Anda di halaman 1dari 5

1.

Istilah kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara
negara dan warga negara. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun
menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, kewarganegaraan adalah segala ikhwal
yang berhubungan dengan negara.
Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
- Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum anatara orang-orang dengan
negara.
- Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosionak,
seperti ikartan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
- Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika
hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
- Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan,
yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
B. Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan
hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan warga negara sadar bela negara berlandaskan
pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam
perikehidupan bangsa.
Standar isi pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan :
1. nilai-nilai cinta tanah air;
2. kesadaran berbangsa dan bernegara;
3. keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara;
4. nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup;
5. kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta
6. kemampuan awal bela negara.
Pengembangan standar isi pendidikan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan
dalam rambu-rambu materi pendidikan kewarganegaraan.
Rambu-rambu materi pendidikan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi materi
dan kegiatan bersifat fisik dan nonfisik.
Pengembangan rambu-rambu materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Menteri sesuai lingkup penyelenggara pendidikan kewarganegaraan.
Kewarganegaraan juga didefinisakan sebagai anggota dalam sebuah komunitas politik (negara), dan
dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam politik. Seseorang dengan keanggotaan tersebut
disebut warga negara. Istilah ini secara umum mirip dengan kebangsaan, walaupun dimungkinkan untuk
memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek

suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga
dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi bangsa dari suatu negara.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan yang membedakana adalah hak-hak untuk
aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga
negara (contoh secara hokum berpartisispasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak
politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
Hal yang melandasinya
LatarBelakangdiadakannyakewarganegaraanadalahbahwasemangatperjuanganbangsayang
merupakankekuatanmentalspiritualtelahmelahirkankekuatanyangluarbiasadalammasaperjuangan
fisik,sedangkandalammenghadapiglobalisasiuntukmengisikemerdekaankitamemerlukanperjuangan
nonofisiksesuaidenganbidangprofesimasingmasing.Perjuanganinidilandasiolehnilainilai
perjuanganbangsasehinggakitatetapmemilikiwawasandankesadaranbernegara,sikapdanprilaku
yangcintatanahairdanmengutamakanpersatuansertakesatuanbangsadalamrangkabelanegarademi
tetaputuhdantegaknyaNKRI.
2.
1. Landasan filosofis : Membangun semangat kebangsaan kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan
disegala aspek bukan suatu hal yang mudah dan instan. Untuk itu diperlukan pendidikan
kewarganegaraan.
2.

Landasan teoritis : Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik


menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

3. Landasan histori : Melihat penglaman bangsa Indonesia dalam mempetahankan keutuhan dan
kemerdekaan NKRI maka perlu adanya pendidikan karakter bangsa, moralitas bangsa dalam
kehidupan demokrasi yang seimbang dalam tanggung jawabnya dalam pembelaan Negara demi
terjaga dan terwujudnya intregasi bangsa.
4.

Landasan sosiologi : Keanekaragaman yang ada pada Bangsa Indonesia harus harus di arahkan
dan dibina dalam meningkatkan kesadaran bersama dalam kehidupan kesatuan bangsa Indonesia.

5. Landasan yuridis : Pasal 27 ayat(3) amandemen menyebutkan; setiap warga Negara berhak dan
wajib turut serta dalam upaya pembelaan negara, pasal 30 ayat(1); tiap-tiap waga Negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara.
6. Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
4.Pengertian Kewarganegaraan Menurut Para Ahli
Daryono
Kewarganegaraan adalah isi pokok yang mencakup hak dan kewajiban warga Negara.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus :
Negara ) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan
keanggotaan yang demikian disebut warga Negara.
Wolhoff
Kewarganegaraan ialah keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengan
yang lainnya karena kesatuan bahasa kehidupan social-budaya serta kesadaran nasionalnya.
Ko Swaw Sik ( 1957 )
Kewarganegaraan ialah ikatan hukum antara Negara dan seseorang. Ikatan itu menjadi suatu kontrak
politis antara Negara yang mendapat status sebagai Negara yang berdaulat dan diakui karena memiliki
tata Negara.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan . didalam pengertian ini, warga suatu kota
atau kapubaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan
satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan
politik akan memberikan hak (biasanya social) yang berbeda-beda bagi warganya.
R. Daman
Kewarganegaraan istilah hal-hal yang berhubungan dengan penduduk suatu bangsa.
Graham Murdock ( 1994 )
Kewarganegaraan ialah hak untuk berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur social, politik
dan kehidupan kultural serta untuk membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan
begitu maka memperbesar ide-ide.
10. R. Parman
Kewarganegaraan ialah suatu hal-hal yang berhubungan dengan penduduk suatu bangsa.
Soemantri
Kewarganegaraan ialah sesuatu yang berhubungan dengan manusia sebagai individu dalam suatu
perkumpulan yang terorganisir dalam hubungan dengan Negara.
Mr. Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.
Kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus:Negara) yang
dengannya membawa hak untuk berprestasi dalam kegiatan-kegiatan politik.
Stanley E. Ptnord dan Etner F.Peliger
Kewarganegaraan ialah studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-kewajiban
warga Negara.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pembelaan negara bukan hanya merupakan
hak tetapi juga kewajiban.Dalam usaha pembelaan negara atau pun tindakan bela negara
terbagi :
1) Contoh tindakan bela negara :
Sebelum Kemerdekaan
Tindakan bela negara sebelum kemerdekaan yang paling nampak di perankan oleh TNI sejak
perang kemerdekaan sampai masa reformasi ini.Contohnya yang dilakukan TNI :
Menghadapi ancaman agresi Belanda dan para penjajah
Menghadapi ancaman federalis dan separatis APRA,RMS,PRRI/PERMESTA,Papua
Merdeka,Separatis Aceh (GSA)Contoh bentuk bentuk usaha bela negara Melawan PKI
Melawan DI/TII
Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang
kemerdekaan ke-I
Pada periode perang kemerdekaan ke-II ada organisasi Pasukan Gerilya Desa (Pager Desa)
termasuk mobilisasi pelajar (Mobpel)sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan
Mempertahankan negara NKRI dan menjaga keutuhan wilayah negara Indonesia
Pada saat masa penjajahan warga membantu perang dengan bambu runcing

Setelah kemerdekaan
Dalam contoh tindakan bela negara pada saat setelah kemerdekaan ini sebenarnya sangat
banyak kami akan menjelaskan hanya sebagiannya,yaitu :
Contoh pada polri:
o Menjaga keamanan Negara
o Mencegah ancaman dari negara lain
o Menjaga ketertiban masyarakatseperti :kerusuhan,penyalahgunaan narkoba,konflik
komunal,dan yang menganggu keselamatan bangsa dan negara
Contoh dari TNI :
Sebenarnya TNI dari masa sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan masih
melakukan upaya bela negara,diantaranya :
o Pada tahun 1961 dibentuk pertahanan sipil,perlawanan rakyat,keamanan rakyat sebagai
bentuk penyempurnaan dari OKD/OPR
o Perwira cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963
o Kemudian berdasarkan UURI Nomor 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih
dan anggota Perlindungan Masyarakat (LIMNAS).Contoh bentuk bentuk usaha bela negarao
Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
o Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
o Melaksanakan operasi militer selain perang
o Ikut seta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional
Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencana alam,PMI dan Para Medis
Menteri Luar Negeri yang memperjuanglan kasus Sidapan
Hansip untuk menjaga keamanan dan ketertiban
2) Sikap positif warga negara dalam bela negara di lingkungan :
a. Keluarga
Menghargai antar anggota keluarga
Saling menghormati antar anggota kelurga
Mengikuti/mematuhi aturan yang sudah di buat di rumah
Saling membantu apabila sedang mengerjakan sesuatu
Saling mendukung pada kegiatan yang sedang dilakukan`
Menjaga nama baik keluarga
b. Sekolah
Belajar dengan sungguh-sungguh
Mematuhi peraturan sekolah
Rajin mengerjakan PR dan Tugas Kelompok
Ikut serta menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya
Menjaga nama baik sekolah
c. MasyarakatContoh bentuk bentuk usaha bela negara Mengikuti kegiatan Siskamling
Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam
Ikut serta mengatasi kerusuhan massal
Ikut serta konflik komunal
Gotong royong
Membuat organisasi misal :Karang Taruna
Mengadakan organisasi LIMNAS yaitu berfungsi untuk menanggulangi akibat bencana alam
dan bencana pada saat perang
Mengadakan organisasi Keamanan Rakyat (KAMRA) yaitu partisipasi rakyat langsung dalam
bidang keamanan
Perlawanan Rakyat (Wanra),yaitu partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan

Pertahanan sipil (Hansip),yaitu kekuatan rakyat yang merupakan unsur unsur perlindungan
masyarakat pada saat menghadapi bencana saat perang
Adapun di Bali yang di sebut Pecalang (orang yang sangat berperan dalam menjaga
keamanan di lingkungan setempat)
d. Negara
Menjaga nama baik bangsa dan negara
Menjaga keutuhan dan keamanan negaraContoh bentuk bentuk usaha bela negara
Mematuhi peraturan perundang-undangan di suatu negara
Menjaga ancaman dari negara lain karena negaran Indonesia termasuk negara yang sedang
berkembang
Melaksanakan penertiban
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Melaksanakan operasi militer selain perang
Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsaContoh bentuk bentuk usaha bela negara

Anda mungkin juga menyukai