Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DALAM APLIKASI PLC

Setiawan Evanda Robby Pranasta


Program Diploma III Teknik Listrik-Politeknik Negeri Malang
www.polinema.ac.id

Abstrak: Penulisan artikel ini bertujuan untuk (1) menjelaskan


komponen elektronika dalam power supply (2) menjelaskan penerapan
power supply pada PLC
Kata kunci: Peran elektronika dalam industri
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sering dijumpai
komponen-komponen listrik dan elektronika. Komponen elektronika tesebut sangat
berpengaruh pada peralatan industri pada zaman yang modern ini. Berdasarkan teori yang ada
sering menyebutkan bahwa tidak ada tegangan maka tidak akan ada arus listrik; bila ada
tegangan berarti terdapat medan listrik. Besar arus listrik akan tergantung pada besar
tegangan yang diberikan kepada bahan atau komponen yang dilaluinya. Hubungan antara
besar arus dan besar tegangan adalah salah satu sifat suatu komponen. Besar arus listrik
dalam komponen elektronik dapat dijelaskan melalui teori dan praktikum, namun terlebih
dahulu

pada

dijelaskan

beberapa

sifat

dasar

pada

komponen

elektronika.

Umumnya, komponen elektronika terdiri dari bahan Carbon, Logam, Mika, Keramik dan dari
bahan semikonduktor seperti Silikon, Germanium dan sebagainya. Umumnya komponen
elektronika dibagi atas dua bahagian, yaitu komponen aktif (membutuhkan catu daya) dan
pasif (tidak membutuhkan catu daya). Pada bagian ini, kita akan membahas tentang
komponen elektronika pasif terlebih dahulu, yaitu diantaranya adalah Resistor, Kapasitor C ,
Induktor , Dioda, Transformator, dan sebagainya.

BAGIAN INTI
Setiawan Evanda Robby Pranasta ialah mahasiswa Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

Analisa komponen elektronika power supply yang sering digunakan di industri


Komponen elektronika sangat penting di dunia industri karena dari komponen
komponen elektronika suatu alat listrik dapat di buat contoh sederhananya adalah power
supply yang sering digunakan sebagai sumber tegangan DC di Industri.
Berikut komponen komponen yang sering digunakan.
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi sebagai pembatas arus.
Besar resistivitas adalah menunjukkan seberapa kuat suatu komponen mampu
menahan kuat arus. Jika resistivitas besar maka daya untuk menahan arus juga besar
sehingga arus menjadi kecil atau tegangan harus besar untuk mendapatkan arus
tertentu.

2. Dioda
Umumnya dioda mempunyai dua kutub, anoda dan katoda, yang digunakan pada
rangkaian elektronika adalah sebagai penyearah, yaitu seperti pada penyearah
gelombang arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Komponen diode
umumnya berbentuk silinder kecil dan mempunyai lingkaran yang berwarna hitam
untuk menunjukkan posisi garis seperti pada lambang dioda. Sedangkan untuk dioda
yang lain, posisi garis tidak ada sehingga untuk menentukan kutub-kutubnya harus
dilihat pada lembaran data, Data sheet.

3. Kapasitor

Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai sifat atau kemampuan


untuk menyimpan muatan elektrik selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor
berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi
perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor
dinyatakan dalam farad. Pengertian lain, kapasitor adalah komponen elektronika yang
dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur dasar sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahanbahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lainlain.

4. Transformator (Transformer/Trafo)
Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk
DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang
terdapat pada rangkaian adaptor. Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi
elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan
Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator
sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah
diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC)
yang harus diproses selanjutnya.

5. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)


Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan
stabil, diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan
sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan
input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda
Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga
dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat),
Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas
kelebihan tegangan).

Penjelasan Prinsip Kerja Power Supply


Arus Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah
dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk Arus
Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan
pendistribusian arus Listrik melalui bentuk arus bolak-balik (AC) merupakan cara yang
paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus DC (Direct Current).
Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita gunakan sekarang ini sebagian besar
membutuhkan arus DC dengan tegangan yang lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh
karena itu, hampir setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian yang berfungsi
untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk

menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian Elektronika-nya. Rangkaian yang


mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC Power. DC Power Supply atau
Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama Adaptor.
Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar
dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah
Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya
kita mengetahui Blok-blok dasar yang membentuk sebuah DC Power Supply atau Pencatu
daya ini. Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) dan Rangkaiannya.

Aplikasi Power Supply Pada PLC


1. Pengertian PLC
PLC (Programmable Logic Controller) ialah rangkaian elektronik berbasis
mikroprosesor yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory
untuk menyimpan instruksi yang berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan fungsi
khusus seperti logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik analog maupun
discrete / digital, untuk berbagai proses permesinan.
PLC jika dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional memilki banyak kelebihan
antara lain :
1. Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan
Mengembangkan sistem kendali, pengembangan sistem yang mudah.
2. Ketahanan PLC jauh lebih baik, Lebih murah.
3. Mengkonsumsi daya lebih rendah,
4. Pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat,
5. Pengkabelan lebih sedikit,
6. Perawatan yang mudah,
7. Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar,
8. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, dan lain-lain.

2. Jenis-jenis PLC
Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini. secara umum PLC dapat
dibagi menjadi tiga kelompok besar:
1. PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC ini
kurang dari 32 terminal .
2.

PLC mini. Katagori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah
input/output antara 32 sampai 128 terminal.

3.

PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat
dikatagorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128
terminal.
Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut

pada umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah input/output pada
PLC tersebut maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas.

3.

Komponen-komponen Utama PLC


Komponen Utama atau perangkat keras penyusun PLC adalah (1) Catu Daya /

Power Supply, (2) CPU (Central Processing Unit) yang didalamnya terdapat prosesor, dan
memori, (3) Modul Masukan (Input Modul), dan Modul Keluaran (Output Modul), dan (4)
Perangkat Pemrograman
1. Catu Daya (Power Supply).
Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponenkomponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC,
beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya
merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu.
2. CPU ( Central Processing Unit ).
CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor, (2)
Memori dan (3) Catu Daya ( Power Supply )
Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC , fungsi utama adalah mengatur tugas
pada keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi

program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan
mengatur nilai output, memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis,
manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat
lain.
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan
dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat
membantu dalam memahami cara kerja PLC.
Secara umum memori dapat dibagi dua kategori: Volatile ( mudah hilang ) dan
Nonvolatile, program atau data pada memori volatile akan hilang jika catu daya PLC mati.
Memori ini juga dikenal dengan nama RAM ( Random Acces Memory ). Dalam sebagian
PLC memori jenis RAM masih digunakan untuk menyimpan program pengguna
( aplikasi ) dengan menggunakan baterai sebagai back up daya jika catu daya mati.
Adapun sifat dari memori nonvolatile yaitu program atau data yang tersimpan di dalamnya
tidak akan hilang walaupun catu daya PLC mati, yang termasuk kategori ini adalah :
3. Modul Masukan dan Modul Keluaran
Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras
masukan dan perangkat keras keluaran. masukan dan keluaran pada PLC mini umumnya
sudah Built in di PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak
dikehendaki yang dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini
berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras
masukan ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya
masukan dari sensor dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi
tegangan 24 Volt DC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat
dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan opto-isolator.
Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali
antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan
dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara kerjanya sederhana,
perangkat keras masukan akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam
opto-isolator) akibatnya phototransistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan
arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol. Begitu juga sebaliknya, saat sinyal
masukan tidak ada lagi maka LED akan mati dan phototransistor akan berhenti
menghantar sinyal (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu.

Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada modul
masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul keluaran
dihidupkan oleh CPU PLC.
4. Perangkat Pemrograman (Programming Device).
Programming Device adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit)
program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1)
Miniprogrammer atau Programming Console, dan (2) Komputer.

Penutup
Berdasarkan uraian materi diatas menyimpulkan bahwa,
Komponen elektronika sangat berperan besar untuk kebutuhan peralatan industri
contohnya pada pengaplikasian mesin atau peralatan listrik lainya. Komponen elektronika
yang dirakit sesuai aturan dan perencenaan dalam sebuah PCB akan menghasilkan suatu
alat listrik. Kemudian dari alat tersebut kita bisa aplikasikan pada sebuah mesin atau alat
elektronik, misalnya power supply pada PLC.

Daftar Rujukan
Fatekha, RifqiAmalya. 2012. Komponen Elektronika.(online), (http://49012028rifqi.blogspot.
com/2012/10/komponen.html), diakses 17 Maret 2015
Tyo. 2014. Power Supply.(online), (http://komponenelektronika.biz/power supply.html),
diakses 18 Maret 2015
Cristy 2013. Pengertian PLC.(online), (dilihatya.com/1703/pengertian-resistor-menurutpara-ahli), diakses 18 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai