1. Tujuan
Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan
dan konflik diantara individu atau kelompok karyawan. Setiap karyawan atau
kelompok sel;alu berjuang untuk mencapai pengakuan yang lebih baik dari
orang lain.
2. Ego manusia
Ego manusia selalu menginginkan lebih berasal dari manusia lainnya akan
menimbulkan persaingan atau konflik.
3. Kebutuhan
kebutuhan material dan nonmaterial yang terbatas akan menimbulkan
persaingan ataua konflik. Karena setiap orang menginginkan pemenuhan
kebutuhan material dan nonmaterial yang lebih baik dari orang lain.
4. Perbedaan pendapat
Karena setiap orang atau kelompok terlalu mempertahankan
bahwa
Teladan Pemimpin
dan
Kepemimpinannya
Kompensasi
Direct
Indirect
Kemampuan
dan
Tujuan
Kedisiplinan
Ketegasan
dan
Sanksi hukuman
Pengawasan
melekat atau
waskat
Loyalitas
Kayawan
dipengaruhi
sikap-sikap
pimpinan.
Kesimpulan
Kepuasan kerja karyawan merupakan kuncipendorong moral kerja, kedisiplinan
dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.
Stres karyawan
Stres karyawan muncul akibat kepuasan kerja tidak terwujud. Faktor-faktor
penyebab stres karyawan yaitu :
1. Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil.
3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai.
4. Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
5. Balas jasa yang terlalu rendah.
6. Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dll.
Pengaruh stres terhadap prestasi kerja yaitu akan menyebabkan penurunan
prestasi kerja karyawan, karena mereka mengalami ketegangan pikiran dan
berperilaku yang aneh-aneh serta pemarah dan suka menyendiri.
Konseling
Konseling adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan, dengan
maksud pokok untuk membantu karyawan tersebut, agar dapat mengatasi
masalah secara lebih baik.
Fungsi-sungsi konseling
1. Pemberian nasehat, yaitu dengan mengarahkan mereka dalam pelaksanaan
serangkaian kegiatan yang diinginkan.
2. Penenteraman hati, yaitu dengan meyakinkan karyawan bahwa dia mampu
untuk mengerjakan tugas-tugasnya asalkan dilaksanakan dengan sungguhsungguh.
3. Komunikasi, yaitu melakukan komunikasi dua arah, formal dan informal,
vertikal maupun horizontal dan umpan balik harus ditanggapi manajer secara
positif serta diberikan penjelasan-penjelasan seperlunya.
4. Pengenduran ketegangan emosional, yaitu memberi kesempatan untuk
mengemukakan problem yang dihadapinya.
Frustasi
Frustasi adalah keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang
tidak
terkendalikan
dari
seseorang,
bertindak
aneh-aneh
yang
dapat
Karyawan adalah kekayaan utama perusahaan dan yang selalu berperan aktif
dalam mewujudkan tujuan organisasi. Hal ini mendorong manajer agar selalu
mengaudit personalianya untuk mengetahui kemampuan, kedisiplinan, moral
kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerjanya.
Audit personalia
Audit personalia adalah mengevaluasi kualitas, kuantitas dan kegiatankegiatan personalia yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Tujuan Audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia
dengan maksud untuk mengetahui nilai efektivitas, mengenali aspek-aspek yang
masih dapat diperbaiki, mempelajari aspek-aspek dan menunjukkan perbaikan
serta membuat rekomendasi untuk p[elaksanaan perbaikan tersebut.