KLONING
Oleh:
Arif Novan
12030234001 / KA 2012
12030234014 / KA 2012
Meita Rahmawati
12030234017 / KB 2012
12030234222 / KA 2012
120302342xx / KB 2012
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kloning
Kloning menurut bahasa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu clone atau
klon yang berarti kumpulan sel turunan dari sel induk tunggal dengan reproduksi
aseksual. Sedangkan menurut istilah Kloning adalah teknik membuat keturunan
dengan kode genetik yang sama dengan sel induknya tanpa diawali proses
pembuahan sel telur atau sperma tapi diambil dari inti sebuah sel pada makhluk
hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan maupun manusia atau dengan kata
lain kloning merupakan teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang
sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya.
Kloning gen memberikan manfaat yang besar bagi bidang bioteknologi.
Proses kloning gen dapat menghasilkan protein dalam jumlah besar, khususnya
protein-protein yang penting sebagai obat dan untuk terapi. Produk farmasi yang
dapat diproduksi dengan melakukan kloning gen antara lain vaksin, antibodi
monoklinal, dan kit diagnostik.
B. Macam-Macam Kloning
Dalam hal ini Kloning terdiri dari beberapa macam, antara lain:
1. Kloning pada Tumbuhan
Kloning pada tumbuhan yaitu mencangkok atau menstek tanaman
untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis sama dengan
induknya.
2. Kloning pada Hewan
Kloning pada hewan pertama kali dicoba pada tahun 1950-an pada
hewan katak, tikus, kera dan bison juga pada domba, dan dalam
kelanjutannya proses yang berhasil hanyalah percobaan Kloning pada
domba. Awal mula proses pengkloningan domba adalah dengan mengambil
inti sel dari tubuh domba, yaitu dari payudara atau ambingnya lalu sifat
khusus yang berhubungan dengan fungsi ambing ini dihilangkan, kemudian
inti sel tersebut dimasukkan kedalam lapisan sel telur domba, setelah inti
selnya dibuang kemudian ditanamkan ke dalam rahim domba agar
mengambil sel dari tubuh seorang perempuan, kemudian inti selnya diambil
dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya.
Sel telur ini setelah bergabung dengan inti sel tubuh perempuan lalu
ditransfer
ke
dalam
rahim
perempuan
agar
memperbanyak
diri,
Komponen-Komponen Kloning
a. Sumber DNA
Sumber DNA untuk pengerjaan kloning dapat berupa DNA kromosom
yang diisolasi dari inti sel ataupun DNA komplementer yang diperoleh dari
penyalinan mRNA dengan bantuan enzim reverse transcriptase, hasil dari
penyalinan mRNA tadi disebut dengan complementary DNA (cDNA). DNA
dalam organel lain dalam sel dapat pula digunakan sebagai sumber DNA
dalam kloning selain DNA inti dan cDNA, misalnya DNA pada mitokondria
dan kloroplas.
b. Vektor
Vektor adalah pembawa fragmen gen target ke dalam suatu sel inang.
Persyaratan utama suatu molekul DNA dapat digunakan sebagai vektor
antara lain harus bisa disisipi DNA asing, dapat diintroduksi ke dalam sel
inang, dapat bereplikasi secara independen di dalam sel inang, dan memiliki
penanda seleksi. Vektor yang sering digunakan untuk penelitian kloning
dalam sel bakteri adalah virus dan plasmid.
c. Enzim Endonuklease Restriksi
Enzim Endonuklease Restriksi yang diisolasi dari bakteri merupakan
enzim yang dapat memotong ikatan fosfodiester untai DNA asing pada
sekuen pengenalan yang spesifik.
d. Enzim Ligase
Enzim
ligase
merupakan
enzim
yang
mengkatalisis
reaksi
restriksi
memungkinkan
muslihat
itu.
Ekori
adalah
lempengan agar yang berplak. Beberapa dari DNA pada setiap plak diserap oleh
kertas saring tadi. DNA yang terserat itu kemudian diubah sifatnya menjadi
pelayan tunggal, dan kertas saring yang dicelupkan ke dalam larutan yang
berisikan molekul-molekul DNA rekombinan yang menyatakan rangkaiannya
yang dicari itu. Karena plak-plak asal tidak menjadi rusak karena prosedur ini,
maka molekul-molekul tambahan sampel khusus DNA rekombinan itu dapat
dibiakkan dalam sel-sel koli tambahan untuk memproduksi sebanyak turunan
sampelnya yang diinginkan. Maka inilah satu cara (namun bukan satu-satunya
cara) untuk mencapaitujuan terdekatnya yaitu sampel murni suatu gen eukariotik.
Prosesnya mungkin tanpak rumit, tetapi sungguh sangat langsung dan akhirnya
tujuan dapat diacapai.
BAB III
KESIMPULAN
Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama
dengan sel induknya tanpa diawali proses pembuahan sel telur atau sperma tapi
diambil dari inti sebuah sel pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan,
hewan maupun manusia.
Kloning terdiri dari beberapa macam, antara lain: Kloning pada tumbuhan,
Kloning pada hewan, Kloning pada embrio,dan Kloning pada manusia.
Gen-gen
eukariotik
dan
juga
prokariotik
dapat
diklon
dengan
10
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Halid. 2003. Kloning dan Bayi Tabung Masalah dan Implikasinya. Jakarta:
PB UIN.
Anonim. 2015. Kloning. http://digilib.uinsby.ac.id. Diakses 07 Mei 2015 pukul
13.10 WIB.
Hadiarto,Toto.
2013.
Prinsip
Dasar
Teknik
DNA
Rekombinan.
11
12