruit), Artocarpus communis
(Breadfruit), Anacardium occidentale L (Cashwe), Gnetum Gnemon L
(Melinjo), Durio spp (Durian var. Sitokong), Durio kutejensis (Durian Lei),
Theobroma cacao (Cacao) dan Coffe spp (Coffee)
 Sawit: 59.70 hektar, 5 hektar telah dipanen; Karet 78.92 hektar

EHT-S

38

Memberdayakan kolam Sangatta North


(Telaga batu Arang) sebagai kolam untuk
wisata perairan.
Beberapa fasilitas telah dibangun di areal
kolam Telaga Batu Arang yaitu: areal
bermain untuk anak-anak (Play Ground),
aula, beberapa gazebo, fasilitas MCK,
dermaga perahu dan lapangan futsal

Penaburan ikan 12,000 ekor (patin jambul dan


mas) & 4,000 ekor nila 24 Juni 2013

Telaga Batu Arang

Fasilitas yang dibangun :


1. Peternakan Sapi
2. Rumput Gajah
3. Area Penggembalaan
4. Ternak Lebah Madu
5. Mining Information
Center

Oct 2013

27/01/2014

Des 2013

Oct 2013
27 January 2014

Info Progress Perkembangan Lebah


Jenis Lebah Melivera
Awal pengembangan sebanyak 50 stup
Kondisi lebah hingga saat ini sedang kondisi adaptasi dan
peremajaan ratu lebah
Kondisi saat ini menunjukkan perkembangan yang positif
untuk dikembangkan
Tantangan adalah pola hujan yang tidak teratur sehingga
mempengaruhi persediaan pakan
Perlu menanam tanaman penghasil tepung sari/nektar
diantaranya : jagung
Diharapkan 6 bulan ke depan bisa mendapatkan hasil panen
lebah

TERIMA KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai