Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

Tugas Mata Kuliah


Audit Manajemen

Oleh:
Leila Faranazt

120810301059

Dea Annisa P.

120810301063

Rara Savira

120810301103

Esterina Danar P.P. 120810301109


Jean S. Theresia

120810301162

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2015

PENDAHULUAN
Permasalahan manajemen dalam suatu organisasi bisnis adalah perihal
tantangan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi perusahaan.
Hal ini dikarenakan setiap organisasi bisnis dihadapkan oleh keterbatasan
sumberdaya dan pengalokasian sumber daya tersebut. Untuk menilai apakah suatu
organisasi bisnis telah melakukan proses operasinya sesuai peraturan dan
kebijakan yang berlaku serta pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses
tersebut berjalan secara efektif dan efisien, seorang manajer tidak dapat menilai
hal-hal tersebut dari suatu laporan keuangan atau dari proses audit keuangan. Hal
ini dikarenakan audit keuangan hanya sebatas alat untuk verifikasi apakah neraca
keuangan

suatu

perusahaan

tersebut

wajar,

masuk

akal

dan

dapat

dipertanggungjawabkan secara administratif dan akurat atau tidak.


Ketidakmampuan audit keuangan menyajikan kebutuhan informasi yang
diperlukan oleh pihak-pihak manajemen inilah yang mendorong para pakar ilmu
manajemen menciptakan sebuah paradigma manajerial baru untuk memberikan
informasi tersebut kepada manajemen puncak dan jajarannya. Paradigma baru ini
yang disebut sebagai audit manajemen. Hasil dari audit manajemen ini nantinya
akan sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen
puncak.
Oleh karena itu, hal utama yang diperlukan dalam mempelajari
pemeriksaan manajemen adalah dengan memahami konsep dasar mengenai audit
manajemen. Tanpa mengetahui bagaimana konsep dasar suatu ilmu, tentunya akan
sukar untuk memahami materi-materi turunan dari audit manajemen. Maka
diperlukan pemahaman mendasar mengenai definisi dan tujuan audit manajemen,
perbedaan audit manajemen serta ruang lingkup audit manajemen sebagai dasar
pengetahuan untuk mempelajari pemeriksaan audit secara keseluruhan dengan
bidang audit dan ruang lingkup yang semakin berkembang.

PEMBAHASAN
Perusahaan

diharuskan

membuat

perencanaan

yang

tepat

guna

menghadapi keterbatasan dalam proses berlangsungnya operasi perusahaan untuk


mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, diperlukan adanya fungsi
pengawasan dan pengendalian manajemen yang menimbulkan aktivitas audit.
Hasil dari audit tersebut memberikan informasi mengenai apakah manajemen dan
proses operasi sudah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan. Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam proses audit tersebut, yaitu :
1. Pihak pertama : auditor
2. Pihak kedua : entias yang diaudit
3. Pihak ketiga : entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari entitas
yang diaudit, biasanya diwakili oleh dewan komisaris.
Konsep dan Definisi
Audit manajemen merupakan proses pengevaluasian terhadap efisiensi dan
efektifitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan, serta untuk
memastikan apakah sumber daya dan dana digunakan secara efisien, dan juga
untuk memastikan apakah tujuan dari program dan aktivitas telah tercapai dan
tidak melanggara aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Empat jenis audit yaitu:
1. audit kepatuhan (compliance audit), dalam proses audit ini auditor berusaha
mendapatkan

dan

mengevaluasi

informasi

untuk

menentukan

apakah

pengelolaan keuangan, operasi, atau aktivitas telah sesuai dengan kebijakan


maupun regulasi yang mendasari.
2. Audit internal (internal auditing), yaitu auditor melakukan penilaian secara
independen terhadap berbagai aktivitas dalam memberikan jasanya kepada
perusahaan.
3. Audit operasional (operational auditing), yaitu memfokuskan penilaiannya pada
efisiensi dan efektifitas operasi suatu entitas.
4. Audit keuangan (financial audit), prosesnya yaitu melakukan pengkajian dan
penilaian terhadap sistem pelaporan akuntansi keuangan.
Tujuan Audit Manajemen

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program,


dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi
yang diberikan nantinya akan dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai
program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Berikut merupakan bentuk pelaksanaan audit, tujuan audit, dan penerima laporan
pada masing-masing jenis audit :
Tip
e Audit

Pel
aksanaan

Pene

Tujuan Audit

rima Laporan

Audit
Au

Au

dit Laporan

ditor

Keuangan

Eksternal

Menentukan

apakah

laporan

Piha

keuangan auditee telah disusun sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

(investor dan

berlaku umum

kreditor)

Au
Au

ketiga

Man

ditor

Menentukan tingkat kepatuhan

ajemen

dit

Ekternal

suatu entitas terhadap hokum, peraturan,

entitas yang

Kepatuhan

atau

kebijakan, rencana, dan prosedur.

bersangkuta,

Internal

pemerintah.
Menilai

keandalan

laporan

keuangan, menentukan tingkat kepatuhan


Au
dit Internal

Au

suatu

entitas,

menilai

pengendalian

Man
ajemen

dari

ditor

internal organisasi, menilai efisiensi dan

entitas yang

Internal

efektifitas

bersangkutan

penggunaan

sumber

daya,

program peninjauan terhadap konsistensi

hasil dengan tujuan organisasi.


Au

Au

dit

ditor

Operasiona

Eksternal

atau

(Manajeme

Auditor

n)

Internal

Man
Menilai efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya

Ruang Lingkup dan Tujuan Audit

ajemen

dari

entitas yang
bersangkutan
.

Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan


bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan atau peningkatan baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas. Tiga elemen pokok dalam tujuan audit:
1. Kriteria, yakni standar bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan
dalam melakukan aktivitasnya
2. Penyebab, yakni tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok
dalam perusahaan
3. Akibat, yakni perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang
berhubungan dengan penyebab tersebut
Prinsip Dasar Audit
Tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen
dapat mencapai tujuan dengan baik:
1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk
diperbaiki.
Prinsip

ini

mengarahkan

audit

pada

berbagai

kelemahan

manajemen baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan
pencapaian tujuan yang tidak efektif .
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
Untuk mengetahui apakah program yang ditetapkan, metode
pelaksanaan operasi, atau kebijakan yang ditetapkan manajemen secara
efektif dapat mendukung pencapaian perusahaan.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat
positif. Dilakukan untuk memberikan penilaian yang objektif terhadap
objek yang diaudit.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangankekurangan yang terjadi. Auditor harus dapat mengidentifikasi dan
menemukan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap berbagai
kelemahan yang terjadi pada perusahaan.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab
Auditor dapat memberikan berbagai pertimbangan dalam menentukan
sanksi yang akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi dari petugas yang
bersangkutan

6. Pelanggaran hukum. Apabila terdapat pelanggaran, auditor harus segera


menyampaikan temuan tersebut kepada atasannya.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
Jika terdapat indikasi terjadinya kecurangan pada objek audit,
auditor harus memberikan perhatian khusus dan melakukan penyelidikan
yang lebih dalam terhadap hal tersebut.
Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan
1. Tujuan Audit
Tujuan dari audit keuangan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan
keuangan yang disusun oleh perusahaan telah melalui proses akuntansi
yang benar dan telah mencerminkan kondisi perusaahaan yang sebenarnya,
sedangkan tujuan audit manajemen adalah untuk mencapai perbaikan atas
program-program dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan
perbaikan.
2. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit keuangan berkisar pada bukti-bukti transaksi dan proses
akuntansi yang diterapkan objek audit. Sementara pada audit manajemen, ruang
lingkupnya meliputi fungsi manajemen dan unit-unit terkait di dalamnya.
3. Dasar Yuridis
Secara hukum semua perusahan yang telah go public dan telah diaudit oleh
auditor independen harus menyajikan laporan keuangan diaudit kepada pihakpihak yang berkepentingan. Sedangkan, hasil audit manajemen tidak diharuskan
melakukan hal tersebut.
4. Pelaksana Audit
Audit keuangan biasanya dilakukan oleh auditor independen dalam rangka
mendapatkan pengesahan opini secara objektif atas kewajaran laporan keuangan.
Sedangkan pelaksana tugas untuk audit manajemen dapat dilakukan oleh auditor
internal atau auditor eksternal, hal ini tergantung akan pertimbangan objektifitas
dan biaya.
5. Frekuensi Audit
Audit keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan sifatnya
reguler, sedangkan audit manajemen tidak ada ketentuan yang mengharuskan
untuk melakukan audit setiap periode waktu tertentu.
6. Orientasi Hasil Audit

Audit keuangan dilakukan terhadap data-data keuangan yang bersifat historis/


penilaan terhadap kinerja di masa lalu, sedangkan audit manajemen orientasinya
adalah perbaikan-perbaikan program yang akan dilakukan untuk masa yang akan
datang.
7. Bentuk Laporan Audit
Audit keuangan memiliki standar bentuk laporan audit yang baku, yaitu SPAP
(Standar Profesional Akuntan Publik). Audit manajemen belum memiliki standar
laporan yang baku seperti audit keuangan.
8. Pengguna Laporan
Laporan audit keuangan ditujukan untuk pihak eksternal yaitu kreditor, pemegang
saham, pemerintah dan sebagainya. Sedangkan laporan audit manajemen
ditujukan untuk pihak internal perusahaan.
Tahap- Tahap Audit
1. Audit Pendahuluan
Tahap pertama dari audit pendahuluan adalah mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek yang diaudit dan melakukan observasi mengenai
berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang
diaudit, menganalisis informasi yang diperoleh dan mengidentifikasi potensi
kelemahan perusahaan yang diaudit.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan..
3. Audit Terinci
Tahap audit terinci, auditor akan mengumpulkan bukti yang cukup dan kompeten
untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan dan melakukan
pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan temuan satu dengan lainnya.
4. Pelaporan
Tahap pelaporan adalah tahap dimana auditor mengkomunikasikan hasil audit
serta rekomendasi-rekomendasi kepada pihak yang berkepentingan.
5. Tindak Lanjut
Tahap akhir dari audit manajemen ini bertujuan untuk mendorong pihak-pihak
yang berkewenangan untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan pada tahap pelaporan.
Memahami Permasalahan Secara Dini
Tindakan antisipasi atas permasalahan menurunnya laba perusahaan,
tingginya keluhan pelanggan, perputaran karyawan yang tinggi dapat dilakukan

dari pihak manajemen dengan melakukan audit manajemen, karena dalam


tahapan-tahapan auditnya, auditor akan melakukan penilaian secara tepat
terhadap proses yang telah terjadi, mengidentifikasi kelemahan dan memberikan
rekomendasi perbaikan atas kekurangan tersebut, sehingga perusahaan dapat
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
Saat ini kekuasaan berada di tangan konsumen, oleh sebab itu penting
sekali untuk meningkatkan kepuasan kepada konsumen dalam pemenuhan
kebutuhannya. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang dapat
memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari pengorbanan oleh konsumen . Dua
hal untuk memaksimalkan nilai konsumen :
1. Meningkatkan manfaat yang dinikmati dengan pengorbanan yang sama
2. Meningkatkan manfaat yang diperoleh dengan menurunkan pengorbanan.
Ekonomisasi
Ekonomisasi adalah ukuran input yang digunakan dalam berbagai program
yang dikelola. Yang terpenting dari ekonomisasi adalah perusahaan memperoleh
pengorbanan minimal namun tidak mengabaikan kualitas dan kuantitasnya.
Efisiensi
Efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan
output dalam operasional perusahaan dimana efisiensi berhubungan dengan
bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi
penggunaan sumber daya yang dimiliki.
Efektivitas
Efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan
untuk mencapai tujuannya.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dapat mempengaruhi efektivitas dan sebaliknya. Seperti contoh,
jika perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas rendah, maka harus ada
aktivitas tambahan yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk
tersebut. Aktivitas tersebut jelas membutuhkan biaya sehingga harga produk
menjadi lebih tinggi dari seharusnya. Produk dengan kualitas rendah dihasilkan

melalui proses yang tidak efisien sehingga terjadilah ketidakefektivan atau tidak
tepat sasaran. Maka perlu diadakan perbaikan dalam hal tersebut.
Ruang Lingkup Audit Manajemen
Audit manajemen dilakukan untuk meningkatkan ekonomisasi, efesiensi
pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan. Jadi, audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional
objek audit.
a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Bertujuan untuk menilai setiap program pemasaran yang dilakukan untuk
mencapai tujuan melalui pengelolaan sumberdaya yang ekonomis dan efisien.
Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi:
1. LingkunganPemasaran, yakni menekankan pada analisis terhadap kondisi
ekonomi makro yang berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan.
2. StrategiPemasaran, yakni menekankan pada penelaahan terhadap tujuan
dan strategi pemasaran.
b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam
berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi
perusahaan. Ruang lingkup audit meliputi:
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi
4. Metode dan standar kerja
5. Pemeliharaan peralatan
6. Organisasi manajemen produksi dan operasi
7. Plant dan layout
c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Tujuan audit sumber daya manusia adalah untuk menilai apakah kebutuhan
SDM suatu perusahaan telah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan
efektif. Ruang lingkup audit meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perencanaan tenaga kerja


Penerimaan (rekrutmen) karyawan
Seleksi
Orientasi dan penempatan
Pelatihan dan pengembangan
Penilaian kinerja

7. Pengembangan karier
8. Sistem imbalan dan kompensasi
9. Perlindungan karyawan
10. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
d. Audit Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi
Audit sistem informasi menekankan pada penilaian keandalan sistem
informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu. Ruang lingkup audit meliputi:
1. Dukungan satuan pengolahan data
2. Perencanaan pengolahan data
3. Organisasi pengolahan data
4. Pengendalian pengolahan data
e. Audit Manajemen Lingkungan
Tujuan utama audit manajemen lingkungan adalah untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya, baik
tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan
dan kesehatan kerja) dan tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran
limbah).
f. Audit Sistem Manajemen Kualitas
Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem
kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses
operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
g. Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Audit perpajakan dapat membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban
perpajakannya dengan efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat
meminimalkan kewajiban perpajakannya tanpa melanggar aturan dan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

KESIMPULAN
Rencana operasional perusahaan haruslah berjalan sesuai rencana dan
ketentuan yang berlaku, maka dibutuhkan fungsi pengawasan dan pengendalian
manajemen, yang menimbulkan aktivitas audit manajemen. Tujuan audit
manajemen untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih
memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya
akan dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada
perusahaan tersebut.
Tahap-tahap audit manajemen
1.
2.
3.
4.
5.

Audit pendahuluan
Review dan pengujian pengendalian manajemen
Audit terinci
Pelaporan
Tindak lanjut
Audit manajemen dapat memberikan rekomendasi perbaikan atas

penyebab permasalahan umum yang sering terjadi, antara lain menurunnya laba
perusahaan, tingginya keluhan pelanggan, perputaran karyawan yang tinggi.
Selain mendeteksi secara dini potensi permasalahan umum, audit manajemen juga
dapat menilai apakah suatu organisasi bisnis sudah ekonomis, efisien dan efektif
dalam pengadaan sumber daya dan pengalokasiannya. Bidang audit manajemen
tidak hanya terbatas pada tujuh bidang dan ruang lingkup yang diuraikan saja. Hal
ini dikarenakan audit manajemen erat kaitannya dengan komitmen manajemen
untuk mau memperbaiki setiap kekurangan yang ada pada perusahaan. Maka dari

itu, ruang lingkup dan bidang audit manajemen dapat berkembnag dan bervariasi
sesuai dengan kebutuhan perbaikan yang diinginkan manajemen.
REFERENSI
Bhayangkara, IBK. 2013. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Cetakan
ke-7, Salemba Empat: Jakarta
Siagian, S.P. 1999. Audit Manajemen. Cetakan ke-2, Bumi Aksara: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai