Pendahuluan
Tindakan ekstraksi gigi pada rongga mulut dilakukan dengan berbagai
alasan yang bervariasi. Walaupun kondisi modern dalam kedokteran gigi saat ini
sangat mungkin untuk mempertahankan gigi pada kavitas oral, masih dibutuhkan
pelaksanaan ekstraksi dengan beberapa alasan. Penatalaksanaan ekstraksi yang
tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang relatif murah pada akhirnya
menjadi alasan pasien untuk menyetujui dilakukan ekstraksi.
Pada prinsipnya ekstraksi gigi anak dan gigi dewasa itu sama saja,hanya
saja ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan ekstraksi gigi
anak,yaitu:
a)
kecil tersebut.
b) Dalam melakukan ekstraksi gigi anak kita harus hati-hati karena adanya benih
c)
7) Gigi dengan tulang yang menjalani perawatan radiasi. Pada banyak kasus,
tulang dengan infeksi diikuti dengan ekstraksi setelah terapi antibiotik, karena
avaskularitas akibat radiasi. Infeksi tulang ini akan diikuti oleh osteomyelitis
yang sangat menyakitkan dan tidak dapat dikontrol kecuali oleh reseksi yang
luas pada tulang yang diradiasi.
8) Diabetes mellitus. Konsultasi dengan dokter yang merawat pasien sangat
diperlukan karena pada pasien ini penyembuhan lukanya agak sukar.
Akar gigi :
Tang dengan kepala tang agak tertekuk dan kedua ujung tang saling
bertemu.
4.2 Instrumen Untuk Pencabutan Gigi Sulung RB
Berbeda dengan tang untuk rahang atas, pada tang untuk rahang bawah
rata rata kepalanya membentuk sudut 90 terhadap badannya sehingga
terlihat seperti bengkok, diantaranya :
- Gigi sulung anterior:
ujungnya.
Gigi sulung posterior :
Akar gigi :
Tang untuk akar ini menyerupai tang untuk gigi posterior namun tidak
memiliki takik pada ujungnya, dan kedua ujung tang ini saling
bertemu.
Selain instrumen tang, dalam ekstraksi gigi untuk anak anak juga
menggunakan alat bantu seperti bend atau elevator, dan beberapa instrumen
standar untuk pemeriksaan seperti :
-
Kaca mulut
Sonde
Pinset
Injektor
Ekskavator
Cotton roll
Betadine cane yg diisi betadin
Dan lain lain.
Gambar :
Beberapa alat yang harus dipersiapkan sebelum pencabutan gigi pada anak
Dilihat pada gambar diatas perbandingan tang untuk dewasa dan tang untuk
anak anak.
10
Bagian melintang dari akar gigi ini adalah oval. Setelah gaya
inisial pada apikal gigi, arah gaya berikutnya adalah ke arah labial dalam
satu gerakan. Setelah gigi terasa longgar dari soketnya, gerakan
berlawanan arah jarum jam mengeluarkan gigi dari soketnya. (Shoba
Tandon, 2008).
Gigi anterior mandibula memiliki akar tunggal. Hal ini
menyebabkan seorang dokter gigi harus berhati-hati dalam menggerakkan
tang agar jangan sampai mengganggu gigi yang berdekatan karena akan
mudah sekali menjadi untuk menjadi goyang. Hal ini juga menyebabkan
dokter gigi dapat menggunakan gerakan rotasi dan sedikit gerakan ke arah
labial dan lingual dapat melepaskan gigi dari soketnya (Pinkham, 1999)
Gigi Molar sulung Maksilla :
Karena akar palatal melengkung, gerakan untuk pencabutan gigi
diarahkan ke palatal dengan tekanan ringan. Tekanan ringan diaplikasikan
dengan tujuan agar tidak sampai mematahkan akar palatal yang
melengkung. Kemudian diteruskan dalam satu gaya ke arah bukal, gigi
menjadi longgar dan gerakan berlawanan arah jarum jam mengeluarkan
gigi dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008).
Gigi molar maksilla berbeda dengan gigi permanen. Ketinggian
konturnya lebih dekat ke cementoenamel junction dan akarnya lebih
divergen dan diameternya lebih kecil. Karena struktur akar melemah saat
erupsi gigi permanen, sering terjadi fraktur akar saat pencabutan gigi
maksilla. Hal lain yang harus diperhatikan adalah hubungan antara molar
sulung dengan mahkota premolar yang akan tumbuh. Apabila akar
11
12
13
14
15
16
17
3.
4.
5.
hari pencabutan.
Meminum obat analgesic jika terasa sakit.
Jika nyeri meningkat setelah 48 jam atau perdarahan abnormal terjadi
6.
7.
8.
9.
pembengkakan.
10. Makan dan minum seperti biasa.
18
benih
gigi
permanen
ikut
tercabut
atau
berubah
6.4. Perdarahan
19
Hal ini mungkin terjadi bila anak menderita penyakit darah atau
kemungkinan ada sisa akar atau tulang yang menyebabkan iritasi terhadap
jaringan.
7.
20
DAFTAR PUSTAKA
C. Brauer, John. 1959. Dentistry for Children. New York. McGraw-Hill Book
Company.
Finn, sydney B. 2003. Clinical Pedodontics, 4th ed. Philadelphia: W.B. Saunders
Company.
Wellburry.. Paediatric Dentistry. 3rd ed.