Diagnosa Keperawatan 4 Dispagia
Diagnosa Keperawatan 4 Dispagia
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan saluran
pencernaan.(disfagia)..
Tujuan dan kriteria hasil
Inrvensi
Rasional
Tujuan
:
klien
akan - Timbang BB dan porsi- Untuk mengetahui Berat badan
mempertahankan
kebutuhan makan.
Pantau
masukannutrisi yang tidak adekuat
makanan setap hari
Kriteria hasil : Membuat
- Identifikasi pasien yangpilihan diit untuk memenuhi
mengalami mual/ muntah
kebutuhan nutrisi dalam
yang diantisipasi
situasi individu, menunjukkan
- Berikan diet nutrisi
peningkatan
BB
dan
seimbang
(misalnyapenyembuhan jaringan atau
semikental atau makanan
insisi sesuai waktunya.
halus) atau makanan
pasien.
Mengidentifikasi
/defisiensi nutrisi
Mual /muntah
sebelum
kekuatan
psikogenik
kemoterapi
mulai
dijual)
makanan
yang
indikasi.
- Kolaborasi :
-
berikan
sesuai
obat-obatan
indikasi.
Fenotiazin,
mis
Proklorperazin
muntah
sejati
dan
(compazine), tietilperazin
(Torecan),
dopaminergik
anti
mis
zona
perifer
juga
bertindak
untuk
secara
menghambat
peristaltik balik
metoklorpiamid (regian),
dll.
-
Kolaborasi
dengan
Cricofaringeal myotomy
Cricofaringeal myotomy (CPM) adalah prosedur yang dilakukan untuk
mengurangi tekanan pada sphicter faringoesophageal (PES) dengan mengincisi
komponen otot utama dari PES.
Injeksi botulinum toxin kedalam PES telah diperkenalkan sebagai ganti dari
CPM.
Valleculae: cekungan atau alur; yang digunakan sebagai istilah umum dalam
penamaan anatom
FORMAT PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Al Anwar saputra
Npm
: S.0012.P.003
Tanggal Masuk
: 07 juli 2013
I. Identitas Klien
Nama
: Tn. A.
Umur
: 40
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Pendidikan
: SMA
Status Perkawinan
: Kawin/Nikah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Diagnosa Medis
II. Data
1.
Keluhan Utama
2.
: Kesulitan menelan
:
: Stroke
: Dehidrasi
: Sedang
Meninggal
Laki-laki
Perempuan
Pasien
V. Pemeriksaan Fisik
TTV :
Tekanan darah
Pernapasan
Denyut Nadi
Suhu tubuh
: 100/70
: 18 kali/menit
: 60 kali/menit
: 37,5 0 C
Edema pharynx
Pembesaran tonsil
Ovula simetris
Leher simetris
Pembesaran tiroid
Palpasi
Edema pharynx
Pembesaran tiroid
Sternokledomastoideus normal
KLASIFIKASI DATA
Data subyektif :
Paien mengaku kesulitan menelan
Nyeri di tenggorokan
Pasien merasa susah tidur, makan dan mudah letih.
konstipasi
Data obyektif :
Gangguan personal hygiene
Ada peradangan pada pharynx
Intoleransi aktivitas
Dehirasi
Gelisah/cemas
Warna bibir pucat
Keadaan mukosa bibir kering dan pecah-pecah
Pembesaran tonsil
Pembesaran tiroid
Letih
Kesulitan menela
Diagnosa
Kep
Resiko
gangguan
dapat
Pasien
Intervensi
ulang
Tinjau
Rasional
menelan
menunjukkan
kemampuan
pasien menelan,
dengan
makanan yang
catat luasnya
kelemahan
tepat tanpa
paralisis fasial
otot-otot
menimbulkan
menelan
keputusasaan
Tingkatkan upaya
akibat
untuk dapat
paralise
melakukan proses
menelan yang
efektif seperti
membantu pasien
menegakkan
kepala.
Letakkan pasien
pada posisi
duduk/tegak
selama dan
setelah makan
Stimulasi bibir
untuk membuka
dan menutup
mulut secara
manual dengan
menekan ringan
diatas
bibir/dibawah
dagu
Letakkan
makanan pada
daerah mulut
yang tidak
sakit/terganggu
-
Sentuh
Berikan
makan dengan
perlahan pada
lingkungan yang
tenang
-
Mulai
dengan
memberikan
makanan per oral
setengah cair,
makanan lunak
ketika pasien
Bantu
pasien untuk
memilih makanan
yang kecil atau
tidak perlu
mengunyah dan
mudah ditelan
Anjurkan pasien
menggunakan
sedotan untuk
meminum cairan
Anjurkan untuk
berpartisipasi
dalam program
latihan
A. Pengkajian Keperawatan
-
B. Pemeriksaan Fisik
Pada Pemeriksaan fisik, periksa mekanisme motoris oral dan laryngeal. Pemeriksaan
-
nervus V dan VII-XII penting dalam menentukan bukti fisik dari disfagia orofaringeal.
Pengamatan langsung penutupan bibir, rahang, mengunyah, pergerakan dan kekuatan
pada menelan.
Periksa mukosa dan gigi geligi mulut.
Periksa reflek muntah.
Periksa fungsi pernapasan.
Tahap terakhir adalah pengamatan langsung aktivitas menelan. Setelah menelan, amati
pasien selama 1 menit atau lebih jika ada batuk tertunda.
C.
1.
2.
3.
D. Intervensi Keperawatan
1. Ganguan menelan b/d penyempitan esofagus akibat peradangan, trauma
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam tidak terjadi
gangguan intake nutrisi
-
Kriteria hasil:
Tingkat energy pasien adekuat
Intake nutrisi cukup
Nyeri pasien berkurang atau hilang
Intervensi:
Menyarankan pasien untuk
Mengunyah makanan dengan lembut
Makan dengan posisi semi fowler/duduk
Jika perlu makan sambil mimun air
Makan dengan porsi sedikit tapi sering
Makan makanan yang tidak iritatif
Tetap duduk setelah makan
Memposisikan pasien semi fowler
Mempersiapkan makanan dengan sajian menarik
Memberikan makanan dengan suhu yang optimal
Melakukan manajemen nyeri
Menjaga kebersihan mulut untuk mencegah infeksi
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik