Anda di halaman 1dari 1

Awal mula aku melihat dia, sewaktu semester 2 kelas 2 SMA.

Dia adalah siswi

pindahan dari Jakarta. Dia masuk kelas IPA, berbeda dengan diriku yaitu kelas IPS. Orangnya
cantik, putih, rambutnya panjang, dan senyumnya manis sekali. Seiring dengan berjalannya
waktu mulai timbul rasa ingin mengenal dia lebih dekat, tetapi aku hanya berani memandang
tanpa berani menyapanya langsung, aku merasa senang kalau dia membalas menatapku kembali.
Hampir selama dua bulan, aku selalu memperhatikan apa yang dia lakukan, dia cewek yang
pintar, baik, dan dia juga rajin beribadah. Semua sikap dan kepribadiannya membuat aku
semakin kagum dengan dirinya. Aku berusaha memberanikan diri untuk menyapa dan berbicara
langsung kepada dia dan berharap dengan pembicaraan itu menjadikan aku dan dia lebih akrab.
Hari itu sangat menyenangkan bagi ku, kerena jam pelajaran hari itu kosong, aku sengaja lewat
depan kelasnya, akan tetapi apa yang aku harap tidak seindah dari kenyataannya, sewaktu ingin
melihat dia ternyata dia sedang berbicara dengan seorang cowok, hati ini terasa sakit, walaupun
saya belum pernah merasakan cinta, tapi aku bisa tahu bagaimana rasa sakit kalau melihat orang
dikagumi sedang berduaan dengan cowok lain, hari itu aku hanya bisa menahan rasa sedih dan
berfikir mungkin si cowok itu hanya temannya, tetapi,lama kelamaan hati ini semakin sakit karna
semakin sering melihat dia ngobrol dengan cowok itu. aku hanya bisa menahan perasaan sakit
ini. semakin lama dia semakain akrab dengan si cowok. dan rasa keingintahuanku begitu
besarnya sehingga muncul dipikiranku untuk mencari tahu sebenarnya ada apa diantara mereka.
Kemudian aku berusaha mencari tau lewat teman sekelasya, dan setelah mendengar jawabannya,
hati ini terasa mati, antara percaya apa tidak, karena mendengar dia sudah berpacaran dengan si
cowok itu, sakit,,, hati ini benar-benar sakit, tapi aku hanya bisa menahan dan bingung harus
bagaimana , aku hanaya berfikir mungkin dia tercipta bukan untukku. dan aku berusaha untuk
melupakanya walaupun sangat sulit bagiku.

Anda mungkin juga menyukai