Anda di halaman 1dari 2

EKSEPSI PEMBELA

Dalam Perkara Pidana No. :../Pid. B/2010/PN Yogyakarta


atas nama
Terdakwa: A HIANG
Majelis Hakim Yth :
Kami pembela-pembela dari terdakwa A Hiang perkara Pidana Pasal 338 KUHP, mengucapkan
banyak terimakasih kepada Majelis Hakim, yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk
mengajukan eksepsi terhadap surat-dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang di bacakan dalam
sidang hari tanggal yang lalu.
Perlu kami jelaskan bahwa eksepsi kami ini kami bagi dalam 2 bahagian, yang merupakan
keberatan kami sebagai Pembela yang perlu kami ajukan terhadap Surat-dakwaan Jaksa Penuntut
Umum Yang untuk jelas nya adalah sebagai berikut:
1. Mengenai Perbuatan Terdakwa
Setelah kami Pembela meneliti surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada hari
tanggal Oktober tahun 2010, kami berpendapat bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut
Umum yang dibicarakan tersebut dalam rumusan Surat-dakwaan yang telah dibuat oleh Jaksa
Penuntut Umum bahwa apa yang telah di dakwakan, terdakwa tidak memenuhi semua unsur
perbuatan yang telah di dakwakan dalam Surat Dakwaan.
Berdasarkan alasan yang telah kami uraikan di atas, kami Pembela Terdakwa A Hiang memohon
kepada majlis hakim menolak pasal yang dituntunkan Jaksa Penuntut Umum kepada sauda A
Hiang.
2. Mengenai Perumusan Surat Dakwaan.
Menurut ayat 2 dari pasal 143 KUHAP. Surat dakwaan Jaksa harus memenuhi 2 syarat, yaitu :
a) Syarat formil, yaitu
1. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan tersangka.
2. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidanayang didakwakan dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
b) Syarat Materil, yaituharus memenuhi uraian yang cermat dan jelas serta lengkap mengenai delik
yang didakwakan.
Demikian juga menurut Jurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 28 Maret 1991, No. 1478
K/Pid/1983, yang mengatakan bahwa Surat dakwaan Jaksa batal demi hukum, karena materinya

wajib memenuhi persyaratan menurut undang-undang No. 8 tahun 1981, pasal 143 (2) b
KUHAP, yaitu Jaksa dalam membuat Surat dakwaannya harus memenuhi uraian yang cermat
dan jelas serta lengkap mengenai delik yang didakwakan.
Kesalahan/kekeliruan yang hanya menyebut unsur delik dalam Surat dakwaan Jaksa, dinilai
termasuk melanggar pasal 143 (2) b KUHAP. Oleh karena itu menyatakan terdakwa tersebut
tidak dapat dihukum pidana berdasarkan surat dakwaan tersebut.
Setelah kami Pembela meneliti Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan pada
hari................., tanggal..........., kami berpendapat bahwa Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
yang dibacakan tersebut tidak memenuhi syarat yang ditentukan dalam pasal 143 ayat 2 KUHAP,
yaitu tidak memuat syarat formil, dan materil, maka Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum harus
dinyatakan batal demi hukum.
Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan diatas, dalam poin 1 dan 2 dari eksepsi kami ini, kami
memohon semoga Majelis Hakim berkenan memutuskan :
1. Menolak atau membatalkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang di dakwakan kepada saudara A
Hiang.
2. Menyatakan batal demi hukum Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tanggal.... No.......
Demikian eksepsi kami, terima kasih.
Hormat Kami Pembela :
Sidang, .....................

Anda mungkin juga menyukai