PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2013 pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terbaru
yaitu perubahan kurikulum.
dapat
berupa
hambatan
yang
terkait
dengan
pendekatan
kurikulum sebelumnya
1.2.
2.
3.
4.
5.
1.3.
Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat
bagi
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dan pantuan penulis di SMA
(SLUA) Saraswati 1 Denpasar diperoleh beberapa permesalahan dalam
komponen-komponen yang terkait dengan implementasi Kurikulum
Hasil
tentang
Kurikulum 2013 dan bagi guru yang sudah mengikuti pelatihan atau
sosialisasi hendaknya secara perlahan-lahan mencoba untuk menjalankan
proses pembelajaran seperti yang diamanatkan Kurikulum 2013.
Permasalahan kedua, kesiapan siswa menerima pelajaran di kelas.
Kebiasaan siswa dalam menerima pelajaran dengan pola pembelajaran
yang tradisional masih melekat pada diri siswa. Siswa tidak terbiasa
dengan soal-soal yang membutuhkan penalaran. Ketika penulis
menayakan kesulitan apa yang dialami dalam menerima pelajaran
matematika, hampir separuh siswa mengatakan bahwa mereka kesulitan
menyelesaikan soal cerita. Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah
menghendaki siswa agar terbiasa mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan membuat jejaring semua mata pelajaran. Dengan demikian
ada kesenjangan mendasar antara kesiapan siswa dengan pendekatan
ilmiah pada Kurikulum 2013.
Pemerintah telah
dan
keempat,
proses
pembelajaran.
Berdasarkan
Ranah kognitif
Sedangkan ranah
terlalu banyak.
mengukur
pencapaian
kompetensi
peserta
didik
secara
memperbaikinya secara bertahap, sebab tidak ada kata surut untuk nasib
generasi bangsa di masa depan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan
yang muncul dalam implementasi terhadap komponen-komponen Kurikulum
2013 yaitu diantaranya : (1) Kompetensi guru yang belum siap karena belum
mengikuti pelatihan sosialisasi Kurikulum 2013; (2) Kesiapan belajar siswa
yang memerlukan waktu cukup lama untuk penyesuaian dari kebiasaan dengan
metode tradisional kepada kebiasaan berfikir ilmiah yaitu mengamati, menanya,
mencoba, menalar dan membuat jejaring; (3) adanya kesalahan ketik dan adanya
hirarki materi yang tidak runtut, untuk itu perlunya revisi sumber belajar dalam
hal ini buku pegangan siswa; (4) belum siapnya guru dan siswa melaksanakan
proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah seperti yang diamanatkan
Kurikulum 2013 dan (5) penilaian belum dilakukan secara komprehensif seperti
yang diharapkan pada penilaian otentik.
3.2. Saran
Sebagai saran kepada siswa bagi guru untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
tuntutan Kurikulum 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Marion, dkk., 2013. Identifikasi Masalah Implementasi Kurikulum 2013.
Said,M., 2014. Kompetensi Guru dalam Aspek Penilaian Kurikulum 2013. Yayasan
Pendidikan Islam (Yapis) Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Dompu.
Sulistyawati E., 2013. Kurikulum 2013, Keluhan dan Solusinya. Lesson Study untuk
meningkatkan pembelajaran. Yogyakarta.
Ramea, A.P., 2013, Hambatan Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Proses Pembelajaran.
10