TEMP 38.60 C
K.S
Abdomen
Inspeksi : tampak sedikit kembung
Auskultasi : bisimg usus (+) sedikit meningkat
Palpasi : nyeri tekan (+) pada daerah mcBurney dan daerah SOP, rovsing
sign (+), obturator sign (+), psoas sign (+)
Colok dubur : nyeri tekan pada arah jam 12
6. Pemeriksaan laboratorium
Diff count : 1/3/14/58/20/4
Leukosit : 12800 / ml3
Urin rutin : leukosit 1-2 eritrosit 2-5
7. Pemeriksaan penunjang
USG : sausage sign (+) pada perut kanan bawah
Endometrium : irregular disertai dinding yang menebal
ANALISIS PERMASALAHAN
1. Nn Sarawati 24 tahun dengan keluhan utama terasa nyeri yang hilang
timbul di daerah perut bagian atas tengah. Rasa nyeri ini juga terasa di
perut bagian bawah.
a. Bagaimana anatomi region abdomen ? (regio perut bagian bawah )
Jawab :
ileosekal Pembuluh limfe mengalirkan cairan limfe ke satu atau dua noduli
limfatisi yang terletak pada mesoapendiks.
Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari. Lendir itu secara normal
dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dicurahkan ke sekum
b.Apa saja tipe-tipe nyeri ?
Jawab :
Macam-macam nyeri abdomen :
1. Nyari Visceral
Berasal dari peritoneum visceral.
Dipersarafi oleh serabut saraf simpatis yang merupakan sistem
saraf otonom yang bergabung dengan nervus (T6 T12 dan L1
L2).
Sensitive terhadap rangsangan tekanan, overdistention (colic) dan
penarikan.
Nyeri terasa seperti rasa tumpul dan dalam.
Lokasi nyeri tidak diketahui pasti (tidak terlokalisir).
2. Nyeri somatic
Berasal dari peritoneum parietal
Persarafan dari (T5 L2), kecuali diafragma dari (C3 C5).
Sensitive terhadap rangsangan mekanik, suhu, dan kimia.
Nyeri terasa seperti rasa ditusuk-tusuk benda tajam.
Lokasi nyeri diketahui pasti (terlokalisir).
Ketika batuk akan menambah rasa nyeri.
Batuk pada Nn. Sarawati akan menyebabkan tekanan intra abdomen meningkat.
Nyeri yang bertambah saat terjadi pergerakan disebabkan karena adanya gesekan
antara visera yang meradang sehingga menimbulkan rangsangan peritonium.
4. Dokter puskesmas melakukan pemeriksaan ternyata hasil alvorado score
meragukan, kemudian Nn Sarawati kerumah sakit.
a. Bagaimana cara penilaian alvorado score dan interpretasi hasilnya ?
Skor Alvarado
*Faktor Risiko*
*Skoring*
~ migrasi nyeri
~ anoreksia
*Tanda*
~ nyeri kuadran kanan bawah
*Laboratorium*
~ angka lekosit > 10.000
5. Pemeriksaan Fisik
a. Mekanisme dan interpretasi pemeriksaan fisik ?
Jawab :
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum :
Tampak kesakitan dengan berjalan memegang perut sebelah kanan : ini
merupakan ciri khas dari suatu appendicitis akut. Disini berarti telah terjadi
peradangan dan peradangan yang terjadi pada appendik merangsang peritoneum,
sehingga menimbulakn nyeri
Temperature 38.60 C : febris (menandakan adanya peradangan (appendik
gangrenosa))
Keadaan spesifik :
Abdomen :
daripada usus
Palpasi : - nyeri tekan pada daerah Mcburney dan daerah SOP ini
menandakan adanya peradangan pada appendik (terletak di bagian depan).
Kunci diagnosis adanya appendicitis.
- Rovsing sign (+) menandakan adanya appendik yang meradang
-
Jawab :
Hb
Diff count
-Basofil
-Eusinofil
-Netrofil batang
-Netrofil segment
-Limfosit
-Monosit
Leukosit
Urin rutin
-Leukosit
-RBC
Amylase
dan
Nn. Sarawati
15 gr%
Normal
12 16 gr%
Interpretation
Normal
1
3
14
58
20
4
12.800/mm3
0-1
1-4
0-3
40 - 60
20-40
2-8
5.000 10.000
1-2
2-5
DBN
1-2
0-5
Normal
Normal
Normal
Peningkatan
neutrofil
menandakan akut.
Infeksi
Lipase
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Interpretasi pemeriksaan penunjang ?
Jawab :
USG : sausage sign (+) pada perut kanan bawah
Gambaran apendiks yang mengalami obstruksi dan memberikan
gambaran seperti sosis pada pemeriksaan USG
Endometrium : irregular disertai dinding yang menebal
Normal
8. Bagaimana Diagnosis bandingnya ?
Appendicitis akut
Pancreatitis
Kolesistisis
o Jika sudah infiltrat, lokal infeksi juga terjadi jika orang dapat
menahan sakit, dan kita akan merasakan seperti ada tumor di titik
Mc. Burney.
-Test rektal.
o Pada pemeriksaan rektal toucher akan teraba benjolan dan
penderita merasa nyeri pada daerah prolitotomi
-Pemeriksaan laboratorium
o Leukosit meningkat sebagai respon fisiologis untuk melindungi
tubuh terhadap mikroorganisme yang menyerang.
o Pada apendisitis akut dan perforasi akan terjadi lekositosis yang
lebih tinggi lagi. Hb (hemoglobin) nampak normal.
o Laju endap darah (LED) meningkat pada keadaan apendisitis
infiltrat.
o Urine rutin penting untuk melihat apa ada infeksi pada ginjal.
oh the illness
: Gastrointestinal infection
12. Penatalaksanaan ?
Jawab :
a. Appendiktomi
Bila diagnosis klinis sudah jelas maka tindakan paling tepat adalah
apendektomi dan merupakan satu-satunya pilihan yang terbaik. Penundaan
apendektomi sambil memberikan antibiotik dapat mengakibatkan abses atau
perforasi. Insidensi apendiks normal yang dilakukan pembedahan sekitar 20%.
Pada apendisitis akut tanpa komplikasi tidak banyak masalah.
b.Konservatif kemudian operasi elektif (Infiltrat)
1. Bed rest total posisi Fowler (anti Trandelenburg)
2. Diet rendah serat
3. Antibiotika spektrum luas
4. Metronidazol
5. Monitor : Infiltrat, tanda tanda peritonitis(perforasi), suhu tiap 6 jam, LED
13. Prognosis ?
Jawab :DUBIA ET BONAM
14. Komplikasi ?
Jawab :
Bila tidak ditangani dengan baik maka apendisitis akut dapat mengalami
perforasi dan berlanjut menjadi peritonitis lokal maupun umum. Komplikasi yang
paling sering terjadi adalah perforasi baik berupa perforasi bebas maupun
perforasi pada bagian apendiks yang telah mengalami pendindingan (Walling off)
KERANGKA KONSEP
Nn. Sarawati, 24 tahun
Nyeri hilang timbul di daerah epigastrium
Demam, mual, muntah dan jika batuk terasa nyeri di perut kanan bawah
Pem. Fisik : Nyeri tekan pd Mc. Burney, Psoas Sign (+), Obturator Sign (+),
Rovsing sign (+)
Pem. Penunjang Sausage Sign (+)
Appendicitis Acute
HIPOTESIS
Nn Sarawati (24 tahun) menderita nyeri yang hilang timbul di region
epigastrium dan perut bagian bawah serta demam,mual dan muntah dikarenakan
appendicitis akut.