Anda di halaman 1dari 10

31

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan pada analisis kondisi penelitian ini adalah kuantitatif
dengan menggunakan metode cross sectional. Metode cross sectional adalah metode
penelitian yang dilakukan pada kurun waktu tertentu dan temuannya mewakili kurun
waktu tersebut. Pengumpulan data dilakukan hanya sekali dalam satu waktu tanpa
dikenai tindak lanjut atau pengulangan pengukuran . Pada penelitian dengan metode
cross sectional juga tidak terdapat kelompok pembanding dan merupakan penelitian
pendahuluan dari penelitian analitis .
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perempuan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas pada bulan Juli sampai bulan Januari 2014. Pemilihan
perempuan di Desa Melung sebagai subjek penelitian dilatarbelakangi belum adanya
penelitian sebelumnya yang meneliti tentang hubungan efikasi diri terhadap peran
perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet.
Desa Melung merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan
Kedungbanteng Banyumas. Desa yang memiliki luas wilayah 1.318 Ha ini memiliki
2 dusun, 4 grumbul, 4 RW, dan 17 RT. Letak geografis Desa Melung yaitu berada di
Sabuk Sebelah Barat Gunung Slamet. Jarak antara Desa Melung dengan puncak
Gunung Slamet sekitar 10 kilometer sehingga semua Dusun di Desa Melung rawan
akan bencana erupsi Gunung Slamet .
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian .
Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang tinggal di Desa Melung
Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Berdasarkan laporan tahun 2014
jumlah perempuan di Desa Melung yaitu sebanyak 466 orang.
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi
Universitas Jenderal Soedirman

32
porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada . Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
acak berkelompok (cluster random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel
secara acak berkelompok . Penelitian ini dilakukan di empat RW yang terdiri dari 17
RT. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan mengelompokkan responden
melalui lingkup RT. Setiap RT diberi nomer kemudian dipilih RT dengan nomer
genap. Setelah dipilih RT dengan nomer genap, maka didapatkan delapan RT yang
dipilih untuk penelitian antara lain RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4 RW 2, RT 1, 3, dan
5 RW 3, serta RT 2 RW 2.
Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi adalah batasan ciri/ karakter umum pada subjek penelitian, dikurangi
karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
batasan ciri/ karakter subjek yang tidak digunakan sebagai sampel . Kriteria inklusi
dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti untuk penelitian ini antara lain:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dari sampel yang diambil yaitu perempuan yang bermukim di
Desa Melung Kabupaten Banyumas, berusia 20-60 tahun, sudah menikah,
pendidikan terakhir SD atau SMP, tidak hamil dari bulan September sampai
sekarang, dan bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dari sampel yang diambil yaitu perempuan yang mengalami
gangguan mental sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan pejabat di
lingkungan desa.
Penghitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Solvin, yaitu sebagai
berikut:

Keterangan:
n = besar sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat kesalahan (8%)
Universitas Jenderal Soedirman

33

Dari rumus diatas maka penentuan besar sampel untuk penelitian adalah sebagai
berikut:

Jadi, besar sampel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu 118 perempuan.
Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan mengelompokkan responden
melalui lingkup RT. Sebanyak 17 RT di Desa Melung diberi nomer kemudian dipilih
RT dengan nomer genap. Setelah dipilih RT dengan nomer genap, maka didapatkan
delapan RT yang dipilih untuk penelitian antara lain RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4
RW 2, RT 1, 3, dan 5 RW 3, serta RT 2 RW 4. Setelah itu, untuk memenuhi jumlah
sampel sebanyak 118 perempuan maka dipilih 14 perempuan dari RT 3 dan 5 RW 3
dan 15 perempuan dari RT RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4 RW 2, RT 1 RW 3, serta RT
2 RW 4 untuk menjadi responden pada penelitian ini.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu . Penelitian ini memiliki 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap
menentukan variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efikasi diri, sedangkan
variabel terikat dari penelitian ini adalah peran perempuan dalam pengurangan risiko
bencana erupsi Gunung Slamet.
Universitas Jenderal Soedirman

34

3.5 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel

Definisi Operasional

Alat Ukur

Hasil Ukur

Efikasi diri
perempuan

Efikasi diri perempuan


merupakan keyakinan
perempuan tentang
kemampuan dirinya
dalam melaksanakan
tugas atau melakukan
suatu tindakan yang
diperlukan untuk
mencapai hasil tertentu
yang diharapkan.

Kuesioner
efikasi diri

1. Rendah dengan
skor 0 s/d 16
2. Sedang dengan
skor 17 s/d 34
3. Tinggi dengan
skor 35 s/d 52
4. Sangat tinggi
dengn skor 53
s/d 69

Peran
perempuan
dalam
pengurangan
risiko bencana
erupsi Gunung
Slamet

Peran perempuan
merupakan partisipasi/
keterlibatan perempuan
dalam pengurangan
risiko bencana erupsi
Gunung Slamet yang
meliputi aspek
kesehatan, sosial,
ekonomi, dan fisik.

Kuesioner
peran
perempuan

1. Rendah dengan
skor 0 s/d 18
2. Sedang dengan
skor 19 s/d 36
3. Tinggi dengan
skor 37 s/d 54
4. Sangat tinggi
dengn skor 55
s/d 72

Skala
Data
Ordinal

Ordinal

3.6 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer
dan sekunder. Sumber data primer diperoleh secara langsung menggunakan
kuesioner dengan pihak-pihak yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian.
Sedangkan sumber data sekunder berupa data yang dipilih melalui sumber tidak
langsung berupa data yang didapat melalui survei ke instansi terkait serta
kelembagaan formal maupun informal. Adapun sumber data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, dan dokumen-dokumen.
Data sekunder ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan latar belakang dan
tinjauan pustaka.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1

Kuesioner
Universitas Jenderal Soedirman

35
a. Karakteristik Perempuan
Karakteristik perempuan dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, dan
pekerjaan.
b. Kuesioner Efikasi Diri dan Peran Perempuan dalam Pengurangan Risiko Bencana
Erupsi Gunung Slamet
Penelitian ini menggunakan dua kuesioner. Kuesioner pertama tentang efikasi
diri. Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi kuesioner dari penelitian
tentang tingkat efikasi diri keluarga di Desa Melung yang terdiri dari 23 item .
Kuesioner yang kedua tentang peran perempuan dalam pengurangan risiko
bencana erupsi Gunung Slamet. Kuesioner ini disusun berdasarkan tinjauan
pustaka dan merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Liesna et al.
(2011) dan Fordam (2000).
Kuesioner ini menggunakan skala Likert yang menggunakan lima jawaban
alternatif yaitu diberi nilai 0 (nol) sampai 3 (tiga) dan terdapat kategori di setiap
nilainya. Kategori tersebut antara lain selalu melakukan untuk nilai 3, sering
melakukan untuk nilai 2, jarang melakukan untuk nilai 1, dan tidak pernah
melakukan untuk nilai 0.
Kuesioner efikasi diri memiliki skor 0 sampai 69. Tingkatan dari skala efikasi
diri tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai skor antara 53 s/d 69 sangat tinggi
Nilai skor antara 35 s/d 52 tinggi
Nilai skor antara 17 s/d 34 sedang
Nilai skor antara 0 s/d 16 rendah
Kuesioner peraan perempuan dalam pengurangan risiko bencana memiliki
skor 0 sampai 72. Tingkatan dari skala peraan perempuan tersebut adalah sebagai
berikut:
Nilai skor antara 55 s/d 72 sangat tinggi
Nilai skor antara 37 s/d 54 tinggi
Nilai skor antara 19 s/d 36 sedang
Nilai skor antara 0 s/d 18 rendah
Tabel 3.2 Tabel Sebaran Nomor Item Instrumen Efikasi Diri
Universitas Jenderal Soedirman

36

Indikator
Mengontrol perasaan
Mengelola masalah
Total

Nomor Item
3, 8, 9, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21
1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 22, 23

Jumlah
10
13
23

Tabel 3.3 Tabel Sebaran Nomor Item Instrumen Peran Perempuan dalam
Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Slamet
Indikator
Peran perempuan dalam aspek kesehatan
Peran perempuan dalam aspek sosial
Peran perempuan dalam aspek fisik
Total

3.7.2

Nomor Item
1, 2, 3, 4, 5, 6
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

Jumlah
6
11
7
24

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang


bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur . Instrumen yang valid dan
sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki
validitas rendah. Pada penelitian ini penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas
penelitian menggunakan software SPSS for MS Windows release 12. Keputusan uji,
yaitu jika r

hitung

> r

tabel

maka H0 ditolak yang artinya variabel tersebut valid dan

sebaliknya, apabila r hitung < r tabel maka H0 diterima yang artinya variabel tidak valid .
Uji validitas menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
r
N
X
Y
XY

= Korelasi produk moment


= Jumlah sampel
= Skor variabel X
= Skor variabel Y
= Skor variabel X dikalikan skor variabel Y
= Jumlah
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat dipercaya atau

diandalkan . Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach yang


dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun bersifat
dikotomis hanya mengenal dua jawaban yaitu benar dan salah . Uji reliabilitas
Universitas Jenderal Soedirman

37
dianalisis dengan komputer. Hasil analisis setiap variabel dibandingkan dengan tabel.
Apabila r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel. Sebaliknya, apabila r hitung > r tabel
maka kuesioner reliabel. Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan
rumus sebagai berikut:

Keterangan:
n

= jumlah pertanyaan

Vi

= varian skor tiap pertanyaan

Vtest = varian total semua skor pada seluruh tes


Peneliti menggunakan dua kuesioner pada penelitian ini yaitu kuesioner efikasi
diri dan kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana. Kuesioner
efikasi diri yang digunakan oleh peneliti telah melalui uji validitas dan reliabilitas
pada penelitian sebelumnya oleh Puspitasari (2014) di Desa Melung dengan
reliabilitas 0,766 sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner peran perempuan dalam
pengurangan risiko bencana. Uji validitas dan reliabilitas tersebut dilakukan pada 26
perempuan di Desa Ketenger Kabupaten Banyumas dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.4, Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Perempuan dalam Pengurangan Risiko
Bencana
Jumlah item sebelum diuji

Uji validitas
Valid
6 item (1, 2, 3, 4, 5, 12)

Tidak valid
7 item (6, 7, 8, 9, 10, 11,
13)

Aspek sosial 13 item

11 item (14, 16, 17, 18, 19,


21, 22, 23, 24, 25, 26)

2 item (15, 12)

Aspek fisik 10 item

7 item (27, 29, 31, 32, 33, 3 item (28, 30, 35)
34, 36)

Aspek kesehatan 13 item

Dari 36 item kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana


didapatkan 24 item valid dengan reliabilitas 0,93. Sisanya yaitu 12 item tidak valid
dan tidak digunakan untuk penelitian.
Universitas Jenderal Soedirman

38

3.8 Jalannya Penelitian


Jalannya penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan
penyelesaian. Tahap pertama adalah tahap persiapan. Pada tahap ini, peneliti
melakukan studi pendahuluan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng
Kabupaten Banyumas. Selanjutnya peneliti merumuskan masalah penelitian dan
tujuan penelitian serta menentukan konsep, hipotesis, dan menggali kepustakaan.
Kemudian peneliti menyusun proposal dan melakukan ujian proposal penelitian.
Setelah itu, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas.
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan. Peneliti mengajukan perijinan berupa
syarat rekomendasi dari kampus, Bapeda, dan Kesbangpol untuk melakukan
penelitian. Kemudian peneliti mengunjungi responden dengan cara door to door.
Ketika mengunjungi responden, peneliti memberikan dan memohon responden untuk
mengisi lembar karakteristik responden penelitian berupa nama, umur, pendidikan,
dan pekerjaan. Sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi digunakan
untuk penelitian. Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi
responden. Setelah responden mengisi lembar persetujuan, selanjutnya peneliti
memberikan dua kuesioner yaitu kuesioner efikasi diri dan kuesioner peran
perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Setelah data
terpenuhi, semua data direkap dan dihitung kemudian dilakukan analisa statistik
dengan menggunakan komputer.
Tahap ketiga yaitu penyelesaian. Peneliti melakukan pengecekan data (editing).
Data yang tidak lengkap tidak digunakan untuk penelitian dan data yang sudah
lengkap diolah menggunakan komputer meliputi tahap coding dan tabulating. Data
yang telah diolah kemudian dianalisis melalui analisis univariat dan analisis bivariat.
Tahap selanjutnya yaitu peneliti melakukan penyusunan laporan hasil dan melakukan
seminar hasil penelitian.
3.9 Analisa Data
Analisa dilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan
bantuan program perangkat lunak komputer.
3.9.1

Analisis Univariat
Universitas Jenderal Soedirman

39
Tujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat efikasi diri, tingkat peran
perempuan, umur, pendidikan, dan pekerjaan.
3.9.2

Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan


antara dua variabel. Analisis bivariat dilakukan dengan mencari hubungan antara
tingkat efikasi diri terhadap peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana
erupsi Gunung Slamet. Uji statistik untuk analisa bivariat ini menggunakan uji Rank
Spearman. Peneliti menetapkan kriteria signifikansi atau kemaknaan hubungan pada
nilai p<0,05. Berikut ini interpretasi hasil uji korelasi berdasarkan nilai kemaknaan
(p) dan korelasi (r) :
Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Korelasi
Parameter
Kekuatan korelasi (r)

Nilai kemaknaan (p)

Nilai
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60 0,799
0,80 1,000
p < 0,05
p > 0,05

Interpretasi
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Terdapat korelasi yang bermakna
Tidak dapat korelasi yang bermakna

3.10 Etika Penelitian


Etika penelitian merupakan hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui etika dalam penelitian . Etika
penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
a. Informed consent
Informed consent diberikan kepada responden yang diteliti. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, proses, dan
hasil yang akan diperoleh dari penelitian. Responden yang bersedia diberikan
lembar persetujuan yang ditandatangani oleh responden, namun jika responden
tidak bersedia maka peneliti tidak akan memaksa.
b. Anonymity
Pada penelitian ini nama responden ditulis menggunakan inisial. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kerahasian responden.
c. Safety
Universitas Jenderal Soedirman

40
Tidak ada perlakuan terhadap responden dalam penelitian ini sehingga dapat
menciptakan rasa aman bagi responden baik aman secara fisik, sosial, psikologis
atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan maupun keadaan yang tidak
diinginkan.
d. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti. Informasi yang didapat hanya digunakan untuk
penelitian ini dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

Universitas Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai