Teras Rumah
R. Tamu
Kamar Mandi
Kamar Tidur
Ruang Makan
Kamar tidur
T
Ruang Dapur
Ket:
L=48 m2 (4m x 12m), Lantai terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih dan
penataan perabot rumah tangga cukup rapi, ada penerangan dan ventilasi cukup untuk ruang
Tamu, R. Makan dan R. Dapur, namun khusus penerangan dan ventilasi dalam kamar kurang
memadai ( tidak ada sinar masuk), sumber air dan air minum menggunakan sumur. WC sudah
menggunakan Septic tank yang terletak di belakang rumah. Didepan rumah terdapat halaman
seluas 4 x 2 m2.
Bapak Anang merupakan Anak Semata Wayang, Ibu Titi anak pertama dari lima
bersaudara hny anak ke 4 yang laki-laki, ayah dari ibu Titi sudah lama meninggal. Ibu titi
berlatar belakang pendidikan SD saja, sementara Dani sudah duduk di bangku 2 SMP, dan
Raisa duduk di Bangku 3 SD. Seluruh anggota keluarga berasal dari suku jawa, Indonesia.
Diantara anggota keluarga terbina hubungan yg harmonis. Dalam menghadapi suatu
permasalahan biasanya selalu dilakukan dgn cara berdiskusi sebelum diputuskan suatu solusi.
komunikasi dilakukan dgn cara sangat terbuka, dimana satu sama lain saling memperhatikan.
Mereka sekeluarga menganut Agama Islam. Keluarga ini menganggap bahwa
penyakit tuberculosis yg diderita ibu Titi adalah penyakitnya orang tua yg biasa terjadi.
Upaya utk mengendalikan dilakukan dengan periksa ke dokter apabila dirasakan ada
gangguan kesehatannya. Ibu Titi memeriksakan diri ke RS. St. Maryam sejak tgl 23/11/2013
dinyatakan menderita TB Paru.
Namun keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan ttg penyakit
tuberculosis, hal ini ditunjukan dgn keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan
akibat tuberculosis. Keluarga juga tdk tahu bahwa penyakitnya bisa kambuh lagi dan harus
mendapatkan pengobatan jangka panjang lagi. Kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan juga terbatas karena keluarga tdk mengetahui secara luas ttg masalah yg terjadi pd
penyakit tuberculosis. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yg harus dilakukan dlm
mencegah penularan dan menangani penyakitnya. Keluarga tidak mengamankan barangbarang yg bisa menularkan penyakitnya.
Dalam bermasyarakat keluarga Bapak Anang selalu mengajarkan dan menanamkan
perilaku social yg baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dgn mengikuti kegiatan yg
ada dimasyrakat.
Bapak Anang berusia 35 thn dan ibu Titi berusia 39 thn merupakan usia produktif,
keluarga mengguKnakan kontrasepsi suntik.
Bapak anang berjualan mainan keliling dan ibu Titi kerja dipabrik tenun utk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Keluarga bapak Anang sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yg diderita oleh ibu
Titi karenany sudah berobat ke RS. St. Maryam dan pasrah ke Tuhan terhadap sakitnya. Ibu
Titi sejak dinyatakan menderita TB Paru di RS. St. Maryam merasakan penyakitnya sampai
saat ini tidak sembuh-sembuh.
Pada pemeriksaan Fisik umum Ibu Titi Nampak masih kuat (energik), tetapi
badannya kurus dan kecil, makan-minum seadanya saja. TTV: TD= 110/70 mmHg, R=
20x/mnt, suhu 36,5oC, TB= 155 cm, BB= 40kg.
Pada pemeriksaan Fisik khusus pendengaran berkurang karena efek obat-obatan saat
kecil yang lainnya dalam keadaan baik-baik saja (Tidak ada kelainan)
Keluarga Bapak Anang berharap istrinya sembuh dari penyakitnya dan tidak menular
kepada anggota keluarga lain, sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan
nyaman.
Diagnosa keperawatan yg ditemukan :
1. Risiko penularan pada anggota keluarga yg lain berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga terhadap pencegahan penularan TBC