TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Instrumentasi Kelautan Laboratorium
2.1.1 Rotary Vacuum Evaporator
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari
tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke
peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya
dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah
dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah
menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri
makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh
(merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator
mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator.
Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada
sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan
energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain (Wikipedia, 2013).
Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip
destilasi (pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada
penurunan tekanan pada labu alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga
berguna agar pelarut dapat menguap lebih cepat dibawah titik didihnya.
Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh sangatlah akurat. Bila
dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya menggunakan
teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan menggunakan
oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul.
Karena pada instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik
pemisahan yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum
evaporator ini bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan
menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan memutar labu alas bulat dengan
kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan
menguap dan senyawa yang larut dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap
namun mengendap. Dan dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut,
sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi
(Wikipedia, 2013).
dunia
internasional
dengan
trendsetter
alat
instrumen
tetap
sangat
compact,
keamanan
Steam
heated
evaporator
adalah
evaporator
dengan
lewat
dinding
besi
atau
permukaan
untuk
memanaskan.
(Edi, B.P, 2009)
Pemilihan Evaporator
a. Komponen evaporator
1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan
fasa, dari fasa gas ke fasa cair.
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas
yang berisi sampel
3. Refrigerator berfungsi sebagai pendingin air yang berjalan dari refrigerator
kekondensor dan kembali lagi kerifrigerator.
4. Pompa vakum berfungsi untuk menurunkan tekanan pada labu alas bulat
sehingga pelarut menguap dibawah titik didihnya.
5. Ujung rotor sampel : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel
bergantung.
6.
penampung bergantung.
7. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur
yang diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
8. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
9. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang
airnya disedot oleh pompa vakum.
10. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung
pelarut.
(Edi, B.P, 2009)
1. Cara Penyimpanan
kekurangannya masing masing. Begitu pula dengan alat alat yang sering
digunakan dalam perindustrian. Terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan
dari evaporator yang sering digunakan. Contohnya dalam evaporator tabunghorizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini terus beroperasi,
relatif lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas
tinggi. Kekurangannya evaporator jenis ini tidak cocok untuk cairan viskos atau
kental karena akan memperburuk sirkulasi cairan.
2.1.2 Soxhlet
Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan
pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam
suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas
Kondensor
Berfungsi
sebagai
pendingin,
dan
juga
untuk
2.
3.
zatnya.
Pipa F : Berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap
4.
5.
6.
dinamakan 1 siklus.
Labu alas bulat : Berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya.
Hot plate : Berfungsi sebagai pemanas larutan.
(Abbas, 2012)
2.1.3 Spektrofotometer
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut
spektrofotometer. Daerah panjang gelombang yang dimaksud antara lain sinar
tampak, UV, inframerah, gelombang radio dan sinar-X. Spektrofotometri
dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi
yang lebih mendalam dari absorbsi energi oleh materi. Absorbsi radiasi oleh
suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh
suatu perekam untuk menghasilkan
Gambar 3. Spektrofotometer
Jenis spektrofotometer UV-Vis yang umum yang digunakan antara lain
single beam dan double beam. Single beam mengukur panjang gelombang
tunggal dan double beam memanfaatkan dua sinar untuk blanko dan sampel.
Jalannya sinar akan melewati blanko dan sampel melalui kuvet yang terbuat
dari gelas atau kuarsa. Metode ini disebut metode In-vitro dimana sampel
harus masuk ke
memodifikasi kuvet,
misalnya kuvet silinder, kuvet dengan rotari. Sedangkan untuk kuvet standar
seperti kuvet berukuran 10 mm yang umum digunakan, tidak bisa
menjangkau kondisi sampel tertentu. Misalnya untuk kondisi sampel yang
tidak stabil, tidak dapat dipisahkan atau sangat beracun. Sebagai contoh
untuk analisa konsentrasi senyawa berwarna KMnO 4, analisa konsentrasi
CoCl2, kandungan karoten dalam sampel sayuran, dapat digunakan metode
In-vitro dengan kuvet standar. Tetapi untuk senyawa yang beracun seperti
Rhodamin B, kuvet standar dengan metode In-vitro tidak bisa digunakan.
2.5.1 Fungsi Spektrofotometri
Alat spektrofotometer dalam laboratorium berfungsi mengukur
transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi
panjang gelombang. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya
(monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen,
sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian di serap dalam
medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang
diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki
hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri dianggap
sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari
absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan
berbanding
lurus
dengan
absorbansi cahaya
dengankonsentrasi
dan
ketebalan
dengan
berbagai
macam
rentang
panjang
photodiode
yang
telah
dilengkapi
Monokromator
berfungsi
sebagai
penyeleksi
panjang
polikromatis
menjadi
cahaya
monaokromatis.
Jenis
UV
sehingga
penggunaannya
hanya
pada
IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya
dioleskan pada dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel
dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel natrium klorida. Sel
ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang
dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya
mahal.
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari
sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat
sebuah detektor :
o Kepekaan yang tinggi
o Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
o Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
o Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
o Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga
radiasi.
2.1.4 Shieve Shaker
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara
mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening)
dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk
skala laboratorium (Caruthers, 1977).
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau
yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak,
sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails)
tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering (Caruthers, 1977).
2.1.5 Desikator
Desikator merupakan salah satu peralatan laboratorium yang digunakan
untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan. Alat ini banyak digunakan
dalam analisa kadar air dimana didalam desikator tersebut diberikan bahan
yang disebut dengan silika gel.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan dan perawatan desikator adalah sebagai berikut :
1. Buka tutup desikator dengan cara menggesernya, gunakan satu tangan untuk
memegang bagian bawah desiktor tersebut (hindari mengangkat tutup untuk
membuka desikator tersebut).
2. Pastikan dalam tutup desikator tersebut diberi vaselin secara merata.
3. Jika silika gel sudah mengalami perubahan warna dari aslinya (jenuh dengan
air), keringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105 derajat selama
beberapa jam, atau ganti dengan silika gel yang baru jika perlu.
Cara menggunakan desikator biasa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar 6. Desikator
2.1.6 Corong Pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang
digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen
dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang
takcampur.
Fungsi :
Peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk
memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase
pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
Prinsip Kerja :
Corong mempunyai penyumbat diatasnya da kran di
bawahnya. corong pemisah yang digunakan di laboratorium
terbuat dari kaca borosilikat dan kran nya terbuat dari kaca
ataupun teflon. ukuran corong pemisah bervariasi antara 50
ml sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa
berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.
Ekstraksi dapat dilakukan secara continue atau bertahap,
ekstraksi bertahap cukup dilakukan dengan corong pisah.
campuran 2 pelarut dimasukkan dengan corong pisah.
bahwa
proses
ekstraksi
merupakan
proses
Hot plate stirrer dan Stirrer barHot plate stirrer dan Stirrer bar
(magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan
sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan
bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS
misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat
lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
Sebuah pengaduk magnetik atau mixer magnetik adalah perangkat
laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar untuk menyebabkan
batang pengaduk direndam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga
aduk. Bidang berputar dapat dibuat baik oleh magnet berputar atau satu set
elektromagnet stasioner, ditempatkan di bawah kapal dengan cairan.
Pengaduk magnetik sering termasuk hot plate atau beberapa cara lain untuk
pemanas cairan.
Pengaduk magnetik sering digunakan dalam kimia dan biologi. Mereka
lebih dipilih daripada gigi-didorong pengaduk bermotor karena mereka lebih
tenang, lebih efisien, dan tidak memiliki bagian yang bergerak eksternal
untuk istirahat atau aus (selain magnet batang sederhana itu sendiri). Karena
ukurannya yang kecil, bar pengadukan lebih mudah dibersihkan dan
disterilkan dari perangkat aduk lainnya. Mereka tidak membutuhkan pelumas
yang dapat mencemari bejana reaksi dan produk. Mereka dapat digunakan di
dalam pembuluh tertutup tertutup atau sistem, tanpa perlu segel rotary rumit.
Di sisi lain, ukuran terbatas bar berarti bahwa pengaduk magnetik
hanya dapat digunakan untuk percobaan relatif kecil (di bawah 4 liter).
Mereka juga mengalami kesulitan berurusan dengan cairan kental atau
suspensi tebal.
Cara pemakaian magnetik strirer :
Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.
Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan
kembali di atas papan besi.
2.1.8 Timbangan Analitik
Timbangan analitik adalah sebuah instrument yang berfungsi untuk
mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai 0,0001 gram, alat ini
merupakan salah satu alat laboratorim yang sangat dibutuhkan sebagai
dibutuhkan di laboratorium.
Prinsip Kerja
1. Timbangan ini digunakan untuk menimbang berbagai macam bahan dengan
ketelitian dibawah 1 gram.
2. Penunjukan angka berat bahan dengan menggunakan arus listrik sebagai
sumber energi.
3. Sebelum dioperasikan alat timbang analitis harus ditera terlebih dahulu agar
pengukuran berat bahan dapat terjamin.
Cara Kerja
1. Siapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang/ water pass
2. Bersihkan ruang dalam timbangan analitik dengan menggunakan tissue atau
kuas.
3. Tancapkan stop kontak dan nyalakan alat timbang dengan menekan tombol
pada posisi on
4. Siapkan alat timbang analitik sartorius dan mentera ketepatan penunjuk angka
netral (nol).
5. Siapkan macam bahan / nutrisi yang akan ditimbang
6. Tempatkan kertas pada tempat timbang dan catat berat awal.
7. Tuangkanlah bahan pada kertas dengan menggunakan sendok sehingga
menunjukan berat yang dikehendaki sesuai kebutuhan.
8. Angkatlah kertas dari timbangan kemudian simpan pada tempat yang aman.
kategori
kromatografi
planar,
selain
kromatografi
kertas
(Rohman,2007).
Fungsi :
Kromatografi lapis tipis adalah metode kromatografi cair yang paling
sederhana. merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel
yang
ingin
dideteksi
dengan
memisahkan
komponen-
Gambar . Mikroskop
objektif.
Pemutar lensa objektif berguna untuk memutar objektif sehingga
mengubah perbesaran.
Tabung pengamatan / tabung okuler.
Meja benda.
Kondensor berguna untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa
objektif.
Lensa objektif berguna untuk memperbesar spesimen.
Pengatur kekuatan lampu berguna untuk memperbesar dan memperkecil
cahaya lampu.
Main switch (tombol on-off)
Cincin pengatur dioptre berguna untuk menyamakan fokus antara mata
preparat.
Sekrup pengatur horizontal) berguna untuk menggeser ke kanan / kiri meja
preparat.
Sekrup fokus kasar berguna untuk menaik turunkan meja benda (untuk
menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut
lensa okuler atau lubang pengintai. Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada
permukaanya, misalnya 10 dan lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/ objek
pengamatan disebut lensa objektif
perbesaran berbeda-beda misalnya 10, 20, maupun 40. Lensa objektif dapat
diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara memutar revolver
(tempat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang berfungsi
mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang diamati. Perbesaran yang
tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari
Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah
berguna untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar
halus (mikrometer) (Mikroskop wikipeda 27/03/2011).
Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa
objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik
dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak
dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik
fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada lensa okuler (Mikroskop
wikipeda 27/03/2011).
Mata pengamat berda dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan
dari okuler tepat di titik fokus lensa okuler dinamakan pegamatan secara rilks dan
pengamatan dilakukan secara terakomendasi bila bayangan objektif berada
diruang etama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir
berada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan
tegak (Mikroskop wikipeda 27/03/2011).
2.2 Instrumentasi Kelautan Lapangan
2.2.1 Refraktometer
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut berdasarkan indeks biasnya. Misalnya gula, garam,
protein, dsb. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan
dari German pada permulaan abad 20 (Hadi dan Radjawane, 2009).
Refraktometer sebenarnya alat ukur mengukur indek bias suatu zat.
Definisi indek bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa
dibagi dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Kebanyakan obyek yang
dapat kita lihat, tampak karena obyek itu memantulkan cahaya kemata kita.
Pada pantulan yang paling umum terjadi, cahaya memantul kesemua arah,
disebut pantulan baur. Untuk keperluan ini cukup kita melukiskan satu sinar
saaja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi geometrical saja (Arnaya,
1991).
Gambar . Refraktometer
Di sini, pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan.
Karena semua tiga prinsip umum digunakan prisma indeks bias diketahui
(nPrisma). Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan
media sampel (nFluid) dengan kecepatan yang berbeda. Indeks bias diketahui
dari media sampel diukur dengan defleksi cahaya (Arnaya, 1991).
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara
dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk
identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan
suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat
mempengaruhi indeks bias. Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope
Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang
gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk
digunakan dengan cahaya putih (Arnaya, 1991).
2.1.1 Prinsip kerja
Dari refraktometer, sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan
refraksi cahaya. Seperti pada gambar dibawah ini, sebuah sedotan yang
dicelupkan ke dalam gelas yang berisi air akan terlihat bengkok. Pada gambar
kedua sebuah sedotan dicelupkan ke dalam sebuah gelas yang berisi air gula.
Terlihat sedotan terbengkok lebih tajam. Hal ini terjadi karena adanya refraksi
cahaya. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut maka sedotan akan
semakin terlihat bengkok secara proposional. Hal tersebut diatas merupakan
penjelasan secara singkat pengaruh refraksi cahaya, dimana sudut refraksi ini
dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi larutan.Sedotan dalam larutan yang
lebih besar rapat jenisnya / konsentrasinya akan berbengkok lebih tajam.
Sudut pembengkokan inilah yang kita kenal sebagai relative index (Hadi, dan
Radjawane, 2009).
Prinsip pengukuran dapat dibedakan, oleh cayaha, penggembalaan
kejadian, total refleksi, ini adlah pembiasan (refraksi) atau reflaksi total
cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan semua tiga
prinsip, satu dengan insdeks bias dikenal (Prisma). Cahaya merambat dalam
transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (n cairan) dengan
kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur
dengan defleksi cahaya (Hadi, dan Radjawane, 2009).
Salah satu cara untuk membedakan refraktometer berbeda. Klasifikasi
dalam instrumen pengukuran analog dan digital, refraktometer analog
tradisional sering digunakan sebagai sumber cahaya sinar matahari atau
lampu pijar untuk berpisah dengan filter warna. Detector adalah skala yan
dapat dibaca dengan system optic dengan mata (Hadi dan Radjawane, 2009).
Digital menggunakan refraktometer sebagai sumber cahaya adalah
LED. Detektor adalah sensor CCD yang digunakan sebuah pengukuran
temperatur kompensasi indeks bias bergantung pada suhu. Metode
pengukuran apalagi refraktometer digunakan dalam sensor mesin yang lebih
kompleks, seperti sebagai sensor hujan dikendaraan atau diperangkat detektor
untuk kromotografi cair kinerja tinaggi (HPLC). Disini sering bekerja terus
detektor indeks bias digunakan (Hadi dan Radjawane, 2009).
2.1.2 Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan
cahaya karenamelalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah
pembiasan cahaya dibedakanmenjadi dua macam yaitu :
- Mendekati Garis Normal
Gambar . DO Meter
a. Fungsi
2
3
Prinsip kerja :
Prinsip kerja dari alat DO meter ini adalah menggunakan elektroda atau
probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan
elektrolit. Pada alat DO meter, biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan
anoda timbal (Pb). Secara keseluruhan, elektroda ini dilapisi dengan membran
plastik yang bersifat semi permeable terhadap oksigen. Reaksi kimia yang akan
terjadi pada elektroda tersebut adalah
Katoda : O2 + 2 H2O + 4e 4 HOAnoda : Pb + 2 HO- PbO + H20 + 2e
Aliran reaksi yang terjadi tersebut tergantung dari aliran oksigen pada
katoda. Difusi oksigen dari sampel ke elektroda berbanding lurus terhadap
konsentrasi oksigen terlarut (Caruthers, 1977).
2.2.3 Secchi Disk
Secchi disk pertama kali ditemukan oleh Fr. Pietro Angelo Secchi,
seorang ahli astrofisika. Saat ia diminta untuk mengukur transparansi perairan
di laut mediterania oleh seorang Komandan (Letnan) Angkatan Laut Cialdy,
pimpinan armada angkatan laut Papal. Ia pun memperkenalkan alat pengkuru
kecerahan yang terbuat dari piringan dan diberi warna hitam dan putih.
Secchi menggunakan piringan putih untuk mengukur kecerahan periaran
mediterania pada bulan april tahun 1865. Kala itu, ukuran piringan yang
digunakan untuk mengukur kecerahan perairan sangat bervariasi.Namun
umumnya ukuran yang digunakan adalah piringan dengan ukuran dengan
diameter 18 inchi. Dan dibuat menggunakan piringan metal dengan warna
hitam dan putih (Arifelia, 2012). Secchi disk digunakan untuk melihat
seberapa jauh jarak (kedalaman) penglihatan seseorang ketika melihat ke
dalam perairan (Urick, 1983).
tersebut
terbalik,
menyebabkan
tali
berhenti
dan
pembacaan
suhu
titik
sampling
pada
tekanan
yang
Gambar . Waterpass
Fungsi bagian-bagian waterpass
Penjelas bayangan :berfungsi untuk memfokuskan bayangan dan memperjelas
dengan terbatas
Klem horizontal : berfungsi untuk mengunci perputaran alat arah horisontal
Penggerak halus horizontal : berfungsi untuk menggerakkan waterpass pada
arah horisontal secara halus setalah klem aldehide horisontal dikunci agar
kedudukan benang pada alat tepat pada obyek yang dibidik.
vertikal).
Kelemahan dan kelebihan waterpass
Kelebihan Waterpass
1) Memiliki ketelitian yang cukup tinggi
2) Mampu melakukan pengukuran beda tinggi secara lebih cepat
3) Centering lebih cepat karena hanya centering untuk nivo kotak
Kelemahan Waterpass
1) Gerakan teropong sipat datar terbatsr sehingga kurang mampu
membidik area curam.
Pada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini
penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak sedikit
longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam pengukuran, dapat
diseimbangkan dengan skrup ungkir ini.
Adapun maksud dari persyaratan ini adalah apabila sumbu I telah dibuat
vertikal, kemana pun teropong diputar, gelembung nivo akan tetap seimbang.
Ini berarti garis bidik selalu mendatar karena garis bidik telah dibuat sejajar
dengan garis arah nivo.
lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen
pada perairan dangkal. Berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua
jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar
(Caruthers,1977).
sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan
terambil.
2.12.2 Kelebihan dan Kekurangan :
melaut yang sangat sederhana, cuaca yang tidak mendukung, dan tingkat
pendidikan yang rendah, serta dukungan dari pemerintah yang masih sangat
kurang.
Seiring dengan perkembangan ilmu akustik dan penerapannya
diberbagai bidang menyebabkan banyak peralatan-peralatan baru yang dibuat
yang berfungsi untuk memudahkan pekerjaan manusia, di segala bidang.
Salahsatunya yaitu alat yang bernama Echo Sounder. Sesuai dengan
namanya echo yang berarti gema dalam bahasa Inggris, alat ini mempunyai
prinsip memancarkan bunyi dan kemudian gemanya atau bunyi pantulannya
ditangkap kembali untuk mengetahui keberadaan benda-benda di bawah air.
2.19.1 Prinsip Kerja dari Alat Echo Sounder dalam pirantinya :
Perangkat akustik ini memiliki beberapa komponen seperti
pemancar, penerima gelombang dan beberapa peralatan pendukung
lainnya seperti komputer dan GPS (Global Positioning Sistem).
dapat dipantulkan, diserap dan dibiaskan, maka hal yang sama pun
terjadi pada gelombang ini.
untuk
studi
perikanan,
yaitu
untuk
mengetahui
ikan
yang
baru,
sehingga
akan
mempercepat
Kompas
adalah
sebuah
alat
yang
berfungsi
untuk
3. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan
keringkan dengan menggunakan kertas tisu.
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7
6. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer
homogeny
7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak
berubah
8. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply
berhenti berkedip
9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air
DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
10. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 4
11. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer
homogeny
12. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak
berubah
13. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply
berhenti berkedip
14. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air
DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
15. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang
menunjukan pH meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7
dan buffer pH 4
16. pH meter telah siap digunakan
(Ridho, 2009)
2.2.14 Current Meter
Current meter adalah salah satu alat oseanografi yang berguna untuk
mengukur kecepatan arus dan arah arus. Sebuah current-meter yang ideal
harus memiliki respon yang cepat dan konsisten dengan setiap perubahan
yang terjadi pada kecepatan air, dan harus secara akurat dan terpercaya sesuai
dengan komponen velositas. Juga harus tahan lama, mudah dilakukan
pemeliharaan, dan simpel digunakan dengan kondisi lingkungan yang
berbeda-beda. Indikator kinerja tergantung pada inertia dari rotor, gerakan air,
dan gesekan dalam bearing (Urick, 1983).
DAFTAR PUSTAKA
akbar.
2012.
InstrumenSoxhlet.
http://akbarcules46.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html.
Diaksespadatanggal 9 juni 2014.
-------.
2012.
Instrumen
Evaporator.
http://akbarcules46.blogspot.com/2012/06/instrumenevaporator.html.Diaksespadatanggal 9 juni 2014.
Abdillah,
Yayat.
2010.
Botol
Nansen.
http://yayatabdillah.blogspot.com/2010/05/botol-nansen.html.
Diaksespadatanggal 9 juni 2014.
Angga, Bagus. 2013. Penjelasan Grab Sedimen Sampler danNensenBotol.
http://anggacows3.blogspot.com/2013/02/penjelasan-grab-sedimen-coresampler.html.Diaksespadatanggal 9 juni 2014.
Anonim,
2012.Refraktometer.http://tugasinstrumen.blogspot.com/2012/10/refrakto
meter.html .Diaksespadatangal 9 juni 2014.
Anonim.
2012.
PraktikumSedimentologi.
http://laboseanografi.mipa.unsri.ac.id/wpcontent/uploads/2012/04/PRAKTIKUM-SEDIMENTOLOGI-1PENGENALAN-ALAT.pdf.Diaksespadatangal 9 juni 2014.
Ariifelia,
2012.Laporanoseanografifisika.http://destririzkiarifelia.blogspot.com/201
2/10/l aporan-oseanografi-fisika-alat-alat.html.diaksespadatanggal 9 juni
2014.
Dachriyanus
(2004).AnalisisStrukturSenyawaOrganikSecaraSpektrofotometri.
Padang :Andalas University Press. Hal 1.
Darmasih. 1997. PrinsipSoxhlet. peternakan.litbang.deptan.go.id/user/ptek9724.pdf.
Day, R.A. dan Underwood, A.l.. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif.
Edisikelima. .......Jakarta: Erlangga
Sirait,
UNLAM
Purnomo, dkk. 2005. Biologi Kelas XI Jilid 2a SMA. Jakarta : Sunda Kelapa
Pustaka