Anda di halaman 1dari 3

Karies gigi merupakan penyakit multifaktoral, penyakit bakteri kronis yang menyebabkan

demineralisasi dan destruksi dari jaringan keras yang biasanya disebabkan produksi asam oleh
fermentasi bakteri dari akumulasi makanan pada permukaan karies. Saat ini, karies merupakan
penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat di dunia.
Inti sari dari proses karies adalah proses demineralisasi email, yang ditunjukkan dengan
degradasi dari hidroksiapatit. Proses ini diawali dengan adanya biofillm bakteri dari plak yang
menempel pada permukaan gigi. Lesi karies dibentuk dimana adanya lesi biofilm yang menetap
dan matang pada gigi dalam waktu yang lama. Pada lingkungan gigi yang asam, bukan hanya
jumlah dan jenis dari bacteria yang berpengaruh tetapi aliran, viskositas dan buffer saliva, jumlah
flour pada email, plak, jenis diet, dan frekuensi konsumsi gula.
Terdapat sekitar 700

jenis bakteri yang teridentifikasi dalam rongga mulut. Pada

pathogenesis karies pera bakteri sangat penting, khususnya streptokokus, terutama kelompok
mutan dan bakteri asam laktat (lactobacillus spp). Dipercaya bahwa streptokokus merupakan
bakteri utama yang menyebabkan karies dan factor penting bagi kerusakan email. Sedangkan
bakteri laktobasilus bertanggungjawab pada kerusakan karies dentin. Streptokokus mutan dan
laktobasilus merupakan bakteri yang dapat berkembang pada keadaan asam, kondisi lingkungan
dengan metabolism gula tinggi, dan konsumsi asam termasuk asam laktat. Jenis mikroba yang
terdapat pada lesi karies terdiri dari berbagai jenis bakteri anaerob seperti jenis Actinomyces,
Bifidobacterium, Eubacterium,Lactobacillus, Parvimonas and Rothia. Karies juga dapat
disebabkan oleh bacteria lain, seperti dari kelompok mitis, anginosus, dan salivarus dari
streptokokus, Propionibacterium, Enterococcus faecalis and Scardovia.
Pada pemeriksaan molecular dengan menggunakan analisis 16S rRNA, mikrobia yang
dominan pada lesikaries adalag S. mutans dan genus lactobasilus, selain itu juga termasuk dari
jenis

Prevotella,

Selenomonas,

Dialister,

Fusobacterium,

Bifidobacterium

and

Pseudoramibacter. Pada penelitian oleh Becker dkk, ditemukan bakteri pada gigi sulung dan gigi
permanen seperti Streptococcus, termasuk S. mutans, S. sanguinis and non-S. mutans
streptococci, Veillonella, Actinomyces, Bifidobacterium, Lactobacillus, Propionibacterium, dan
Atopobium. Pada penelitian lain, ditemukan bakteri dalam plak yang signifikan dengan karies
seperti bakteri Streptococcus, Veillonella, Actinomyces, Granulicatella, Leptotrichia and
Thiomonas.

Streptococci mutans
Streptokokus mutans merupakan bakteri kariogenis yang paling pathogen yang dapat
memproduksi asam dengan rantai pendek yang akan merusak jaringan keras. Mereka
memetabolisme sukrosa menjadi sintesa polisakarida insoluble ekstraselular, yang mana dapat
melekat pada permukaan gigi dan membentuk lapisan biofilm. Ini merupakan reaksi dari
katalisasi oleh tiga enzim dari glukosiltransferase. Dalam suatu penelitian bakteri streptokokus
mutans diisolasi pada sample karies seperti S. mutans and S. sobrinus. S. mutans lebih kariogenis
daripada S. sobrinus karena mereka memiliki protein pada permukaan sel nya sehingga dapat
melekan kencang pada permukaan gigi. S. sobrinus memiliki sedikit kandungan protein.
Streptokokus Mutans
S. mutans dapat memetabolisme sejumlah gula dan glykosida seperti glukosa, fruktosa,
sukrosa, laktosa, manosa, cellobiosa, glukosida, trehalose, maltose, dan jenis dari gula alcohol. S.
mutans mengsintesis glikogen secara intraselular seperti plisakarida (IPSs). S. mutans juga
memproduksi mutacins (bakteriocins), yang mana merupakan facto rpenting dari kolonisasi dan
perlekatan biofilm pada gigi.
Streptokokus sobrinus
S. sobrinus terlibat dalam perkembangan karies terutama dalam kasus di mana karies yang mana
dampaknya lebih

independen dari S. mutans. S. sobrinus dapat membentuk produksi dan

toleransi asam lebih tinggi dibandingkanS. Mutans.


Lactobacilli
Di dalam rantai Lactobacillus pada kavitas gigi terdapat beberapa jenis, yaitu L. acidophilus, L.
casei, L. fermentum, L. delbrueckii, L. plantarum, L. jensenii, L. brevis, L. salivarius and L.
gasseri. Lactobacilli dibagi menjadi dua kelompok utama:

Homofermentatif,

terutama, misalnya Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus,


Heterofermentatif, yang mana asam laktat selain memproduksi asetat,juga memproduksi

yang mana proses fermentasi glukosa menghasilkan asam laktat

etanol dan karbon dioksida, misalnya Lactobacillus fermentum.

Lactobacilli terdapat pada lesi karies yang dalam dan jarang ditemukan sebelum perkembangan.
Hal ini diyakini bahwa mereka merupakan mokroba yang berperan dalam karies lanjut, terutama
pada karies dentin. Pada penelitian telah menunjukkan bahwa Lactobacillus adalah dominan
Florayang dominan pada kavitas karies yang dalam dan berkolerasi dengan jumlah karbohidrat.
Baru-baru ini diketahui bahwa lactobacilli berkolerasi dengan bakteri yang berkaitan
dengan lesi perio seperti, Aggregatibacter actinomycetemcomitans,Prevotella intermedia dan
Porphyromonasgingivalis, dimana menghambat pertumbuhan mereka. Tindakan ini

berupa

produksi asam terutama asam laktat, penurunkan pH lingkungan, pelepasan hidrogen peroksida
dan bakteriosin [33-35]. Dengan demikian, Lactobacillus selain berperan dalam kegiatan
kariogenik juga memainkan peranan kunci dalam menjaga keseimbangan microecological
dimulut dan saluran pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai