Anda di halaman 1dari 5

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRAAKSARA

1. Cerita Rakyat
a. Mitos
Mitos adalah cerita pada zaman dahulu yang hidup dikalangan rakyat yang
di ceritakan secara turun menurun.Contohnya adalah cerita terjadinya Dewi Sri di
Jawa Timur.
Kadar atau nilai kesejarahan mitos pada umumnya sangat rendah karena
isinya hanya khayalan belaka.Namun,yang terpenting dari isi mitos adalah pesan
moralnya berupa petuah petuah bijak dan nilai nilai kebajikan dalam masyarakat.
b. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya
dengan peristiwa sejarah.Tema legenda menyangkut adat istiadat,kepercayaan
setempat,cerita kepahlawanan,dan terjadinya suatu daerah.Contoh cerita rakyat
berupa legenda adalah legenda Ken Arok,legenda Panji,Legenda Nyi Rara
Kidul,dll.
c. Dongeng
Dongeng adalah cerita yang tidak benar benar terjadi pada zaman
dahulu.Contoh cerita rakyat yang berupa dongeng adalah dongeng Sang
Kancil,dongeng Ande Ande Lumut,dongeng Bawang Putih dan Bawang
Merah,dll.Cerita rakyat dapat dokategorikan sebagai sumber sejarah tradisional
karena didalamnya mengandung kepercayaan masyarakat tradisional.
2. Bahasa Rakyat
Menurut James Danadjaja dalam buku Folklor Indonesia,bentuk bentuk tradisi
lisan yang termasuk dalam kelompok bahasa rakyat adalah logat atau
dialek,slang,bahasa pedagang(shoptalk),sirkumlokusi,cara pemberian nama pada
seseorang,pemberian gelar kebangsawanan,bahasa bertingkat(speech level),kata
kata onomatopoetis,dan kata kata onomastis.Misalnya,pembagian bahasa jawa
berdasarkan bahasa jawa ngoko(kasar),bahasa jawa kromo(halus),dan bahasa
jawa kromo inggil(sangat halus).
a. Logat
Logat atau dialek adalah gaya bahasa suatu daerah di Indonesia.Misalnya
logat bahasa Jawa Indramayu yang merupakan campuran bahasa Jawa dan
bahasa Sunda,logat bahasa Sunda dari Banten.,dll
b. Slang
Slang atau bahasa rahasia(cant) adalah ragam bahasa tidak resmi yang
bersifat musiman dan dipakai oleh suatu kelompok masyarakat tertentu
dengan maksud menyamarkan arti bahasanya terhadap orang luar.misalnya
penggunaan istilah jengkol untuk menyebut kacamata yang akan menjadi
sasaran penjambretan dan rumput untuk menyebutkan polisi di kalangan
para penjahat di Jakarta.
c. Bahasa pedagang(Shoptalk)
Bahasa pedagang adalah ragam bahasa yang di gunakan di kalangan para
pedagang untuk melakukan transaksi.Misalnya istilah istilah harga suatu
barang,seperti jigo(dua puluh lima rupiah),cepek(seratus rupiah),dll

d. Sirkomlokusi
Sirkomlokusi adalah ungkapan tidak langsung yang di gunakan untuk
menyebutkan suatu benda dan suatu tempat.Misalnya sirkomlokusi
binatang atau tanaman.contoh sirkomlokusi binatang adalah penyebutan
istilah harimau yang hidup di suatu hutan dengan istilah
eyang(kakek)dalam masyarakat Jawa
e. Pemberian nama pada seseorang
Cara pemberian nama pada seseorang terbagi atas pemberian nama
tambahan kepada pria dewasa dan pemberian nama berdasarkan ciri fisik
seseorang.Misalnya si jangkung(tinggi),si pendek(pendek),dll
f. Pemberian gelar kebangsawanan dan jabatan tradisional
Pemberian gelar kebangsawanan dan jabatan tradisional adalah salah satu
bentuk bahasa rakyat.Pemberian gelar kebangsawanan atau jabatan
tradisional ini masih dilakukan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta.Gelar
tradisional seorang pria di Jawa Tengah secara berturut turut adalah
mas,raden,raden mas,raden panji,raden tumenggung,raden ngabehi,raden
mas panji,dan raden mas aria.
g. Bahasa Bertingkat
Bahasa bertingkat atau speech level adalah bahasa yang digunakan
berdasarkan adanya perbedaan stratifikasi social dalam
masyarakat..Contoh jenis bahasa bertingkat di Jawa Tengah adalah bahasa
ngoko;bahasa kromo;dan bahasa kromo inggil.
h. Onomatopoetis
Onomatopoetis adalah kata kata yang dibentuk dengan mencontoh bunyi
atau suara alamiah.Misalnya kata greget dalam bahasa Betawi
i. Onomastis
j. Onomastis adalah pemberian nama tradisional pada suatu tempat atau
bangunan tertentu berdasarkan legenda sejarah.Misalnya pemberian nama
kota Surabaya untuk mengenang pertempuran antara buaya(boyo) dan
hiu(sura).
3. Sajak Rakyat
Sajak atau puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang terdiri atas beberapa deret
kalimat yang di bentuk berdasarkan unsur mantra,panjang pendeknya suku
kata,dan lemah kuatnya tekanan suara atau irama.Contoh puisi rakyat di dalam
suku bangsa Jawa adalah 12 jenis puisi rakyat yang di lagukan(tembang
macopat).Contoh puisi rkayat berbentuk tembang adalah tembang
sinom,kinanti,pangkur,dan durma.
4. Peribahasa Rakyat
Menurut Cervantes,peribahasa rakyat atau ungkapan tradisional adalah kalimat
pendek berisi nasihat bijak bagi masyarakat

5. Nyanyian Rakyat(Folksong)
Menurut Jan Harold Brunvand,nyanyian rakyat adalah kata kata dan lagu
tradisional yang dinyanyikan secara lisan di dalam suatu masyarakat.
a) Nyayian Rakyat untuk permainan anak anak
Contohnya adalah Cublak Cublak suweng,ilir ilir,dan jamuran(Jawa Tengah
dan Jawa Timur)
b) Nyanyian Rakyat Umum
Nyanyian rakyat umum dinyanyikan untuk mengiringi suatu tarian.Misalnya
Sunan Giri menciptakan tembang asmaradana dan pucung.
c) Nyanyian rakyat kerohanian
Nyanyian rakyat yang bersifat kerohanian dinyanyikan pada saat upacara
upacara siklus hidup dan upacara keagamaan.Misalnya nyanyian Hoho
dikalangan suku Nias,dan lagu Bisi serta Pirawat di kalangan suku Asmat di
Papua.

TRADISI SEJARAH DI BERBAGAI DAERAH DI


INDONESIA
Salah satu faktor terjadinya perubahan kebudayaan adalah adanya kontak kontak
dengan kebudayaan lain.Contoh unsur budaya asing yang banyak memengaruhi tradisi
kebudayaan masyarakat Indonesia dalah kebudayaan Hindu-Buddha.
Peninggalan tertulis pada masa Hindu-Buddha berupa prasasti,tulisan pada daun
lontar,atau dokumen lainnya.Setelah Bangsa Indonesia mengenal huruf Pallawa dan
Bahasa Sansekerta,pertumbuhan dan perkembangan bahasa,tulisan serta seni sastra
berlangsung dengan cepat.Terbitnya prasasti prasasti dari kerajaan kerajaan
kuno,penggubahan karya sastra dengan berbagai judul,serta dokumentasi tertulis lainnya
adalah berkat dikenalnya aksara Pallawa.Bahkan aksara Pallawa itu kemudian diubah
oleh berbagai etnis Indonesia menjadi aksara Jawa kuno,Bali kuno,Sunda kuno,dll.
Selain pada batu prasasti,media yang digunakan untuk menulis adalah daun
lontar(kropak),lempengan perunggu,lempengan emas,dll.Selanjutnya,tradisi tulis
berkembang diluar istana dan di dalam istana.
1) Tradisi Tulis Di Dalam Istana
Pada masa praaksara,bahasa lisan merupakan alat komunikasi yang
penting.Melalui tulisan,ide ide dan pikiran manusia dapat di komunikasikan
secara langsung atau tidak langsung kepada generasi penerus.Pada awalnya tradisi
tulisan berkembang di lingkungan istana untuk mencatat peristiwa peristiwa
penting dalam kerajaan,surat menyurat kerajaan,peraturan,dan perintah raja serta
penulisan karya sastra.

a) Prasasti
Prasasti adalah tulisan yang dipahatkan pada batu berisi catatan suatu
peristiwa penting kerajaan.Salah satu fungsi prasasti adalah memberikan
peringatan atas suatu peristiwa penting kepada generasi berikutnya.Contoh
tradisi penulisan prasasti yang berkembang pada masa Hindu-Buddha
adalah Prasasti Tarumanegara.Prasasti yang di temukan di Indonesia
umumnya menggunakan berbagai bahasa,antara lain: Bahasa
Sansekerta;bahasa Jawa kuno;bahasa Melayu kuno;bahasa Bali kuno.
b) Karya Sastra
Semenjak bangsa Indonesia mengenal tulisan maka seni sastra mengalami
perkembangan yang sangat pesat.Adapun karya karya sastra zaman
Hindu-Buddha yang telah di bukukan adalah karya karya sastra yang
berasal dari masa Kediri sampai Majapahit(abad ke11 sampai dengan abad
ke 16)
2) Tradisi Di Luar Istana
Tradisi tuis naskah sebagian berkembang di daerah yang tidak berada di bawah
kekuasaan kerajaan.Naskah naskah warisan leluhur tersebut ditulis dengan
berbagai aksara dan media.Naskah naskah tersebut di tulis menggunakan berbagai
huruf.Misalnya huruf Pallawa,huruf Kawi,huruf Jawa,dll
a. Tradisi tulis di Bali
Tradisi tulis tertua di Bali bersumber dari tradisi tulis istana dan
prasasti batu serta lempeng tembaga.Mulai abad ke-16 diciptakan
berbagai naskah bertema keindahan alam,persatuan dengan
dewa,perbintangan,pengobatan,penanggalan,silsilah,dll.
b. Tradisi tulis di Sumatra Selatan
Naskah di Sumatra Selatan di tulis di atas kulit kayu,bamboo,batang
rotan,lempeng tembaga,kertas,dan tanduk kerbau.Tema naskah
Sumatra Selatan adalah cerita kepahlawanan,perjanjian
hokum,pantun,silsilah,dll.Misalnya teks Saribu Maksa(buku Seribu
Pertanyaan) dan syair cinta Gelumpai.
c. Tradisi Tulis di Jawa Barat
Naskah di Jawa Barat di tulis di atas daun palem,bambu dan
kertas.Huruf yang di pakai pada tradisi tulis di Sunda adalah aksara
Sunda kuno,aksara Sunda Jawa(cacarakan),Aksara Latin dan Arab
gundul.Naskah naskah tersebut antara lain: kunjarakarna;Sanghiyang
Hayu,Sanghiyang Siksakandang Karesian,Amanat dari
Galunggung,dll.
d. Tradisi Tulis di Sulawesi Selatan
Tradisi tulis naskah berkembang dengan pesat di Sulawesi Selatan
setelah adanya budaya tulis.Misalnya di kalngan suku
Mandar,Bugis,dan Makassar.

PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA


1. Historiografi Tradisional
Historiografi tradisional berkembang pada masa kerajaan tradisional di
Indonesia.Penulisan sejarah nasional adalah penulisan sejarah yang lebih
mengedepankan unsure keturunan(geneologi),tetapi mempunyai kelemahan dalam
struktur kronologi dan unsur biografi.Historiografi berkembang pada masa HinduBuddha dan Islam.
a) Zaman Hindu-Buddha
Tradisi tulis pada masa Hindu-Buddha berkembang dengan pesat sehingga
tercipta 1000 buah naskah diseluruh Nusantara.Berdasarkan isinya,bentuk
bentuk kesusastraan pada masa Hindu-Buddha tersebut terdiri atas
tutur(kitab keagamaan),castra(kitab hukum),wiracarita(cerita
kepahlawanan),dll.
b) Zaman Islam
Pada masa Islam,tradisi penulisan sejarah terus berlanjut.Tema temanya
sebagian ada yang disesuaikan dengan kebudayaan Islam,sedangkan
sebagian lainnya merupakan hasil ciptaan baru.Jenis jenis penulisan
sejarah zaman Islam meliputi:
a. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra tradisional berisi cerita sejarah atau cerita
roman yang dibaca sebagai pelipur lara,pembangkit semangat juang,dan
untuk meramaikan pesta.Misalnya adalah Sejarah Negeri Kedah
b. Babad
Babad adalah cerita sejarah tradisional di kalangan masyarakat
Jawa.Babad di tulis oleh pujangga keratin untuk memperkuat legitimasi
sejarah raja yang sedang berkuasa.Misalnya Babad Tanh Jawi
c) Ciri Ciri Historiografi Tradisional
1) Bersifat Istanasentris,Religiomagis,dan Regiosentris
2) Memperkuat legitimasi penguasa
2. Historiografi Kolonial
Historiografi Kolonial adalah penulisan sejarah yang berkaitan dengan aspek
penjajahan Belanda di Indonesia.Sumber sumber sejarah yang di pakai untuk
menyusun historiografi colonial sebagian berasal dari arsip Negara di Belanda,arsip
arsip VOC,dan arsip Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.Contohkarya sejarah
colonial yang di tulis sejak tahun 1600 adalahreizen(kisah perjalanan) yang di tulis
oleh Nicholaus de Graff,Cornelis de Bruijn,Rijklofs van Goens,dan Valentijn.
3. Historiografi Nasional
Sejak tanggal 17 agustus 1945 bangsa Indonesia mulai merekonstruksikan
penulisan(menyusun) konsep sejarah nasionalnya.berbeda dengan historiografi
tradisional yang bersifat kedaerahan(regiosentris) dan historiografi colonial yang
bersifat Eropasentris maka historiografi nasional adalah penulisan sejarah yang
bersifat Indonesiasentris.Contohnya adalah artikel karangan Ismail yang berjudul
Towards History of Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai