Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ari Budi Widodo

NIM : 125020300111103
Kelas : CG
RESUME METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
BAB III
A. Pembatasan Masalah Studi Melalui Fokus
Pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi
dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Ada dua maksud tertentu
yang ingin pemeliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan
focus. Pertama, penetapan focus dapat membatasi studi. Jadi dalam hal ini focus akan
membatasi bidang inkuiri. Kedua, penetapan focus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria
inklusi-eksklusi atau kriteria masuk keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang
baru diperoleh di lapangan. Penetapan focus atau masalah dalam penelitian kualitatif
bagaimana pun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau
lapangan penelitian.
B. Model Perumusan
Masalah Pertama, perumusan masalah penelitian melalui fokus. Masalah penelitian
itu dirumuskan dalam bentuk fokus yang penelitian membatasi studi itu sendiri disamping
diperlukan sebagai kriteria inklusi-eksklusi; sifat perumusan masalah sebelum penelitian
akhirnya tentatif,yang berarti masih dapa berkembang sekaligus disempurnakan sewaktu
peneliti sudah berada dilapangan. Kedua, model perumusan masalah yang dicatat dari dua
belas contoh memberikan gambaran lengkap bahwa terdapat berbagai cara dan gaya dalam
merumuskan masalah penelitian. Dengan berpatokan pada sejumlah kriteria tertentu, maka
bagian ketiga mencoba menganalisis kedua belas contoh yangdisajikan. Hal analisis
perumsan masalah penelitian tersebut dituangkan kedalam prinsip-prinsip perumusan
masalah yang dapat dijadikan pegangan oleh para pembaca sewaktu merumuskan masalah
penelitiannya sendiri.
C. Analisis Perumusan Masalah
Jika model-model rumusan masalah diatas dikaji, tentu saja pengkajian itu perlu
didasarkan atas sejumlah patokantertentu. Pengkajian model-model itu dalam hal ini
didasarkan atas enam patokan.a.Kriteria Analisis b.Kajian dan Temuan

D. Prinsip-prinsip Perumusan Masalah


Pengajuan prinsip-prinsip perumusan masalah berikut ini pada dasarnya diuraikan
secara berturut-turut sebagai berikut :
1. Prinsip yang Berkaitan dengan Teori Dari Dasar
2. Prinsip yang Berkaitan dengan Maksud Perumusan Masalah
3. Prinsip Hubungan Faktor
4. Fokus Sebagai Wahana Untuk Membatasi Studi
5. Prinsip yang Berkaitan dengan Kriteria Inklusi-Eksklusi
6. Prinsip yang Berkaitan dengan Bentuk dan Cara Perumusan Masalah
7. Prinsip Sehubungan dengan Posisi Perumusan Masalah
8. Prinsip yang Berkaitan dengan Hasil Penelaahan Kepustakaan
9. Prinsip yang Berkaitan dengan Penggunaan Bahasa

E. Langkah-Langkah Perumusan Masalah


Berikut ini dikemukakan tentang langkah-langkah perumusan masalah penelitian.
Adapun langkah-langkah perumusan masalah adalah seperti berikut ini.
Langkah 1 : Tentukan fokus penelitian.
Langkah 2 : Cari berbagai kemungkingan faktor yang ada kaitannyan denganfokus tersebut
yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
Langkah 3 : Dari antara faktor-faktor yang terkait adakan pengkajian mana yangsangat
menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan nama yangdipilih.
Langkah 4 : Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.

BAB 4
TAHAP-TAHAP PENELITIAN
A. Tahap Penelitian Secara Umum
1. Tahap Pra-lapangan
Dalam tahap pra-lapangan terdapat enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh
peneliti ditambah dengan satu pertimbangan yang perludipahami, yaitu sebagai
berikut:
Menyusun Rancangan Penelitian
Memilih Lapangan
Mengurus Perizinan
Menjajaki dan Menilai Lapangan
Memilih dan Memanfaatkan Informasi Penelitian
Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Persoalan Etika Penelitian
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Uraian tentang tahap pekerjaan lapangan dibagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri.
Dalam hal ini seorang peneliti perlu memahami latar penelitian terlebihdahulu,
hendak menyesuaikan penampilannya dengan subjek yang diteliti, menjalin
hubungan akrab antara subjek dan peneliti danmenentukan waktu penelitian.
b. Memasuki Lapangan.
Dalam hal ini peneliti menjalin keakraban terhadap subjek, mempelajari bahasa
dan ikut berperanserta.
c. Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data.
Dalam hal ini peneliti mampu mengarahkan jadwal penelitian, menggunakan
catatan lapangan, menggunakan alat bantu mengingat data, ingat istirahat bila itu
perlu, bersikap netral, dan melakukan analisis dilapangan.
3. Tahap Analisis Data

B. Tahap Penelitian Secara Siklikal


Jika seorang peneliti mengikuti model penelitian menurut Spradley, yaitu proses
penelitian yang mengikuti suatu lingkaran atau proses penelitian siklikal, maka berturut-turut

ia akan melaksanakan pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis


taksonomi, pengamatan terpilih, analisis komponen, dan analisis tema. Pada bagian ini
dikemukakan dua hal yang berhubungan dari segi analisis data yaitu:
1. Analisis Data
Di mana penelitian yang menggunakan langkah-langkah yang telah
dikemukakan oleh Spradley, analisis data dilaksanakan langsung bersama-sama
dengan pengumpulan data. Di dalam analisis data ini ada empat tahap dan diselingi
dengan pengumpulan data, yaitu:
a. Analisis Domein, yaitu analisis data yang dilakukan terhadap data yang di peroleh
dari pengamatan berperan serta / wawancara.
b. Analisis Taksonomi, yaitu analisis fokus melalui pengajuansejumlah pertanyaan
kontraks untuk memperdalam datayang telah ditemukan.
c. Analisis Komponen, yaitu analisis yang dilakukan setelahanalisis taksonomi yang
dilakukan dalam bentuk wawancara untuk memperdalam data yang telah
ditemukandari hasil analisis fokus..
d. Analisis Tema, yaitu seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik
pemandangan yang sedangditeliti.
2. Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang
lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan dengan cara
meninjau hasil penelitian secara kritis.

Anda mungkin juga menyukai