pengantar
eksplorasi karst
klapanunggal
klapanunggal
BAB I
PENDAHULUAN
Palawa Unpad
|1
2 | Divisi Caving
Palawa Unpad
|3
4 | Divisi Caving
Palawa Unpad
|5
6 | Divisi Caving
1.4.2 Tujuan
Palawa Unpad
|7
8 | Divisi Caving
Palawa Unpad
|9
10 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 11
12 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 13
14 | Divisi Caving
Gambar 3. Megachiroptera(tipspengetahuan.com)
Palawa Unpad
| 15
1.5.4.2 Morfologi
16 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 17
18 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 19
20 | Divisi Caving
terbentuknya kavitas.
Kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan
mempergunakan indeks yang disebut Oral Higiene Index Simplified
(OHI-S). Nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari
hasil penjumlahan antara debris indeks dan kalkulus indeks.
Palawa Unpad
| 21
22 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 23
24 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 25
26 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 27
28 | Divisi Caving
BAB II
TINJAUAN LOKASI
PENGEMBARAAN
no
1
nama gua
Gua Ciranji
lokasi
106 57 39,92 BT - 06 31
06,21 LS
Palawa Unpad
| 29
Gua Ciorai
Gua Cangkuang
Gua Sipulus
Gua Cigoler
Gua Cigede
Gua Leuksa
Gua Cibedahan
Gua Cigawir
10
Gua Gintung
106 57 37,8 BT - 06 31
07,50 LS
106 57 38,03 BT - 06 31
06,86 LS
106 57 31,82 BT - 06 31
13,15 LS
106 57 27,45 BT - 06 31
09,86 LS
106 57 30,04 BT - 06 31
11,36 LS
106 57 27,40 BT - 06 31
12,22 LS
106 57 23,83 BT - 6 31
07,50 LS
106 57 36,27 BT - 06 31
01,89 LS
| 31
32 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 33
2.1.4 Aksesibilitas
Perjalanan menuju mulut gua yang berada di Dusun Cibuntu,
Desa Leuwi Karet, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,
diakses menggunakan angkutan umum sesuai tabel.
Sesungguhnya lokasi dapat pula diakses dengan kendaraan
roda dua dengan persayaratan sepeda motor berjenis trial.
Aksesibilitas menuju Dusun Tajur, tempat Sekretariat Linggih
Alam, memakan waktu tempuh sekitar empat hingga lima jam
perjalanan dari Sekretariat PALAWA.
Kemudian untuk menuju Dusun Cibuntu membutuhkan
waktu tempuh sekitar satu jam menggunakan mobil pick up, atau
tiga setengah jam jika berjalan kaki. Akses kesehatan terdekat
masyarakat Dusun Cibuntu adalah di puskesmas di Dusun Tajur
dengan jarak tempuh 10 km.
Adapun lokasi pasar terdekat berada di Dusun Tajur.
34 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 35
Gua Ciranji
Nama Gua
Ciranji
Jenis Batuan
Batu gamping
Karakteristik Gua
:
Gua lorong vertikal dan
horizontal. Lorong vertikal terletak di awal mulut gua, memiliki
kedalaman 17 meter. Mulut gua berukuran 2,25 x 1.87 meter.
Setelah menuruni mulut vertikal akan ditemukan lubang yang
tidak terlalu besar, jika diteruskan ke bawah akan ditemukan air
dan terdapat celah yang bisa dilewati diatas air dan terdapat dua
percabangan yang merupakan jalur aliran air. Karakteristik gua ini
sendiri merupakan gua berair dengan air yang bervariasi hingga
36 | Divisi Caving
Gua Cangkuang
Nama Gua
: Cangkuang
Jenis Batuan
: Batu gamping
Palawa Unpad
| 37
Gua Ciorai
Nama Gua
: Ciorai
Jenis Batuan
: Batu gamping
38 | Divisi Caving
pada umumnya.
4.
Gua Sipulus
Nama Gua
: Sipulus
Jenis Batuan
: Batu gamping
Palawa Unpad
| 39
Gua Cigoler
Nama Gua
: Cigoler
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Gua dengan lorong horizontal
secara umum. Namun pada awal terlihatnya gua ini seperti gua
vertikal yang berbentuk seperti sinkhole dengan dua buah pintu
masuk gua, salah satu jalurnya bisa dituruni dengan menggunakan
bantuan webbing. Terdapat lorong horizontal terletak di awal
mulut gua setela menuruni mulut gua dengan medan yang sedikit
menurun. Gua ini berkarakteristik atap yang rendah sehingga
sering pergerakan dalam penelusuran dilakukan dengan cara
merayap. Karakteristik gua ini adala gua dengan lorong berlumpur.
Panjang gua 86,05 meter. Mulut gua di dalam lorong horizontal
tersebut berukuran 1,01 x 0,79 meter.
Aksesibilitas
: Waktu tempuh kurang lebih
35 menit dengan berjalan kaki dari Basecamp, jalanan untuk
mencapai gua melewati jalan setapak dengan vegetasi lebat dan
jalan berbatu gamping terumbu menjulang dari permukaan tanah.
Jalan tidak rata dan sedikit konturing. Setelah melewati bukit
perkebunan warga, melewati hutan lebat di mana terdapatnya
makam.
Flora dan Fauna
: Flora di sekitar mulut gua adalah
pohon cariang, kirawai, kemiri, picung, tiang dan lainnya. Fauna
yang ada di sekitar mulut gua adalah siput darat, laba-laba, kupukupu dan serangga lainnya, sedangkan di dalam gua terdapat
hewan hewan gua pada umunya seperti kelelawar, jangkrik,
kalacemeti, dan kaki seribu.
40 | Divisi Caving
6.
Gua Cigede
Nama Gua
: Cigede
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Gua dengan lorong horizontal.
Lorong horizontal terletak di awal mulut gua yang berukuran 6,16
x 12,21 meter dengan medan yang sedikit menurun dan langsung
masuk ke dalam chamber yang besar berukuran 9,35 meter. Di
dalam chamber terdapat ratusan kelelawar. Di dalam chamber
besar tersebut terdapat dua lorong horizontal. Lorong horizontal
yang satu berakhir dengan lorong vertikal berkedalaman 7,7 meter,
lorong yang satunya merupakan lorong horizontal yang buntu
pada ujungnya. Panjang gua 64,8 meter.
Aksesibilitas
: Waktu tempuh kurang lebih 35
menit dengan berjalan kaki dari basecamp, jalanan untuk mencapai
gua melewati jalan setapak dengan vegetasi lebat dan jalan berbatu
gamping terumbu menjulang dari permukaan tanah. Jalan tidak
rata dan sedikit konturing. Melintasi bukit perkebunan warga serta
melewati hutan dengan vegetasi lebat. Semakin dekatnya dengan
mulut gua, jalan setapak seperti ada dinding batu gamping yang
besar dan menjulang di setiap sisinya, vegetasi lebat juga sedikit
menghambat pergerakan di sekitar jalan setapak tersebut.
Flora dan Fauna
: Flora di sekitar mulut gua adalah
pohon karet, kirawai, kemiri, picung, tiang dan lainnya. Fauna yang
ada di sekitar mulut gua ditemukan siput darat, laba-laba, kupukupu dan serangga lainnya, sedangkan yang di dalam gua terdapat
banyak kelelawar dan beberapa spesies yang hidup di gua pada
umumnya seperti jangkrik, laba-laba, kaki seribu, kalacemeti.
Palawa Unpad
| 41
7.
Gua Leuksa
Nama Gua
: Leuksa
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Gua lorong horizontal
sepanjang 50,48 meter dengan mulut gua yang sempit sehingga
perlu merayap. Lorong horizontal terletak di awal mulut gua
dengan medan yang sedikit menurun. Merupakan gua horizontal
berlumpur. Gua ini memiliki lorong-lorong bertingkat yang
tidak cukup panjang. Mulut gua berukuran 2,48x0,53 meter. Di
sepanjang lorong gua terdapat beberapa ornamen yang dipotong
ujungnya dan beberapa diantaranya dibiarkan tergeletak di lantai
gua.
Aksesibilitas
: Waktu tempuh kurang lebih 35
menit dengan berjalan kaki dari Basecamp, jalanan untuk mencapai
gua melewati jalan setapak dengan vegetasi lebat dan jalan berbatu
gamping terumbu menjulang dari permukaan tanah. Jalan tidak
rata dan sedikit konturing. Melintasi bukit perkebunan warga serta
melewati hutan dengan vegetasi lebat. Semakin dekatnya dengan
mulut gua, jalan setapak seperti ada dinding batu gamping yang
besar dan menjulang di setiap sisinya, vegetasi lebat juga sedikit
menghambat pergerakan di sekitar jalan setapak tersebut. Gua ini
berada dekat dengan Gua Cigede.
Flora dan Fauna
: Flora di sekitar mulut gua adalah
pohon kirawai, kemiri, picung, tiang dan lainnya. Fauna yang ada
di sekitar mulut gua adalah siput darat, laba-laba, kupu-kupu dan
serangga lainnya, sedangkan yang di dalam gua terdapat fauna
yang biasanya hidup di gua seperti kalacemeti, kaki seribu dan
ditemukan hewan-hewan renik.
42 | Divisi Caving
8.
Gua Cibedahan
Nama Gua
: Cibedahan
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Gua lorong horizontal.
Lorong horizontal terletak di awal mulut gua berukuran 0,58x0,38
meter dengan medan yang sedikit menurun dan sempit pada
mulut gua namun setelah masuk lorong cukup besar namun cukup
terjal menurun dan licin. Pada lantainya terdapat banyak boulder.
Terdapat banyak flowstone dan gordyn di dalamnya. Kebanyakan
ornamen dalam gua telah mati karena warnanya sudah abu-abu
dan tidak banyak air yang menetes. Terdepat pula lorong slope di
dalam gua karena gua cenderung menurun. Panjang gua 104,27
meter. Pada ujungnya terdapat chamber yang tidak cukup besar
berdiameter 7,44 meter.
Aksesibilitas
: Waktu tempuh kurang lebih
40 menit dengan berjalan kaki dari basecamp, jalanan untuk
mencapai gua melewati jalan setapak dengan vegetasi lebatdan
jalan berbatu gamping terumbu menjulang dari permukaan tanah.
Jalan tidak rata dan sedikit konturing. Melintasi bukit perkebunan
warga serta melewati hutan dengan vegetasi lebat. Semakin
dekatnya dengan mulut gua, jalan setapak seperti ada dinding
batu gamping yang besar dan menjulang di setiap sisinya. Gua ini
terletak dekat dengan Gua Cigoler.
Flora dan Fauna
: Flora di sekitar mulut gua adalah
pohon rotan, karet, cariang, kirawai, kemiri, picung, tiang dan
lainnya. Fauna yang ada di sekitar mulut gua adalah siput darat,
laba-laba, kupu-kupu dan serangga lainnya, sedangkan yang di
dalam gua ditemukan jangkrik, kaki seribu dan kalacemeti.
Palawa Unpad
| 43
9.
Gua Cigawir
Nama Gua
: Cigawir
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Merupakan gua horizontal
dengan panjang 105,36 meter. Lorong horizontal terletak di awal
mulut gua dengan medan yang sedikit menurun, terdapat banyak
lumpur di dalamnya. Mulut gua berukuran 0,61x0,32 meter. Gua
ini terletak di dinding tebing dengan pohon bambu di sekitar
mulutnya. Sepanjang lorong Gua Cigawir dipenuhi oleh lumpur
yang cukup menghambat pergerakan.
Aksesibilitas
: Waktu tempuh kurang lebih
40 menit dengan berjalan kaki dari Basecamp, jalanan untuk
mencapai gua melewati jalan setapak dengan vegetasi lebat dan
jalan berbatu gamping terumbu menjulang dari permukaan tanah.
Jalan tidak rata dan sedikit konturing.
Flora dan Fauna
: Flora di sekitar mulut gua adalah
pohon bambu, kirawai, kemiri, picung, tiang dan lainnya.Fauna
yang ada di sekitar mulut gua adalah babi hutan, siput darat, labalaba, kupu-kupu dan serangga lainnya, sedangkan yang di dalam
gua ditemukan laba-laba, kalacemeti, kaki seribu, kutu berwarna
merah, kutu bewarna hitam, jangkrik, dan kelelawar.
10.
Gua Gintung
Nama Gua
: Gintung
Jenis Batuan
: Batu gamping
Karakteristik Gua
: Gua lorong vertikal dan
horizontal. Lorong horizontal terletak di awal mulut gua dengan
medan yang sedikit menurun. Memiliki lorong vertikal di dalam.
Sama dengan kebanyakan gua lainnya gua ini memiliki beberapa
44 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 45
46 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 47
48 | Divisi Caving
BAB III
TATA KERJA TIM
PENGEMBARAAN
Palawa Unpad
| 49
3.1.1 Proposal
Proposal merupakan bagian penting dalam sebuah perencanaan
kegiatan. Proposal adalah bentuk perencanaan tertulis yang
didalamnnya terpapar mengenai tema, konsep dan segala perihal
kebutuhan yang menyangkut keberlangsungan kegiatan seperti
perencanaan dan persiapan. Proposal ini tim susun dengan
bimbingan dari pembimbing tim serta berbagai informasi yang
didapatkan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktu
dan pikirannya.
Tim mengajukan proposal kegiatan pengembaraan ini ke
Dewan Pengurus XXVI PALAWA UNPAD dan Rektorat Universitas
50 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 51
3.1.2 Perizinan
Perizinan merupakan aspek penting dalam sebuah kegiatan
sebagai bentuk legalitas. Di samping demi menjaga kelancaran
dan keamanan saat kegiatan berlangsung. Perizinan yang tim buat
berbentuk perizinan kegiatan, tempat dan pemberitahuan pada
pihak-pihak yang diperlukan. Berikut rincian perizinan yang telah
tim lakukan:
Di dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang tidak sesuai
dengan rencana, seperti terlambatnya perizinan dari rektorat
dan beberapa surat pemberitahuan yang telah direncanakan
untuk disampaikan pada pihak-pihak terkait sempat mengalami
kehilangan. Namun perizinan tetap dapat dijalankan sesuai dengan
rencana.
52 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 53
3.1.3 Materi
Pembekalan materi dan teknik tentunya menjadi kebutuhan
utama dalam kegiatan yang timlakukan. Materi-materi
yangdiperlukan adalah materi mengenai pengenalan kawasan
karst, penelusuran gua, pengambilan dan pengolahan data
pemetaan, pengambilan dan pengolahan data dokumentasi,
pengambilan dan pengolahan data penelitian eksokarst dan
endokarst seperti pengujian kualitas air, pendataan biota-biota
gua, pendataan aspek sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan gigi
masyarakat, serta diskusi materi mengenai Penolongan Pertama
Gawat Darurat (PPGD) dan materi cave rescue.
Untuk materi pengenalan kawasan karst, penelusuran
gua, pengambilan dan pengolahan data pemetaan gua telah
tim dapatkan materi-materi dasarnya saat Pendidikan dan
Latihan Dasar (Diklatdas) XXVII dan Masa Bimbingan (Mabim).
Tim mengadakan materi dengan mengundang pemateri dari
pihak internal PALAWA UNPAD seperti Dewan Pengurus XXVI,
Pembimbing serta Anggota Luar Biasa PALAWA UNPAD serta
dari pihak eksternal tim melakukan materi dengan pemateri dari
HIMAKOVA IPB. Untuk pengembangan materi penelusuran dan
pemetaan gua tim juga mendalami teknik cave rescue dengan
lebih terperinci dan jelas dibanding saat Mabim selain itu tim juga
melakukan latihan rutin serta melakukan simulasi ke lapangan
untuk lebih memperdalam seluruh materi yang ada.
Tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan materi.
Beberapa hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana adalah
adanya perubahan tanggal pemberian materi karena perubahan
tanggal dan ketidakpastian dari anggota tim dalam menyanggupi
keikutsertaan dalam materi, ada pula beberapa perubahan
pemateri dari rencana awal karena pertimbangan waktu dan isi
54 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 55
56 | Divisi Caving
3.1.5 Pendanaan
Kegiatan penelitian ini tentunya tidak terlepas dari kebutuhan
pendanaan untuk menunjang seluruh kebutuhan kegiatan baik
saat prapelaksanaan, pelaksanaan maupun pascapelaksanaan.
Pendanaan dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh
bidang kepanitiaan, seperti kebutuhan administrasi, konsumsi,
logistik, dokumentasi, transportasi, medik dan perizinan. Sumber
pendanaan kegiatan ini diantaranya berasal dari Rektorat
Universitas Padjadjaran, Dewan Pengurus PALAWA UNPAD, dana
usaha dan swadaya anggota tim.
Hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana adalah tidak
adanya sponsor dan terlambatnya uang dari pihak rektorat. Namun
Palawa Unpad
| 57
3.1.6 Logistik
Pengadaan logistik merupakan salah satu aspek penting
dalam suatu kegiatan. Dalam pengadaan logistik peralatan dan
perlengkapan yang dibutuhkan saat kegiatan dipenuhi dengan cara
menggunakan alat pribadi tim dan sebagian besar meminjam serta
sebagian lainnya dipenuhi dengan cara membeli. Untuk kebutuhan
konsumsi tim mempersiapkan menu untuk selama delapan hari
operasional ditambah makanan cadangan untuk dua hari.
Konsumsi yang dibawa berupa makanan basah dan kering.
Sebagian bahan-bahan konsumsi dipersiapkan dan dibawa dari
Sekretariat PALAWA UNPAD dan sebagian lainnya tim beli ketika
berada di medan operasional. Untuk kebutuhan peralatan yang
tim pinjam, tim memenuhinya dengan meminjam dari Dewan
Pengurus XXVI PALAWA UNPAD serta beberapa organisasi mapala
yang berada di wilayah Bandung Raya. Organisasi mapala yang tim
mintai bantuannya mengenai peralatan adalah MAHACITA (UPI),
ASTACALA (UNTEL), MAPENTA (UNISBA), KMPA GANESHA (ITB),
MAPALIGI (UNIKOM).
Tidak ada hambatan yang berarti dalam pemenuhan logistik.
Semua barang yang diperlukan dapat terpenuhi hingga hari
keberangkatan.
58 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 59
60 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 61
Sarung tangan
Label
Plastik spesimen
Alkohol 70%
Kuas
Spidol permanent
Kamera
Pinset
Sendok
2. Metode
62 | Divisi Caving
Botol specimen
Label
Alkohol 70%
Harpanet
Polenet
Kamera
Spidol permanent
Jarum suntik
2. Metode
Palawa Unpad
| 63
Surveyor
Tanggal
Lokasi :
Analisis data dilakukan dengan membawa spesimen yang
telah ditangkap ke Bidang Biologi LIPI yang terletak di Bogor. Di
LIPI spesimen tersebut diidentifikasi sehingga didapatkan data
mengenai nama-nama spesies tersebut sehingga dapat diketahui
hewan apa saja yang dapat ditemukan di dalam gua-gua yang
telah didatangi.
64 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 65
Kertas
Pulpen/ pensil
Handycam
2. Metode:
66 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 67
Sonde
Disclosing solution
Kaca mulut
2. Metode
68 | Divisi Caving
Sonde
Kaca mulut
2. Metode
Palawa Unpad
| 69
Kompan 2 liter
70 | Divisi Caving
Spidol permanent
2. Metode
Palawa Unpad
| 71
3.1.8 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu faktor utama yang
penting, karena dokumentasi berperan sebagai catatan otentik
dalam suatu kegiatan. Untuk kegiatan pengembaraan di kawasan
karst Klapanunggal data dokumentasi yang diambil berupa catatan
tertulis, foto, dan video. Tim membuat laporan tertulis mengenai
kegiatan pengembaraan tim serta laporan hasil penelitian tim
dalam bentuk laporan kegiatan dan laporan penelitian yang tim
berikan pada masyarakat sekitar dengan melakukan persentasi
dan memberikan selebaran simpulan hasil kegiatan tim. Selain itu
juga tim menghasilkan dokumentasi berupa foto dan video yang
tim olah menjadi sebuah video dokumenter dan tim publikasikan
72 | Divisi Caving
3.1.9 Publikasi
Selain melakukan dokumentasi kegiatan, tim juga
melakukan publikasi mengenai kegiatan yang tim lakukan. Tim
mempublikasikan kegiatan pengembaraan tim di kawasan karst
Klapanunggal dalam berbagai bentuk. Pertama, tim melakukan
publikasi dengan menggunakan media sosial yaitu Facebook
dan Twitter menggunakan akun PALAWA UNPAD, membuat
spanduk dan baliho serta menulis tulisan kegiatan yang dimuat
di situs Universitas Padjadjaran, situs PALAWA UNPAD.Tim
mempublikasikan hasil pengembaraan tim dalam bentuk film dan
tulisan ke berbagai situs dan media sosial.
Doni (085722444682)
Palawa Unpad
| 73
Anggi (085323633393)
Ichsan (08561331765)
Tika (087827508827)
Mustika (081927792407)
Husni (089651782381)
Bandot (089653346418)
3.1.10.2 Evakuasi
Dalam alur evakuasi ini perihal yang dipersiapkan oleh tim
meliputi perencanaan jalur evakuasi. Jalur evakuasi dirancang
sebagai jalur alternatif apabila rencana perjalanan tidak sesuai
dengan perencanaan awal atau jika terjadi kecelakan dan terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan. Jalur evakuasi disesuaikan dengan
medan yang ada yang diharapkan dapat mempermudah tindakan
evakuasi. Berikut beberapa tindakan evakuasi pada penelusuran
gua vertikal.
Keadaan descending:
74 | Divisi Caving
Tabel 9.
Palawa Unpad
| 75
76 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 77
78 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 79
80 | Divisi Caving
BAB IV
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Palawa Unpad
| 81
82 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 83
84 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 85
86 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 87
88 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 89
pukul 15.30 WIB. Seluruh tim mulai makan sejak pukul 18.00 WIB.
Evaluasi dan briefing dimulai sekitar pukul 21.35 WIB.
90 | Divisi Caving
basecamp.
Sebelumnya Pandu dan Doni memutuskan untuk mencari
mulut-mulut gua yang akan ditelusuri esok harinya agar tidak
sulit untuk mencari jalannya seperti sebelumnya. Sekitar pukul
14.30 WIB timbasecamp mengambil bahan makanan yang dipesan
sejak tadi pagi di warung sekitar. Tim Gua Cigoler selesai sekitar
pukul 15.00 WIB.
Axel dan Aulia pulang sekitar pukul 13.00 WIB dengan
menggunakan ojek. Seperti malam sebelumnya evaluasi dan
briefing baru bisa dilaksanakan sekitar pukul 21.00 WIB.
Palawa Unpad
| 91
92 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 93
ardi dan Kimul bertugas untuk bangun dan masak sejak pukul
02.00 WIB. Diikuti oleh seluruh anggota tim lainnya yang
bangun dan segera makan pukul 04.00 WIB. Setelah selesai makan
seluruh tim bersiap untuk packing seluruh peralatan yang ada di
basecamp. Pukul 06.00 WIB Yona dan Pandu bergerak menuju
sumber air Sungai Ciranji untuk mengambil sampel air untuk
diteliti.
94 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 95
96 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 97
98 | Divisi Caving
Palawa Unpad
| 99
Palawa Unpad
| 101
Palawa Unpad
| 103
buntu.
Dusun Cibuntu masih asri dengan banyaknya pepohonan di
sekitar. Tidak jauh dari dusun, terlihat Gunung Sindanglaya yang
sering dijadikan lahan berkebun warga.
Dusun Cibuntu adalah dusun yang tanah di sekitarnya
sudah menjadi milik salah satu perusahaan pertambangan yang
pabriknya berlokasi di Kecamatan Tajur, kecamatan di sebelah
kecamatan Klapanunggal.
Masyarakat Dusun Cibuntu ada yang berasal dari dusun lain di
sekitarnya. Biasanya pindah ke Dusun Cibuntu karena ikut suami
atau istrinya. Ada pula yang memang sudah tinggal sejak lahir
karena orang tuanya memang tinggal di dusun tersebut. Dusun
Cibuntu merupakan dusun terakhir yang muncul di Kecamatan
Klapanunggal dibandingkan dengan dusun lain di sekitarnya.
Palawa Unpad
| 105
Palawa Unpad
| 107
atau pengajian.
Masyarakat Dusun Cibuntu menyadari daerahnya sulit untuk
dijangkau oleh masyarakat luar. Dusun Cibuntu dapat dikatakan
sangat sederhana dan perubahan sosial berlangsung lambat. Hal
Kondisi topografi menyebabkan warga pasrah dengan keadaan
yang belum terjangkau listrik PLN. Masyarakat pun sudah terbiasa
dengan penerangan seadanya di malam hari.
Akses jalan untuk keluar dusun yang cukup sulit membuat
warga kurang berhubungan dengan masyarakat lain yang ada di
luar dusun. Untuk sekolah pun, jarak menjadi hambatan. Sehingga
perkembangan ilmu pengetahuan terhambat.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat, kebiasaan, dan nilai pasrah
tersebut menjadi faktor-faktor yang menghambat terjadinya
perubahan sosial.
Palawa Unpad
| 109
lahannya, dan ada uang reparasinya, kata salah satu warga yang
biasa mengantar ke makam.
Ya kan itu tanahnya punya indocement, kalau yang punya
mau ambil, saya bisa apa? menurut salah satu warga.
Palawa Unpad
| 111
4.4.6 Sosialisasi
Pada tanggal 6 September 2014, tim kembali ke Klapanunggal
untuk melakukan sosialisasi hasil penelitian tim sesuai dengan
rencana awal. Tujuannya adalah menginformasikan kepada
masyarakat Dusun Cibuntu mengenai hasil kegiatan kami pada
10-17 Juli 2014, disertai dengan pemberian informasi mengenai
keberadaan gua di Dusun Cibuntu, beserta deskripsinya secara
singkat dan menarik. Didalam informasi keberadaan gua itu tim
sertakan ornamen dan hewan-hewan yang tim temukan.
Selain itu tim juga mengedukasi masyarakat mengenai
Palawa Unpad
| 113
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan AD/ART yang menyebutkan bahwa untuk
mengubah jenjang keanggotaan dan mendapatkan Nomor Pokok
Anggota maka tiap Anggota Muda wajib menyusun kegiatan
pengembaraan. Berangkat dari hal tersebut, tim mengambil
pengembaraan penelitian endokarst dan eksokarst di kawasan
karst Klapanunggal, Dusun Cibuntu, Desa Leuwi Karet, Kecamatan
Klapanunggal, Kabupaten Bogor yang telah dilaksanakan pada
tanggal 10-17 Juli 2014.
Penelitian endokarst yang dilakukan meliputi penelitian biota
Ordo Antropoda dan Filum Chiloptera yang ada di dalam gua
yang juga dibarengi dengan pemetaan gua, sedangkan penelitian
eksokarst meliputi pengujian kualitas air yang digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari masyarakat, pendataan aspek ekonomi,
sosial, dan budaya masyarakat, serta pemeriksaan indeks
kesehatan gigi masyarakat.
Pengembaraan yang tim lakukan merupakan pengaplikasian
dari apa yang telah dipelajari selama mengikuti Diklatdas dan
Mabim terutama dalam materi telusur gua. Pengujian kualitas
air, pendataan aspek ekonomi, sosial, budaya masyarakat dan
Palawa Unpad
| 115
Palawa Unpad
| 117
5.2 Saran
Tim pengembaraan Penelitian Endokarst dan Eksokarst
Kawasan Karst Klapanunggal telah merencanakan dan menjalankan
Palawa Unpad
| 119
Palawa Unpad
| 121
DAFTAR PUSTAKA
Palawa Unpad
| 123
pukul 23.02.
Myers, Phill. Arthropoda. Michigan: Museum of Zoology of
Michigan, diakses melaluihttp://animaldiversity.ummz.umich.
edu/accounts/Arthropoda pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul
22.56.
Notohartojo, Indriawati T., Frans X. Suharyanto Halim. 2010.
Gambaran Kebersihan Mulut dan Gingivitis pada Murid Sekolah
Dasar di Puskesmas Sepatan, Kabupaten Tangerang, diakses melalui
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/
viewFile/798/859 pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul 21.50.
Wiantoro, Sigit. 2011. Inventarisasi Fauna Gua: Kelelawar
(Chiroptera). LIPI: Bidang Zoologidiakses melalui http://www.
biologi.lipi.go.id/bio_ indonesia/download_jurnal.php?id_
publikasi_jurnal=204 pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul
23.20.
Palawa Unpad
| 125
PALAWA UNPAD