KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang tinjauan pengelolaan logistik di PT. Tunas
Indrapura.
Hadirnya makalah ini merupakan hasil dari evaluasi tinjauan kami mengenai
pengelolaan logistik di salah satu perusahaan yang bernama PT. Tunas Indrapura. Makalah ini
berbicara tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam proses logistik dan cara-cara
penyelesaian dari masalah-masalah tersebut agar perusahaan dapat mengelolanya dengan
lebih baik lagi. Dengan latar belakang pemikiran seperti itu, makalah ini ditulis dalam bentuk
panduan praktis sehingga urutannya sistematis, mengikuti langkah-langkah dan tindakan
yang harus diambil dalam menanggapi rasa kebangsaan saat ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
..
PENDAHULUAN
.. ..
2
4
1.1
1.2
Rumusan Masalah ..
LANDASAN TEORI
..
..
BAB 2
2.1
Pengertian
2.2
BAB 3
BAB 4
PEMBAHASAN
....
4.1
......
4.2
4.3
Miskomunikasi
12
12
16
18
19
5.1
Kesimpulan .
19
5.2
Saran .
20
BAB 5
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
..
22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan besar maupun yang kecil pasti
melakukan kegiatan logistik. Salurah penyediaan bahan baku sampai dengan
penyaluran barang jadi sangat membutuhkan logistik.
Logistik juga sangat berhubungan dengan dunia transportasi. Kegiatan logistik
tidak akan ada tanpa peran dari transportasi baik transportasi darat, laut dan udara.
1.2
Rumusan Masalah
Penulis merupakan mahasiswa yang menekuni pendidikan di bidang transportasi
dan penulis tertarik untuk mempelajari tentang manajemen logistik. Maka dari itu,
penulis mengadakan peninjauan tentang pengelolaan logistik di sebuah perusahaan
kontraktor yang berkantor di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara yang bernama PT.
Tunas Indrapura.
Perusahaan ini tentu tidak luput dari permasalahan khususnya di bagian logistik.
Adapun permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pada transportasi mengakibatkan terlambatnya ketibaan barang
pesanan yang dikirim ke tempat tujuan. Contoh gangguan bisa dikarenakan
bencana alam, cuaca, macet atau masalah teknis lainnya.
2. Sistem pergudangan yang kurang efektif berdampak pada kualitas barang yang
akan berkurang dan harga jual juga akan berkurang.
3. Miskomunikasi yang dapat disebabkan oleh faktor kelalaian pegawai ataupun
karena terlalu banyaknya pesanan konsumen kepada perusahaan sehingga kadang
terjadinya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi.
Permasalahan-permasalahan di atas menarik penulis untuk membahas bagaimana
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Menurut Donald J. Bowersox (2000), manajemen logistik adalah unik karena ia
merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang tertua tetapi juga termuda. Aktivitas
logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi dan pengurusan &
penyimpanan) telah dilaksanakan orang semenjak awal spesialisasi komersil.
Logistik modern dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi
dari para supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.
Manajemen logistik (H. Subagya M.S. : 1995) adalah suatu ilmu pengetahuan
dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan
pengadaan,
penyimpanan,
penyaluran
dan
pemeliharaan
serta
penghapusan
material/alat-alat.
2.2
semua
faktor
yang
mempengaruhi
penentuan
kebutuhan
harus
diperhitungkan.
2. Fungsi Penganggaran
Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk
merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala
mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan
yang berlaku terhadapnya.
3. Fungsi Pengadaan
Fungsi pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi perencanaan, penentuan
kebutuhan maupun penganggaran.
4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi ini merupakan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran
perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk kemudian
disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana.
5. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan
kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
6. Fungsi Penghapusan
Fungsi penghapusan, yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha pembebasan
barang dari pertanggungjawaban yang berlaku. Dengan perkataan lain, fungsi
penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan (asset) karena kerusakan
yang tidak dapat diperbaiki lagi.
7. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi
usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik.
BAB 3
GAMBARAN UMUM OBJEK
PT. Tunas Indrapura merupakan perusahaan kontraktor yang berlokasi di Ruko Inkopal
Blok G No. 6 Kokan KTC, Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta 14241, Indonesia.
Perusahaan ini bekerja di bidang kontraktor yang khususnya yaitu untuk bagian
finishing dari pembuatan sebuah bangunan. Bidang keahlian dan pekerjaan dari perusahaan
ini salah satunya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan kusen aluminium
2. Partisi (penyekat ruangan) :
Kaca
Gypsum
3. Ceiling (plafon) :
Accoustic
Gypsum
4. Pintu utama (frameless)
5. Pintu toilet
6. Curtain wall
7. Aluminium composite panel
8. Spandrell aluminium
Diatas adalah contoh produk-produk yang dihasilkan dari PT. Tunas Indrapura. Untuk
membuatnya tentu memerlukan bahan baku (material) dan alat penunjang yaitu mesin-mesin
yang digunakan untuk merangkai bahan baku menjadi sebuah produk barang. Bahan baku
yang dipakai dalam perusahaan ini, seperti kaca, aluminium lembaran/sheet, aluminium
batang, silicone sealant, kunci-kunci beserta perlengkapan-perlengkapan lainnya.
Contoh alat/mesin yang dipakai untuk merangkai bahan-bahan baku yaitu, di antaranya
mesin double cutting, mesin potong aluminium portable, alat pemotong kaca, mesin las, bor,
rivet, dll.
Adapun struktur organisasi dari PT. Tunas Indrapura ini adalah sebagai berikut:
Perusahaan ini pernah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk membangun
beberapa proyek seperti:
1. Ruko Sixth Avenue
Dalam proyek pembangunan Ruko Sixth Avenue, PT. Tunas Indrapura bekerja sama untuk
menyediakan barang-barang seperti Asesoris, Handle ex Dekkson 802, Engsel Jendela
Caseent, dll.
2. Mitsuba Cikande
Dalam proyek pembangunan Mitsuba di Cikande Serang, PT. Tunas Indrapura bekerja
sama untuk menyediakan barang-barang seperti Aluminium, Panel Composite (seven),
Hollow, Silicone Sealant, Bronze, Powder Coating, dll.
3. Rumah Nature
Dalam proyek pembangunan Rumah Nature, PT. Tunas Indrapura bekerja sama untuk
menyediakan barang-barang seperti Profile Aluminium ex YKK, Asesoris Jendela,
Sealant, Kaca, dll.
4. Gerbang Orchard
Dalam proyek pembangunan Gerbang Orchard, PT. Tunas Indrapura bekerja sama untuk
menyediakan barang-barang seperti Profile Aluminium YB1 ex YKK, Kaca Polos
Tempered 10mm
5. Proyek Cibubur Town Square
Dalam proyek pembangunan Cibubur Town Square, PT. Tunas Indrapura bekerja sama
untuk menyediakan barang-barang seperti Profil Gawang berikut dengan pemasangannya.
10
BAB 4
PEMBAHASAN
Setiap perusahaan mempunyai masalah masing-masing. Pada bab ini saya akan
membahas sebuah masalah yaitu bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan
logistik (gangguan pada transportasi, sistem pergudangan yang kurang efektif dan
miskomunikasi) agar PT. Tunas Indrapura dapat lebih efektif dan efisien dalam mengelola
logistik untuk ke depannya?
4.1 Gangguan Pada Transportasi
Transportasi
memberikan
manfaat
geografis
pada
sistem
logistik
dengan
11
12
mutu layanan sangat lambat. Dalam usaha meningkatkan pelayanan, kereta api
menyediakan door-to-door service dengan moda angkutan lainnya dari terminal
kereta api sampai dengan ke tempat pelanggan.
Moda Angkutan Jalan Raya
Pertumbuhan angkutan jalan raya menjadi tulang punggung operasi logistik di
masa yang akan datang karena setiap melakukan pengiriman barang minimal
beratnya adalah di bawah 5 ton, dengan pengiriman jumlah barang yang besar
jika dibandingkan dengan angkutan barang dengan kereta api, lalu lintas air,
angkutan udara, angkutan jalan raya menjadi andalan pengiriman barang logistik.
Yang menjadi kendalanya adalah biaya yang mahal seperti biaya variabel
(operasi) yang meliputi bahan bakar, minyak pelumas, ban mobil, dan
pemeliharaan. Dan biaya tetap yang relatif kecil meliputi penyusutan, ijin dan
pajak, upah, asuransi, tol, pungutan-pungutan resmi maupun tidak resmi.
Moda Angkutan Air
Air merupakan cara transportasi yang paling tua. Keuntungan angkutan air adalah
kapasitas yang besar yang dapat diangkutnya. Angkutan air relatif juga aman
dengan dipergunakannya radar, autopilot, alat navigasi melalui satelit dan
peralatan canggih lainnya. Angkutan air memanfaatkan keuntungan angkutan
mempergunakan peti kemas. Keuntungan dari angkutan peti kemas yaitu:
Handling barang berkurang sehingga kecelakaan dapat ditekan
Biaya pengepakan dapat dihemat
Handling yang efisien dari muatan baik dari titik pemuatan dan pembongkaran
di tempat tujuan.
Pembebasan dari bea cukai lebih cepat
Pencurian dapat dihindari sehingga premi asuransi juga lebih kecil.
Angkutan melalui laut atau sungai disebut juga sebagai pelayaran. Kegiatan
tersebut memindahkan barang secara fisik dari pelabuhan muat sampai ke
pelabuhan tujuan yang disebut dengan pengapalan. Regular Liner Service (RLS)
13
berjadwal secara teratur dengan waktu dan trayek dan tarif serta syarat-syarat
angkutan yang sudah ditetapkan.
Moda Angkutan Udara
Dibandingkan dengan moda angkutan yang lain, moda angkutan udara ini relatif
baru namun paling menarik perhatian dan yang paling pesat perkembangannya.
Biaya angkutan meliputi landing fee, bahan bakar avtur, sewa gudang,
penyusutan, asuransi, dll sehingga di antara moda transportasi lainnya, angkutan
udara adalah yang paling mahal. Tetapi secara keseluruhan lebih ekonomis karena
lebih cepat, dapat dipercaya dan mengurangi resiko.
3. Memilih rute angkutan yang tepat
Suatu tanggung jawab penting dari manajemen transportasi adalah penelusuran dan
kelancaran rute. Banyak perusahaan pengangkutan yang mengadakan penelusuran
dan memberikan pelayanan computer untuk membantu para pengirim barang dapat
mengetahui lokasi barang yang dikirim. Si pengirim barang, mungkin menghendaki
untuk mempercepat pengiriman barang tertentu untuk mengatasi suatu perubahan
peristiwa yang tak terduga.
4. Koordinasi dalam penggunaan moda angkutan ganda
sistem pengangkutan bermoda ganda dilaksanakan apabila angkutan antara dua
tempat mempergunakan satu moda angkutan yang dikelola oleh perusahaan yang
berlainan atau mempergunakan beberapa moda angkutan yang berbeda. Masalah
yang menonjol adala koordinasi tarif dan jadwal.
4.2
14
peralatan baik yang berasal dari pembelian, hasil produksi sendiri atau merupakan
material yang dikembalikan oleh pemakai di dalam perusahaan. Pergudangan juga
dapat difungsikan untuk pemeliharaan dan perawatan material selama disimpan, penata
usahaannya, pengepakan dan pengiriman, material handling serta semua pekerjaan yang
terkait agar terlaksananya keefektifan dan keefisienan kerja.
Di dalam pergudangan terdapat prosedur atau sistem penyimpanan dari masing-masing
penyimpanan barang sebelum adanya kegiatan penerimaan, penyimpanan dan
pengiriman barang.
Dalam sistem pergudangan harus adanya pengaturan ruang pada barang-barang tertentu
dalam lokasi gudang yang sama dengan pertimbangan bahwa cara tersebut tidak akan
merugikan. Contoh untuk barang-barang yang bersifat membahayakan, mudah terbakar,
oxidizing, seperti misalnya asam sulfat tidak mungkin disatukan dalam penyimpanan
dengan barang-barang lainnya. Jenis barang yang memerlukan penyimpanan terpisah
antara lain :
Barang-barang yang mudah rusak baik karena sifatnya sendiri atau karena
berdekatan dengan barang lain dan karena pengaruh cuaca.
Barang-barang yang perlu suhu dingin
Barang-barang yang perlu ruang penghangat
Banyak kegiatan dan macam pemeliharaan barang tergantung dari sifat dan ciri barangbarang tersebut, namun demikian petugas gudang harus memiliki pengetahuan secara
umum untuk dapat memberikan pemeliharaan dengan maksimal. Perlu diketahui bahwa
tingkat pemeliharaan tergantung pada turn over dan penyimpanan yang wajar untuk
penyelenggaraan. Penyimpanan yang wajar petugas gudang harus mengetahui jenis
barang yang akan disimpan dan akan ditempatkan pada suhu dan kelembapan udara
yang sewajarnya.
15
Dalam pergudangan, suhu dan kelembapan udara yang tinggi dapat mempercepat
proses korosi. Juga akan menyebabkan perubahan pada permukaan lembaran dari bahan
semacam plastik. Dengan demikian pengaturan suhu dan kelembapan ruangan gudang
perlu disesuaikan dengan kondisi barang yang disimpan dan disesuaikan dengan lokasi
geografis bangunan gudang.
Sistem pergudangan merupakan penanganan yang berhubungan dengan semua aspek
operasi yang menyangkut persediaan fasilitas-fasilitas yang bergerak untuk menanggapi
kebutuhan akan suatu produk dan material. Dalam sistem pergudangan agar terintegrasi
secara efektif ke dalam operasi logistik suatu perusahaan, maka handling dan storage
akan sangat mengurangi masalah yang berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan.
4.3 Miskomunikasi
Miskomunikasi disini terjadi antara customer dan perusahaan sehingga kadang
menyebabkan :
Ketidaksamaan ukuran barang yang dipesan
Ketidaksamaan jumlah barang yang dipesan
Waktu pengiriman pesanannya salah
Miskomunikasi ini harus dihindarkan agar para customer sebagai pelanggan perusahaan
dapat mencapai kepuasan. Apabila sering terjadi miskomunikasi antara supplier dengan
perusahaan maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan customer sehingga customer
dapat meninggalkan perusahaan ini dan beralih ke perusahaan lain dan sangat akan
berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan.
Solusi dari masalah ini adalah :
1) Perusahaan harus lebih teliti dalam mencatat detail-detail pesanan dari customer
yaitu jenis barang apa yang dipesan, berapa jumlah barang yang dipesan dan kapan
pesanan itu harus diantar. Apabila perusahaan telah mencatat dengan rapi dan teratur
16
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis terhadap PT. Tunas Indrapura dapat disimpulkan
bahwa walaupun perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor, namun sangat
berhubungan dengan kegiatan logistik. Ini membuktikan bahwa kegiatan logistik
sangatlah penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari baik
masyarakat maupun perusahaan-perusahaan.
Sesuai dengan definisi logistik yaitu suatu bidang manajemen terpadu yang
relatif masih baru, yang timbul dari akibat reorganisasi dari semua kegiatan yang
berkaitan dengan pengurusan barang. Dan di dalam logistik terdapat proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang efisien dan efektif biaya dari alur
dan penyimpanan bahan baku, material dalam proses, barang jadi dan informasi yang
terkait dimulai dari sumbernya sampai pada tempat pemakaian dengan tujuan
pemenuhan kebutuhan konsumen.
Jadi di dalam perusahaan ini menghadapi beberapa masalah umum yaitu
gangguan pada transportasi, sistem pergudangan yang kurang efektif dan
miskomunikasi. Masalah gangguan
penjadwalan angkutan yang efisien, pemilihan moda angkutan yang tepat, pemilihan
rute angkutan yang tepat dan koordinasi dalam penggunaan moda angkutan ganda.
Sedangkan untuk masalah sistem pergudangan yang kurang efektif yang biasanya
dapat menyebabkan kualitas barang yang disimpan mengalami penurunan bahkan
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Bowersox, Donald J. 2000. Manajemen Logistik : Integrasi Sistem-Sistem Manajemen
Distribusi Fisik dan Manajemen Material. Jakarta : Bumi Aksara.
19