Soal
Soal
A. Kenapa saat mengisi minyak pada motor 2 langkah harus dicampur dengan oli (oli
samping)?
Jawab:
Selain menggunakan pelumas guna melancarkan kinerja gigi-gigi pada komponenya,
motor 2 tak menggunakan tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping
gunamelumasi bagian piston, setang seher, serta laher bearing as krug. Kondisi oli
samping jangan sampai kering atau kosong. Atur volumenya dengan takaran yg sesuai
yaitu tidak terlalu irit dan tidak pula terlalu boros (terlalu irit = Overheat/kepanasan,
Terlalu boros = motor berat dan asap ngepul). Didalam hal oli samping di motor 2 tak
bolehdibilang merupakan hal yang wajib dan mutlak diperlukan. Oli 2T tugasnya
untuk melumasi piston dan crankshaft, karena pada motor 2T oli mesin hanya
melumasi transmisi, sirkulasi oli tidak sampai ke bagian blok dan head.Pada mesin
2T, olisamping dicampurkan ke bahan bakar utk melumasi piston, stang piston & kruk
as mesin 2T, sementara persnelingnya ada oli tersendiri. Jadi oli sampingnya masuk
ke ruang bakar & ikut terbakar bersama bensin. Ini membuat gas buang mesin 2T
lebih berasap daripada gas buang mesin 4T, selain itu pada ruang bakarnya juga lamalama menempel kerak-kerak sisa pembakaran oli tadi. Pada mesin 2T kan tidak ada
klep,masuk-keluarnya bahan bakar diatur oleh lubang-lubang padasilinder & gerakan
naik-turunpiston.
B. Ada berapa jenis pompa pada motor diesel/otto?
Jawab:
1. Pada Motor BakarDiesel:
a) Jenis pompa in-line ukuran M, memiliki kapasitas yang paling kecil yaitu mampu
menghasilkan tekanan hingga 400 bar
in-line ukuran M
b) Jenis pompa in-line ukuran A, kapasitas penyaluran bahan bakar lebih besar dari
jenis pompa injeksi in-line ukuran M. Tekanan injeksi jenis pompa ukuran A ini
mencapai 600 bar
c) Jenis pompa in-line ukuran MW, Jenis pompa injeksi in-line ukuran MW
dirancang untuk mampu memberi tekanan sampai 900 bar. Berlainan dengan jenis
pompa injeksi in-line ukuran A atau M, maka pompa injeksi ukuran MW ini
disebut dengan tipe tertutup karena pada jenis pompa injeksi ini unit plunyer dan
barel serta unit katup deliverinya dipresskan melalui bagian atas rumah pompa dan
diikatkan dengan dua buah baut dan flens. Pompa injkesi tipe ini dibuat dengan
kapasitas sampai 8 barel/untuk mesin 8 silinder
d) Jenis pompa in-line ukuran P, seperti pada jenis pompa injeksi in-line lainnya,
pada pompa jenis ini memiliki kapasitas yang lebih besar, sehingga biasanya
banyak digunakan untuk kendaraan dengan kapasitas engine lebih besar.
terutama
akanmerembes
ke
saat
motor
belum
panas
yang
ruang
oli,
disamping
itu
pompa
mengakibatkan
injeksi
bensin
bensin
yang
bantuan gear. Kelebihan lainnya, dengan jumlah silinder lebih banyak namun
berukuran lebih kecil
2. Mesin 6 Langkah =
D.Kenapa polusi dan konsumsi bahan bakar pada motor 2 langkah lebih banyak?
Jawab:
Oli sampingnya masuk ke ruang bakar & ikut terbakar bersama bensin. Ini membuat
gas buang mesin 2T lebih berasap daripada gas buang mesin 4T, selain itu pada ruang
bakarnya juga lama-lama menempel kerak-kerak sisa pembakaran oli tadi.
Pembakaranmesin 2 langkah terjadi pada setiap 1 kali perputaran poros engkol.
Jumlah pembakaranyang lebih banyak inilah yang membuat daya yang dihasilkan
lebih besar, namunjugamembuat konsumsi bahan bakarnya menjadi lebih boros.
E.Jadi motor wankel itu mesin berapa langkah?
Jawab:
Prinsip kerja mesin Wankel sama dengan mesin 4 langkah ( four stroke
engine).Campuran bahan bakar dan udara (gas) masuk dan dimampatkan.Pada saat
kompressi terjadi, busi mencetuskan api dan membakar bahan bakar(gas) sehingga
terjadi tekanan gas sehingga menekan sisi dan memutartriangular rotor (sejenis roda
terbang/fly wheel pada mesin piston) selanjutnyamemutar roda gigi pusat atau roda
sumbu.Putaran rotor (triangular rotor) meneruskan kepada gigi-gigi perseneling
danakhirnya memutar roda-roda lainnya. Semuanya ini adalah kombinasi tigalangkah
tenaga (power stroke) mendorong secara serempak tiga sisi/kamarsehingga
menjadikan
mesin
jenismesinrotorylainnya.
Wankel
ini
lebih
kuat
dibandingkan
dengan
SOAL - 2
a single-cylinder vertical atmospheric engine with bore=1.2m and a piston of 2700 kg mass is
use to lift a weight. pressure in the cylinder after combustion and cooling is 22 kpa, while the
ambient pressure is 98kpz.
assume piston motion is frictionless.
calculate:
1- mass that can be lifted if the vacuum is at the top of the cylinder and the piston moves up.
2- mass that can be lifted if the vacuum is at the bottom of the cylinder and the piston moves
down.
Jawab:
Dik :
menemukan gaya.
( 98 kPa ) * ( pi * ( 1.2 m / 2 ) ^ 2 ) = 110,8 kN
sekarang massa dapat di tentukan, akan tetapi percepatan tidak diberikan pada soal, di
asumsikan percepatan ( a ) = 10 m/s
( 110,8 kN) * 10 m/s = 11080 kg
Ini adalah massa total yang dapat didukung oleh tekanan. Karena tekanan juga mendukung
massa piston, maka dikurangi 2.700 kg.
Answer to case one is: 8380 kg (with g = 10 m/s)
b.pada saat piston turun (move down)
setelah pembakaran (after combustion) dengan P=22 kpa, maka piston turun
dengan rumus yang sama dengan diatas
( 22 kPa ) * ( pi * ( 1.2 m / 2 ) ^ 2 ) = 24,8 kN
sekarang massa dapat di tentukan, akan tetapi percepatan tidak diberikan pada soal, di
asumsikan percepatan ( a ) = 10 m/s
( 24,8 kN) * 10 m/s = 2480 kg
Berat piston tidak dibebankan kerena piston dalam keadaan turun sehingga
massa nya 2480 kg
An early atmospheric engine has a single horizontal cylinder with a 3.2-ft bore, a 9.0-ft stroke,
and no clearance volume. After a charge of gunpowder is set off in the open cylinder, the
conditions in the cylinder are ambient pressure and a temperature of 540F. The piston is now
locked in position and the end of the cylinder is closed. After cooling to ambient temperature,
the piston is unlocked and allowed to move. The power stroke is at constant temperature and
lasts until pressure equilibrium is obtained. Assume the gas in the cylinder is air and piston
motion is frictionless. Ambient conditions are 700P and 14.7 psia.
Jawab :
Konversi unit
3,2ft
0,3048 m/ft x 3,2 ft = 0,975 m dibulatkan 1 m bore
9 ft
0,3048 m/ft x 9 ft = 2,473 m dibulatkan 2,5 m
540 F C 9/5 + 32
= 282,22 C
14,7 Psi
6.894103 Pa/Psi x 14,7 Psi = 101341,8 Pa = 101 kPa