JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Badan POM, pusat informasi obat, pendidikan tinggi farmasi, organisasi profesi dokter
dan apoteker. Manusia mencakup dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, dan profesional
kesehatan lainnya di rumah sakit. Apoteker yang mengadakan pelayanan informasi obat
harus mempelajari juga cara terbaik menggunakan berbagai sumber tersebut. Pustaka
obat digolongkan dalam empat kategori, yaitu 1) pustaka primer, 2) pustaka sekunder, 3)
pustaka tersier, dan 4) sumber lain (Siregar dan Lia, 2003).
Sumber pustaka primer adalah artikel orisinil yang dipublikasikan atau yang
tidak dipublikasikan penulis atau peneliti, yang memperkenalkan pengetahuan baru atau
peningkatan pengetahuan yang telah ada tentang suatu persoalan. Sumber pustaka
primer ini termasuk hasil penelitian, laporan kasus, juga studi evaluatif, dan laporan
deskriptif. Pustaka primer memberikan dasar untuk pustaka sekunder dan tersier. Artikel
dalam majalah ilmiah adalah yang paling sering disebut sebagai contoh sumber pustaka
primer, walaupun semua artikel dalam majalah ilmiah bukan merupakan sumber pustaka
primer. Contoh pustaka primer lain termasukprosiding seminar, buku catatan
laboratorium, korespondensi, seperti surat dan memo, tesis, disertasi, dan laporan teknis
(Siregar dan Lia, 2003).
Sumber pustaka primer memberikan informasi paling mutakhir tentang pokok
tertentu pada waktu tertentu karena karya itu merupakan refleksi pengamatan penulis
saja, hasilnya tidak diinterpretasikan. Keterbatasan utama dari sumber pustaka primer
adalah ketidakpraktisan. Dalam pustaka primer, seseorang tidak dapat secara efisien
mencari informasi khusus, kecuali orang itu memiliki pengetahuan yang dalam tentang
organisasi dan jenis pustaka. Dalam banyak situasi, apoteker harus menelusur kembali
pustaka primer untuk menjawab suatu pertanyaan spesifik penderita. Kemampuan
dalam hal penelusuran kembali dan interpretasi pustaka primer memerlukan
pengalaman melalui praktik yang terus-menerus. Satu cara agar apoteker terbuka
kepada pustaka primer adalah membaca sendiri. Semua apoteker harus memenuhi suatu
komitmen profesional, yaitu tetap mutakhir. Salah satu mekanisme untuk untuk
mencapai hal tersebut adalah membaca majalah ilmiah secara tetap. Ada dua contoh
pertanyaan informasi obat tertentu yang sering timbul di rumah sakit, yaitu tentang
penggunaan obat baru dari obat yang dipasarkan atau obat yang baru-baru ini dilaporkan
menimbulkan efek merugikan. Penggunaan pustaka primer sering kali perlu untuk
dapat menjawab pertanyaan tersebut (Siregar dan Lia, 2003
klinisi
untuk
menerapkan
pengetahuan
baru
kegunaan
dari
1.3 PubMed
NLM lain.
Pemetaan otomatis terminology pencarian sesuai dengan pokok bahasan medis
1.4 Tujuan
Mahasiswa mampu mengevaluasi dan menilai jurnal hasil penelitian sebagai
sumber informasi primer dan memberi suatu keputusan klinik atas suatu kasus dengan
menggunakan hasil evaluasi jurnal tersebut.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
2.1
Kasus
Lakukan akses pada literatur sekunder (PubMed) kemudian carilah petunjuk
c. Berapa jumlah abstrak yang anda peroleh setelah menggunakan filters? Tuliskan
judul 3 abstrak teratas dari hasil pencarian anda!
d. Coba gunakan operator boolead pada pencarian anda, bagaimanakah hasilnya?
e. Lakukan kajian (critical appraisal) terhadap jurnal pustaka primer yang diberikan
dengan menggunakan cek list yang telah tersedia.
BAB III
ANALISA DAN PENYELESAIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini diawali dengan pencarian sumber informasi obat sekunder
dan mencari jurnal yang tepat untuk dilakukan critical appraisal yang mana mahasiswa
diharapkan mampu mengevaluasi dan menilai jurnal hasil penelitian sebagai asumber
informasi primer dan memberikan suatu keputusan klinik atas suatu kasus dengan
menggunakan hasil evaluasi jurnal tersebut.
Sumber informasi yang digunakan pada praktikum ini adalah PubMed, dimana
dilakukan pencarian jurnal dengan tema perbandingan efektivitas penggunaan
parasetamol (tunggal) terhadap ibuprofen (tunggal) untuk mengatasi demam pada anak
usia 5 tahun ke atas. Kata kunci yang digunakan yaitu pediatric, febrile, paracetamol
alone, ibuprofen alone, dan efficacy. Kata kunci yang dipilih telah disesuaikan dengan
PICO antara lain: P (Population) adalah Pediatric dan febrile karena pada kasus yang
diminta untuk anak usia 5 tahun ke atas yang mengalami demam. I (Intervention) adalah
mengindentifikasi rencana pengobatan atau treatment yang akan diberikan kepada
pasien menggunakan paracetamol dan ibuprofen. O (Outcome) merupakan hasil yang
diharapkan dari jurnal yg diinginkan, yaitu efficacy. .
Penggunaan properti filters menyebabkan jumlah abstrak yang didapatkan
semakin sedikit, ini sesuai dengan tujuan penggunaan properti tersebut yaitu untuk
mengkrucutkan hasil pencarian jurnal yang diinginkan, serta untuk mendapatkan jurnal
yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan informasi yang kita inginkan. Penggunaan
properti filters ini sangat membantu kita dalam mempermudah pencarian jurnal yang
tepat, namun perlu diperhatikan juga filters yang akan digunakan mengingat tidak
semua authors mendaftarkan jurnalnya secara lengkap pada situs-situs tertentu,
sehingga ada kemungkinan filters yang digunakan akan bisa juga menghapus jurnaljurnal yang memiliki isi yang baik.
Penggunaan operator boolead kemudian dilakukan untuk membantu proses
pencarian literatur. Operator boolead yang digunakan adalah or dan and, pada
penggunaan or diperoleh abstrak yang lebih banyak karena dalam satu abstrak akan
mengandung parasetamol saja, atau ibuprofen saja atau parasetamol dan ibuprofen. Hal
ini dapat diartikan bahwa penggunaan operator boolead or menghasilkan hasil yang
lebih luas, dan pada penggunaan and hasil yang diperoleh lebih spesifik karena dalam
satu abstrak akan mengandung parasetamol dan ibuprofen.
Randomized Comparative Trial of Efficacy of Paracetamol, Ibuprofen and
Paracetamol-Ibuprofen Combination for Treatment of Febrile Children, terpilih
menjadi jurnal yang paling spesifik setelah melewati proses filtering dan penggunaan
operator boolead, dimana pada jurnal ini dibandingkan efektivitas parasetamol,
ibuprofen dan kombinasi parasetamol dengan ibuprofen untuk pengobatan demam pada
anak-anak. Penelitian dilakukan kepada 99 anak yang terkena demam, 6 bulan 12 tahun,
dialokasikan untuk tiga kelompok. Kelompok pertama menerima parasetamol 15 mg/kg,
kelompok kedua menerima ibuprofen 10 mg/kg dan kelompok ketiga menerima
parasetamol dan ibuprofen. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan
BAB V
KESIMPULAN
Operator boolead yang digunakan adalah and dan or. Penggunaan operator
boolead or menghasilkan hasil yang lebih luas, daripada penggunaan andyang
lebih spesifik.
V.3. Pustaka primer yang diperoleh termasuk dalam kriteria acceptable, karena pada
checklist, kategori yang masuk persyaratan (jawaban= yes) mencapai 60%-70%.
Suatu literatur primer dikatakan high quality adalah saat pengisian checklist
sebagian besar jawaban atau minimal 80% mendapat jawaban yes.
DAFTAR PUSTAKA