pada
dijelaskan
beberapa
sifat
dasar
pada
komponen
elektronika.
Umumnya, komponen elektronika terdiri dari bahan Carbon, Logam, Mika, Keramik dan dari
bahan semikonduktor seperti Silikon, Germanium dan sebagainya. Umumnya komponen
elektronika dibagi atas dua bahagian, yaitu komponen aktif (membutuhkan catu daya) dan
pasif (tidak membutuhkan catu daya). Pada bagian ini, kita akan membahas tentang
komponen elektronika pasif terlebih dahulu, yaitu diantaranya adalah Resistor, Kapasitor C ,
Induktor , Dioda, Transformator, dan sebagainya.
BAGIAN INTI
Setiawan Evanda Robby Pranasta ialah mahasiswa Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang
2. Dioda
Umumnya dioda mempunyai dua kutub, anoda dan katoda, yang digunakan pada
rangkaian elektronika adalah sebagai penyearah, yaitu seperti pada penyearah
gelombang arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Komponen diode
umumnya berbentuk silinder kecil dan mempunyai lingkaran yang berwarna hitam
untuk menunjukkan posisi garis seperti pada lambang dioda. Sedangkan untuk dioda
yang lain, posisi garis tidak ada sehingga untuk menentukan kutub-kutubnya harus
dilihat pada lembaran data, Data sheet.
3. Kapasitor
4. Transformator (Transformer/Trafo)
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk
DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang
terdapat pada rangkaian adaptor. Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi
elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan
Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator
sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah
diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC)
yang harus diproses selanjutnya.
2. Jenis-jenis PLC
Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini. secara umum PLC dapat
dibagi menjadi tiga kelompok besar:
1. PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC ini
kurang dari 32 terminal .
2.
PLC mini. Katagori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah
input/output antara 32 sampai 128 terminal.
3.
PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat
dikatagorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128
terminal.
Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut
pada umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah input/output pada
PLC tersebut maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas.
3.
Power Supply, (2) CPU (Central Processing Unit) yang didalamnya terdapat prosesor, dan
memori, (3) Modul Masukan (Input Modul), dan Modul Keluaran (Output Modul), dan (4)
Perangkat Pemrograman
1. Catu Daya (Power Supply).
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponenkomponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC,
beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya
merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu.
2. CPU ( Central Processing Unit ).
CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor, (2)
Memori dan (3) Catu Daya ( Power Supply )
Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC , fungsi utama adalah mengatur tugas
pada keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi
program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan
mengatur nilai output, memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis,
manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat
lain.
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan
dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat
membantu dalam memahami cara kerja PLC.
Secara umum memori dapat dibagi dua kategori: Volatile ( mudah hilang ) dan
Nonvolatile, program atau data pada memori volatile akan hilang jika catu daya PLC mati.
Memori ini juga dikenal dengan nama RAM ( Random Acces Memory ). Dalam sebagian
PLC memori jenis RAM masih digunakan untuk menyimpan program pengguna
( aplikasi ) dengan menggunakan baterai sebagai back up daya jika catu daya mati.
Adapun sifat dari memori nonvolatile yaitu program atau data yang tersimpan di dalamnya
tidak akan hilang walaupun catu daya PLC mati, yang termasuk kategori ini adalah :
3. Modul Masukan dan Modul Keluaran
Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras
masukan dan perangkat keras keluaran. masukan dan keluaran pada PLC mini umumnya
sudah Built in di PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak
dikehendaki yang dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini
berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras
masukan ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya
masukan dari sensor dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi
tegangan 24 Volt DC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat
dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan opto-isolator.
Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali
antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan
dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara kerjanya sederhana,
perangkat keras masukan akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam
opto-isolator) akibatnya phototransistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan
arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol. Begitu juga sebaliknya, saat sinyal
masukan tidak ada lagi maka LED akan mati dan phototransistor akan berhenti
menghantar sinyal (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu.
Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada modul
masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul keluaran
dihidupkan oleh CPU PLC.
4. Perangkat Pemrograman (Programming Device).
Programming Device adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit)
program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1)
Miniprogrammer atau Programming Console, dan (2) Komputer.
Penutup
Berdasarkan uraian materi diatas menyimpulkan bahwa,
Komponen elektronika sangat berperan besar untuk kebutuhan peralatan industri
contohnya pada pengaplikasian mesin atau peralatan listrik lainya. Komponen elektronika
yang dirakit sesuai aturan dan perencenaan dalam sebuah PCB akan menghasilkan suatu
alat listrik. Kemudian dari alat tersebut kita bisa aplikasikan pada sebuah mesin atau alat
elektronik, misalnya power supply pada PLC.
Daftar Rujukan
Fatekha, RifqiAmalya. 2012. Komponen Elektronika.(online), (http://49012028rifqi.blogspot.
com/2012/10/komponen.html), diakses 17 Maret 2015
Tyo. 2014. Power Supply.(online), (http://komponenelektronika.biz/power supply.html),
diakses 18 Maret 2015
Cristy 2013. Pengertian PLC.(online), (dilihatya.com/1703/pengertian-resistor-menurutpara-ahli), diakses 18 Maret 2015.