1. Lover of wisdom
2. Lover of success
3. Lover of pieasure
7. Immanual Kant
Filsafat sebagai pengetahuan yang menjadi pokok pangkal segala pengetahuan
yang tercakup didalamnya empat persoalan :
Apa yang dapat diketahui? ( jawabannya : Metafisika)
Apa yang seharusnya diketahui? ( Jawabannya : Etika )
Sampai dimana harapan kita? ( Jawabannya : Agama )
Apa itu manusia? ( Jawabannya : Antropologi )
8. Bertrand Russel
Filsafat sebagai the attempt to answer ultimate question critically (Park,1960 : 3)
9. Mulder
Filsafat sebagai
keseluruhan.
pemikiran
teoritis
tentang
susunan
kenyataan
sebagai
Akibat perbedaan definisi menurut Abu Bakar Atjeh (1970 : 9) berbedanya konotasi
filsafat pada tokoh-tokoh itu karena perbedaan keyakinan hidup yang dianut mereka.
Munculnya perbedaan :
Perkembangan filsafat itu sendiri yang menyebabkan beberapa pengetahuan khusus
memisahkan diri dari filsafat.
Kesimpulan :
Bahwa perbedaan definisi filsafat antara satu tokoh dengan tokoh lainnya yang
disebabkan oleh perbedaan konotasi filsafat pada meraka masing masing.
Kata filsafat digunakan untuk menunjuk berbagai objek yang berbeda :
1. Filsafat digunakan sebagai nama bidang pengetahuan.
2. Filsafat digunakan untuk menamakan hasil karya.
3. Filsafat digunakan untuk menunjukan nama suatu keyakinan.
4. Filsafat digunakan untuk memberi nama suatu usaha untuk menemukan
pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu.
5. Filsafat digunakan untuik menamakan oaring yang cinta pada kebijakan dan ia
berusaha mencapainya.
TIMBULNYA FILSAFAT
Dari sangsi menimbulkan pertanyaan menyebabkan pemikiran bekerja menimbulkan
filsafat.
Obyek
Paradigma
Metode
Ukuran
Sains
Empiris
Positivisme
Sains
Filsafat
Abstrak Logis
Logis
Rasio
Logis
Mistik
Abstrak
Mistik
Latihan
Rasa
supralogis
Ket :
-
Pengetahuan filsafat adalah obyek abstark logis, paradigm logis, metode rasio, ukuran
kebenaran logis atau tidak logis.
Ciri filsafat :
Kebenarannya hanya diukur dengan kelogisan argumennya, ia tidak dapat diukur
secara empiris.
FAEDAH MEMPELAJARI FILASAFAT
1. Agar terlatih berfikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filosuf
4. Agar mungkin menjadi warga Negara yang baik.
CARA MEMPELAJARI FILSAFAT
1. Metode sistematis adalah pelajar menghadapi karya filsafat (Teori Pengetahuan) yang
terdiri dari cabang filsafat
teori hakikat
teori nilai
2. Metode historis
para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti
sejarahnya atau dengan cara lain, para pelajar membagi babakan sejarah filsafat
3. Metode kritis
Empirisme, berasal dari kata Yunani yaitu Empirikos, yang bersal dari kata
Empiria artinya pengalaman.
Kelemahan empirisme :
a. Indra terbatas
b. Indra menipu
c. Obyek yang menipu
d. Berasal dari indra dan obyek sekaligus
Rasionalisme ( akal adalah dasar kepastian pengetahuan 0
Positivisme
2. Teori Hakikat ( Teori Tentang Keadaan )
Bagian dari hakikat yaitu Ontologi/Metafisika
Hakikat = kenyataan yang sebenarnya, bukan keadaan yang menipu atau berubah
Ontology = Teori yang membicarakan teori hakikat benda.
Kosmologi = Teori yang membicarakan hakikat asal, hakikat susunan
Antropologi = Teori yang membicarakan hakikat manusia.
Theodicia/Theologia = Teori yang membicarakan hakikat Tuhan
Teisme = Paham yang menyatakan Tuhan itu ada.
Monotheisme = Teisme yang mengajarkan Tuhan itu Esa
Triniteisme = Mangajarkan Tuhan itu satu tapi beroknumkan Tiga.
Politeisme = paham teis bahwa Tuhan itu banyak
Panteisme = Mengajarkan bahwa antara Tuhan dan alam tidak ada jarak, Tuhan itu
ialah alam ini.
Ateisme = Teis yang mengajarkan Tuhan itu tidak ada.
Agnostisisme = paham ketuhanan yang terletak antara teisme dan ateisme.
3. Teori Nilai
Teori nilai ada 2 :
1. Etika
2. Estetika