Anda di halaman 1dari 4

Yuk, Sampaikan SPT Tahunan Secara Online

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT adalah
masalah biaya kepatuhan. Biaya ini harus dikeluarkan oleh Wajib Pajak dalam rangka menyusun
SPT serta menyampaikan SPT tersebut ke tempat penerimaan SPT yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. Selain biaya berbentuk pengeluaran uang, biaya dalam bentuk
pengorbanan waktupun harus dipertimbangkan.
Logikanya adalah semakin mudah dan murah Wajib Pajak dalam menyusun dan menyampaikan
SPT, maka akan semakin besar kemungkinannya Wajib Pajak melaksanakan kewajiban
perpajakan tersebut.
Akhir tahun 2011 lalu, Direktorat Jenderal Pajak membuat suatu terobosan baru untuk
mempermudah Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh, yaitu dengan
diperkenalkannya sistem e-filling. Sistem penyampaian SPT ini ditujukan kepada Wajib Pajak
Orang Pribadi yang SPT Tahunannya dapat menggunakan formulir SPT 1770S dan 1770 SS.
Saya yakin, diluncurkannya sistem ini ditujukan agar Wajib Pajak semakin mudah dalam
menyampaikan SPT nya dan pada gilirannya akan semakin banyak Wajib Pajak menyampaikan
SPT Tahunan, serta angka kepatuhan penyampaian SPT Tahunan semakin meningkat. Akhirnya
tentu kinerja DJP bisa terangkat karena angka kepatuhan SPT ini adalah salah satu indikator
kinerja utama (IKU) DJP.
Sistem Online
Sistem e-Filing ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, tetapi ditujukan pada kalangan terbatas
dan biasanya harus melibatkan perusahaan ASP sehingga penggunaan fasilitas ini menjadi
berbayar. Penerapannyapun selama ini dirasakan kurang efektif. Nah, bagaimana dengan sistem
e-Filing untuk Wajib Pajak Orang Pribadi ini? Kita lihat saja perkembangannya.
Sistem e-Filing ini merupakan sistem online menggunakan jaringan internet. Dengan demikian,
bisa kita bayangkan bahwa sistem ini membuat para Wajib Pajak dapat menyampaikan SPTnya
kapan saja dan di mana saja sehingga akan mengurangi beban waktu dan uang yang harus
ditanggung. Coba deh kita simak definisinya e-filling ini yang saya ambil dari PER-39/PJ/2011 :
e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara
online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)
atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).
Siapa Yang Bisa Menggunakan?
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 memungkinkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang
SPT Tahunannya menggunakan formulir 1770S dan 1770 SS untuk dapat menyampaikan SPT
menggunakan sistem e-filling ini.

Sekedar mengingatkan bahwa formulir 1770 SS adalah formulir SPT Tahunan yang paling
sederhana yang ditujukan Wajib Pajak Orang Pribadi yang penghasilannya setahun hanya dari
pekerjaan dan jumlahnya tidak lebih dari Rp60.000.000,00 setahun. Sementara formulir 1770S
bisa digunakan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang penghasilan dari pekerjaannya lebih dari
satu pemberi kerja, atau penghasilannya lebih dari Rp60.000.000,00 setahun, atau Wajib Pajak
tersebut memiliki penghasilan lain. Catatannya adalah formulir 1770S ini tidak bisa digunakan
oleh Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Bagaimana Prosedurnya?
Prosedur yang harus dilalui oleh Wajib Pajak orang pribadi agar dapat menyampaikan SPT
Tahunan dengan sistem online ini adalah sebagai berikut :
1. Dapatkan e-FIN (Electronic Filing Identification Number)
E-FIN adalah nomor identitas yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak kepada Wajib Pajak
yang mengajukan permohonan untuk melaksanakan e-Filing.
Permohonan untuk mendapatkan e-FIN dapat dilakukan secara online atau secara langsung ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Dalam hal permohonan disampaikan
secara langsung ke Kantor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak atau kuasanya harus menunjukkan asli
kartu identitas diri Wajib Pajak atau kuasanya, dan menyampaikan surat kuasa bermeterai dan
fotokopi identitas diri Wajib Pajak dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak.
E-FIN akan diterbitkan dalam waktu 3 hari kerja jika permohonan e-FIN dilakukan secara online
atau 1 hari kerja jika permohonan dilakukan secara langsung dengan catatan permohonan sudah
benar dan lengkap.
E-FIN ini akan disampaikan melalui pos atau jasa ekspedisi ke alamat Wajib Pajak jika
permohonan dilakukan secara online, atau diteriam secara langsung kalau permohonan dilakukan
secara langsung.
2. Lakukan Pendaftaran
Untuk terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id), Wajib Pajak yang sudah mendapatkan e-FIN harus mendaftarkan diri paling
lama 30 hari kalender sejak diterbitkannya e-FIN.
Pendaftaran tersebut dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)
dengan mencantumkan alamat surat elektronik (e-mail address) dan nomor telepon genggam
(handphone) untuk pengiriman kode verifikasi dan notifikasi.
Kode verifikasi adalah sekumpulan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf yang digenerate oleh sistem DJP yang digunakan untuk keamanan dalam proses e-Filing melalui website
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id). Sedangkan notifikasi adalah pemberitahuan kepada

Wajib Pajak mengenai status e-SPT yang disampaikan melalui e-Filing melalui website
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).
3. Susun SPT Anda
Nah, jika sudah terdaftar, maka tentu saja kita harus membuat SPT dulu. Tetapi perlu diketahui,
SPT yang akan disampaikan nantinya adalah dalam bentuk data elektronik, bukan SPT kertas
yang biasa kita bayangkan.
Sebelumya, untuk dapat menghasilkan SPT dalam bentuk data elektronik ini kita harus
melakukannya dengan aplikasi SPT yang disebut e-SPT. Aplikasi ini dapat diunduh gratis dari
situs DJP (pajak.go.id). Nah, dengan sistem e-Filing, untuk penyusunan SPT bagi WP Orang
Pribadi yang menggunakan formulir 1770S dan 1770 SS ini nampaknya sudah semakin mudah
karena bisa dibuat langsung di website DJP, jadi tidak perlu repot-repot mengunduh dan
menginstall aplikasi e-SPT. Jadi, aplikasi e-SPT nya pun bersifat online.
Setelah kita input data-data yang diperlukan ke dalam sistem e-SPT ini, maka nanti kita harus
menandatangani SPT tersebut. Tentu saja penandatanganan ini juga dalam bentuk elektronik,
bukan membubuhkan tanda tangan manual seperti yang kita lakukan selama ini. Caranya adalah
dengan memasukkan kode verifikasi dalam e-SPT. Kode verifikasi sendiri harus diminta di situs
DJP (pajak.go.id).
Apabila SPT berstatus Kurang Bayar, maka seperti biasa, Wajib Pajak harus membayar dulu di
bank atau kantor pos dengan menggunakan SSP. Setiap pembayaran pajak pasti mendapatkan
nomor tertentu yaitu NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara). Nah, nomor ini kemudian
diinputkan dalam e-SPT.
4. Sampaikan SPT Tahunan Anda
Bila SPT sudah kita buat melalui e-SPT, langkah berikutnya tentu kita sampaikan SPT dalam
bentuk data elektronik tersebut secara online dengan sistem e-Filing melalui situs DJP. Setelah
SPT disampaikan, maka Wajib Pajak akan diberikan notifikasi yang memberitahukan status SPT
yang disampaikan.
Dalam hal e-SPT yang disampaikan dinyatakan lengkap oleh Direktorat Jenderal Pajak, maka
kepada Wajib Pajak diberikan Bukti Penerimaan Elektronik sebagai tanda terima
penyampaian SPT Tahunan.
Bukti Penerimaan Elektronik adalah informasi yang meliputi nama, Nomor Pokok Wajib Pajak,
tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) yang tertera pada hasil cetakan bukti
penerimaan, dalam hal e-Filing dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak.
Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan secara online ini wajib menyampaikan
keterangan dan/atau dokumen lain terkait SPT Tahunan yang tidak dapat disampaikan secara eFiling melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) ke Kantor Pelayanan Pajak

tempat Wajib Pajak terdaftar apabila diminta oleh Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka
memenuhi kewajiban perpajakan.
Nah, jika Anda ingin segera mencoba sistem ini, silahkan meluncur saja ke situsnya di
http://efiling.pajak.go.id. Selamat mencoba.

Anda mungkin juga menyukai