Jurusan
Program
Kelompok
Tgl. Pelaksanaan
OLEH :
:
:
:
:
:
Erwita
Ewi Mellysa
Novia Sari R
Pebri Haloho
Rika Yulianti
Sandro Gurning
BIOLOGI
Pendidikan
II
12 Maret 2011
Pengaruh buangan air dari daerah pertanian (yang mengandung pestisida) ke dalam sungai serta
peresapan air tanah
Adaptasi fiiologis adalah penyesuaian fungsi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contoh:
kelenjar bau yang dimiliki musang, kantong tinta pada cumi-cumi dan gurita, dll.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku seperti berpurapura tidur atau mati, dan migrasi.
(Claude Ville.2004)
METABOLISME
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia berikut perubahan-perubahan yang
menyertainya dalam sel. Contoh metabolisme adalah difusi. Difusi adalah pencampuran antara
dua molekul yang berbeda konsentrasi, yaitu dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang
rendah.
Osmosis adalah proses difusi pada organisme hidup dimana moleku-molekul pelarut (air)
dan konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
differensial permeable yang seimbang yang biasa dikatakan isotonis.
Contoh: ikan meminum air banyak dan mengeluarkan urine sedikit merupakan cara untuk
berisotonis (pada ikan laut)
(Brotonidjoyo. 2001)
Nama Alat
Jumlah
.
1.
2.
3.
4.
5.
Toples transparan
Pengaduk/sudip
Stopwatch
Timbangan analitik
Kertas HVS
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 lembar
Nama Bahan
Jumlah
Bahan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Detergen
Air
Bibit ikan mujair
Bibit ikan mas pedang
Bibit ikan lele
Bibit ikan gobi
Bibit ikan nila
Secukupnya
Secukupnya
10 ekor
10 ekor
10 ekor
10 ekor
10 ekor
V. PROSEDUR KERJA :
No.
Prosedur Kerja
1.
Air + detergen (1 g) di wadah toples II, aduk sampai larut seluruh detergennya
Praktikan mengisi wadah toples yang tersisa dengan air bersih yang dapat
2.
3.
4.
waktu bertahan.)
Praktikan melakukan perlakuan diatas pada masing-masing sampel ikan lainnya.
5.
VI. PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan
Jenis ikan
Keadaan air
Air bersih
warna
t. laku ikan
Wana ikan
Air + detergen
t. laku ikan
Waktu
Ikan nila
ikan
Kuning
Berenang
Putih agak
Meronta-ronta, diam,
(Oreochomis
pucat
normal
pink
mulut terbuka
noloticus)
Ikan mujair
Hitam
Berenang
Memudar/
Meronta-ronta,
normal
pucat
operculum berdarah,
(Oreochomis
brthn
5 menit
5 menit
mosasambicus)
diam dan
Ikan gobi
mengeluarkan lendir
Meronta-ronta,
Lebih
dari 5
Hitam
(Poecillia sp.)
Berenang
Hitam
normal
Hitam
Berenang
normal
Pucat
orange
Berenang
normal
Orange pucat
Meronta-ronta,
operculum bedarah,
mati
Meronta-ronta,
operculum berdarah,
mengeluarkan lendir,
diam
menit
5 menit
5 menit
Konsentrasi larutan sangat berpengaruh terhadap berapa lama ikan dapat bertahan.
Semakin tinggi konsentrasi detergen mka semakin cepat pula ikan akan mati. Begitu pula
sebaliknya jika konsentrasi larutan detergennya rendah, mungkin ikan dapat bertahan labih lama
dalam air, dengan melakukan berbagai adaptasi.
4. Ukuran tubuh ikan
Dari percobaan, ikan ikan yang dijadikan sebagai sample pada percbaan memiliki
ukuran tubuh yang hampir sama. Tetepi memiliki ketahanan yang berbeda. Mungkin jenis ikan
yang lebih tua dari ikan sample akan memiliki ketahanan tubuh yang lebih tinggi dari ikan yang
dipakai pada percobaan.
Penyebab ikan mati pada air datergen
1. Detergen merupakan larutan yang bersifat basa. Pada saat dimasukkan ke dalam air, pH air akan
meningkat dan dapat menyebabkan larutan buffer. Sehingga pada saat ikan berada pada air
detergen, ikan tidak akan dapat beradaptasi di dalamnya.
2. Detergen mengandung senyawa pospat yang bersifat racun, senyawa pospat tersebut tidak dapat
terurai di air sehingga senyawa tersebut akan menggumpal. Hal ini menyebabkan daya tahan
tubuh ikan akan berkurang, padahal sebelumnya daya tahan tubuhnya masih normal.
3.
Detergen memiliki berat jenis yang lebih kecil daripada air, sehingga detergen menutupi
permukaan air. Karena detergen menutupi permukaan air, air tidak dapat mengikat O2 dari udara.
Kadar O2 di air menjadi berkurang akibatnya ikan yang ada di air menjadi kekurangan O2 dan
akhirnya mati.
Penyebab ikan mengeluarkan lendir pada saat berada di air detergen
Ikan memiliki lendir dipermukaan kulitnya karena lendir tersebut merupakan cairan yang
dapat melindungi ikan dari suhu air yang panas. Bilamana suhu suatu perairan meningkat
melebihi kisaran toleransinya sebagai akibat masuknya limbah yang bersuhu tinggi, maka akan
menyebabkan menurunnya kandungan O2 terlarut, meningkatnya daya toxik dari suatu bahan
beracun.
Hal ini dapat membuat ikan-iken tersebut kepanasan sehingga mengeluarkan lendir yang
lebih banyak lagi. Inilah yang membuat air detergen mengental dipenuhi oleh lendir-lendir ikan
tersebut. Selain itu, perbedaan konsentrasi juga membuat ikan tersebut mengeluarkan lendir.
Karena konsentrasi air detergen lebih tinggi daripada konsentrasi cairan dalam tubuh ikan, maka
terjadi proses osmosis (perpindahan cairan dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi) untuk menyeimbangkan konsentrasi antara air dan ikan. Hal ini
mengakibatkan air detergen mengandung lendir dan tubuh ikan akan meyusut karena terlalu
banyak mengeluarkan cairan tubuhnya.
Perbandingan berat jenis air dan detergen
Secara umum, berat jenis air 1 g/cm3 atau 1000kg/m3. Sedangkan berat jenis detergen
untuk volume 100 mL yaitu:
Massa detergen (m=1g=1.10-3kg)
Volume detergen (V = 100 mL = 1.10-4 m3)
Jadi massa jenis (rho) = m/v
= 1.10-3/1.10-4
= 10 kg/m3
Massa jenis detergen lebih kecil massa jenis air.
10 kg/m3 < 1000 kg/m3
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa massa jenis detergen dan massa jenis air jauh
berbeda. Hal ini ditandai dengan tidak menyatunya detergen dengan air. Di atas permukaan air
terdapat busa detergen.
ppm detergen pada air
ppm adalah partikel per million. Ppm ini bisa dihitung dengan mg/L, mg/kg, mL/L
untuk stok = 1 g detergen + 500 mL air
jadi ppm = mg/L
= 1000/0.5
=2000 ppm
10 mL dari stok + 100 mL, maka ppm setelah ditambah 100 mL adalah
ppm = ppm x mL/L
= 2000 x 0,01 / 0,1
=200 ppm
20 mL dari stok + 100 mL, maka ppm setelah ditambah 100 mL adalah
Ppm = ppm x mL / L
= 2000 x 0,02 / 0,1
= 400 ppm
VII. KESIMPULAN
1. Pencemaran air sangat berbahaya bagi ekosistem perairan karena dapat menyebabkan
kematian bagi organisme yang terdapat di perairan.
2. Organisme perairan, misalnya ikan, lebih aman hidup di air besih.
3. Ikan yang paling lama bertahan hidup di air tercemar adalah ikan gobi.
4. Reaksi pertama yang dilakukan ikan ketika dimasukkan kedalam air detergen adalah
meronta-ronta atau gelisah.
5. Semua jenis ikan ketika dimasukkan ke dalam air tercemar (air detergen) cenderung naik
ke permukaan air untuk mencapai oksigen, karena didalam air tercemar, kadar oksigen
sangat rendah dan hampir tidak ada.
6. Ikan melakukan adaptasi ketika di masikkan atau berada pada lingkungan baru yang
belum pernah ditempati sebelumnya, baik adaptasi fisik maupun adaptasi tingkah laku.
7. Ikan nila pada bagian insangnya berdarah akibat pencemaran air detergen masuk melalui
mulut dan insang.
8. Ikan yang paling banyak mengeluarkan lendir adalah ikan lele.
9. Ikan nila, lele, dan ikan mas pedang beradaptasi terhadap lingkungan air detergen dengan
cara mengeluarkan lendir.
10. Faktor-faktor yang memepengaruhi cepat lambatnya ikan mati setelah penambahan
detergen adalah: habitat, konsentrasi larutan usia ikan, ukuran ikan.